NovelToon NovelToon
My Idol Or My Hero?

My Idol Or My Hero?

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / BTS / Keluarga / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nayy_

Kim Sohyun gadis yang baru saja ditinggalkan oleh keluarganya hidup sebatang kara dan kemudian takdir membawanya kepada kematian. Namun ternyata kehidupan nya tidak berhenti sampai disitu. Ia memulai kehidupan keduanya di raga park jieun dan bertemu dengan seorang idol terkenal di korea, Jungkook.

Siapakah park jieun? Dan apakah di kehidupan keduanya sebagai park jieun ia akan bahagia?

"Nah, jadi siapa namamu?" tanya pria itu.

"Ugh! A-apa? Kenapa aku tidak bisa bicara? Tapi aku mengerti ucapannya," batinnya.

Flashback.

Seorang gadis dengan setelan hitam putih nya berjalan dengan riang menuju rumah nya. Ia tidak sabar untuk memberi tahu keluarga nya bahwa ia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar. Tetapi hal buruk terjadi....

Lanjut di chapter 1->>

⚠️ Cerita ini hanya imajinasi fans semata. #Fanfic #Jungkook #BTS

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Akhirnya Bertemu Kembali

Jungkook memperhatikan setiap karyawan baru dan menghitung nya dengan teliti berdasarkan data.

"Hyung!" panggil jungkook. NamJoon menoleh, ia mengangkat sebelah alisnya menunggu kalimat jungkook selanjutnya.

"Kurasa ada yang kurang satu,"

"Apa?"

"Anggota untuk divisi baru,"

"Benarkah?"

Tiba-tiba sekretaris direktur menghampiri NamJoon dan jungkook, ia menjelaskan bahwa ada seorang karyawan yang tidak hadir karena sedang sakit. Mendengar penjelasan itu NamJoon dan jungkook pun mengerti dan memaklumi nya. Ia tidak bisa memaksa orang yang sedang sakit untuk hadir kan.

"Yasudah tidak apa-apa, besok satu orang itu akan di beri pengarahan oleh ketua divisi yang baru jadi tidak masalah," ucap NamJoon.

Setelah itu kegiatan pun berlanjut seperti biasanya.

...»»————> ... <————««...

"Wahhh segarnya, akhirnya aku bisa mandi," gumam sohyun.

Tengah malam tadi ia kembali mengalami demam tinggi hingga 38 derajat, untung saja ia langsung meminum obat dan paginya ia sudah lebih baik. Lebih baik bukan berarti sembuh, tubuhnya masih terlalu lemas untuk beraktivitas seperti biasanya maka dari itu ia mengirim surat izin ke kantor.

Siang ini sohyun sudah merasa lebih sehat, ia pun mandi dan makan untuk mengisi tenaga. Saat sohyun sedang makan tiba-tiba ponselnya berdering.

"Hmm? Minju?" gumamnya kemudian mengangkat panggilan dari minju.

"Ada apa?" tanya sohyun.

"Apa kau sudah sehat?"

"Ya. Sepertinya besok aku bisa masuk,"

"Oh baguslah, cepat baca pesanku. Kalau begitu aku tutup ya." ucap minju menutup panggilan.

"Pesan?" sohyun membuka room chatnya dengan minju dan membaca pesan yang dikirim oleh temannya itu. Setelah membaca itu seketika mulutnya menganga, jantungnya berdetak 2x lebih cepat. Tidak, hal yang ia khawatirkan benar-benar terjadi. Bagaimana bisa?

"Apa apaan ini! Kenapa harus aku? Tidak." Mendadak sohyun menjadi gelisah, apa yang harus ia lakukan, jika ia pindah ke perusahaan seven star maka ia akan sering bertemu dengan jungkook. Lalu apa masalahnya? Bukankah jungkook tidak mengenali sohyun?

"Benar, aku harus bersikap biasa saja toh dia tidak mengenali wajah ku," ucapnya yakin tapi seperdetik kemudian ia dibuat gelisah kembali pasalnya jungkook sudah melihat wajahnya di makam jaemin hari itu.

"Tidak masalah sohyun, pasti dia sudah lupa. Tidak apa apa jangan khawatir," ucapnya mencoba menenangkan diri.

"Hmm ya tidak masalah," sohyun melanjutkan makannya dengan diselimuti rasa gelisah bagaimana cara menghadapi situasi jika ia bertemu dengan jungkook di sana. Semoga saja sohyun bisa tidur malam ini.

.

.

Pagi yang cerah dengan langit yang dihiasi sinar mentari membuat semua orang bersemangat memulai hari karena disambut oleh kicauan burung yang indah. Berbeda dengan sang tokoh utama, ia justru amat sangat tidak bersemangat terlihat dari raut wajahnya yang suram karena semalam ia tidak bisa tenang untuk tidur. Yah mau bagaimana pun keadaannya ia harus bertanggung jawab atas pekerjaan nya.

