NovelToon NovelToon
TIGA PRIA DARI DESA

TIGA PRIA DARI DESA

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Berondong / Tamat
Popularitas:14.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: rcancer

Inikah rasanya kesucian wanita? (Jamal)

Inikah rasanya jadi simpanan wanita? (Rizal)

Inikah rasanya diperebutkan wanita? (Iqbal)


Kisah tiga pria muda tanpa pengalaman dan berpendidikan rendah, pergi merantau untuk memperbaiki dan mengubah nasib hidupnya. Namun siapa sangka, dalam perjalanannya, Mereka justru terlibat kisah cinta yang tak biasa dan untuk pertama kalinya mereka mencicipi manisnya dosa. Kisah seperti apakah yang mereka jalani? Dapatkah mereka bertahan dalam kisah yang tak sengaja menjerat hidup mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TPDD 30 (Rizal)

"Gimana, Zal? Kamu mau bekerja di kantor nggak?" tanya Tomi yang sudah merasa jengah dengan perdebatan di pagi itu.

Sedangkan yang dilempar pertanyaan, kini terbungkam. Matanya melirik ke kiri dan ke kanan memandang kedua majikannya secara bergantian.

Rizal pun dilema. Di sebagian sisi hatinya, tak memungkiri, dia juga ingin kerja di kantoran. Selain gaji gede, kerja di kantor juga terlihat keren dan membanggakan bagi keluarganya di kampung, tapi sayang orang yang akan memperkerjakannya adalah pria yang mempunyai sesuatu yang buruk, Rizal takut di ajak untuk melakukannya dengan alasan dia bosnya. Membayangkannya saja Rizal bergidig, apa lagi kalau sampai melakukannya.

Rizal juga merasa kalau apa yang dilakukan Miranda sepertinya memang baik untuknya. Tidak mungkin Miranda bersikukuh seperti itu jika tidak ada alasan yang kuat. Bahkan Miranda sampai berbohong kalau Rizal adalah saudara Mbak Sari.

"Maaf, Tuan. Aku belum bisa menerima tawaran Tuan. Aku disini belum lama bekerja, aku takut tidak bisa membalas kebaikan Tuan Tomi," balas Rizal pada akhirnya. Rizal mencoba mencari jawaban yang tepat agar tidak menyinggung perasaan keduanya.

Tapi tetap saja, jawaban Rizal membuat Tomi kecewa. Meski wajahnya terlihat begitu kesal, namun dia mencoba menyembunyikannya kekesalannya sebaik mungkin.

"Yakin? Kamu menolak pekerjaan kantoran?" tanya Tomi lagi mencoba menggoyahkan hati Rizal.

"Yakin, tuan." balas Rizal mantap dan jawaban itu membuat Miranda tersenyum lega. Sementara Tomi makin kecewa. Dia menghela nafasnya dalam dalam dan perlahan menghembuskannya.

"Baiklah, jika itu jawabanmu," ucap Tomi lemah. Diapun berdiri dari tempat duduknya. "Tapi lain kali coba kamu pikirkan ucapanku. Mana yang lebih baik, kerja kantor apa kerja sebagai supir?" Dan Tomi pun berlalu.

Dengan lesu, Tomi memasuki kamarnya. Ya, Tomi dan Miranda tiap malam tidur terpisah. Itulah sebabnya, orang lain di larang naik ke lantai atas kecuali Mbak Sari. Mereka tidak ingin dunia tahu, rumah tangga apa yang mereka jalani saat ini.

Tomi duduk di tepi ranjang. Pikirannya masih membayangkan wajah Rizal yang sangat manis dimatanya. Tomi pun senyum senyum sendiri dan membayangkan yang tidak seharusnya dilakukan sesama laki laki.

"Baiklah, Zal. Kali ini kamu boleh lepas dari tanganku. Namun lain kali aku pastikan, kita akan bisa bersama dengan bahagia," gumam Tomi dengan sangat yakin

"Bagus, Zal. Kamu memilih pilihan yang tepat," ucap Miranda begitu tubuh Tomi tak terlihat lagi.

Rizal pun menyunggingkan senyum. Lagi lagi arah pandangnya terbagi antara wajah Miranda dan kain tembus pandang yang di gunakan Miranda sebagai baju tidur.

