NovelToon NovelToon
LEGENDA KEPALA DEWA

LEGENDA KEPALA DEWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Sistem / Time Travel / Reinkarnasi
Popularitas:181
Nilai: 5
Nama Author: ilonksrcc

Li Wei,programmer jenius yang sinis, percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta berjalan seperti sistem yang bisa di debug. Saat nyawanya melayang di dunia modern, kesadarannya tersedot ke dalam "ruang jiwa" yang hancur di dalam Kepala Kaisar Dewa Tai Xuan, yang dikhianati dan dipenggal oleh murid kesayangan dan permaisurinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilonksrcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29: FONDASI DI ATAS RANJAU

Lokasi permanen Workshop akhirnya dipilih: Ngarai Keseimbangan Retak, sebuah jurang dalam yang terbentuk dari pertemuan tiga lempeng energi bumi bayangan, logam, dan kehidupan. Tempat itu sendiri adalah metafora yang sempurna: tidak stabil, berbahaya, tapi penuh dengan energi mentah yang bisa dimanfaatkan.

Membangun di sini adalah pernyataan. Bukan tempat yang aman. Tapi tempat di mana keseimbangan harus dijaga setiap saat.

Tai Wei tidak membangun istana. Dia memimpin pembangunan kompleks modular dari unit-unit prefabrikasi yang disumbangkan (dengan curiga) oleh Iron Scripture. Strukturnya sederhana, fungsional: ruang laboratorium, ruang meditasi, perpustakaan data, dan sebuah aula pusat bundar tempat Proyeksi The Weave terus-menerus ditampilkan.

Yan Mei bertanggung jawab atas keamanan ilusi. Dia tidak membuat tembok. Dia membuat cermin kebenaran ilusi yang akan memantulkan niat jahat kembali pada pelakunya. Siapa pun yang memasuki Workshop dengan maksud membahayakan akan melihat bayangan mereka sendiri berubah menjadi monster yang menyerang mereka.

Xiao Qi, dengan indra dan naluri beast-nya, menjadi sistem deteksi dini hidup. Dia berkeliaran di pinggiran ngarai, merasakan perubahan sekecil apa pun pada energi atau emosi.

Dua minggu setelah simposium, observator tiba.

Dari Iron Scripture: Apprentice Engineer Jin, seorang pria muda dengan mata penuh rasa ingin tahu yang hampir menutupi kalkulasi di baliknya. Dia membawa setumpuk sensor dan izin untuk "mengumpulkan data lingkungan".

Dari Shadow Moon: Disciple Ling, seorang wanita muda dengan tatapan kosong yang terlatih untuk menyembunyikan segala emosi. Tugasnya "mempelajari teknik pemurnian", tapi Yan Mei tahu dia juga di sini untuk mengawasi Yan Mei sendiri.

Dari Venomous Lotus: Herbalist Nuo, seorang lelaki tua yang ramah dan terus-menerus mengunyah sesuatu, yang selalu tersenyum. Dia membawa kotak benih "untuk berkebun percobaan". Tai Wei memindai benih-benih itu separuhnya adalah tanaman mata-mata yang bisa menyerap percakapan.

Workshop resmi beroperasi. Dan dengan segera, tekanan mulai terasa.

---

PROYEK PERTAMA: "JALUR MERIDIAN BERSAMA"

Tai Wei mengusulkan proyek kolaboratif pertama yang ambisius: menciptakan peta meridian universal yang menunjukkan titik konvergensi dan konflik antara tiga aliran cultivation yang berbeda (bayangan, logam/teknologi, racun/kehidupan).

"Idenya," jelasnya di hadapan ketiga observator di aula pusat, "adalah untuk memahami bagaimana cultivation yang berbeda bisa saling melengkapi, bukan saling merusak. Jika kita bisa menemukan pola harmoninya, kita bisa merancang teknik cultivation hybrid yang stabil."

Apprentice Jin langsung tertarik. "Data akan sangat berharga untuk model prediktif kami."

Disciple Ling mengangguk pelan. "Sect kami memiliki banyak catatan tentang kecelakaan cultivation... karena interferensi."

Herbalist Nuo tersenyum. "Racun dan penawar adalah dua sisi dari koin yang sama. Memahami aliran energi bisa memprediksi toksisitas."

