Zhao Jinyue, putri keempat Bangsawan Jing kehilangan segalanya setelah Pangeran Rui—sang suami—mendapatkan gelar Putra Mahkota.
Dia yang seharusnya menjadi Putri Mahkota tidak hanya dikhianati, tetapi juga difitnah dan dibunuh dengan kejam.
Zhao Jinyue pikir kematian tragisnya adalah akhir dari segalanya, tanpa diduga dia malah lolos dari lubang neraka dan kembali di hari Kaisar menjatuhkan titah pernikahan untuknya.
Dengan kenangan menyakitkan yang membekas di ingatannya, Zhao Jinyue mana mungkin bersedia mengulangi kesalahannya dengan menikahi Pangeran Rui dan membiarkan kakak ketiganya menjadi selir samping, bahkan bersedia menyetarakan status mereka.
Di kehidupan ini, Zhao Jinyue akan menjadi wanita yang berbudi luhur di mata dunia. Namun, diam-diam merencanakan pembalasan dan berbalik menaiki kapal Pangeran Runan, musuh bebuyutan Pangeran Rui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Phoenix di Langit
Selir Agung Qin dan Nyonya Bangsawan Jing diam-diam tersenyum bangga, mereka tidak menduga Jinyue berhasil melawan konspirasi.
Jika tidak, konsekuensinya tidak akan terbayangkan!
Yi Nan ingin membantah, tetapi salah satu nyonya bangsawan sudah lebih dulu mendahuluinya.
"Memang anak selir rendahan. Tidak ada sopan santun, bahkan tidak punya moral!"
Bukan hanya kata-kata, bahkan tatapan dan ekspresi nyonya bangsawan itu kental dengan ejekan yang membuat Yi Nan merasa dirinya sangat hina seolah-olah dia berasal dari lumpur menjijikkan.
"Berbohong untuk memfitnah adik sendiri, hina sekali perbuatanmu!" Nyonya bangsawan lainnya ikut menimpali dengan sinis.
"Tidak hanya itu, dia bahkan tidak peduli pada harga dirinya sendiri demi memfitnah Jinyue." Pupil mata Selir Agung Qin menyempit, siapa pun bisa melihat kerutan di antara alisnya saat dia menatap Yi Nan seolah-olah wanita itu adalah sepotong sampah. "Baru menjadi selir beberapa hari, sudah diselingkuhi. Apa ini hal yang perlu dipamerkan?"
"Biasanya Selir Xue sangat pandai menilai orang, kenapa malah menerima wanita tidak beradab ini menjadi selir putranya? Ke depannya dia pasti akan banyak membuat masalah."
Suara-suara para nyonya bangsawan dan Selir Agung Qin yang saling menyahut dengan penuh cemoohan, seperti tamparan keras bagi Selir Xue.
Rasanya, sia-sia selama ini dia berusaha mati-matian menjaga nama baiknya untuk dikenali sebagai wanita yang berbudi luhur.
Melihat wajah Selir Xue merah padam, Yi Nan menjadi lebih panik dan segera meraih rok yang dikenakan sang mertua sambil berkata dengan gugup. "Ibu Selir, kamu juga tahu Adik Jinyue—"
"Diam!" bentak Selir Xue sambil menepis kasar tangan yang bertengger di roknya, dia menatap Yi Nan seperti ingin mengoyak-ngoyak tubuh sang menantu.
Jika terlambat bertindak, Selir Xue yakin wanita bodoh itu akan mengungkapkan persekongkolan mereka.
"Selir Zhao berkelakuan buruk, seret dan pukul dia dengan 20 cambukan. Mulai hari ini, kurung dia di Istana Mige untuk intropeksi diri! Tidak dipanggil, tidak boleh keluar!" Selir Xue tanpa belas kasih menjatuhkan titah, seolah-olah dia dan Yi Nan tidak pernah berhubungan baik sebelumnya.
Secercah harapan terakhir di hati Yi Nan hancur berkeping-keping, dan seluruh tubuhnya terguncang dalam keadaan linglung.
Selir Xue mendengus dingin, lalu pergi setelah mengibaskan gaunnya.
Menyadari pertunjukan sudah berakhir dan tidak ada hal menarik lagi yang bisa ditonton, semua istri pejabat ikut berlalu pergi, tidak terkecuali Selir Agung Qin dan Nyonya Bangsawan Jing.
Jinyue hanya memasang senyum tipis untuk mengantarkan kepergian semua orang, dia juga tidak lupa membentuk postur tubuh memberi hormat kepada elir Agung Qin yang meliriknya sebentar.
Pada saat ini, beberapa pengawal datang mendekat hanya untuk menyeret Yi Nan pergi dan menjalankan titah Selir Xue.
Namun, mereka berhenti bertindak ketika melihat Pangeran Runan mengangkat tangannya.
Dia ingin membiarkan Jinyue menyelesaikan masalahnya dengan Yi Nan.
"Kenapa begini?" Yi Nan masih dalam keadaan linglung seolah-olah dirinya telah tersesat memasuki dunia lain. "Seharusnya tidak begini."
Jinyue setengah tersenyum, dia melangkah mendekati Yi Nan dan berkata dengan sarkas. "Dulu aku hanya mengira kau tidak bermoral, sekarang malah sangat menjijikkan!"
