NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia

Cinta Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Perjodohan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author:

Santiago Moreno pria keturunan Amerika dan Brazil, ia seorang pengusaha yang sangat sukses dalam bidang Entertainment dan Perhotelan, yang memiliki sikap dingin dan emosional tapi di gilai banyak wanita.

Luma Santos wanita asli keturunan Brazil yang sangat mendambakan cinta sejati dalam hidupnya. Ia sering bergonta-ganti kekasih hanya untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya sampai ia di cap sebagai wanita petualang cinta oleh teman-temannya.

Meskipun sering bergonta-ganti kekasih tapi Luma tidak pernah melakukan S•X dengan para kekasihnya karena ada seorang pria yang pernah berbicara padanya (jangan pernah menyerahkan dirimu kepada siapa pun kalau pria itu bukan cinta sejati mu, sungguh kau akan menyesal)

Luma sangat membenci pria arogan, emosional dan semena-mena dengan kaum wanita.

Akan kah Santiago dan Luma bertemu ?
Bisa kah Luma menaklukkan Santiago ?
Atau Santiago lah yang justru menyakinkan Luma dengan cintanya?

Penasaran ? Yuk baca cerita lengkapnya …

Jet Pribadi

Sekilas info dari autor …

Selamat malam semua. Aku cuma mau ngomong kalau novel ini aku buat dengan sebaik-baiknya. Novel ini aku buat untuk yang suka baca novel saja dengan cerita yang seru dan bikin nagi, itu aja. Terima kasih 🙏🏻.

Kembali ke cerita.

Setelah melihat wajah Mark di pintu kokplit. Santiago menoleh ke arah Luma, takut wanita itu sudah bangun dan melihat wajah Mark di depan sana.

Mark cerita pada Santiago, kalau Luma sudah melihat wajah ya dua kali, pertama di Palais Garnier tepatnya di ruang ganti dan yang ke dua di Musium Atelier Der Lumieres di depan pintu keluar.

Santiago bersyukur karena saat ini Luma masih tidur pikirnya. Ia langsung berdiri berjalan ke ruang kokplit untuk menemui Mark disana.

Santiago membuka pintu kokplit dan melihat ada tiga laki-laki di sana, dua pilot dan satu mata-mata rahasianya.

Mark tersenyum senang melihat Santiago datang ke ruang kokplit.

“Kenapa kau senyum melihat ku” ujar Santiago pada Mark masuk ke dalam ruangan kokplit dan langsung menutup pintu.

“Bos… aku lapar tadi siang hanya makan satu roti saja”ucap Mark memelas berharap Santiago menyuruh koki nya membuatkan makanan untuknya.

“Ck… kau ini. Aku pikir ada apa kau memanggilku ke sini. Baiklah sebentar aku akan menyuruh koki ku untuk memasakkan kau sesuatu, tunggu lah” ujar Santiago ingin keluar dari ruangan itu.

Sebelum benar-benar keluar Santiago mengatakan sesuatu pada Mark “ingat jangan pernah keluar dari ruangan ini sebelum kita sampai New York dan aku meninggalnya bandara. Aku tidak ingin kau ketahuan untuk ketiga kalinya, mengerti” sambung Santiago, dengan cepat Mark mengangguk setuju.

Santiago kembali ke tempatnya dan mendapati Luma sudah membuka mata. Wanita itu sibuk dengan ponsel di tangganya, entah apa yang di lihatnya di layar ponsel itu, mengingat mereka di udara tidak ada jaringan internet.

Pria itu terus berjalan ke belakang untuk ke dapur memberi tahu pada kokinya.

Setelah sampai di dapur Santiago langsung menyuruh kokinya “Stive buatkan tiga hidangan lagi untuk di ruang kokplit dua untuk pilot dan satu untuk orang ku” ujar Santiago pada kokinya.

Walau pun kedua pilot itu tidak memintah makanan secara langsung dengannya tapi Santiago tidak tega kalau hanya Mark sendiri saja yang makan di ruang kokplit.

“Lidia, tolong kau layani Nona Luma dengan baik, sepertinya dia sudah bangun, tanyakan padanya apa dia membutuhkan sesuatu dan satu lagi persilakan dia untuk memakan hidangan ya” ujar Santiago menyuruh pramugari ya untuk melayani Luma dengan baik.

“Baik Tuan” ucap pramugari dengan sopan.

Santiago masuk ke dalam kamarnya sebentar dan mengambil laptopnya dan kembali ke kursinya dan duduk di sana. Ia pura-pura cuek pada Luma.

Sebenarnya ia merasa bersalah pada wanita itu atas perlakuan kasarnya. Ingin menyuruh ya makan tapi Santiago malas mendengar omelan Luma, menggigat setiap Luma marah wanita itu tidak segan-segan untuk menggeluarkan umpatan untuknya karena Santiago tahu saat ini Luma marah padanya, niatnya di urungkan, jadi dia menyuruh pramugari nya untuk menawarkan makan pada Luma.

Tidak berselang lama pramugari keluar mendekati kursi Luma.

“Permisi Nona Luma” ujar pramugari dengan sopan dan tersenyum rama pada Luma.

Luma mengalikan pandangan matanya melihat layar ponsel lalu melihat pramugari yang berdiri di sampingnya.

“Makan malam untuk Nona Luma sudah kami siap kan, di atas meja. silakan di nikmat” ujar pramugari dengan sopan “apa Nona Luma membutuhkan sesuatu?” sambung nya berbicara.

“Oh.. tidak Nona terima kasih” jawab Luma dengan suara pelan.

“Baiklah kalau begitu. Kalau Nona Luma memerlukan sesuatu tingal tekan saja bel kecil di dinding di samping Nona, nanti saya akan datang lagi” tawar pramugari pada Luma sambil membuka telapak tangannya ke arah bel di dinding di samping kursi Luma.

“Iya terima kasih” Luma tersenyum kecil.

Pramugari kembali ke bekang dan tinggal lah ia berdua dengan Santiago.

Untuk kesekian kalinya Luma menelan air liurnya melihat hidangan makanan di depan di atas mejanya.

‘Aku sangat lapar sekali’ gumam nya sambil menyentuh perut.

Santiago diam-diam melirik Luma dengan ujung matanya tapi kepalanya masih tetep fokus melihat layar laptopnya.

Beberapa saat kemudian pramugara mendorong trolley berisi makanan dan berjalan melewati Santiago dan Luma, pria itu mendorong trolley terus sampai ke depan ruang kokplit.

Luma melirik sesat, pikirnya makan itu pasti untuk pilot. Mata Luma beralih lagi pada layar ponsel ya, ia melihat foto-foto di dalam galeri ponselnya.

Foto-fotonya saat di Paris dengan segala aktivitas dan ketempat-tempat yang ia kunjungi di sana.

Pramugara kembali lagi sambil mendorong trolley kosong dan menuju ke belakang.

Santiago yang tahu kalau Luma belum menyentuh makananya, rasanya ia ingin berbicara tapi di urungkan ya, karena malas akan mendapat omelan dari Luma.

Ia sangat berharap kalau Luma mau memakan makanan itu. Satu detik, dua detik dan tiga detik.

Santiago sudah tidak tahan dan mulai berbicara, masa bodoh kalau ia harus mendapatkan omelan dari Luma.

“Apa kau tidak lapar?” tanya Santiago dengan suara bariton.

Tidak ada jawaban dari Luma, wanita itu masih melihat layar ponselnya tidak bergeming sama sekali.

“Luma.. apa kau tidak lapar?” tanya Santiago ke dua kalinya.

Luma masih diam tidak menjawab pertanyaan Santiago, ia pura-pura tidak tahu, karena masih marah pada Santiago.

“Makan lah. Aku tidak memasukan racun pada makan dan minuman mu, aku tidak segila itu” ucap Santiago.

Luma tertegun mendengar ucapan dari Santiago, tapi ia masih tidak merespon.

“Jangan terlalu egois dengan perut mu, kasian dia, dari tadi berbunyi memintah asupan” ujar Santiago berbicara tapi matanya melihat layar laptop dan jari tangannya mengetik sesuatu di sana.

Luma terkejut mendengar ucapan dari Santiago.

‘Astaga… dia mendengar bunyi dari perutku!!! kenapa bisa, aarrggg… aku malu sekali. Bagaimana ini?’ gumam Luma dalam hati. Ia tidak menyangka kalau Santiago bisa mendengar suara dari perutnya karena lapar, padahal Luma sudah duduk meringkuk di atas kursi supaya perutnya tidak berbunyi.

Santiago membuang nafas kasar dan menoleh ke arah Luma “apa perlu aku menyuapimu”ujar Santiago sedikit kesal pada Luma, karena wanita itu tidak memperdulikanya.

Mata Luma membulat melihat Santiago. Cepat-cepat ia mengelengkan kepalanya dan menjawab “tidak, tidak perlu, aku bisa makan sendiri” jawab Luma cepat menolak.

“Bagus. Makan lah dua jam lagi kita akan sampai di New York” ucap Santiago matanya beralih ke layar laptopnya kembali.