Mereka mulai bekerja. Jin memasang sensor di seluruh Workshop. Ling menyumbang gulungan rahasia (yang disensor) tentang meridian Shadow Moon. Nuo menyiapkan sample energi herbal.

Tai Wei dan Yan Mei mengawasi, dengan Xiao Qi berjaga-jaga.

Hari pertama berjalan lancar. Data mengalir. Model 3D di proyeksi The Weave mulai menunjukkan pola-pola yang menarik.

Hari kedua, masalah muncul.

Sensor Jin tidak hanya membaca energi Workshop. Mereka juga secara pasif memindai struktur pertahanan ilusi Yan Mei dan pola energi inti Tai Wei. Jin melakukannya dengan sangat halus, hampir tak terdeteksi. Hampir.

Yan Mei merasakannya. Ilusinya seperti merasakan sentuhan laba-laba. Dia melaporkan ke Tai Wei.

"Biarkan," bisik Tai Wei. "Kita tahu mereka akan mencoba. Kita beri mereka data... tapi data yang kita kendalikan."

Mereka membuat umpan data sebuah lapisan palsu dalam sistem energi mereka yang tampak menarik tapi tidak vital, penuh dengan "keanehan" yang akan membuat para insinyur Iron Scripture sibuk menganalisis tanpa hasil.

Sementara itu, Disciple Ling diam-diam meninggalkan jejak bayangan di perpustakaan data jejak yang akan mencatat siapa saja yang mengakses data Shadow Moon dan apa yang mereka cari. Itu adalah pengawasan internal.

Dan Herbalist Nuo... tanamannya mulai tumbuh. Terlalu cepat. Dan mereka mengeluarkan serbuk sari halus yang mempengaruhi suasana hati, meningkatkan rasa ingin tahu dan mengurangi kewaspadaan. Racun yang sangat halus, bukan untuk membunuh, tapi untuk membuat orang lebih terbuka.

Xiao Qi, dengan indra beast-nya, adalah yang pertama merasakan efeknya. Dia menjadi lebih mudah terganggu, lebih penasaran pada hal-hal kecil. Dia segera melapor.

Tai Wei menganalisis serbuk sari. "Ini bukan serangan. Ini... katalis sosial. Dia membuat kita lebih mudah berbagi, kurang hati-hati. Cerdik."

Mereka memasang filter udara energi tanpa pemberitahuan. Tapi Tai Wei juga menyimpan sampel serbuk sari. Mungkin berguna nanti.

---

INSIDEN DI LABORATORIUM BAYANGAN

Proyek berjalan, tapi ketegangan antara observator memuncak. Jin, dengan pendekatan teknokratisnya, terus-menerus meremehkan "metode spiritual non-kuantitatif" Ling. Ling, yang diam-diam, mulai memanipulasi data sensor Jin dengan menyuntikkan anomali bayangan halus. Nuo hanya tersenyum, menyaksikan, sesekali menawarkan "teh penenang" yang justru membuat situasi lebih tegang.

Puncaknya terjadi saat mereka mencoba menyinkronkan tiga aliran energi dalam sebuah simulator kecil.

"Parameter bayangan tidak stabil!" seru Jin, melihat fluktuasi liar di layarnya.

"Itu karena sensor logammu terlalu kasar untuk menangkap nuansa," balas Ling dengan dingin.

"Nuansa? Ini sains, bukan seni!"

"Kalian yang menyebut segalanya 'sains' tetapi tidak memahami separuh dari apa yang kalian ukur!"

Nuo mengeluarkan kacang dari sakunya, mengunyah dengan santai. "Konflik adalah racun bagi kolaborasi. Mungkin kita butuh istirahat?"

Tai Wei dan Yan Mei turun tangan sebelum percobaan meledak. Mereka memisahkan ketiganya.

"Ini tidak bekerja," geram Jin. "Mereka tidak kooperatif!"

"Kau yang tidak fleksibel," balas Ling.

Tai Wei menghela napas. Ini bukan lagi tentang teknologi atau cultivation. Ini tentang kebudayaan. Ratusan tahun permusuhan dan ketidakpercayaan tidak bisa dihapus dalam dua minggu.

