NovelToon NovelToon
Pasukan Kharisma Jagat 2

Pasukan Kharisma Jagat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mafia / Matabatin / Iblis
Popularitas:53.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muka Kanvas

Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.

Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.

Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 24 : Mada 21

“Panglima, tahukah kau kenapa aku ingin berbicara denganmu di sini berdua saja, Raden ada di luar sana.” Ayi Seira meninggal Raden di ruang kerjanya, sementara Ayi dan Panglima ada ruangan ghaib.

“Ayi Sarika?” Panglima bertanya langsung.

“Ya, maksudku, pada ritual lontar waktu itu, aku melihatmu di sana, di zaman Ayi Sarika, lalu kenapa kau tidak mengatakan apapun tentang perang saudara itu? padahal kau melihatku saat itu, saat zaman Ayi Sarika.” Ayi bertanya dengan wajah yang marah.

“Ayi ketahui ini dulu, bahwa, benar aku adalah karuhun Ayi Sarika, tapi dia melepas statusnya, dia membuangku yang harus mencari tuan dengan kesulitan, aku akhirnya berlari dari satu Ayi Tirung ke Ayi Tirung lain, menunggu kelahiran Ayi Mahogra kembali dan saat peralihan itu, terpapar banyak energi yang tidak berkesinambungan karena bukan menjadi karuhun keturunan, energi Ayi Mahogra turun ke energi Ayi Tirung, aku perlu terus menyelaraskan energi hingga akhirnya itu membuatku menguras seluruh kemampuan dan menghilangkan banyak bagian agar bisa selaras, karena kalau energiku berlebihan pada Ayi Tirung, maka Ayi Tirung akan sakit, aku akan membuat tuanku sakit dan celaka, maka penyelarasanku itu perlahan membuat banyak memori tentang Ayi-ayi yang menjadi tuanku menjadi samar, lalu hilang sepenuhnya ketika aku menjadi karuhunmu, kau tahu, dari para Ayi Tirung yang menjadi tuanku, aku harus kembali menyelaraskan energiku agar setara denganmu, calon Ayi Mahogra, penyelarasan ini menumpuk energiku yang lain dan membuat ingatanku tentang Ayi Sarika, menghilang sepenuhnya, aku bahkan tak ingat kalau aku adalah karuhun milik Ayi Sarika karena tumpukan energi yang harus terpaksa diselaraskan.

Itu kenapa seharusnya, karuhun hanya memiliki tuan dari keturunan, terakhir aku menjadi karuhun kakekmu, aku harus menurunkan energi yang sangat banyak agar selaras dengan energi kakekmu dan akhirnya aku bertemu lagi denganmu, Ayi Mahogra, saat itulah aku harus kembali menyelaraskan energi setinggi dirimu yang bahkan ketika usia belasan, energimu sudah melampui ribuan karisma jagat, aku kehilangan banyak ingatan tentang tuanku ketika itu, karena energi yang tinggi membuatku condong sepenuhnya kepadamu, memberi jiwaku sepenuhnya padamu.

Maaf Ayi, seperti yang aku selalu katakan padamu, jika aku tahu, aku akan ceritakan tentan masa lalu, tapi masalahnya aku tidak tahu.”

“Jadi, ini semua hanya karena usia? Artinya karena kau sudah tua makanya kau tidak ingat?” Ayi kesal hingga mencemooh Panglima, Panglima lalu mendegus karena kesal, dikatai tua oleh tuannya.

“Jangan kau merajuk, kalau kau ingat, aku tak perlu datang ke zaman itu dan membuat Ayi Sarika ketakutan, ini semua hanya soal takdis Panglima.” Ayi lalu mengusap kepala Panglima agar dia bisa tenang lagi dan tahu tuannya tidak marah.

2 bulan setelah Ayi bertemu Ayi Sarika

“Aku sudah mempersiapkannya, tapi mungkin ini akan membebanimu, tapi aku butuh dirimu untuk mencegah perang ini, makanya aku memintamu untuk membantuku.” Ayi berkata.

“Aku tidak akan pernah menolah jika itu memang perintah Ayi.”