Pagi ini sohyun berjalan gontai ke dalam perusahaan nya, sesampainya di ruang kerjanya ia melihat minju yang baru saja membuat kopi. Melihat itu sohyun berlari menghampiri minju dan merebut segelas kopi yang ada di genggaman minju begitu saja lalu meminumnya.

"Yak! Kopi-ku!!" teriak sohyun seketika ia terkejut melihat siapa yang telah merebut kopinya.

"Sohyun!! Kau benar sohyun kan?"

"Iya ini aku, kau heboh sekali, aku hanya tidak masuk sehari kau sudah seheboh itu." ucap sohyun kembali menyeruput kopinya.

"Hehe, oh iya omong-omong kenapa kau kesini? Bukanya kau sudah di pindah ke perusahaan seven star?" tanya minju.

"Ohoho iya, tapi aku kesini untuk mengucapkan salam perpisahan ke temanku ini. Kita mungkin jarang bertemu lagi kedepannya, jaga dirimu baik-baik ya," ucap sohyun menepuk pundak minju.

"Ck, kau juga," ucap minju sedikit memanyunkan bibirnya.

"Kau baik-baik saja kan, maksud ku--"

"Tidak apa apa, jangan khawatirkan aku."

"Kim sohyun!"

"Pak kim sudah memanggil. Yasudah aku pergi ya, dadah!"

...»»————> ... <————««...

Sesampainya di perusahaan seven star sohyun di perkenalkan oleh beberapa orang, ia juga diberi penjelasan mengenai apa saja yang akan ia kerjakan di divisi baru. Setelah perkenalan dengan para anggota divisi selesai kemudian minju mengerjakan tugasnya di divisi tersebut bersama anggota yang lain.

Setelah beberapa jam akhirnya jam makan siang tiba.

"Wah disini sangat berbeda dengan perusahaan kita," gumam sohyun melihat kantin perusahaan yang begitu besar dan lengkap.

"Sudah jelas, seven star kan perusahaan besar, cabangnya saja dimana-mana," ucap hana salah satu teman minju sekaligus teman baru sohyun.

Singkatnya keduanya pun makan bersama. Setelah menghabiskan makanan masing-masing tiba-tiba hana mengalami sakit perut, seperti nya ia harus ke kamar mandi untuk memenuhi panggilan alam nya. Jadilah sohyun sendiri di kantin, bosan karena sendirian sohyun memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya, namun sialnya ia malah salah mengambil jalan.

"Kenapa perusahaan ini besar sekali aku jadi bingung."

Sudah lewat sepuluh menit namun sohyun masih berputar-putar di tempat yang salah. "Ini dimana? Sial aku tidak hapal map tapi sok mau kembali sendiri." batinnya merutuki diri sendiri.

Saat sohyun masih celingak celinguk mencari jalan tiba-tiba saja di depannya seorang yang sangat ingin ia hindari sedang berjalan ke arahnya. Sohyun pun reflek menunduk agar wajahnya tidak dikenali.

"Jungkook?" batinnya.

Tap!

Matilah sohyun, jungkook berdiri tepat didepannya ia menghentikan langkah nya, sohyun masih menunduk kemudian ia berjalan ke samping jungkook tapi lagi-lagi jalannya dihalangi. Sebenarnya mau orang ini apa?

"Kau pikir aku tidak mengenali wajahmu?" ucap jungkook dengan suara berat nya.

Mendengar itu membuat sohyun bagai disambar petir, ia membulatkan matanya, perlahan ia mengangkat kepalanya menatap jungkook. Hanya senyum kecut yang dapat ia berikan sebagai respon.

"Apa yang tuan katakan? Kalau begitu saya permisi-"

Tep!

Tiba-tiba jungkook mendekati sohyun. Tangan sebelahnya ia taruh di tembok untuk mengurung sohyun. (kabedon)

Ilustrasi

Deg! Deg! Deg!

Jantung sohyun seketika berpacu lebih cepat. "Sebenarnya orang ini sedang apa, bagaimana kalau ada yang melihat?" batin sohyun menangis dalam hati.

"Kau..." jungkook menatap sohyun dalam, ia masih belum menyelesaikan kalimatnya.

"Tuan jungkook!" teriak jiho dari kejauhan.

"Sialan aku belum berbicara apa-apa," batin jungkook kesal mendengar jiho memanggilnya, ia mengepalkan tangannya kemudian langsung pergi meninggalkan sohyun yang masih mematung.

Seperti nya dewi keberuntungan memberkati sohyun hari ini.

Bersambung......

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!