NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan di ruang BP

“Eh, kalian tau ga, di kelas dua belas lagi ada hot news tau!” Ujar Scarlett dengan begitu menggebu-gebu.

“Oh ya? Hot news apa tuh?” Tanya Gevanya.

“Katanya, ada murid yang ciuman di aula” Jawab Scarlett dengan berbisik.

“Yang bener aja lo” Ujar Maggie.

“Sumpah! Di gedung sana lagi rame!” Balas Scarlett.

“Emang siapa yang ciuman?” Tanya Gevanya.

Gheazora menoleh pada Gevanya yang malah mempertanyakan hal seperti itu.

“Kalo buat siapa nya sih, gue belum tau” Ucap Scarlett.

“Gue tau”

Keempat gadis itu menoleh ke arah guntur dan Irene yang tiba-tiba saja duduk di meja mereka.

“Lo tau? Siapa siapa?” Tanya Scarlett dengan begitu semangat.

“Gue denger tadi dari anak-anak kelas sebelas, katanya, yang cowok namanya Samudra, kalo yang cewek murid baru, namanya Gabriella” Jelas Guntur.

“HAH?! KAK GABBY CIUMAN?!”

Seruan terkejut dari Gevanya dan Gheazora sontak membuat seisi kantin menoleh ke arah keduanya.

“Kamu ga lagi bohong kan guntur?!” Tanya Gheazora yang sudah bangkit dari kursinya dan menatap guntur dengan begitu serius.

“G-gue... D-denger itu dari anak kelas sebelas” Ucap guntur dengan terbata.

Mendengar itu, Gheazora pun menarik Gevanya pergi.

“Mereka mau kemana?” Tanya Scarlett.

“Ayo ikutin!” Seru Irene.

Keempat nya pun berlari mengikuti si kembar.

.

.

.

“Apa yang anak nakal ini lakukan pak?”

Tanya seorang pria paruh baya yang terlihat begitu gagah dan tampan. Di samping nya terdapat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan lembut.

“Begini pak, anak bapak dan ibu, telah melakukan tindakan yang tidak mengenakan di sekolah. Ini, untuk bukti nya pak”

Sang guru BP memperlihatkan sebuah gambar di layar ponsel nya.

Pria paruh baya yang merupakan ayah dari Samudra meradang saat melihat foto tersebut. Pria itu bahkan bangkit dari duduknya dan dengan cepat menghampiri sang anak yang sedang terduduk di sofa bersama seorang gadis.

Tanpa aba-aba, pria itu menarik kerah baju Samudra dan menamparnya.

PLAK!!

“AYAH!”

“Bisa-bisa kau melakukan tindakan memalukan seperti itu!”

“Ayah, tenang dulu. Kita bisa bicara baik-baik”

Sang istri dengan cepat memeluk Samudra dan mengelus kepala serta punggungnya.

Pria itu pun dengan masih menaruh amarah di dadanya, ia mendudukkan tubuhnya dengan kasar di sofa panjang. Matanya menatap ke arah gadis yang terduduk dengan begitu tenang. Pria itu menatap setiap inci dari wajah gadis tersebut.

“Aska, bilang sama bunda, kalo Aska ga lakuin itu, bilang sama ayah nak”

Sang wanita yang sudah mendudukan sang anak kembali pun bertanya dengan begitu lembut.

“Nyonya, anak anda memang tidak melakukan nya, saya yang melakukannya, saya yang menciumnya di depan semua orang” Ujar Gabby membuka suara.

“Lalu kenapa kamu melakukan itu?”

Bukannya marah, wanita tersebut malah bertanya dengan begitu lembut.

Gabby yang melihat raut kelembutan dari bunda Samudra merasa sedikit tergoyahkan, namun tentu ia menahannya dengan sekuat tenaga.