Yi Nan mendongak dan menatap tak percaya pada Jinyue. 'Kenapa lidahnya jadi sangat beracun, bahkan otaknya juga lebih berguna.'
Yi Nan merasa setiap kata yang lepas dari lidah Jinyue sangat mematikan, bahkan apa pun yang dia rencanakan seolah-olah berbalik menyerang dirinya.
'Apa yang terjadi sebenarnya?'
Alis Yi Nan berkerut dalam karena mencoba berpikir terlalu keras, sebelum akhirnya dia berdiri dan menatap tajam pada Jinyue sambil bertanya, "Jinyue, di mana kamu sembunyikan Pangeran Rui?"
"Yi Nan, Pangeran Rui itu suamimu. Kenapa malah menanyakan keberadaannya padaku?" Bibir Jinyue melengkung membentuk senyum licik, matanya menyipit penuh makna. "Apa kamu tidak salah?"
"Kamu!" Yi Nan berang dan melayangkan telapak tangannya ke arah Jinyue, berniat memukulnya sekuat tenaga.
Namun, Jinyue bisa membaca gerak-geriknya hingga dia bisa menghindar tepat waktu.
Hanya saja, dia tidak berpijak dengan benar ketika terburu-buru mundur hingga tubuhnya tidak seimbang.
Dia melayang dan hendak jatuh, tetapi Pangeran Runan dengan sigap meraihnya ke dalam pelukannya.
Dalam sekejap, waktu seperti berhenti di antara Pangeran Runan dan Jinyan. Mereka saling menatap untuk waktu yang lama seolah ingin menyerap keberadaan masing-masing.
"Terimakasih, Pangeran." Jinyue tampan malu-malu, tetapi seperti enggan beranjak dari pelukan Pangeran Runan.
"Kita sudah mau menikah, jangan sungkan," balas Pangeran Runan dengan suara yang terdengar lembut dan terasa hangat.
Wajah Yi Nan menjadi merah padam, matanya menyipit tajam dan tangannya mengepal erat ketika menyaksikan madu yang menetes di mata Pangeran Runan.
Dia benar-benar terobsesi ingin menyakiti dan menghancurkan Jinyue menjadi berkeping-keping!
"Ahhh, siyal!" Yi Nan berteriak geram, membuat Pangeran Runan dan Jinyue memisahkan diri.
Yi Nan memberanikan diri untuk bertatapan langsung dengan sorot mata Pangeran Runan yang gelap dan suram, lalu meludahkan kata-kata yang sarat dengan kebencian. "Yang Mulia, meski hari ini Jinyue dan Pangeran Rui tidak berkencan diam-diam, mereka juga sudah bersama selama bertahun-tahun. Pasti mereka sudah berhubungan intim. Jangan sampai Anda ditipu wanita murahan ini."
"Kau—"
Plak!!!
Pangeran Runan ingin menegur dan memberikan peringatan tajam, tetapi telapak tangan Jinyue sudah lebih dulu mendarat di wajah Yi Nan.
"Kamu berani memukulku?!" Yi Nan menyentuh pipinya yang terasa panas, matanya membelalak dan menatap Jinyue dengan sorot tak percaya. "Aku ini selirnya Pangeran Rui—"
Plakkk!!!
Jinyue menampar wajah Yi Nan lagi, lebih keras dan tanpa belas kasih hingga membuat wajah wanita itu berpaling ke samping.
Mata Yi Nan semakin terbelalak, seolah-olah bola matanya ingin merangkak keluar.
"Selir?" Jinyue bertanya dengan nada mencemooh. "Hanya menjadi selir, kamu sudah bangga seperti ini?"
"Aku ... aku ...." Yi Nan kehilangan kata-kata untuk membela diri atas hinaan Jinyue, dia pun terpancing emosi sehingga mengangkat tangannya hendak memukul sang adik sepupu.
Namun, pergelangan tangannya ditangkap dengan cepat oleh Jinyue.
Detik selanjutnya ....
Plakkk!!!
Sebuah tamparan yang lebih kejam kembali mendarat di wajah Yi Nan, membuatnya tersungkur ke tanah.
"Sebagai anak selir dari cabang kedua Kediaman Bangsawan Jing, kamu memfitnah putri sah dan mempermalukan Keluarga Zhao. Kamu sudah tidak berbakti. Sebagai selir kerajaan, kamu tidak menghormati calon kakak iparmu dan sengaja memfitnah ... itu sudah kurang ajar!"
Jinyue tampak angkuh dan tinggi, setiap kata-katanya seperti belati tajam yang mencabik-cabik Yi Nan.
Jinyue seperti Phoenix di langit, sedangkan Yi Nan hanyalah katak di tempurung.
"Kamu pecundang yang kurang ajar dan durhaka, jangankan hanya menampar, membunuhmu di depan umum pun tidak ada salahnya."
"Kamu—"
Jinyue menatap pengawal dan berseru, "Pengawal, bawa Selir Zhao pergi dan terapkan hukuman yang diberikan Selir Xue!"
ini kebalikannya.......
seru lah Poko e....
amazing author.....🔥🔥🔥🔥🔥