NovelToon NovelToon
Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Misteri / Horror Thriller-Horror / Kutukan / Hantu
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

DILARANG DIBACA SEBELUM TIDUR!!!
Hanya untuk kalian yang sudah dewasa, yang sudah bisa tidur sendiri tanpa lampu😏

Cerita dalam novel ini akan membawa kalian pada malam mengerikan tanpa akhir. Malam panjang yang dingin dengan teman sekamar yang tanpa tahu malu tidak perlu patungan biaya kamar kos.

Bersama Penghuni kos lain yang tidak tercatat dalam buku sewa. Begitu sepi saat siang tapi begitu ramai saat malam. Dengan bayang-bayang penghuni sebelumnya yang sebenarnya tidak pernah pergi darisana.

Seakan mendapat diskon untuk sebuah keberanian sia-sia. Karena bayaran mahal yakni nyawa setiap malamnya.

Setiap inci gedung kos begitu tipis untuk menghalangi antara yang Hidup dan Mati. Dimana pagi adalah harta terindah yang telah kalian lupakan. Karena memang hanya untuk mereka yang sudah tidak punya pilihan lain.
Cerita horor ini sangat berbeda dari yang kau bayangkan.

Apakah Calista bisa melunasi atau masih berutang nyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29 : Saling Membantu

Makhluk berjari kaki lonceng itu menekan-nekan leher Elvara dan kemudian memutar-mutarnya seperti seseorang yang melihat cemilan yang disukai teksturnya. Calista dapat melihat Elvara yang kesulitan bernapas dan mulai memberontak tandanya Elvara berada di ujung maut.

Calista sudah memukul berkali-kali kaki Makhluk itu tapi tetap saja hanya diabaikan dan tidak terjadi apa-apa seperti yang diinginkan Calista seakan tindakannya tidak ada gunanya sama sekali. Seperti pukulannya bahkan tidak lebih menyakitkan daripada semut. Tapi lebih dari itu Makhluk itu tidak mempan dengan tangan seorang tamu, Makhluk itu seperti kebal tidak seperti hal lainnya yang bisa dihilangkan dan dimatikan.

"Setiap kepala memiliki sisa jiwa, jadi bayangkan ...." Shavira merasa tontonannya menjadi tidak menyenangkan lagi berkat Calista yang terus mengganggu dan berteriak seperti hamster tidak berdaya di kaki yang berkali-kali lipat lebih besar dari dirinya itu.

"Jadi, maksudnya ... Setiap hal atau benda di dalam sini memiliki jiwa. Tapi Makhluk ini karena terbuat dari berbagai tubuh, maka aku tidak mungkin bisa menghentikannya atau kalaupun bisa aku harus melakukannya berkali-kali tapi berapa jiwa yang ada pada Makhluk ini? ... Makluk ini ternyata musuh besar dari Penghuni kamar dan bahkan untuk Tamu sepertiku." Calista menyadari bahwa dia tidak selamanya selalu beruntung disana.

Disaat Calista mencari solusi, pohon-pohon yang terbakar mulai berlari mendekat setelah berlari kesana-kemari tidak jelas. Makhluk itu menjatuhkan Elvara dengan leher yang membengkak. Calista tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi tapi dia memilih membawa Elvara pergi dari sana secepatnya.

Calista menyalurkan seluruh tenaganya pada satu tangannya yang bisa dipakai untuk membantu Elvara berdiri, "Aku tahu tidak bisa membayangkan rasa sakitmu sekarang, tapi berjuanglah setidaknya untuk dirimu sendiri. Kita harus pergi dari sini!" Calista berharap Elvara bisa memaksakan kakinya berjalan.

Leher Elvara begitu sakit sehingga bergerak sedikit saja rasanya seperti neraka, Elvara dengan memaksakan berdiri dan berjalan meneteskan air mata dan menggigit bibirnya hingga berdarah karena menahan sakit yang luar biasa. Calista melihat tangannya yang terluka, sempat terlintas dalam benaknya untuk menggunakan kedua tangannya maka Elvara pasti akan lebih terbantu lagi.

"Jangan bodoh! Utamakan dirimu sendiri!" Shavira menghentikan Calista yang tidak bisa berpikiran jernih melihat orang lain menderita.

