NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluarga Santoro

Gabby yang baru saja sampai di mansion berjalan mendekati gerbang. Saat memasuki gerbang, Gabby tidak sengaja melihat seorang wanita tua yang sedang berdiri di depan gerbang mansion.

“Permisi, ini, ada sedikit untuk mu”

Gabby memberikan beberapa lembar uang pada wanita tua tersebut.

“Apakah tidak ada botol bekas? Berikan saja aku botol bekas” Ujar si wanita tua.

“Ah, aku tidak memiliki botol bekas. Kau bisa mengambil uang ini, dengan uang ini kau bisa membeli botol bekas yang kau inginkan” Ucap Gabby.

“Ah, baiklah. Kalau begitu aku akan mencari botol bekas saja”

Gabby mengerutkan keningnya mendengar keputusan dari wanita tua di hadapannya.

“Tapi, kau bisa membeli makanan dengan uang ini”

“Nak... Semua hal memang selalu membutuhkan uang, tapi beberapa hal, tidak bisa di beli pakai uang” Ucap sang wanita tua.

“Aku harus mengumpulkan botol bekas, untuk membuatkan anak ku berbagai jenis mainan yang dia inginkan. Jika aku membelinya, dan mainan yang di beli rusak, maka aku harus membelinya lagi. Tapi dengan barang-barang ini, aku bisa membuat nya bahkan sampai aku tak bisa terbangun nanti”

“Mencari sesuatu yang akan menguntungkan di masa depan, adalah sesuatu yang di harus kan. Benar begitu bukan?”

Meskipun tidak mengerti, Gabby tetap menganggukan kepalanya.

“Nak... Kau terlalu lugu, sehingga kau tidak menyadari sekitar mu”

Gabby mengernyit dalam mendengar kalimat tersebut.

“Nak... Jangan terlalu memaksakan diri. Atau kau tidak akan bisa bertahan”

“Em.. Maaf, apa maksud anda?”

Dan bukannya menjawab, wanita tua itu malah berbalik dan pergi.

“Nyonya! Tunggu!”

“Gabby!”

Gabby mengurungkan niatnya untuk mengejar si wanita tua, karena neneknya memanggil nya dari dalam.

Gabby pun memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mansion.

“Ada apa? Dengan siapa kau berbicara?” Tanya Rosetta.

“Ah.. Tidak ada nek. Hanya dengan seseorang yang lewat saja” Jawab Gabby.

“Oh... Gabby? Ada apa dengan mata mu ini? Apa kau sedang sakit mata?” Tanya Rosetta dengan raut wajah yang khawatir saat melihat mata sebelah kiri Gabby yang memerah.

“Ah! Iya, hanya sakit mata biasa nek. Nanti malam juga hilang” Ucap Gabby.

“Baiklah. Nenek akan mengantar obat tetes mata nanti. Ayo, masuklah”

Rosetta pun menuntun Gabby untuk masuk ke dalam.

.

.

.

“Huh...”

“Ada apa sayang?”

Suara Ebru menyentak Rosetta yang sedang duduk di sofa single yang mengarah ke luar jendela.

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedang merindukan anak-anak dan juga menantu ku” Jawab Rosetta.

Ebru duduk di samping sofa Rosetta dan mengecup lengan keriput milik Rosetta.

“Mereka akan segera di temukan. Kau sabar lah sebentar lagi...” Ucap Ebru.

“Aku tidak ingin berharap, Ebru. Aku ingin melihat mereka secara langsung, dan memeluk mereka”

“Iya sayang. Aku sedang berusaha untuk mengembalikan kebahagiaan mu. Jadi tolong, bersabarlah sebentar”

Rosetta pun akhirnya mengangguk mengiyakan. Iya pun kembali menatap sebuah album foto yang terdapat di atas pangkuan nya.

“Apa kau sudah berusaha menghubungi keluarga menantu kita? Faris dan Taufik harus tau mengenai anak-anak mereka” Ujar Rosetta.

“Iya sayang, aku masih berusaha menghubungi mereka. Mereka sulit di hubungi saat ini” Balas Ebru.

Rosetta pun semakin mengeratkan pelukannya pada lengan kekar Ebru.

“Aku ingin kita kembali berkumpul...” Ucap Rosetta.

Ebru pun mengecup kening sang istri dengan cukup lama.

.

.

.

“Ini ada apa? Kenapa pada sibuk banget?” Tanya Noel dengan begitu penasaran.

Pasalnya, saat ini, rumah besarnya sedang di hias sedemikian rupa. Para pekerja terlihat begitu sibuk berjalan kesana kemari.

