Tidak ada sugarbaby yang berakhir dengan pernikahan.
Namun, Maira berhasil membuktikan bahwa cinta yang tulus kepada seorang pria matang bernama Barata Yuda akhirnya sampai pada pernikahan yang indah dan sempurna tidak sekedar permainan di atas ranjang.
"Jangan pernah jatuh cinta padaku, sebab bagiku kita hanya partner di atas tempat tidur," kata Bara suatu hari kepada Maira. Tai justru dialah yang lebih dulu tergila-gila pada gadis ranum itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Passionate Marriage
Tepat pukul tujuh malam Bara dan Maira sampai di Surabaya. Tujuan pertama mereka adalah rumah yang masih ditempati oleh bibi sekeluarga. Maira masih ingat betapa kagetnya bibi saat ia datang membawa Bara.
Dan bukan hanya bibi yang kaget, Maira pun sama kagetnya. Setelah hampir setengah tahun ia kembali ke Jakarta, Maira surprise menemukan Rani, anak bibi yang lebih muda beberapa bulan dengannya kini tengah mengandung. Dan lebih terkejut lagi, ayah dari pada bayi yang sedang ia kandung adalah Arya, laki-laki yang pernah melamarnya dulu.
"Sudah berapa bulan Ran, usianya?" Maira mengelus perut besar itu dengan lembut.
"Baru masuk empat bulan mbak. Hmmmmm... Mbak maaf ya tidak mengabari tentang pernikahan aku sama mas Arya." ujar Rani tidak enak hati.
Maira meraih jemari Rani, menggenggamnya hangat.
"Aku turut senang Ran. Mas Arya memang tidak berjodoh denganku." sahut Maira dengan senyum di bibirnya.
"Hmmmmm, Mbak Maira benar mau menikah dengan Tuan Bara?" taanya Rani hati-hati, takut Maira tersinggung.
Ya, tentu saja bukan hanya Rani yang berpikiran seperti itu. Siapa pun tak akan mengira bahwa Maira yang hanya seorang simpanan yang tadinya hanya dikira sebagai partner di atas tempat tidur dengan lelaki bernama Tuan Bara itu, akan sungguhan menikah.
Banyak pula yang sangsi akan cinta keduanya. Barata Yuda? sulit dipercaya ia akan mencintai seorang perempuan lagi.
Maira menatap lurus kepada Bibi dan Mas Bara yang sedang berbincang serius. Bibi sudah nampak lebih santai menghadapi Bara, karena lelaki itu juga sudah lebih ramah dari sebelumnya.
"Ran, aku sangat mencintai Mas Bara. Aku bukan hanya telah menyerahkan tubuhku untuknya, tapi juga seluruh hatiku untuk dia miliki sepenuhnya."
Jawaban itu rasanya cukup membuat Rani paham. Ia mengangguk lalu membalas genggaman Maira sama hangatnya.
"Semoga semua berjalan lancar ya, Mbak."
Maira menatap Rani hangat. Ia tersenyum.
"Mas Arya mana, Ran?" tanya Maira, karena sedari ia datang tadi tak dilihatnya lelaki itu.
"Mas Arya sedang di Malang Mbak, besok dia pulang."
Maira segera ber oh ria mendengarnya. Di kursi ruang tamu tak jauh dari mereka, Bara dan Bibi juga Paman masih terlibat perbincangan serius mengenai pernikahan dadakan mereka besok.
Entah apa yang mereka bicarakan, yang pasti tidak akan menyurutkan niat Bara untuk mempersunting Maira besok.
*******
"Mas, benar kita akan menikah besok?" tanya Maira saat mereka telah berada di dalam kamarnya.
"Iya sayang, Mas ingin segera mengesahkan kamu di mata agama juga negara. Tapi, kau tidak akan keberatan bukan, jika besok tamu yang akan datang tak sebanyak harapan pengantin pada umumnya?" tanya Bara sambil merengkuh tubuh Maira yang berbalut baju tidur tipis.
"Tidak apa Mas, malah aku hanya menginginkan keluarga dekat saja yang datang. Mas mau menikahi ku saja aku sudah sangat bahagia." sahut Maira tulus sembari menengadah menatap mata Bara. Bara tidak tahan untuk tidak mengecup bibir itu.
"Te amo Bee, kau akan seutuhnya menjadi milikku. Ingat Bee, ketika kau sempurna menjadi milikku nanti, maka hidupmu akan sepenuhnya berada atas izinku. Aku akan sangat posesif padamu, aku akan serakah. Tidak akan kubiarkan kau dekat dengan siapapun ketika berada jauh dariku. Kau mungkin akan banyak kecewa dengan semua kekanganku, aku tidak suka kau menolak ketika aku menginginkan penyatuan dimana pun. Kau siap, Bee?" tanya Bara dengan mimik serius.
Maira menggigit bibirnya perlahan. Ia tahu, ia tahu semua yang ada pada Bara. Betapa berkuasanya seorang Barata Yuda. Tapi, bukankah ia yang meminta status ini? lagi pula bukankah, Bara juga mencintainya.