“Tapi, ini bukan tentang perintah, ini tentang rencana yang panjang, mungkin akan berlangsung sangat lama, mungkin juga pada akhirnya akan membuatmu tidak nyaman dalam jangka waktu yang lama.” Ayi berkata lagi untuk memastikan.

“Ayi, aku tahu nyaman itu apa, sejak aku tinggal di sini, aku tahu apa itu dihargai karena kemampuan dan pengabdian, sejak aku tinggal di sini, aku jadi bisa makan dengan teratur, belajar dan tidak dipandang aneh lagi di luar sana karena Ayi, jadi jika aku diperintahkan bahkan, BAHKAN! Jika harus terjun ke jurang, aku percaya padamu, itu untuk kebaikanku dan kebaikan semua pasukan kharisma jagat, jadi, jangan ragukan aku Ayi.” Orang itu balik meyakinkan Ayi.

“Maka ritual ini akan kita lakukan dengan sangat hati-hati, tapi menyakitkan, bagiku, mungkin akan lebih berat, kau tidak boleh ragu ketika melihatku sekarat, itu yang paling penting.”

Orang itu diam, dia tidak pernah masalah jika sekarat karena Ayi, tapi jika yang sekarat di hadapannya Ayi, apakah dia sanggup.

“Dengar baik-baik, sekaratku adalah tanda di mana ritual kita berhasil, itu kabar baiknya, jadi bertahanlah.”

“Baik Ayi, aku akan bertahan, aku akan melakukannya, kita akan melakukan ritual itu.”

Mereka berdua dibantu Hanif akhirnya melakukan ritual, Hanif telah menyiapkan sebuah cawan yang terbuat dari emas murni, cukup berat, cawan berbentuk lingkaran dengan kaki yang tidak terlalu tinggi dan memiliki penuntup yang juga sama terbuat dari emas.

“Ini cawan yang dibuat dari emas murni, diambil dari penambang emas berupa bongkahan, aku punya kenalan yang bisa menyelundupkan emas itu dari tempat tambang, tentu aku harus membayar mahal makanya emas itu bisa diselundupkan.

Lalu aku menghubungi pandai emas yang membuat senjata untuk latihan para Cantrik, dia tidak akan banyak bicara, tapi sempat bertanya, kenapa cawan ini harus dari emas murni, karena biasanya aku membuat alat latihan dari besi yang dilapis emas.

Aku hanya menjawab bahwa, cawan ini untuk latihan saja, membantu para cantrik mengurung jiwa yang jahat, karena seperti yang kita tahu bahwa emas adalah logam jiwa, media penghubung dengan dunia ruh, pandai emas itu tahu, kalau jiwa sudah terkurung di cawan emas murni itu takkan bisa lepas karena terkurung di tempat yang sempurna, dia percaya dan membuat cawan ini dengan sangat baik, kakinya tidak terlalu tinggi dan bagian cerukan mangkuknya cukup dalam, mungkin bisa menjadi media penyimpan energi terbaik, Ayi.”

“Bagus Hanif,” Ayi berkata.

“Tapi Ayi, seiring berjalannya penyaluran itu, kau akan lemas, lemah dan pucat, kau harus menutupi itu.” Hanif mengingatkan.

“Aku tahu caranya, aku akan menggunakan makeup untuk menutup pucatnya.”

Hanif tertawa, karena Ayi sebenarnya tidak terlalu suka makeup, dia merasa bahwa, tidak punya waktu untuk melakukan itu, tapi sekarang dia harus melakukannya.

“Kita akan melakukan penyaluran pertama, kali ini tidak langsung seperti biasanya, kalia ini kau akan menyalurkannya ke cawan dan kau akan mengambilnya dari cawan, dalam jumlah kecil, kau sudah biasa, tapi jika terus menerus, mungkin akan menimbulkan efek samping, kau sudah tahu resiko itu kan?” Hanif bertanya pada orang itu.

“Ya, aku tahu, ayo kita lakukan.” Orang itu tetap bersemangat, Ayi tertawa dan mengusap kepalanya.

“Aku tahu bahwa, aku memiliki orang-orang yang sangat baik sepertimu.”

“Ayi, aku tahu, begitu kau memintaku ikut, aku tahu bahwa hidupku akan menjadi sangat jauh lebih baik.” Orang itu lalu mengulurkan tangan.

Hanif memberi baju pada orang itu, dia gunakan bajunya, lalu memulai ritual bersama Ayi, mereka dua orang perempuan yang sangat cantik.

Pada percobaan pertama, Ayi dan orang itu mampu melakukannya dengan baik, Ayi menyalurkan pada cawan dan orang itu mengambil dari cawan setelah itu Ayi terus mendidiknya agar sempurnya, dia harus sempurna supaya bisa menjalankan tugasnya.

Alka dan Alisha mengtuk pintu Mada, pintu terbuka dengan sendirinya, Alka dan Alisha masuk dengan hati-hati, melihat keadaan sekitar, gelap. Alka ingat sakelar lampu ada di dekat pintu masuk, Alka meraba dinding dan saat lampu menyala, Alka melihat Aditia diikat di sebuah kursi di tengah rumah yang kosong, tak ada kursi atau meja di sana.

“Adit!” Alka hendak berlari untuk menyelamatkan Aditia, tapi belum juga sampai sana, tiba-tiba Mada keluar dari kamarnya, jarak antara kamar dan tempat Aditia diikat di kursi itu lebih dekat dari jarak Alka bahkan sudah berlari hendak menyematkan Adit, tapi terhenti karena kedarangan Mada yang menodongkan senjata api ke arah Aditia.

“Berhenti atau dia akan mati.” Mada mendekati Aditia dan akhirnya senjata api itu sudah ada tepat di kepala Aditia, Mada menodongkan senjata api itu tepat di bagian samping kiri kepala Aditia.

“Apa kau sudah gila!” Alisha berteriak karena kesal, dia lupa kalau bertarung dengan penjahat yang tidak punya kekuatan ghaib, pasti senjata tertingginya adalah senjata api, Alisha jadi rindu Rania yang selalu membawa senjata api untuk berjaga-jaga, bahkan Rania selalu bilang, dia lebih takut manusia yang mendongkan senjata api dibanding jin yang menyerang, karena kalau sudah senjata api, suda mati jika ditembak ke kepala.

“Aku akan menggila kalau ini soal Malik, tentu saja seharusnya ini mudah, kalian yang membuat semuanya menjadi kacau balau, tinggal serahkan Malik dan Yasa, baru kalian bisa bebas, bahkan orangi ini bisa dengan aman pergi bersama kalian.” Mada berkata dengan waja dingin.

“Mada, dengarkan baik-baik, kakak Malik itu, sudah punya istri, istrinya adalah kakak kami, kami takkan membiarkan kau merebut darinya!” Alisha mencoba untuk membujuk, bahkan dia yang sangat membenci pelakor itu berkata dengan lebih lembut agar Mada tidak menembakkan senjata api itu.

“Kalian hendak mengeroyokku kan? tidak malu dengan orang sebanyak ini ingin membuatku mati supaya meninggalkan Malik? Jangan mimpi kalian, aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan.” Mada tertawa dengan puas, membuat Alka sangat kesal.

“Jika kau membunuhnya, percayalah, aku akan memburumu dan membuatmu mati, memotong tubuhmu jengkal demi jengkal dan melemparkan daging dari tubuhmu itu untuk babi di hutan!” Alka berteriak dengan kencang karena kesal, bahkan angin tiba-tiba berhembus, Alisha menahan Alka agar Aditia tidak benar-benar ditembak oleh Mada.

“Aku hanya ingin pertukaran, aku akan lepaskan Aditia dan kalian lepaskan Malik, kau yang berdiri di balik pintu belakang itu, masuklah, pintunya tidak aku kunci.” Mada berteriak pada Jarni dan Ganding yang ada di balik pintu belakang itu.

Ganding membuka pintu dengan Jarni, Mada rupanya tahu kalau dia hendak dikeroyok sejak awal.

