Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 30
Melihat temperamen Cheng Yu yang buruk mudah marah dan meledak - ledak tentu saja dapat dimanfaatkan oleh putri Xiwu .
Putri Xiwu sengaja ingin membuat hubungan Cheng Yu dengan pangeran Yong tidak baik, akan tetapi tidak secara terang - terangan .
Pangeran Yong bertanya pada Jinglan tentang bagaimana cara mengatasi wanita yang sedang marah .
" Mengapa kau diam saja ?". Bentak pangeran Yong pada Jinglan.
" Saya bingung mau mengatakan dari mana tuan, saya tidak pernah dekat dengan wanita". Jujur Jinglan.
" Apakah kau tidak memiliki saran sedikitpun". Kata pangeran Yong .
" Saya pernah melihat pasangan yang sedang bertengkar , lalu si pria datang membawa bunga dan meminta maaf ". Kata Jinglan.
" Untuk apa membawa bunga ?". Tanya pangeran Yong .
" Untuk apa ya , aaa mungkin untuk diberikan pada wanitanya heheheh ". Jelas Jinglan.
" Bisakah kau tidak bercanda ". Tekan pangeran Yong .
" Saya tidak bercanda tuan, anda bisa memberikan sesuatu yang bisa menyenangkan hati putri tentu dia akan senang ". kata Jinglan.
" Kau tau apa yang disukai olehnya ?". tanya pangeran Yong sekali lagi yang membuat Jinglan kesusahan untuk menjawab.
" Aku akan bertanya pada Ruyan ". Kata Jinglan yang langsung pergi menghampiri Ruyan.
Jinglan bertanya pada Ruyan mengenai hal yang disukai oleh Cheng Yu , pembicaraan itu didengar oleh pelayan putri Xiwu .
" Bagus, aku ingin melihat bagaimana reaksi wanita itu ". Kata putri Xiwu .
Cheng Yu menyadari jika dia terus marah dan menghindari pangeran Yong maka akan memberikan kesempatan untuk putri Xiwu.
" Tidak boleh terus seperti ini, aku tidak boleh lengah dan membiarkan wanita gatal itu mendekati suamiku ." kata Cheng Yu.
Putri Xiwu tidak bisa membiarkan Cheng Yu dan pangeran Yong begitu dekat , dia ingin menggagalkan rencananya .
" Apakah kau tidak salah dengar ?". Kata putri Xiwu kepada pelayannya .
" Mereka mengatakan jika pangeran Yong akan mengajak putri yu pergi ke suatu tempat yang indah ". Kata pelayan putri Xiwu .
Mengetahui rencana tersebut , putri Xiwu segera mengatur rencana.
" Sialnya , aku tidak membaca novel ini sampai tamat hanya pada balas dendam kepada selir Xu saja . Tapi yang jelas pangeran Yong adalah takdirku ". Gumam Cheng Yu.
Secara diam-diam dia pergi menemui pangeran Yong yang sedang fokus membaca sebuah buku .
" Siapa disana ?". kata pangeran Yong yang mendeteksi adanya seseorang yang datang menyelundup .
Tidak ada jawaban , pangeran Yong segera mengambil tindakan.
" Ehhh singkirkan pedang itu ". Kata Cheng Yu.
" Yu'er , mengapa kau bertingkah seperti maling ". kata pangeran Yong .
" Aku merasa putri Xiwu itu suka padamu ". ujar Cheng Yu.
" Lalu ".
" Kau tidak berniat untuk mengambil seorang selir kan ". Kata Cheng Yu.
" Selir ? menangani satu istri saja begitu rumit apalagi menambah selir , rasanya tidak ada minat '. Kata pangeran Yong.
" Awas saja mencoba membuatku kesal ". ujar Cheng Yu.
" Mengapa menemuiku secara diam-diam ". Goda pangeran Yong.
" Aku ingin berdamai dan memberikanmu kesempatan ". Kata Cheng Yu .
" Benarkah ".
" Berikan aku izin untuk berkeliling untuk melihat keindahan Daxia timur ". Ujar Cheng Yu .
" Masalah perang belum selesai, sangat berbahaya jika musuh menemukanmu ". Kata Pangeran Yong .
" Apakah kau takut mereka mengambilku ?". Kata Cheng Yu.
" Aku takut jika tidak ada yang mengeluarkan racunku dengan baik ". Kata Pangeran Yong.
" Dasar kanebo kering gak ada romantis - romantisnya ". Ungkap Cheng Yu dengan nada geram.
