Dia baik, dia setia, dia cantik, dia pintar, namun ... karena keadaan ekonomi yang rendah dan belum memiliki pekerjaan tetap membuat nya diremehkan dan dihinakan oleh orang-orang yang di percaya selama ini. Orang-orang yang sangat di sayangi dan di kasihi selama ini ternyata tega mengkhianati dari belakang.
Jemima namanya. Dia sangat terluka atas pengkhianatan yang dilakukan kekasih dan sahabatnya, lalu bagaimana sebenarnya kisah ini terjadi?
Yuk ikuti terus kisah Jemima, insyaAllah happy ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Detik-detik Menuju Halal
Rombongan Dixon tiba di kediaman Everardo. Dan ternyata di sana ada Diandra, mobil bewarna merah terlihat terparkir di halaman rumah. Pastilah dia sedang curhat dan mengadu pada Alexa. Pikir Dixon.
Dixon menghela nafas berat, orangtua Jemima ada bersamanya, sementara di dalam ada Diandra. Dixon tidak ingin terjadi keributan serta kesalahpahaman, apalagi orangtua Jemima belum tahu apa apa tentang Diandra.
Diandra itu wanita manipulatif, Dixon paham betul bagaimana karakter seorang Diandra. Akhirnya Dixon memilih tidak jadi mampir di rumah sang papa, ia membelokkan mobilnya keluar gerbang.
"Kenapa tidak jadi mampir, Nak? Padahal Ayah ingin sekali bertemu Papa mu, sudah lumayan lama Ayah tidak bertemu Pak Everardo," ucap Pak Hasan dengan ekspresi kebingungan.
"Papa tidak berada di rumah, Ayah. Aku baru inget hari ini Papa sedang keluar kota karena ada urusan. Di rumah hanya ada Mama tiri aku dan temannya. Lain kali saja kita mampir nunggu Papa berada di rumah,'' jelas Dixon berbohong demi kebaikan.
Jemima diam saja, dia paham apa yang terjadi.
"Kalau begitu kita tidak usah mampir, Ibu tidak ingin berdebat dengan Mama tiri mu yang sombong lagi angkuh itu," ucap Bu Sekar, ia teringat kejadian hari itu saat Alexa memarahi dia dan Pak Hasan.
Mereka lalu langsung berangkat ke Desa Bujung Sakti, perlu beberapa jam perjalanan untuk sampai ke desa.
Dibelakang mobil mereka, terdapat dua mobil lain nya yang mengawal.
Dixon menyetir sendiri, duduk di kemudi, di samping nya ada Jemima. Sementara Pak Hasan dan Bu Sekar duduk di bangku belakang.
***
Setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
Mobil yang dikendarai Dixon berhenti di depan sebuah Villa.
Dia membangunkan Jemima yang tertidur, orangtua Jemima pun tampak tidur, sekalian Dixon membangunkan mereka juga.
"Huaaa ....," Jemima menguap lebar dengan telapak tangan menutup mulutnya.
"Kita sudah sampai?" tanya Jemima saat matanya sudah melihat area sekitar.
"Iya, ayo keluar," jawab Dixon sembari membuka pintu untuk sang pujaan hati.
Jemima keluar dari mobil, lalu menatap takjub pemandangan yang ada disekitar Villa, ia menghirup udara segar dalam dalam, lalu menghembus perlahan.
"Rasanya nyaman banget di sini. Aku senang sekali, makasih ya," Jemima menatap Dixon dengan netra berbinar. Seulas senyuman terukir indah di wajah cantiknya.
"Iya, sama sama, Sayang," balas Dixon tersenyum merekah.
***
Malam hari pukul 10 malam.
Jemima duduk di kursi meja rias, wajahnya baru selesai di make up oleh seorang MUA. Rambut nya di baluti hijab putih polos bersih. Jemima memutuskan untuk memakai hijab saat akad nikahnya akan berlangsung. Dia merasa, kalau memakai hijab penampilan nya terlihat lebih rapi, bersih, anggun dan sederhana. Mudah-mudahan kedepannya hidayah akan segera datang padanya agar dia bisa menutup auratnya dengan pakaian tertutup serta dengan kepala di tutupi hijab. Setiap harinya Jemima selalu belajar menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Tubuhnya pun dibaluti gamis bewarna putih yang di beli langsung di Butik ternama, gamis dengan panjang menjuntai hingga ke lantai. Dia terlihat sangat anggun.
Sebentar lagi dia akan sah menjadi istri dari seorang CEO ternama yang bernama Dixon.
Dixon sudah menunggu di ruang akad. Dia terlihat sangat tampan dengan pakaian serba putih serta dengan kepala di tutupi peci putih.
Dixon merasa gugup dan deg-degan. Di dalam hati berulangkali ia melafalkan nama Jemima, dia tidak ingin sampai salah ejaan.
"Jemima Kidung Wulan" ucapnya di dalam hati, berharap semua nya berjalan lancar.
Sebelum melangsungkan akad nikah, dia menghubungi Papa nya terlebih dahulu, memohon doa restu.
"Semoga semua lancar. Papa senang sekali akhirnya dalam beberapa hitungan menit lagi kamu resmi menjadi suami orang. Pesan Papa, jangan pernah mengkhianati istri mu, sayangi dia, cintai dia, dan jadilah pria yang setia dan dapat dibanggakan." Pesan Everardo dari sambungan telepon.
Bersambung.
tunggu karmamu
Sabar ya Dixon puasa tujuh hari aje 🥰🥰🥰🥰🥰
Alhamdulillah 🤲🤲🤲🤲🤲
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️