“Poster itu, gambar di dalam poster itu tidak seperti yang semua orang pikirkan. Saat itu kami hanya sedang mengobrol, karena kami di minta datang kesana, lalu seseorang mengunci pintu sampai guru datang”

“Lalu kenapa bukan menjelaskan nya seperti itu saja nak?”

“Nyonya, apa anda berpikir apa yang saya katakan tadi itu benar? Apa anda mempercayai nya?”

“Tentu saya akan percaya, karena kau telah mengatakan nya. Sebuah gambar biarlah hanya menjadi sebuah gambar, jika kau mengatakan nya, dan menjelaskan apa yang terjadi di dalam gambar itu, maka saya akan dapat melihat gambar itu sesuai dengan apa yang kamu katakan tadi”

Gabby sedikit terkejut mendengar penjelasan lembut dari wanita paruh baya di depan nya itu.

“Lalu apa alasannya kamu melakukan tindakan itu?”

Pertanyaan dari suara yang begitu terdengar tegas dan berat menyentak lamunan Gabby.

“Mereka mengatakan hal-hal yang tidak saya lakukan. Dan saya hanya mengabulkan semua perkataan mereka”

Gabby menjawab dengan ekspresi yang datar dan tanpa menoleh pada pria yang notabene nya adalah ayah Samudra.

“Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu?”

Pria itu benar-benar tidak habis pikir dengan cara berpikir anak muda jaman sekarang.

“Pak, dimana wali gadis ini?”

“Ah.. Mereka bilang sedang dalam perjalanan kemari, mungkin sebentar lagi juga sampai” Jawab guru BP.

.

.

.

Sebuah mobil Fortuner melesat masuk ke dalam kawasan Graham School.

Semua orang yang melihat nya bertanya-tanya, siapakah pemilik mobil tersebut?

“Siapa tuh?”

“Dari yayasan kali”

Seorang pria keluar dari dalam mobil, dan ia menarik perlahan seorang wanita yang masih terlihat begitu modis.

Keduanya berjalan memasuki gedung sekolah. Semua mata terpana melihat ketampanan dan kecantikan dari sepasang suami istri itu.

“Konglomerat kah? Liat tuh istrinya, diamond nya! Buset!”

“Itu bukannya Zerga Osvaldo ya? Dia pengusaha terkenal! Perusahaan nya aja cabang nya dimana-mana! Kalo di itung bisa ratusan!”

“Ganteng banget!”

“Jadi istri kedua juga rela gue kalo modelan nya kayak gini! Hahaha!”

“Paman!”

Gheazora dan Gevanya menghadang jalan Zerga dan Gallilea.

“Vanya? Zora? Kenapa kalian lari-larian seperti itu?” Tanya Gallilea.

“Bibi, emang nya kak Gabby beneran ciuman?”

Pertanyaan polos dari Gevanya membuat Zerga dan Gallilea mengernyit.

“Apa maksudnya? Dari mana kamu dengar itu?” Tanya Zerga.

“Paman! Bibi!”

Gabrian datang bersama Gabriel, Gian, dan Gani.

“Kalian. Apa kalian menjaga Gabby dengan baik?!” Tanya Gallilea dengan begitu tegas.

Keempat laki-laki itu hanya bisa menunduk mendengar pertanyaan tersebut.

“Kita bicarakan ini di rumah nanti!” Ucap Gallilea yang langsung melenggang pergi.

Zerga pun mengikuti sang istri. Sementara para anak-anak menatap kepergian sang bibi dan sang paman dengan sendu.

“Kak, emang nya bener kak Gabby ciuman?” Tanya Gevanya dengan berbisik pada Gani.

Gani hanya bisa menghembuskan nafasnya panjang.

.

.

.

Ceklek.

Gallilea yang pertama masuk di sambut dengan tatapan semua orang. Tapi yang ia cari saat ini adalah keponakan cantiknya. Namun, hanya keponakan nya itu saja yang tidak menatap ke arah nya. Gallilea pun masuk di susul dengan Zerga.