“Mbak! Ini ada apa? Kalian ngapain? Siapa yang suruh?” Tanya Naomi pada salah satu maid yang melintas di hadapan nya.

“Kami di suruh untuk menyiapkan acara sambutan untuk tuan dan nyonya oleh tuan besar Emir, nona” Jawab nya.

“Kakek? Emang kakek disini?” Tanya Naomi lagi.

“Iya, nona. Tuan besar sedang berada di ruang kerjanya saat ini”

Mendengar itu, Naomi, Nicholas, Noel dan Noah terbelalak. Keempat nya pun bergegas berlari menuju lantai atas.

“Kakek!!!”

“Kakek!!!”

BRAK!!

“KAKEK!!!”

Bruk!

“Aduh! Kalian ini. Tidak sadar usia. Kalian ini sudah besar”

“Kakek! Naomi kangeeennn!!!!”

“Kita juga kek!” Sahut Noah.

“Haha.. Cucu cucu kakek ga akan pernah bisa dewasa ternyata”

“Lagian, kakek kenapa pake ninggalin kita segala sih?! Malah ikutan pergi kayak mommy sama daddy” Gerutu Naomi.

“Ada sesuatu yang harus kakek lakuin. Makanya kakek ikut pergi. Sudah sudah. Kalian baru aja pulang, tubuh kalian bau. Mandi dulu sana. Nanti nenek dateng kalian harus wangi”

“Emang kecium kek?” Tanya Noel dengan polosnya.

“Lo cium aja sendiri!”

Nicholas menoyor kepala Noel seraya terkekeh geli.

“Yaudah kek, kita bersih-bersih dulu” Ucap Nicholas yang di angguki oleh sang kakek.

Mereka pun melenggang pergi meninggalkan ruang kerja sang kakek.

Emir Malik, pria tua yang masih terlihat gagah tersenyum tipis menatap ke luar jendela.

“Sudah dua tahun, semenjak hari itu. Aku pikir, aku bisa membawa mereka kembali. Namun ternyata, dia lebih licik dari yang aku bayangkan” Ucap Emir berdialog sendiri.

“Saudara ku, aku akan datang menemuimu. Dimana pun kau berada” Lanjutnya.

.

.

.

“Mommy!!!!”

“Naomi!”

Gerp!

“Mommy.... Naomi kangeeennn.....”

“Mommy juga kangen sayang... Gimana sekolah kamu?”

“Sekolah aman aja”

“Hallo hallo hallo! Ga ada yang kangen sama Daddy nih?!”

“DADDY!!!”

Naomi berlari ke arah pria berbadan lebar degan setelan jas berwarna biru dongker yang membuat nya semakin terlihat tampan.

“Aduh! Anak cantik nya daddy...”

“Daddy bawa oleh-oleh apa buat Naomi?” Tanya Naomi dengan kepala yang mendongak.

“Aduh... Oleh-oleh nya ga kebawa”

Mendengar itu Naomi pun cemberut.

“Soalnya kebanyakan, jadi daddy suruh orang buat ambilin. Tuh!”

Naomi menoleh ke arah tumpukan barang-barang yang letakan di ruang tengah.

“WAH!!!”

Naomi berlari dan dengan tidak sabaran membuka hadiah yang di bawa oleh orang tua nya.

“Dia sedang unboxing kak?” Tanya seorang pria yang memiliki struktur wajah yang mirip dengan wajah ayah Naomi.

“Haha!! Apalagi?”

“DADDY!!”

Noel dan Noah berlari menuruni anak tangga dengan senyum yang sumringah.

Keduanya pun memeluk tubuh pria yang berdiri di samping ayah Naomi.

“Anak-anak daddy. Kalian tumbuh dengan cepat ya?”

“Dad, daddy bawain sepatu yang aku mau kan?” Tanya Noah.

“Ah... Daddy tidak tau, cari saja hadiah kalian sendiri sana”

Mendengar itu, Noel dan Noah pun berlari pergi dan bergabung bersama dengan Naomi.

“Lalu, dimana anak laki-laki ku?”

.

.

.

“Ah! Sial! Ngapain gue mikirin tuh cewek! Cewek aneh! Jelek!”

Nicholas menggerutu di dalam kamarnya sendiri. Ia sedang merutuki dirinya sendiri karena terus memikirkan seseorang yang menurutnya tidak lah penting.

Ceklek.

“Nicholas?”

Nicholas menoleh ke arah pintu dan terbelalak saat melihat siapa yang datang.

“Mommy?”