"Aku saranin, mending kamu jangan terlalu deket sama tuan," ucap Miranda lagi setengah berbisik. wanita itu benar benar tidak menyadari apa yang dia pakai saat ini membuat jiwa laki laki supirnya menggeliat.

"Emang kenapa, Non?" tanya Rizal. Bukannya dia pura pura tidak tahu, tapi dia ingin Miranda mengatakan alasan yang sebenarnya. Dia tahu pasti ada alasan dibalik sikap Miranda itu. Tapi Rizal tetap ingin mendengar langsung dari bibir majikannya.

"Nggak kenapa kenapa, yang pasti, lain kali kalau dia ngajak kamu apa aja, kamu harus nolak. Kalau perlu, kamu jangan terlihat di depan mata dia," balas Miranda sembari menyandarkan punggungnya ke belakang sofa dan gaya yang ditunjukkan Miranda saat itu benar benar membuat Rizal kalang kabut dalam hatinya. Jiwanya bergejolak. Tingkah Miranda benar benar membuat mata Rizal terpukau

"Duh, masa nggak boleh tahu, Non? Nanti kalau dia terus meminta, saya gimana, Non? Tuan Tomi menawariku pekerjaan dikantor juga pasti karena mungkin disana ada lowongan?" ucap Rizal mencoba berpikir positif sekaligus memancing reaksi Miranda seperti apa.

Terlihat, Miranda menghela nafas dan menghembusnya pelan. Di tatapnya wajah pemuda di hadapannya. Sungguh, mata Miranda seperti enggan berkedip jika melihat senyuman Rizal. Tatapan Rizal juga begitu lekat dan dalam hingga membuat Miranda semakin terpana. Namun Miranda harus bisa menguasai keadaan hatinya agar tidak bertingkah memalukan bagi dirinya sendiri.

"Nanti suatu saat kamu akan tahu alasannya, Zal. Aku nggak bisa cerita sekarang."

Rizal pun mengangguk, sebagai pembantu dia harus mengerti dengan keadaannya. Dia tidak mungkin memaksa majikannya untuk membuka masalahnya.

"Ya udah, Non, nggak apa apa. Kalau begitu saya permisi dulu mau melanjutkan pekerjaan saya di belakang." Pamit Rizal tanpa menunjukkan rasa kecewanya. Dan Miranda pun hanya mengangguk mempersilahkan.

Miranda pun merebahkan badannya di sofa yang dia duduki. Entah apa yang sedang dia pikirkan, matanya terarah hingga jatuh pada ke arah tubuhnya sendiri. Saat itu juga Miranda kerkesiap dengan apa yang dia pakai. Segitiga bermuda berukuran kecil dan kain penjerat bukit kembar yang juga sama kecilnya di balik pakaian tidur tipis yang dia pakai.

"Astaga! Kenapa aku nggak sadar dengan apa yang aku pakai?"

...@@@@@...

1
Endro Budi Raharjo
jd semangat....
Endro Budi Raharjo
ini kriminal.....pemerkosaan....
Endro Budi Raharjo
ikut donk mainnya....
Endro Budi Raharjo
jangkrik....
Endro Budi Raharjo
jd ada yg mulai terusik nih....
Endro Budi Raharjo
ada2 sj...
Endro Budi Raharjo
dan....petualanganpun di mulai....
Endro Budi Raharjo
masuk jebakan betmen....
Endro Budi Raharjo
ada silat gak ini....
Rhaka Kelana
Luar biasa
Novel Hunter
pak bertanda f..??? dimana itu
Ulun Jhava
dalam novel ini tokoh wanita yg the best miranda yg terburuk karin
Ulun Jhava
kok jadi tolol si rizal knp ga ikut turun
Anggun Peratiwi
Luar biasa
Kanda Prabu
Fijo ya boss😄😄
Modjo Creative
Luar biasa
lestari saja💕
bagus
Dwisur
Slamet..Slamet...
Dwisur
GAAS Ken mal
Dwisur
cuma kadang g sreg sama sikap karin ke ortu, walaupun ortu nya bersikap spt itu Tapi sebagai anak g bolehlah membalas dengan bersikap ketus juga. jadi anak yg Sholehah ya karin biar cantik luar dalam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!