Tuan Tiada Tanding

Jatmiko terdiam begitu saja, merasakan hal aneh yang ada di sini. Mengapa mobil itu seolah menjadi normal kembali?

Jatmiko tiba-tiba melihat Arjuna membuka pintu kemudi dan hendak masuk ke dalam, buru-buru jatmiko langsung mendekat ke arah Arjuna dan berucap, "pak, apakah anda mau masuk dan mencoba duduk di kursi pengemudi?" Tanya Jatmiko dengan sedikit khawatir.

Ya meskipun saat ini jatmiko merasakan mobil ini menjadi normal kembali, namun itu masih persaannya saja. Jatmiko sendiri sudah pernah mengalami ketika dia masuk ke dalam mobil ini dan hendak menginjak pedal gas, yang di injak bukanlah pedal gas melainkan kepala wanita.

Jatmiko takut apabila calon pembeli ini mengalami hal yang menakutkan, mislanya menginjak kepala wanita di bagian pedal gas.

Namun apa yang jatmiko takutkan sama sekali tidak terwujud. Arjuna duduk di kursi pengemudi dengan sangat santai, seolah tidak ada masalah sedikit pun.

"Loh kok bisa?" Tanya Jatmiko dalam hatinya.

Tiba tiba Arjuna ingin membuka glove box yang ada di bawah dashboard.

"Tunggu jangan di bu--" sebelum jatmiko berhasil menyelesaikan kalimatnya Arjuna sudah terlebih dahulu membuka glove box itu.

Ketika Jatmiko yang membuka glove box itu pasti jatmiko akan menemukan jari hasil mutilasi di dalam glove box itu, namun entah mengapa ketika calon pembeli ini yang membuka glove box itu tidak terjadi apa apa. Seolah itu adalah glove box biasa.

Jatmiko yang tidak mempercayai tentang apa yang dia lihat langsung mencoba mengecek kondisi interior mobil dengan seksama.

Seketika itu juga jatmiko menyadari bau amis telah hilang dan di gantikan dengan bau wangi khas mobil seharga 1 milyaran lebih.

"Apa-apaan ini? Mengapa ketika mobil ini di pakai oleh pria ini mobil ini menjadi jinak?!" Batin jatmiko.

Sambil memutar-mutar kemudi Arjuna berucap, "dua ratus juta, akan aku bayar sejarang juga cash!" Ucap Arjuna kepada jatmiko.

Entah mengapa ketika jatmiko mendengar penawaran Arjuna yang sangat kurang ajar hati jatmiko terasa sakit. Sebelum ini dia memang mencob untuk menjual mobil terkutuk yang membuat dirinya hampir bangkrut, namun entah mengapa ketika pria ini menawar kondisi mobilnya kembali normal? Melihat kenormalan ini hati jatmiko tidak rela melepaskan mobil mewah ini.

"Tidak! Aku harus membuang mobil ini jauh-jauh!" Ucap Jatmiko dalam hatinya, dia sendiri sudah hampir bangkrut saat ini, apapun yang terjadi dia harus membuang mobil pembawa sial ini.

"Bos ayolah, harga mobil sedan mewah ini di luaran sana seharga satu milyaran lebih, apakah anda tidak kasihan sama aku?" Tanya Jatmiko sambil menatap murung Arjuna.

Arjuna menggaruk kepalanya dengan ekspresi sungkan saat ini. Ya, apa yang di ucapkan oleh jatmiko ini sebenarnya tidak salah, bahkan Arjuna menanyai di showroom mondoroko selatan dan harga pasaran mobil ini satu milyar lebih.

Penawaran Arjuna benar benar sangat tidak masuk akal, dan di kategorikan sudah sangat kurang ajar.

Namun di sisi lain Arjuna sendiri tidak memiliki banyak uang, dia tidak mungkin melepaskan tiga ratus juta hanya untuk membeli mobil. Kalau dia mengiyakan tiga ratus juta lalu bagaimana cara Arjuna membeli bensin?

"Dua ratus lima puluh juta! Aku hanya bisa mengeluarkan uang segitu... selain itu aku tidak bisa mengeluarkan lagi..." ucap Arjuna kepada Jatmiko.

Jatmiko mengigit bibirnya dengan ekspresi pedih, dia segera berucap, "baik! Deal!"

Kemudian Arjuna dan Jatmiko saling bersalaman.

"Tunggu sebentar, akan aku ambil uangnya tenang saja tidak akan lama..." ucap Arjuna yang memng tidak membawa uangnya, karena rencananya hanya ingin survei mobil yang murah, oleh karena itu Arjuna kembali pergi mengendarai motornya dan menuju ke arah toko barang antiknya yang berada di jalan locari tepatnya di kaki gunung putri tidur.

