Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "29"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Dia pun meminta krunya untuk motornya, dan memastikan tidak ada kerusakan yang akan membahayakan nyawanya.
Maklum saja, Queensa memiliki banyak musuh. Entah itu dari saingannya di dalam bidang ini, atau dari saingan ayahnya dalam dunia bisnis yang bisa saja melakukan segala cara untuk mecelakainya.
Dan rasa cemas itu membuat Queensa sontak berpikir ke arah sabotase, yang sangat mungkin terjadi. Karena itulah dia meminta krunya untuk mengecek ulang kondisi motornya.
Namun semuanya memang normal dan tidak ada kerusakan atau apapun, yang membuat Queensa menggedikkan bahunya dan mengabaikan perasaan cemas itu.
*
"Congratulations my Queen... lo menang lagi!" seru Lea sambil memeluk Queen dengan erat.
Queen melepaskan helmnya dan turun dari atas motornya, dan berlalu meninggalkan motornya yang langsung di urus oleh para krunya.
"Queensa, ehm... boleh nggak gue minta tanda tangan lo, gue penggemar berat lo."
Queen yang sedang duduk pun menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang sedang berbicara dengannya.
Netra mata Queen pun membulat seketika, kala dia mendapati sosok yang tidak asing untuknya.
"Alana?" gumam Queensa lirih, yang masih terdengar oleh Alana.
"Lo kenal gue? Really? Wah... padahal gue bukan seleb, gimana bisa seorang Queensa Abraham kenal sama gue coba?"
"Ehm... di hoodie lo ada tulisan nama lo." Queen yang melihat bordiran nama Alana di hoodienya pun, menjadikan hal itu sebagai alasan.
"Astaga, sorry gue jadi kepedean. Gue kira lo beneran kenal sama gue, kalo iya mah gue bakal seneng banget." Alana terkekeh menyadari kebodohannya yang mengira Queen benar-benar mengenal dirinya.
Queen pun hanya tersenyum kaku pada Alana. Namun dia tetap meragukan keberuntungannya yang sepertinya sudah hilang entah kemana, karena bisa-bisanya setelah dia bertemu dengan Varo di mall, kini dia justru bertemu dengan Alana di sirkuit.
Ditambah Alana yang mengakui jika dirinya adalah penggemar berat Queensa, lalu bagaimana jika dia tau kalau orang yang dia dan gengnya bully adalah orang yang sangat dia idolakan?
Dalam hati Queensa kini hanya ada satu keinginan, yaitu segera pergi dari sana dan menghindari Alana.
Queen pun segera meraih spidol di tangan Alana lalu menandatangani hoodie milik pria itu, dan segera bergegas untuk pergi.
"Sorry Alana, gue masih ada urusan. Gue duluan ya."
Queen pun segera meraih tas miliknya yang ada di samping tubuhnya, tapi sialnya dia ternyata lupa menutup tas itu.
Dan alhasil, semua isinya berceceran di lantai yang tentu saja membuat Queen mengumpat kesal dalam hati.
Alana yang melihatnya pun segera berjongkok dan membantu Queensa membereskan barang-barangnya ke dalam tas lagi.
Namun betapa terkejutnya dia saat mendapati baju seragam dengan logo sekolahnya, berada dalam tumpukan barang yang berserakan itu.
"Ini—" Baru saja Alana akan mengambil seragam itu, Queensa dengan cepat menyambarnya dan memasukkan seragam itu kembali ke dalam tasnya.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir