NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:313
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-

Mendengar pertanyaan itu, bima terdiam. Kali ini dia seperti enggan menatap wajah Gladys padahal sejak awal dia terus menatap dalam penuh keyakinan.

"aku menikahi mu karena takut kehilanganmu. Tapi jika pernikahan ini ternyata membuat mu tidak nyaman. Aku hanya minta, aku mohon, aku mohon temani aku kali ini saja. Temani aku melewati ini. Jika ini selesai dan hubungan kita tidak berjalan baik aku akan melepaskan mu. Kamu bebas memilih, bertahan atau pergi. Terserah pada mu. Aku takkan menahan, apalagi memaksa mu."

Gladys terdiam, lelaki kekar itu menunduk sangat dalam sambil menggenggam erat tangan nya.

"maaf jika pernikahan ini membelenggu mu, tidak membuat mu merasa bahagia di sisi ku." ucap bima pelan.

"istrahat lah, aku akan keluar sebentar. aku akan berada di teras depan." ucap bima lagi sambil melerai pegangan tangan nya dengan masih terus menunduk.

Gladys menatap punggung lelaki itu menjauh dalam diam. Dia pun sebenarnya bingung dengan perasaan nya. Disisi lain, dia cukup tenang karena tak perlu lagi merasa pusing dengan keluarga nya. Namun sepertinya, keluarga baru yang dia jalani kini pun jauh dari kata normal.

Mana ada pasangan pengantin baru malah di belenggu teror, seharusnya mereka ini menikmati waktu berdua. Quality time. Romantis dengan nuansa indah. Padahal pekarangan nya itu di kelilingi pemandangan yang sangat memanjakan mata. Namun apalah daya, setiap hari Gladys lebih banyak menghabiskan waktu didalam rumah yang pintu nya tertutup. Seluruh tirai jendela hampir tak pernah di buka. Dan selalu di minta untuk tidak dekat-dekat dengan jendela. Bukan kah situasi ini benar-benar janggal.

Gladys menghabiskan malam itu sendiri tanpa bima. Entah kemana lelaki itu pergi, diapun tak ingin mencari tahu.

tok... Tok....

"masuk ?"

Ceklek....

Qilah masuk membawakan nampan berisi makanan dan diletakkan diatas nakas yang berada disamping tempat tidur.

"makan dulu yah ?" pinta qilah sembari duduk di pinggir ranjang tepat disamping Gladys berbaring.

Gladys pun bergerak bangun dan menyandarkan punggungnya pada sisi lain ranjang. Mereka saling bertukar pandang, kemudian air mata Gladys tak dapat lagi di cegah. Entah kenapa dia begitu sedih seperti ini.

Qilah pun mendekati Gladys untuk memeluknya, menepuk pelan bahu nya menguatkan. Dia sangat mengerti akan isi kepala wanita itu. Dia yang awal nya juga enggan berada disana, akhirnya mengalah dan luluh setelah regi mengajak nya berdebat. Setelah di fikir lagi, benar juga kata lelaki aneh itu. Gladys disini sendirian, sementara diri nya akan ada regi yang tetap berada di sisi nya walau apapun yang terjadi.

"yok, sama sama kita lewati ini. Jika memang tidak nyaman. Kita bisa pergi setelah semua ini berakhir." ucap qilah setelah pelukan mereka selesai.

"boleh ikutan juga gak ?" suara seseorang yang entah sejak kapan berada di ambang pintu. Itu zarah. Qilah dan Gladys mengangguk bersamaan sambil membersihkan sisa air mata di pipinya.

"maaf jika aku terkesan tidak perduli, aku hanya tidak tahu cara menenangkan kalian. Maafkan aku jika terlihat sangat egois." ucap zarah pelan setelah ikut duduk bersama disisi ranjang.

Gladys menggeleng saja.

"maafkan aku juga jika tadi sangat emosi. " ucap qilah yang terlihat menyesal setelah tadi ngereog.

"aku juga minta maaf, sebenarnya aku benar-benar tidak cemburu seperti apa yang di gambarkan bima pada mu. Entah apa yang dia ceritakan tentang ku pada mu." ujar Gladys kemudian.

"bima bukan lah tipe orang yang banyak bicara tentang masalah pribadi nya. hubungan kami akrab cuma karena pekerjaan. Yang kami bahas saat bertemu benar-benar hanya seputar pekerjaan. Tidak lebih " jelas zarah

"iyah. Aku mengerti. Tidak masalah kok. Aku faham. Sebenarnya aku yang tidak tahu cara memulai hubungan ini bagaimana?" ucap Gladys sambil menunduk.

"jangan bilang kamu......" ucapan qilah terhenti kemudikan menelisik setiap inci tubuh Gladys dengan tatapan aneh

"apa yang kau lakukan?" tanya Gladys sambil menutupi badannya dengan menyilangkan kedua tangan didepan dada nya.