" Kanebo kering ? ".
" Jangan bahas lagi, pokoknya aku menegaskan tidak mau melihat putri gatal itu lagi ". Tegas Cheng Yu.
" Putri gatal ? kau berbicara seperti ini apakah sedang cemburu ". tebak pangeran Yong.
" Jangan menggodaku, aku hanya memperingatkanmu. Tidak Sudi melihatnya menggatal didepanmu ". Kata Cheng Yu.
Pangeran Yong mendekati Cheng Yu dan membawanya ke dalam pelukan .
" Nyonya begitu menggemaskan jika sedang cemburu ". Kata pangeran Yong.
" Pangeran jangan bercanda lagi, aku benar-benar tidak ingin melihatnya ". Kata Cheng Yu yang terus saja menyebut putri Xiwu .
Pelukan pangeran Yong membuat Cheng Yu merasa tenang .
" Tidak marah lagi ". Kata Pangeran Yong.
" Aku melihatmu sepertinya sedang sibuk, bagaimana jika lanjutkan saja membacanya". Kata Cheng Yu.
" Kau sudah datang padaku, aku hanya bisa sibuk memperhatikanmu saja ". Goda pangeran Yong .
Cheng Yu terkejut mendengar kata - kata gombalan pangeran Yong meskipun agak kaku .
" Kau masih pangeran Yong yang dijuluki dewa kematian itu kan ". Kata Cheng Yu .
" Aku tidak pernah mengubah diriku ". Kata pangeran Yong .
" Kupikir kau tidak menyukai wanita dan tak bisa ---- ".
Perkataan Cheng Yu dihentikan oleh ciuman maut yang meresahkan .
" Tunggu, aku tidak bisa bernafas ". Kata Cheng Yu .
" Kalau begitu ikutlah denganku ". Kata pangeran Yong yang menarik tangan Cheng Yu dan membawanya masuk ke suatu ruangan rahasia .
" Diruangan baca ada kamar ". Ujar Cheng Yu .
Didalam ruanganku itu pangeran Yong tidak berhenti mencumbu istrinya .
Cheng Yu tidak bisa menahan dirinya saat pangeran Yong membuka pakaiannya dan melihat bentuk tubuh indah .
" Kau boleh menyentuhnya ". Kata pangeran Yong seraya membuka pakaian Cheng Yu .
" Kau mau apa ." lirih Cheng Yu .
" Malam ini aku menginginkanmu , boleh kah ?". Kata Pangeran Yong.
Cheng Yu tidak bisa menolak keinginannya .
" Mengapa dia begitu paham dengan tubuhku, hal ini terlihat mirip dengan mimpiku apakah dia juga sama sepertiku ". batin Cheng Yu.
Setiap gerakan yang dilakukan oleh pangeran Yong terlihat persis dengan mimpi Cheng Yu .
Jantung Cheng Yu berdetak lebih cepat saat pangeran Yong akan membobol goa kenikmatan miliknya.
Melihat wajah istrinya yang nampak panik dan takut, pangeran Yong berusaha untuk menenangkannya .
" Aku akan melakukannya dengan lembut ". Bisik pangeran Yong.
" Mengapa begitu susah membobolnya , rasanya begitu nyeri dan sakit luarbiasa ". Batin Cheng Yu .
Pangeran Yong menggunakan tenaga ektra agar bisa menembus dinding itu , sementara Cheng Yu tidak bisa menahan rasa sakit sampai menggigit bibir bawahnya sendiri.
Dengan menggunakan dorongan yang kuat pada akhirnya pangeran Yong berhasil membobol .
Nafas keduanya semakin memburu , keduanya seperti sedang mandi keringat.
Pangeran Yong tidak menyangka jika melakukan hal intim begitu nikmat dan bisa menyegarkan pikiran .
Hampir satu jam dalam penyatuan , pangeran Yong masih bersemangat berolahraga tanpa lelah .
Cheng Yu perlahan juga menikmati karena pangeran Yong selalu mencumbunya .
Tubuh Cheng Yu bergetar setelah pangeran Yong menambah gerak kecepatan , suara desahan tidak bisa tertahankan .
Pangeran Yong menghentikan gerakannya setelah menyemburkan cairan ke dalam rahim Cheng Yu.
" Terima kasih ". Ucap pangeran Yong , yang langsung berbaring di sebelah Cheng Yu sambil memeluknya .
yong yg tegas dong ditempeli ulet diam saja