Malam itu, di ruang pribadinya, Tai Wei merenung. Xiao Qi datang, membawa semangkuk sup hangat.

"Mereka seperti anak kucing yang dicakar," kata Xiao Qi. "Semua ingin jadi yang terkuat, tapi takut disakiti."

"Lebih buruk dari itu," kata Tai Wei. "Mereka seperti program yang ditulis dalam bahasa yang berbeda. Mereka bisa berjalan di mesin yang sama, tapi tidak bisa berkomunikasi."

"Lalu bagaimana cara membuat mereka berkomunikasi?"

Tai Wei memandang proyeksi The Weave yang berdenyut tenang di dinding. "Mungkin... kita tidak perlu membuat mereka berbicara satu sama lain. Mungkin kita perlu memberi mereka bahasa yang sama."

---

PROYEK SAMPINGAN: "KAMUS REALITAS"

Keesokan harinya, Tai Wei mengumumkan perubahan arah. "Kita jeda proyek meridian. Kita butuh fondasi yang lebih kuat. Kita akan membuat Kamus Realitas."

"Kamus?" tanya Jin, bingung.

"Sebuah database terpadu," jelas Tai Wei. "Setiap istilah, konsep, dan pengukuran dari ketiga tradisi akan diterjemahkan ke dalam dua bentuk: bahasa energi universal (pola objektif yang bisa diukur) dan bahasa pengalaman subjektif (bagaimana rasanya bagi cultivator)."

Ini adalah tugas raksasa. Tapi juga tugas yang memaksa mereka untuk mendengarkan, bukan berdebat.

Mereka mulai dengan kata sederhana: "Stabilitas".

· Iron Scripture (Jin): "Rasio antara input energi dan output yang konsisten, dengan toleransi fluktuasi di bawah 0,5%."

· Shadow Moon (Ling): "Keadaan di mana bayangan mematuhi kehendak tanpa distorsi, dan jiwa tidak bergetar oleh gema masa lalu."

· Venomous Lotus (Nuo): "Keseimbangan dinamis antara toksin dan penawar dalam sistem, di mana tidak ada yang mendominasi."

Tai Wei merekam semuanya. Lalu, dia meminta mereka untuk menunjukkan, bukan menjelaskan.

Jin membuat sebuah generator energi stabil kecil, dengan grafik yang datar.

Ling bermeditasi, dan bayangannya membentuk sebuah bentuk geometris sempurna yang tidak bergerak.

Nuo mencampur dua cairan beracun yang saling menetralisir, menciptakan sebuah kristal inert yang indah.

Tiga demonstrasi. Tiga konsep "stabilitas" yang sama sekali berbeda. Tapi saat Tai Wei memproyeksikan pola energi murni dari ketiganya, sebuah keajaiban terjadi.

Di tingkat energi, ketiganya memiliki kesamaan: sebuah pola osilasi yang teredam, sebuah siklus tertutup.

"Ini..." Jin terkesiap. "Pola matematikanya serupa!"

"Ritme batinnya sama," gumam Ling, merasakannya.

"Seperti reaksi kimia setimbang," tambah Nuo, mengangguk.

Mereka tidak sepakat pada kata-kata. Tapi mereka melihat kesamaan itu. Untuk pertama kalinya, mereka tidak berdebat. Mereka terpesona.

Inilah bahasa yang sama: bahasa pola realitas itu sendiri.

---

PELAJARAN DARI KEBUN NANAS BERACUN

Kemajuan lambat tapi nyata. Namun, ketegangan mata-mata tidak hilang.

Suatu pagi, Xiao Qi menemukan sesuatu yang aneh di kebun percobaan Nuo: sebuah pohon nanas kecil yang tumbuh dengan cepat, buahnya memancarkan aura aneh. Xiao Qi beast core bergetar dengan peringatan.

Dia melaporkan. Tai Wei dan Yan Mei memeriksa. Ini adalah "Truth Seeker Pineapple", tanaman langka Venomous Lotus yang buahnya, jika dimakan, akan memaksa seseorang untuk mengatakan kebenaran tentang topik tertentu yang ditanamkan dalam benihnya.