“Saudara kalian mana satu lagi? Bawa dia ke sini, aku ingin kalian berkumpul, karena melawanku, kalian harus bersama-sama, tidak bisa sendiri.” Mada mengejek, Alisha meminta Hartino datang ke rumah Mada dengan mengirim pesan singkat, padahal Hartino sedang menggali lubang kuburan di dekat hutan itu, Hartino akhirnya bergegas ke rumah itu melalui pintu belakang dan dia terkejut karena Mada menodongkan senjata api pada kepala Aditia.

“Baiklah, sekarang kalian sudah berkumpul, Malik, keluarlah, lihat keluargamu ini, mereka sekumpulan orang bodoh!” Mada meminta Malik keluar.

Dari kamar Mada, Malik keluar menggendong Yasa yang masih tertidur, Alka terkejut.

“Bukannya Yasa tidur di kamarku!” Alka bingung dan sangat sedih karena Yasa digendong Malik, itu pasti tak nyaman, digendong dalam keadaan tertidur.

“Kak, kau menggunakan gendam kan? boneka Yasa tidak ada, kau pasti menggunakan boneka itu untuk menggendam kami kan!?" Jarni berkata karena dia baru sadar, kalau yang Alka gendong dan tidurkan itu bukan Yasa, tapi boneka Yasa yang selalu dibawa ke manapun, bahkan tertidur, sekarang boneka itu tak ada, padahal Yasa paling tidak bisa kalau dijauhkan dengan boneka itu.

“Aku terpaksa, karena tidak mau dipisahkan lagi dengan anakku.” Malik menjawab tanpa menatap karena tahu dia salah, telah mengerjai kawanan senior yang menjaganya.

“Malik akan pergi denganku, aku akan lepaskan Aditia.” Mada memberitahu rencananya lagi.

“Kau sudah gila!” Alisha hanya bisa berkata begitu sejak tadi karena kehabisan kata-kata.

Alka tanpa pikir panjang mencoba untuk menyerang Mada, tapi belum juga cambuknya sampai pada tubuh Mada, Malik menarik cambuk itu hingga membuat Alka tersungkur, Aditia melihat itu berteriak dengan kencang, padahal mulutnya ditutup, Aditia sangat emosi karena Alka terjatuh.

“Jangan menyerangnya!” Malik berkata dengan marah.

“Kak! Dia itu perempuan yang seharusnya kau serang, dia bahkan menyekap Aditia dan menodongkan pistol! Kenapa kau malah menyerang kakakku!” Jarni kesal dan berkata dengan marah.

“Perempuan ini urusanku, kalian urus urusan kalian sendiri, aku dan Mada akan pergi.” Malik mengambil keputusannya.

“Kalau kau mau pergi, pergilah, tapi Yasa, berikan padaku, Ayi sudah menitipkannya, aku berjanji akan menjaganya dengan seluruh jiwaku, jika kau membawanya, aku terpaksa akan melawanmu, karena bagiku, perintah Ayi adalah segalanya.” Alka mengancam sambil terbangun dari jatuhnya dan menyabet cambuknya ke lantai, itu menimbulkan suara yang sangat kuat, seperti gelegar petir, karena ada kemarahan Alka pada sabetan cambuk itu.

“Cintamu terlalu buta untuk istri kakakmu ini, dia bahkan jauh, bagaimana mungkin kalian membela orang yang jauh begitu, dia juga tak peduli pada kalian, dia hanya perempuan yang ….” Belum Mada menyelesaikan perkataannya, Aditia tiba-tiba menjatuhkan diri dari kursi, Alisha paham dan langsung mengeluarkan pedang hendak menyerang Mada dengan pedangnya, tapi tidak kena, Malik menghalangi serangan itu hingga punggungnya robek, Alisha terdiam, karena dia sudah mencelakai Malik.

“Kak! Sadarlah! Seharusnya kau menjaga kesetiaan! Ini baru setahun! Aku bahkan berjuang bertahun-tahun untuk bisa bersama Hartino, tapi kau! Ayi bahkan sudah seperti orang gila mencintaimu, tidak menikah dengan jodoh adatnya yang merupakan kharisma jagat agung, Ayi menciptakan kehidupan yang aman untuk kalian, tapi lihat yang kau lakukan padanya!!!” Alisha berteriak dan menangis sejadinya, karena merasa bersalah sekaligus marah, dia tak bisa mendefinisikan apa yang dia rasakan, semua campur aduk, semua orang juga terlihat kecewa dengan apa yang dilakukan Malik.