"Aku seperti orang jahat sekarang! Dia menderita begini karena aku yang egois!" Calista sedikit lagi ingin menyerah, dia menggerakkan tangannya yang selalu digenggam erat dan di sembunyikan di depan bagian perutnya.

"Kau akan lebih menyusahkannya jika memilih tidak egois!" Shavira dengan suara yang membentak, meski suaranya selalu saja terdengar menyeramkan tapi kali ini suaranya begitu keras berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. Sepertinya Calista sudah mulai terbiasa dan mengenali suara Shavira yang selalu menghantui telinga dan bahkan kebanyakan langsung ke dalam kepalanya.

"Benar!" Calista kembali menutup luka di tangannya dan membantu Elvara berjalan dengan bantuan seadanya tapi sebenarnya itu sangat berarti bagi Elvara.

Calista terpaksa berhenti karena Elvara kelihatan sesak napas. Padahal jarak dengan Makhluk itu masih terbilang sangat dekat. Hanya butuh satu langkah saja mungkin, Makhluk itu sudah sampai di tempatnya yang sekarang. Tapi Calista tidak ada pilihan lain selain harus membaringkan Elvara sekarang juga.

"Elvara! Bertahanlah ... Aku tahu selama ini kau melalui banyak hal dan lebih dari yang bisa kubayangkan. Lebih dari luka yang saat ini kulihat, tapi kau bisa melaluinya sendiri. Sekarang aku ada disini! Jadi kurasa kau akan lebih kuat lagi ...." Calista berusaha menguatkan Elvara yang begitu sudah begitu lemah dan pucat sambil menggenggam tangannya.

Pohon-pohon disana masih terus berlari dan Calista sadar jika mereka berdua berada di tengah jalan. Tidak mungkin para pohon itu akan menyingkir dan mencari jalan lain seperti pengendara mobil atau motor di lalu lintas yang padat. Sehingga Calista menutupi tubuh Elvara dengan tubuhnya, pohon yang ingin menginjak Calista tiba-tiba berhenti.

Berkat itu Calista dan Elvara selamat dari injakan pohon tapi terjebak dengan balutan akar pohon tadi yang berhenti. Calista berusaha melepaskan akar pohon itu sambil melihat pemandangan dihadapannya. Pertanyaannya soal Makhluk yang tidak kunjung mengejarnya adalah karena pohon yang terbakar berlari dan langsung menusuk Makhluk itu hingga mengeluarkan banyak darah seperti air terjun.

"Karena gelombang air yang besar tadi makanya sungai hilang dan sisa air tentunya tidak cukup untuk memadamkan api semua pohon. Maka dari itu pohon memilih target yang memiliki volume air terbesar dan itu adalah Makhluk berjari kaki lonceng. Meski itu adalah kawannya sendiri ...." Calista melihat Makhluk itu hanya diam saja saat digunakan oleh pohon disana, "Tentu saja mereka akan saling tolong menolong disini, mungkin semua yang ada disini ibaratkan satu tubuh ...." Calista terus menganalisa sendirian sambil melihat Elvara yang luka sebelumnya saja belum sembuh apalagi ditambah dengan luka baru.

"Berarti Elvara sudah tahu soal ini, dia membakar pohon tidak mungkin tanpa alasan. Bagaimana dia bisa mengetahui hal ini? Sudah berapa banyak dia terluka hampir mati untuk bisa mengetahui cara ini? Dengan alur dimana air sungai yang terpencar dan datanglah Makhluk itu ...." Calista merasa ini adalah waktu dimana Elvara bisa berisitirahat lebih lama dan menyembuhkan diri.

Calista mencoba menyimpulkan semua data yang dia dapatkan selama masuk disana. Semua hal disana dirancang sebagai alat untuk menyiksa Penghuni kamar. Meski belum melihat semuanya, Calista sudah tahu jika dunia buatan Zivana itu menggunakan alam tidak seperti yang dibayangkannya.

Calista mengira akan memasuki dunia dimana semua monster menakutkan akan ada disana menyambut langsung untuk memotong-motong tubuhnya. Tapi ternyata Zivana menggunakan alam yang begitu besar dan sulit untuk ditebak polanya sehingga cara untuk keluar juga tidak akan mudah ditemukan. Zivana menjadikan kamarnya sebagai tempat untuk membuat makanannya siap dimakan saat waktunya tiba. Sangat berbeda dengan pola yang dilakukan saat di dunia kedua saat menakut-nakuti Calista yang sekarang setelah dipikir-pikir dan setelah apa yang telah terjadi itu hanyalah permainan anak-anak.