"Aku siap, Mas." sahut Maira mantap. Bara tersenyum lantas ia meraih dagu lancip itu lalu menciumnya lembut. Mereka menutup malam terakhir sebagai simpanan dan juga sugardady dengan hanya saling merengkuh satu sama lain. Tidak ada penyatuan, setidaknya untuk malam ini.
Keseesokan harinya menjadi hari yang sangat membahagiakan untuk Maira. Dalam balutan gaun pengantin dengan bahu terbuka berwarna putih keemasan, Maira menjelma bak bidadari.
Bara sendiri terlihat tampan dengan Tuxedo pengantin mahal. Ia tampak maskulin.
Tamu yang hadir memang lebih banyak dari kerabat dekat Maira saja dari pihak bibi. Juga kenalan-kenalan perusahaan keluarga Maira dahulu.
"Kamu cantik sekali, Bee." bisik Bara dengan kilatan cinta juga gairah yang nampak nyata dalam pandangan mata indahnya.
"Mas Bara juga tampan sekali." sahut Maira berbisik.
"Siap menjadi Nyonya Barata Yuda?" tanya Bara dengan kerling nakal. Maira tersenyum lalu mengangguk mantap
Diam-diam, dari kejauhan, Arya memandang Maira. Ia pada akhirnya harus menerima kenyataan, Maira memang tidak ditakdirkan untuknya.
Tepat ketika Maira memutuskan untuk kembali pada Bara setelah susah payah bersembunyi selama hampir satu tahun itu, hubungan Arya dengan Rani jadi lebih dekat.
Rani sering membawakan ia makanan atas perintah bibi, dan itu akhirnya membuat Arya jatuh hati pada gadis itu.
"Vitamin udah diminum?" Ia mengelus perut istrinya yang sedang berbalut dress cantik.
"Udah Mas. Mas, tidak apa-apa melihat ini?" tanya Rani sambil tertunduk. Ia tentu tidak lupa, suaminya ini pernah mencintai Maira dengan sangat dalam dulu.
"Tidak, sayang. Mas baik-baik saja, terlebih dengan adanya kau dan bayi kita sekarang." Arya mengelus rambut Rani lembut.
Rani memeluk hangat suaminya itu. Meski sempat sangsi, namun ia tahu, Arya benar telah mencintai dirinya.
Acara pernikahan sederhana namun dengan konsep elegan itu selesai dengan sempurna. Maira dan Bara kini berada di salah satu kamar hotel.
"Mas bantu membukanya ya." Bara mendekat ke arah Maira yang sedang berdiri di depan cermin.
Lelaki itu membuka risleting gaun pengantin dengan hati-hati. Meski bukan baru sekali ini Bara melihat Maira dalam keadaan polos, namun entah mengapa rasanya kali ini berbeda.
Ia bisa merasakan jantungnya berdegub kencang setiap kali mendengar suara risleting yang perlahan terbuka itu.
Lalu saat baju itu sempurna melorot sampai ke bawah, Bara menahan nafasnya sendiri. Tubuh Maira terpampang polos, berlekuk, padat di bagian yang semestinya.
"Aku menginginkanmu lagi." bisik Bara penuh gairah sambil meremas bagian belakang gadis yang telah resmi menjadi istrinya itu.
Maira tidak menjawab. Namun tatapan matanya yang sayu seolah mengisyaratkan Bara untuk melakukan apapun yang ia mau atas tubuhnya.
Suara keduanya beradu. Penyatuan mereka yang kesekian kali rasanya berbeda malam ini. Mungkin karena mereka melakukannya dalam keadaan telah terikat oleh pernikahan. Bara bergerak dengan pacuan yang semakin cepat. Terasa benda keramat Bara menggesek liar dinding kewanitaannya. Maira menggeram hebat, seiring klimaks yang ia dapatkan lagi malam ini.
"Mas mulai lagi ya sayang." Maira mengangguk, dimiringkannya tubuh Maira, lalu ia sendiri merapat ke samping tubuh istrinya. Bara mulai memasuki lagi Maira yang masih berada di langit entah yang mana.
Sembari memacu dengan gerakan menyamping, kedua tangannya yang kekar sigap meremas dua gundukan yang terguncang hebat karena pacuannya.
Bara menahan perut Maira agar menancap lebih dalam sebelum ia menyemburkan cairan cintanya ke dalam dinding rahim istrinya itu.
Dengan tubuh masih berpeluh, Maira dan Bara jatuh tidur bersamaan setelah sebelumnya, Bara mendaratkan satu ke
cupan penuh cinta di kening Maira di malam pengantin setelah pernikahan bergairah hari ini.
ko kaya di novel cerita hidup mu Thor
pilih yg terbaik untuk mu
untungnya Kevin mati....kl ngga perang Baratayudha beneran
Tuhan pasti memberikan kebaikan yg terbaik dibalik kejadian yg menimpa kita.
teruslah berpikir positif atas segala kejadian.
memang tdk mudah...
semangat kak💪
othor keceh comeback again, apa kabare si Beben kak??????😂😂
masi kah pake pempers?????
ada notif langsung gassss.....
apa kabar mak, moga mak Julie yg cantik mem bahenol selalu sehat2 dan lancar semuanya Aamiin🤲
biar semangat up nya...🥰🥰🥰