"selama dua bulan ini tidak terjadi apa-apa? Mustahil. Hahahaha....." ujar qilah lalu tertawa garing. Tapi yang lain tak ada yang menyahuti suara tawa nya.

"jadi benar, kalian belum melakukan nya ?" qilah terdengar heboh

"apa-apaan pertanyaan mu itu ?" protes zarah.

"syuuuuut, anak kecil jangan ikut campur." qilah berujar sambil mendekatkan telunjuknya kedepan wajah zarah .

"apa maksud mu anak kecil ?"

"yah, dengan style mu ini tidak mungkin kamu....." namun kali ini qilah malah menelisik zarah dengan menutup mulut nya yang sedikit ternganga. Pasalnya senyum zarah seperti menyembunyikan sesuatu.

Qilah menyipitkan mata seakan tidak percaya dengan apa yang tengah di fikirkan nya.

"sudah, kenapa jadi menyelediki ku. Lagian Gladys masih perawan setelah menikah dan aku yang sudah tidak padahal belum menikah memang apa hubungan nya dengan mu. Mustahil kamu juga tidak pernah melakukan nya." jawab zarah mencoba mencari pembenaran dalam ucapannya sendiri.

"jadi benar?" tanya qilah lagi dengan nada yang benar-benar penasaran.

"kamu fikir aku tidak normal ? Begini-begini hati ku juga bisa getter kalo liat yang bening-bening. Makanya jangan jahatin regi. Jangan sampe dia pindah kelain dada."

"kelain dada? Maksudnya?"

"hallaaaah,, kalo ku lihat-lihat masih se dada aku sih dari pada kamu " ujar zarah sambil sedikit mendekatkan telapak tangan nya di depan dada qilah .

"heeeeh. " qilah pun menutupi dada nya seperti yang di lakukan Gladys tadi. Lalu keduanya terus salah-salahan dan tertawa. Gladys hanya bisa menyimak saja pembahasan aneh mereka.

Lalu keduanya bersamaan menyelidiki Gladys dengan tatapan aneh.

"dia benar-benar masih gadis yah ?" tanya qilah pada zarah. Dan wanita tomboy siluman itu hanya manggut-manggut saja.

"mereka berdua sama saja sih, yang satu belum pernah sentuh wanita. Dan dia juga belum pernah di sentuh lelaki " komentar zarah.

"apa maksud nya belum disentuh ? Kami sudah berciuman.," jawab Gladys seperti tidak terima dengan pernyataan teman nya itu tentang hubungan mereka.

"lalu ?" tanya qilah dan zarah secara bersamaan.

"yah, gitu aja." lanjut Gladys

"tuh kan sudah ku duga, " jawab qilah sambil menatap zarah dan di angguki.

"tidak ada harapan, kita akan butuh waktu cukup lama sampai bisa lihat ponakan.," ujar zarah.

"kalo ponakan dari ku bagaimana?" ucap qilah dengan nada jail.

"no. kalian belum muhrim." jawab zarah

"tapi hubungan ku lebih menjanjikan dari pada mereka. Kami lebih aktif" ujar qilah sambil memeluk lengan zarah.

"apaan dah......."

"apa nya?" tanya seseorang yang entah sejak kapan juga berada di ambang pintu.

"hemmmmh.... Mohon maaf tuan. Sepertinya malam ini tuang tidur di sana saja." ujar qilah sambil berjalan mendekat sambil menunjuk kearah luar.

"maksud nya apa ? Aku suami nya." jawab bima tak terima.

"shayang kuuuuu.!!!!" panggil qilah. Dan yang di panggil langsung sigap dan mendekat.

"ajari dia cara paling tokcer, aku juga akan mengedukasi istri nya. Agar kita bisa segera punya keponakan." jelas qilah

"shiaaap, shayang." ujar regi, dan sedikit meraih ujung bibir qilah dengan ujung bibir nya. Singkat tapi sukses membuat bima ternganga dengan adegan tidak senonoh itu didepan wajah nya.

"apa yang kalian lakukan , heeeey....." teriaknya. Walau begitu regi tetap menariknya menjauh dari kamar. Dan qilah segera mengunci pintu kamar nya.

"kenapa di kunci?" protes Gladys .

"malam ini,, malam kita. Para wanita. Lelaki minggir dulu." ujar qilah.

"terserah kalian saja." jawab Gladys malas.

"kamu makan aja nih,, sambil nyimak kami bercerita. Dengarkan dengan saksama, nanti kami akan adakan sesi tanya jawab. Dan kamu harus ikutan, ...." ujar zarah

"kenapa dia hanya ikutan dalam sesi tanya jawab?" tanya qilah

"karena dia belum ada pengalaman......."

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!