"Satu-satunya hal yang punya unsur Zivana adalah Makhluk aneh ini!" Calista melihat Makhluk dengan jari kaki lonceng yang sekarang menjadi air terjun darah untuk para pohon disana. Hanya dia satu-satunya yang mendekati ciri khas Zivana yang katanya suka memotong-motong tubuh, "Ini akan menjadi perjalanan lama, mana mungkin aku bisa menemukan petunjuk ...." pandangan Calista tertuju pada jari kaki Makhluk itu, "Benar, disana ada kepala kan ...." Shavira tertawa melihat Calista sudah dekat dengan petunjuk bahkan tanpa diberitahu.

"Elvara! Sepertinya aku tahu dimana jalan keluar dari sini!" Calista mencoba membangunkan Elvara yang ternyata sudah pingsan, "Elvara ... Elvara!" Calista masih mencoba membangunkan Elvara karena sekarang adalah waktu yang tepat untuk melarikan diri. Tapi Elvara tak kunjung bangun, hingga darah dari luka Calista jatuh ke luka Elvara tanpa disengaja. Calista melihat sesuatu yang menakjubkan, ranting yang menancap menjadi layu dan terlepas sendiri dari perut Elvara. Luka Elvara juga terlihat mulai menutup sendiri.

"Tentu saja, jika mereka bisa saling membantu ...." Calista melihat Makluk aneh dan pohon disana dan kembali melihat Elvara, "Tentu saja aku dan Elvara juga bisa ...." Calista sekarang dengan sengaja meneteskan darahnya pada luka Elvara sambil mengingat darahnya yang memperbaiki kerusakan di menara, "Harusnya aku bisa lebih cepat tanggap lagi ... Lukaku bukanlah semata-mata sebuah kelemahan. Aku terluka mungkin sudah menjadi takdir. Karena jika tidak, mana mungkin aku tahu soal ini ...."

...-BERSAMBUNG-...

1
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘRyan🤎
bagus bun cerita di awal
ittiiiy: hehe, gak apa" kak🤗
total 3 replies
💜⃞⃟𝓛 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴿᴷᴬ 𝗗🌀🖌
jujur aku mah takut mau baca, horor
Hasan Kumasi Junior
Thor.....Fantasimu tinggi buanget ya..?! tapi asyiiiik... jalan trussss semangat Thor..!! jarang-jarang nih orang yang ber imaginasi macam begini...💪👍👍👍👍
ittiiiy: Terimakasih banyak🥺🙏
total 1 replies
Arin
keren kak
"jiwamu akan tinggal dan tubuhmu akan jadi makan malam mereka"
aku sampai merinding
☘Chichie ͠ ⍣ᶜᶦᶠ 🇮🇩
jejak dulu belum baca biar enak ku tabung aja bab biar banyak bab episode buat baca
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Amita⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳
makin menarik kakak
❤️⃟Wᵃf Nesia
bahaya
Best
hai Thor aku mampir
Hasan Kumasi Junior
mantaafff Thor...! menggugah minat untuk membaca terus kelanjutannya ..ini cerita bisa macam 3 Dimensi pembaca bisa larut kedalamnya...Lanjut Thor..!!
ittiiiy: Terimakasih banyak🙏🥺
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf Nesia
semoga Calista cepat berfikirnya
❤️⃟Wᵃf Nesia
Ayo Calista jangan
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Amita⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳
mirip anu, tp its oke lah ya. Cukup menantang. semangattt akak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Amita⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳
mencurigakan gasih
Arin
keren 👍👍👍
@Reeartha1231
Ceritanya menarik.
ittiiiy: Terimakasih banyak🙏🥺✨
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ ❤️⃟WᵃfSHanumˢ⍣⃟ₛ
murah banget sewa kosan nya
❤️⃟Wᵃf Nesia
lanjut
Wanita Aries
Agak puyeng bacanya
Ini kyk smacam misi yg harus di ungkap
Wanita Aries
Mampir thor
SENJA
buset dah serem amat nih anak kecil 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!