“Apa… dua jam lagi” Luma terkejut mendengar Santiago memberi tahu kalau mereka akan sampai dua jam lagi.

“Kenapa kau terkejut” Santiago menoleh melihat Luma.

“Oh.. aku tahu, kau pasti mengira kita akan menempuh perjalanan tujuh jam lebih kembali ke New York. Ck.. kau salah Luma ini jet pribadi, jarak dari Paris ke New York hanya memakan waktu lima jam saja” jelas Santiago mengatakan pada Luma dengan santai.

‘Sombong sekali’ gumam Luma dalam hati mendengar penjelasan dari Santiago yang seakan-akan menyombongkan diri dengan apa yang dimiliki oleh pria itu.

Dengan pelan Luma mulai mengambil garpu dan pisau yang ada di depannya sambil melirik Santiago jujur ia sangat malu sekarang tapi mau bagimana lagi, perutnya sudah merontah-rontah ingin di beri asupan.

Pelan-pelan Luma mulai memakan hidangan di atas meja di depannya sambil melirik Santiago yang sedang berkerja.

Santiago yang tahu kalau Luma sedang melirik ya sambil makan hanya tersenyum kecil melihat tingkah wanita itu. Pikirnya kenapa harus malu, bukan kah kalau lapar semestinya memang harus makan solusinya.

Santiago menutup laptopnya dan memejam kan matanya sebentar. Ia sengaja menutup mata dan pura-pura tidur supaya Luma bisa makan dengan santai dan tidak perlu malu-malu kepadanya.

Setelah Luma selesai makan, ia menekan bel kecil di dinding di samping kursinya, memintah bantuan pramugari untuk membawah piring kotor bekas ia makan.

“Nona Luma ada yang bisa saya bantu?” tanya pramugari pada Luma dengan sopan.

“Ada Nona, tolong bawah piring ini ke belakang ya” ucapnya kepada pramugari dengan suara berbisik sambil melihat ke arah Santiago yang masih memejamkan mata duduk di sebrang ya.

Setelah selesai mengabiskan semua hidangan di depannya, Luma cepat-cepat menekan bel memanggil pramugari untuk segara membawah piring kotor bekas ia makan ke belakang.

Sebelum Santiago terbangun dari tidurnya, kalau sampai lama dan Santiago terbangun, Luma akan sangat malu kalau pria itu tahu ia mengabiskan semua hidangan makanan di depannya.

“Baik Nona Luma” jawab pramugari dengan suara pelan.

Lidia si pramugari langsung membawah piring kotor bekas Luma makan ke belakang dengan kedua tangannya dan memanggil Justin si pramugara untuk membantunya mengambil beberapa piring dan gelas yang masih tertinggal di meja Luma.

Santiago yang tahu kalau Luma sudah menghabiskan semua makanan di depannya dan menyuruh pramugari untuk membereskan piring kotor untuk di bawah ke belakang dengan suara berbisik, pria itu hanya tersenyum kecil menagapi sikap Luma.

‘Luma… Luma ada-ada saja tingkah mu’ gumam Santiago dalam hati masih dengan memejamkan kedua matanya.

Setelah selesai pramugari dan pramugara membawah piring dan gelas kotor yang berada di meja Luma, dan menyimpan meja lipat di dinding samping kursi Luma duduk sehingga terlihat rapi kembali.

Beberapa saat kemudian Luma mulai mengantuk mungkin karena perutnya sudah di isi, ia pun memejamkan mata dan mulai terlelap.

Dua jam kemudian.

Bandar Udara Jhon F. Kennedy (NY)

22.05 Malam.

“Nona Luma…. Nona Luma” suara pramugari membangunkan Luma dengan suara pelan dan hati-hati sambil menyentuh pundak Luma.

“Emmm…” suara keluar dari mulut Luma.

Luma membuka matanya dengan perlahan-lahan karena ada yang membangunkannya, ia melihat pramugari berada di sampingnya.

“Maaf mengganggu tidur anda Nona. Saya mau memberitahu kalau sekarang kita sudah sampai di New York” ucap Lidia memberitahu Luma dengan sopan.

Luma langsung menegakkan punggungya dan melihat ke luar jendela, dan langsung berdiri matanya mulai mencari keberadaan seseorang sambil merapikan pakaiannya dan menguncir rambut panjangnya ala buntut kuda.

“Terima kasih, Nona boleh aku minta koper ku?” ucap Luma ingin beranjak dari tempat duduknya.

”Koper Nona sudah di taruh di dalam mobil Tuan Santiago.”