Nuo tersenyum malu saat dikonfrontasi. "Oh, itu? Cuma eksperimen kecil. Untuk... membantu komunikasi."

"Komunikasi dengan memaksa?" tanya Yan Mei tajam.

"Kadang-kadang kebenaran perlu sedikit dorongan," jawab Nuo, masih tersenyum.

Tai Wei tidak marah. Dia mengambil buah nanas itu. "Terima kasih untuk kontribusinya, Herbalist Nuo. Tapi di Workshop ini, kita mencari kebenaran dengan kesadaran, bukan paksaan." Lalu, dia memprogram ulang energi buah itu di depan mata mereka, mengubahnya menjadi "Empathy Berry" yang hanya akan bekerja jika kedua pihak secara sukarela memakannya dan ingin saling memahami.

Nuo terkesima. "Kau... kau mengubah sifat dasarnya? Bagaimana?"

"Dengan memahami kodenya," jawab Tai Wei sederhana. "Seperti kau memahami racunnya."

Insiden itu justru menjadi titik balik. Nuo, si ahli racun yang selalu tersenyum, akhirnya menunjukkan rasa hormat yang tulus. Dia mulai benar-benar berbagi pengetahuan, bukan hanya menanam mata-mata.

Jin dan Ling, yang menyaksikan, juga belajar: Tai Wei tidak menghancurkan alat mata-mata mereka. Dia mengubahnya menjadi alat yang lebih baik. Itu adalah kekuatan yang jauh lebih menakutkan dan mengagumkan daripada sekadar kekerasan.

---

LAPORAN PERTAMA DAN BADAI YANG DATANG

Sebulan berlalu. Observator kembali ke sekte mereka dengan laporan pertama. Mereka membawa contoh: Kamus Realitas (draf awal), Empathy Berry, dan data pola stabil universal.

Reaksi dari tiga sekte beragam.

Iron Scripture tertarik, terutama pada pola matematika. Mereka setuju untuk melanjutkan, tapi menuntut akses data yang lebih besar.

Shadow Moon terpecah. Faksi Elder Ko mendukung. Faksi tradisionalis marah, menganggap Ling telah "terkontaminasi". Ancaman internal menggantung.

Venomous Lotus diam-diam gembira. Grandmaster Hua mengirim pesan rahasia kepada Tai Wei: "Kau telah melakukan apa yang tidak bisa dilakukan selama berabad-abad: membuat mereka duduk. Lanjutkan. Kami akan mengawasi dari bayangan." Itu bisa dukungan, bisa ancaman.

Tai Wei tahu ini baru awal. Workshop mereka berdiri, tapi fondasinya masih di atas ranjau ketidakpercayaan.

Malam itu, dia berdiri di tepi ngarai, memandang bintang. Yan Mei datang berdiri di sampingnya.

"Kau mengambil risiko besar," kata Yan Mei. "Mereka semua masih memandangmu sebagai kunci atau ancaman."

"Aku tahu," jawab Tai Wei. "Tapi itu satu-satunya cara. Kita tidak bisa mengubah dunia dengan bersembunyi atau menghancurkan. Kita harus mengajaknya masuk, dan menunjukkan bahwa ada cara yang lebih baik."

Xiao Qi bergabung, dalam wujud rubah panda kecil, mendengkur di kaki mereka. "Aku suka Empathy Berry. Rasanya manis."

Tai Wei tersenyum. Mungkin itulah kuncinya: membuat hal yang benar juga terasa enak.

Tapi di kejauhan, di batas horizon energi, sesuatu yang lain bergerak. Bukan dari tiga sekte. Sebuah gelombang energi asing yang tidak sesuai dengan pola mana pun yang mereka kenal. Seperti sesuatu yang lama tertidur, mulai terbangun karena gangguan pada The Weave.

Tai Wei merasakannya. God Sliver di dalamnya bergetar pelan, dengan ketakutan kuno.

Workshop mungkin telah menarik perhatian bukan hanya dari sekte-sekte. Tapi dari sesuatu yang lebih tua, dan mungkin lebih lapar.

Pembangunan perdamaian mereka yang rapuh mungkin akan segera diuji oleh kekuatan yang tidak peduli dengan kamus, kolaborasi, atau berry.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!