_____________________________________

Catatan Penulis :

Maaf kemarin tidak up, karena malming dengan anak tercinta.

Untuk kemarin dan hari ini, semoga penjarahan tidak semakin parah ya, semoga para pendemo juga aman dan semua tuntutan juga bisa ketemu titik terang.

Banyak orang masalah politik bukan dari kemanusiaan, tapi dari strateginya, kita sebagai warga biasa harus bisa mulai membaca arah politik dengan lebih bijak, jangan mudah terprovokasi, ingat, yang dibawa haruslah aspirasi bukan korek api apalagi anarkis.

Semoga negeri ini menjadi tenang kembali.

I love you all, media healingku adalah pembacaku, semoga tulisanku bisa jadi media healing kalian.

PKJ 2 akan publish setiap hari jam 19:00 (Semoga aku bisa menepati janji)

Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.

Jangan lupa untuk follow aku juga di :

IG : @mukakanvas

Tiktok : mukakanvas_horor

Youtube : @mukakanvas

1
Lina Suwanti
makin penasaran Thor.....kmrn Raisa sempat cerita klo pernikahan orang tuanya karena perjodohan adat,,apakah orang tua Raisa termasuk kharisma jagat....berarti seharusnya Raisa itu jg seorang kharisma jagat bukan? apakah dokter Hanan termasuk orangnya Bagaskara,,dokter Bari jgn² jg seorang kharisma jagat?banyak ya Thor pertanyaan saya😄
semoga kakak author sehat selalu jd bisa up tiap hari, aamiin 🤲🏻🤲🏻
Elmi yulia Pratama
dit peka dit peka. adikmu lagi jadi incaran musuh
Zuhril Witanto
duh kenapa sih Adit gak mau bantu Dita... kerisnya jadi ilang
Zuhril Witanto
yah kerisnya dah hdi curi
Mumtaz Zaky
mungkin dr Hanan salah satu penyebab kematian ibu nya raisa
Candra Fitriana
sudah kuduga tidak akan semudah itu menunjukkan kerisnya pada kakek dokter bari,orang tua reisa ini apa keturunan kharisma jagad ya,kok pas bertengkar ngomong jodoh adat,,kalau iya harusnya kan reisa juga jadi kharisma jagad,tapi malah tidak tau,,apa hanya adat biasa
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
kadang pingin rasany ngegetok kepala si adit nih biar rada pinteran dikit....masak adekny cerita begitu gak curiga atau penasaran kenapa tu melati bisa awet /Speechless/
Sulis Wati
jadi lier thoorrr
Zuhril Witanto
jadi daG Dig dug...semoga di Dita Dan reisa gak papa
Zuhril Witanto
jodoh adat?apa ibu reisa kharisma jagad juga?tapi kenapa reisa gak Bisa liat ghaib
Zuhril Witanto
pada pingsan
Elmi yulia Pratama
tetap waspada dit, dita lagi jadi incaran kroconya bagaskara
Zuhril Witanto
duh jangan bilang dit
Elmi yulia Pratama
orang tua raisa karisma jagad kah kok masih ikut jodoh adat
kalo ibunya termasuk karisma jagad berarti akan ada karuhun yg menurun
Nunuk Bunda Elma
duh...kak Adit nyemprot diduluin
coba amati Dita dari jauh
sapa tau ngerti ttg Dita yg diawasi
oleh dokter Hanan
dan juga didatangi ruh mama Reisa
Nunuk Bunda Elma
sepertinya orang tua Reisa kharisma Jagat
ksrna ada kata nikah karna jodoh adat
Nunuk Bunda Elma
masih kak
Mumtaz Zaky
yaaaaahhhhhh... kok Adit nya cuek,, gimana dong???
yg di suka dita dr Bari kali ya...
Depressed: mampir kak, kali aja suka sama cerita buatan ku
total 1 replies
Mumtaz Zaky
kayaknya mereka karisma jagat deh.. orang ada jodoh adat nya
Nunuk Bunda Elma
kerennnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!