“Di mobilnya!!!” ucap Luma binggung melihat wajah Lidia. Luma pikir Santiago sudah pergi duluan meninggalkannya.

“Iya, dan sekarang Nona Luma sudah di tunggu Tuan Santiago di depan.”

“Apa!!!! untuk apa dia menunggu ku!!!” ujar Luma sedikit terkejut dan binggung.

Lidia tersenyum mendengar kalimat dari mulut Luma.

“Ya.. untuk apa lagi, kalau bukan untuk mengantar Nona Luma pulang” ujar Lidia berbicara dengan sopan sambil tersenyum melihat kebingungan Luma.

Luma tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah mendengar ucapan Lidia.

Jujur saja Luma sudah sangat capek, bukan hanya tubuhnya saja tapi juga hati nya karena bertengkar dengan Santiago.

Jadi kali ini Luma akan membiarkan saja apa yang ingin pria itu lakukan padanya selagi tidak melakukan hal yang merugikan untuk nya.

Luma segara berjalan untuk keluar dan meninggalkan jet pribadi Santiago dan di ikuti Lidia dari belakang.

Sebelum turun dari anak tangga ia melihat mobil hitam Santiago yang sudah terparkir di depan anak tangga dan melihat pria itu berdiri di samping pintu pengemudi fokus dengan ponselnya.

Luma tidak mau ambil pusing langsung saja ia menuruni anak tangga.

“Hati-hati di jalan Nona Luma” ujar Lidia dengan rama melihat Luma menuruni anak tangga, pramugari itu masih berdiri di dekat pintu.

Luma menoleh dan tersenyum pada Lidia.

“Terima kasih, sudah melayani ku dengan baik dan sopan,Nona” ujar Luma sambil tersenyum untuk Lidia

“Sama-sama Nona Luma” balas Lidia membalas senyum Luma.

Luma pun langsung menuruni anak tangga, dan melihat ada seorang pramugara yang membukan pintu mobil untuknya di samping kursi pengemudi.

“Mari Nona Luma silakan” ujar pramugara dengan sopan berbicara pada Luma.

“Terima kasih” ucap Luma pelan.

Tanpa berlama-lama ia langsung masuk ke dalam mobil itu dan menutup pintu di bantu oleh pramugara dari arah luar.

Santiago yang pura-pura bermain ponsel, menyeringit dahi dengan sikap Luma.

‘Kenapa dia tidak berontak’ gumamnya dalam hati.

Santiago pun segera masuk ke dalam mobilnya dan langsung tancap gas menuju Apartemen Luma.

Bersambung …

.

.

Berikan like dan komen yang bagus serta Vote untuk novel ini ya guys. Terima kasih 🙏🏻

🔥🔥🔥🔥🔥

1
Mentariiii
Tetep semangat thor. Aku masih membaca novel yang autor buat, cerita ya bagus beneran. Semangat ya thor
Mentariiii
Semangat thor jgn patah semangat
Hoirul Umam
bagus
Harmoni cinta
Tebakan aku ini salah satu mantan Luma deh, tp ngk tau micky atau mantan yg lain.
Masih di buat misterius oleh si thor
Mentariiii
Best
Mentariiii
Best rencana ya top 👍
NoviJk
Betul bgt
Harmoni cinta
Aku kasih kopi biar semangat, tp update ya klo bisa langsung 2 bab 😁
Y. Kasanova: Terima kasih banyak 🙏🏻 siap insyallah besok saya rajin update sekali lagi terima kasih
total 1 replies
Harmoni cinta
Lanjut thor kok ngk update sih nangung nih
Harmoni cinta
Nah lo
Harmoni cinta
What??? 🤣🤣🤣
Mentariiii
Pasti Santiago
Y. Kasanova: Penasaran baca bab selanjutnya …
total 1 replies
Harmoni cinta
Langsung gercep
Mentariiii
Hahaha istri ? ada ada mark alasan kamu 🤣🤣🤣
Mentariiii
Semangat Santiago dekati luma skrng
Harmoni cinta
🤣🤣🤣 kesel bgt si bos sm si mata mata satu ini
Harmoni cinta
Bener internet bangking aduh mark kenapa jg kamu ngk kepikiran ngk konek bgt kamu
Y. Kasanova
Alhamdulillah novel ku sudah di kontrak di aplikasi ini. Jadi tambah semangat update nih
Harmoni cinta: Semangat kakak buat karya ya
total 1 replies
Mentariiii
B U dia kayak ya thor
Y. Kasanova
Jgn lupa like ya guys dan komen yang bagus
Klo bisa kasih vote biar novel ini naik terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!