“Gabby, apa yang terjadi?” Tanya Gallilea dengan begitu tegas.

Gabby menghela nafas nya lalu beranjak dari duduknya dan menatap sang bibi.

“Aku mencium nya, di depan semua orang” Jawab Gabby dengan tanpa beban.

“Bagaimana bisa kau melakukan hal itu?”

Gallilea benar-benar shock mendengar nya. Padahal ia tadi berpikir jika apa yang di katakan oleh Gevanya tadi hanya sebuah kesalahpahaman. Namun saat ini ia mendengar nya langsung dari Gabby.

“Aku hanya melakukan yang mereka katakan. Mereka berpikir aku telah menggodanya dengan menciumnya di laboratorium. Tapi aku tidak melakukan nya saat di laboratorium”

“Jadi kau melakukan nya di aula, seperti itu?”

Gabby mendengus dengan lelah.

“Sudah sudah, sayang, duduk lah dulu, kita harus membicarakan nya dengan orang tua si laki-laki” Ujar Zerga dengan lembut.

Mereka pun mendudukkan tubuhnya di sofa.

“Maaf pak, saya Zerga, ini istri saya Gallilea, kami wali nya Gabriella” Ucap Zerga pada guru BP.

“Ah, iya pak, saya Faisal, guru BP di sekolah ini”

“Jadi gini pak, Gabby ini, sudah melakukan tindakan yang sudah ia katakan tadi, di aula, tepatnya di hadapan semua orang. Ia mengatakan, jika ia melakukan nya karena ia yang di tuduh melakukan hal itu di laboratorium. Orang-orang jelas akan menuduhnya melakukan nya di laboratorium, karena foto yang tersebar di ambil dari arah yang terlihat begitu intens”

Guru BP itu pun memberikan sebuah poster pada Zerga.

Gallilea dan Zerga yang melihat poster itu pun menganggukkan kepalanya.

“Lalu bagaimana? Apa yang harus kami lakukan?” Tanya Gallilea.

“Saya, mungkin bisa hanya memberikan surat peringatan pertama pada keduanya, namun, apakah mereka bisa berjanji untuk tidak melakukan nya lagi?”

Mendengar itu, orang tua Samudra menatap pada Samudra, begitupun dengan Zerga dan Gallilea yang serentak menatap ke arah Gabby.

Gabby yang di tatap berdecak dengan kesal. Ia pun bangkit dari duduknya dan menatap sang guru BP.

“Saya gaakan melakukan hal seperti itu jika semua murid tidak menuduh saya melakukan hal yang tidak saya lakukan. Jika hal itu kembali terjadi, maka hal ini, juga akan kembali terjadi” Ucap Gabby dengan begitu tegas.

Gallilea langsung menarik lengan Gabby dan membuat nya kembali terduduk.

“Maaf pak, anak ini sedang tidak sehat” Ujar Gallilea.

Gabby benar-benar di buat melongo mendengar perkataan sang bibi.

“Ah, tidak apa-apa”

“Baiklah pak, berikan saja mereka surat peringatan, jika mereka melakukan nya lagi, anda bisa menambah nya dengan skorsing” Ujar Zerga.

“Baik pak. Kalo begitu saya akan mengambil surat peringatan nya dulu”

Guru BP itu pun melenggang menuju ruangan sebelah.

“Permisi, maaf, tadi, siapa nama anda, nyonya?”

Pertanyaan yang begitu lembut membuat Gallilea, Zerga, dan Gabby pun menoleh dengan serentak. Begitupun dengan Samudra dan ayahnya.

“Namaku Gallilea, nyonya”

“Gallilea... Nama anda, dan wajah anda begitu mirip dengan teman saya. Tapi dia pria, namanya Gallileo Xaviero”

Gallilea dan Zerga saling menatap satu sama lain.

“Anda mengenal ayah saya?”

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!