Nicholas dengan cepat berlari ke arah sang ibu dan memeluknya dengan begitu erat.

“Mommy! Mommy udah pulang?”

“Iya, mommy udah pulang. Kenapa kamu ga bawah?”

“Tadi baru mau ke bawah kok mom”

“Ya sudah, ayo kita ke bawah. Kamu ga kangen emang sama daddy sama nenek?”

“Kangen lah!”

“Hihi, yaudah, yuk!”

Nicholas pun mengikuti sang ibu keluar dari dalam kamar.

.

.

.

“Ya kenapa nenek harus ikut coba? Kan nenek bisa disini aja sama kita...” Keluh Naomi.

“Hei, gadis kecil. Dia itu milik kakek. Jadi kemanapun kakek pergi, tentu dia harus ikut” Ucap Emir.

“Kakek curang! Lebih milik nelantarin cucunya!”

“Hahaha!!!”

“Iya, kakek lebih milih telantarin kalian. Daripada bikin repot istri kakek”

“Hahaha!!!”

“Sudah Emir. Suka sekali menggoda cucu nya” Tegur seorang wanita paruh baya yang duduk di samping Emir. Dia adalah istri Emir, Greta Kaelynna.

Meskipun sudah berumur, namun penampilan saat ini masih modis dan cantik.

“Bagaimana dengan sekolah kalian, anak-anak? Kalian tidak membuat masalah kan di sekolah?” Tanya Nolan, ayah Nicholas dan Naomi.

“Engga dong dad. Cuma, di sekolah tuh, sekarang lagi ada anak baru yang so cantik!” Ujar Naomi.

“Naomi, jangan seperti itu” Tegur Gevita, istri Nolan.

“Tapi ibu, cewek itu ngedeketin crush nya Naomi!” Adu Naomi dengan ekspresi yang terlihat menggemaskan.

“Crush? Apa itu crush?” Tanya Novan, ayah Noel dan Noah.

“Crush itu gebetan, dad” Jawab Noel.

“Astaga... Ayah, lihat, cucu perempuan mu sudah memiliki gebetan” Sahut Amelia, istri Novan.

“Naomi, fokus pada sekolah mu dulu nak” Ucap Greta.

“Iya nek...” Jawab Naomi dengan cemberut.

“Tapi murid baru itu juga pernah mukulin Noel loh kek” Ujar Noah.

“Apa maksud nya Noah? Siapa murid barunya? Cowok?” Sahut Amelia.

“Murid baru nya cewek, mom. Dia mukul Noel pake balok kayu” Jelas Noah.

“Apa? Siapa namanya? Berani sekali dia menyakiti cucu dari Emir Malik!”

“Itu juga yang duluan Noel, kek” Ujar Nicholas.

“Coba jelaskan” Titah Nolan.

“Noel duluan yang mukulin adik dari cewek itu, kek” Ucap Nicholas.

“Benar itu Noel?” Tanya Novan dengan tegas.

Noel pun hanya bisa menunduk seraya mengangguk kecil.

“Kakek menyuruh kalian untuk bersekolah dan lulus dengan nilai terbaik. Bukan untuk menjadi seorang jagoan!” Ujar Emir.

“Fokus pada sekolah kalian! Jangan pernah berurusan dengan yang lainnya! Kalian mengerti?”

“Mengerti kek”

Jawab keempat nya dengan serentak.

.

.

.

“Bang! Lo kenapa malah ngomong yang sebenarnya sih sama kakek? Ini kesempatan kita loh buat bikin cewek itu keluar dari sekolah!” Cecar Noah.

“Ga ada guna nya lo kasih tau kakek dengan cerita bohong lo. Kalo kakek udah turun ke sekolah nanti, dan kebenaran terungkap disana. Bukan cuma lo yang habis, tapi kita semua yang habis!” Desis Nicholas.

Noah pun akhirnya terdiam seribu bahasa. Begitupun dengan Naomi dan Noel.

“Kakek udah ada disini sekarang, jadi kita ga bisa gegabah” Ucap Nicholas.

.

.

.

.

.

TBC.

1
olyv
seruuu adegan extrim gini mantep 👍👍👍
nonoyy
yampun zora jadi tantrum kan, dasar suzie
Ayudya
siapa Claudya kok aku jadi ikut penasaran/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Matchalatte: siapaa yaaaa
total 1 replies
Ayudya
aku suka dengan karakter Gabby yg tegas .
Matchalatte
Cerita ini sangat rekomen untuk kalian yang suka dengan genre misteri, namun dengan tulisan yang begitu santai🥰
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!