Tok! Tok!

Jatmiko yang masih berdiri di samping mobil ini mendengar sebuah ketukan dari dalam mobil, secara refleks jatmiko menoleh ke arah mobil itu.

"Astaga!" Jatmiko langsung terhuyung-huyung kebelakang melihat wanita cantik dari dalam mobil yang mengetuk-ngetuk kaca mobil, jatmiko juga melihat tulisan dari bercak darah di kaca mobil, 'kemana Mas Arjuna?'

Jatmiko segera berlari kembali keluar dari showroom, mobil itu kembali menjadi mobil yang terkutuk dan di penuhi dengan kehororan.

Entah siapa pembeli itu yang pasti sekarang Jatmiko sangat yakin, bahwa sebenarnya pria bernama Arjuna ini merupakan orang yang di kirim tuhan untuk menyelamatkan bisnisnya yang hampir bangkrut.

Setelah dua jam berlalu akhirnya Arjuna datang kembali, kali ini Arjuna tidak mengendarai motornya sendiri, namun di antar oleh suwarno.

Ketika Jatmiko melihat tampang Suwarno yang seperti dukun-dukun jawa, Jatmiko semakin yakin bahwa sebenarnya Arjuna ini adalah paranormal dukun atau sebagainya.

Arjuna langsung menuju ke arah Jatmiko dan memberikan kopernya, "silahkan di cek pak, seharusnya sudah pas uangnya..."

Sambil berjalan menuju ke arah meja Jatmiko melirik sekilas mobil sedan itu, dsn mendapati mobil itu kembali menjadi mobil normal,dan bercak darah di kaca juga sama sekali tidak tersisa, "sialan! Pantas saja mobil ini kembali normal, Ternyata benar pemuda ini adalah paranormal, dukun atau semacamnya!" Batin jatmiko dia bingung mau senang atau sedih.

Walau pun jatmiko merasa sangat rugi namun dia tetap melepaskan mobil pembawa sial itu.

Dengan cepat Arjuna dan jatmiko memandangi kuitansi tanda jual.

Sambil menyerahkan kunci jatmiko berucap, "mulai sekarang mobil itu milik anda, mbah. Tolong jangan bawa mobil itu kesini lagi.." ucap Jatmiko dengan sungguh-sungguh.

Arjuna mengerutkan dahinya ketika dirinya di panggil 'mbah' namun Arjuna tetap menganggukan kepalanya, dia sendiri sangat yakin bahwa jatmiko saat ini sedikit ngantuk karena waktu juga sudah menunjukan pukul sembilan malam.

Arjuna menerima kunci, kemudian berucap, "semoga setelah ini mobil anda laku semua pak, semoga laris!"

Dia segera memasuki mobil sedan mewah miliknya dan menyalakannya. Arjuna melebarkan senyumnya ketiak mendengar raungan mesin sedan mewah ini yang tentu saja memiliki performa tinggi.

Jatmiko menghela nafas panjang, "sialan! Apakah Arwah wanita korban mutilasi itu tidak berani menakuti Mbah Arjuna?" Ucap Jatmiko dengan kesal.

Arjuna kemudian meninggalkan showroom ini, entah mengapa ketika mobil sedan itu sudah di bawa keluar Arjuna persaan lega langsung menyelimuti hati Jatmiko, meskipun dia rugi sangat banyak setidaknya mobil pembawa sial itu sudah pergi.

"Semoga laris ya.." ucapan dari mbah Arjuna terus terngiang-ngiang di otak Jatmiko, Jatmiko kemudian memandangi berbagai mobil miliknya yang saat ini belum laku, "sepertinya sulit..." jatmiko kemudian hendak menutup pintu.

Namun sebelum dia berhasil menutup pintu seorang pria dengan membawa mobil datang, dia membuka kaca mobil dan bertanya, "bos apakah sudah mau tutup? Aku mau nyari mobil pajero bekas!"

Jatmiko tersentak kaget dengan kehadiran pembeli ini.

Sebelum dia menjawab pertanyaan pembeli ini, seorang wanita datang sambil mengendarai mobil dia membuka kaca dan langsung bertanya, "pak apakah di showroom anda ada mobil Toyota Avanza?"

Jatmiko langsung terbengong-bengong, dia syok sampai lututnya tidak mampu menahan tubuhnya dia kemudian berlutut, "terimakasih Mbah Arjuna!!!" Teriaknya.

"Wong Edan!!" Ucap kedua calon pembeli itu secara bersamaan.