Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dihina
Malam harinya nathan sudah siap dengan pakaian yang dikirimkan oleh sasha. Seperti perkataan sasha ia akan mengajak nathan untuk pergi ke acara keluarga sasha.
Tok! Tok!
Nathan yang sedang memakai kemeja berjalan ke arah pintu,ia terkejut melihat wanita cantik dan rapi yang sudah berdiri didepan pintu.
"Udah dong liatinnya salting ni"ucap sasha terkekeh
Nathan tertawa dan mempersilahkan sasha untuk masuk,sasha langsung membantu nathan memakai kemaja dan juga jas nya. Warnanya sangat senada dengan dres milik sasha.
"Pokoknya nanti lo diam aja ya,biar gue yang jawab kalau ada yang nanya-nanya"ucap sasha
"Sa tolong nanti jangan melebih-lebihkan omongan,aku sadar diri jika aku ini hanya orang biasa"sahut nathan
"udah kamu tenang aja"ucap sasha
Setelah rapi sasha dan nathan pun langsung berangkat menuju lokasi,sepanjang perjalanan mereka tak saling bicara. Hanya ada keheningan yang menemani perjalanan mereka,sejujurnya sasha sedang terpana dengan ketampanan nathan. Menggunakan pakai mahal sudah membuat aura nathan seperti seorang ceo.
45 menit mereka pun sampai direstoran yang sudah ditentukan,nathan keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu mobil sasha. Sasha menggandeng lengan nathan dan mereka pun berjalan masuk,nathan sedikit gugup biar bagaimana pun ia tak pernah pergi ke acara seperti ini.
"Hallo selamat malam"ucap sasha tersenyum
Semua mata menoleh ke arah sasha,para keluarga memang sudah berkumpul semua. Anita dan darma memandang nathan dengan tatapan remeh.
"Hai sayang ayo duduk"ucap gita kakak dari anita
"Wah kamu bawa calon suami ya,sepertinya sebentar lagi akan ada undangan datang ni"goda bram
Sasha hanya menampilkan senyuman manisnya,nathan pun juga hanya tersenyum tipis.
"Ayo kita mulai makan malamnya nanti baru kita berbincang"Ucap bram
Mereka pun memulai makan malam nya dengan tenang,nathan yang baru pertama melihat makanan yang menurut nya aneh ini pun bingung. Anita tersenyum sinis,ia sepertinya mempunyai ide untuk membuat nathan malu.
"Loh nathan kenapa gak kamu makan? Ga suka ya atau lidah kamu tidak terbiasa makan-makanan kota"ucap anita menarik perhatian mereka semua
Sasha yang sedang fokus dengan piringnya menoleh ke arah nathan yang terlihat bingung,sasha menghela napas panjang. Ia melupakan hal tersebut,ah bagaimana ini.
"Kalau gak suka pesan lagi aja"ucap gita
"Gapapa kok tante saya makan ini saja"sahut nathan tersenyum kikuk
Nathan meraih garpu dan pisau kecil yang sudah tersedia disana,ia melirik sasha yang tersenyum kearah nya.
"Duh kok gitu megang pisau nya? gak biasa megang pisau ya?"tanya jeni sepupu sasha
"Haha orang kampung memang tidak terbiasa menggunakan alat makan seperti itu,biasanya juga makan nya pakai tangan"jawab anita tertawa
Lagi dan lagi nathan tersenyum,ia memang tidak biasa menggunakan alat makan seperti ini. Sasha menatap sang mama dengan mata tak sukanya,dan anita pun hanya cuek saja.
"Sini biar aku aja,tangan kamu kan masih sakit jadi maklum aja"ucap sasha meraih piring nathan
"Emang tangan nathan kenapa sa?"tanya gita
"Dia habis jatuh tan kemarin,jadi tulang tangannya agak bergesar gitu"jawab sasha
"Astagfirullah"ucap nathan dalam hati
"ya ampun kok bisa si"ucap gita
"Tapi sekarang gak papa kan nath?"tanya gita
"Engga kok tan cuma masih sedikit sakit aja"jawab nathan tersenyum
"Palingan sakit juga karena nyetir mobil terus wajarlah kan sopir"ucap anita
Prang!
Habis sudah kesabaran sasha,ia menatap mama nya dengan pandangan tak bersahabatnya.
"Maksud mama apa ya dari tadi selalu mojokin nathan"ucap sasha
"Mama kan hanya berbicara dengan fakta yang ada,nathan kan memang seorang supir kamu nya aja yang buta"sahut anita
"Bentar-bentar ini maksud nya bagaimana si?"tanya gita tak paham
"Jadi pria itu sebenarnya hanya orang miskin,ia berasal dari desa dan dipungut sasha untuk jadi sopir pribadinya. Dan lucunya sasha malah suka sama pria modelan begitu,mau jadi apa sasha kalau nikah sama pria begitu"jawab anita
"Aduh ternyata orang miskin rupanya,berani juga ya datang ke acara kita. Sasha kamu mending buka mata deh,apa yang kamu lihat dari pria seperti ini? Tampan si oke tapi kalau soal materi dia jauh banget sama kita."ucap gita juga ikut merendahkan nathan
Ia kira nathan adalah pria kaya,dilihat dari penampilan nya saat ini memang nathan terlihat seperti orang desa.
"Malu kak! kamu itu model bos besar juga masak dapat pria orang miskin dan kampungan begitu. Kalo jelek asal kan kaya mah gapapa,lah ini udah tampang pas-pasan miskin pula"sahut jeni
Nathan hanya bisa tersenyum mendengar setiap hinaan untuk dirinya,ia tak melawan dan tak membela diri karna nathan sudah terbiasa dengan hal seperti ini.
"Saya memang orang miskin dan tak punya apa-apa,saya bahkan sudah menolak ajakan nona sasha untuk datang ke acara ini. Maaf jika kehadiran saya menganggu kalian semua,saya hanya ingin bilang jangan sombong dengan apa yang kalian punya saat ini. Karena kita semua tidak tahu kehidupan kita kedepannya akan seperti apa,roda kehidupan akan terus berputar. Saya pamit permisi"ucap nathan lalu pergi dari sana
"Puas mama bikin nathan malu? Mama cuma mikirin diri mama sendiri! Mama gak pernah mikirin perasaan aku,dan untuk kalian semua terimakasih untuk hinaannya. Aku pertegas untuk terakhir kalinya jika butuh sesuatu jangan pernah menginjakkan kaki kalian kerumahku"sahut sasha
Sasha berlari mengejar nathan,ia tak menemukan nathan dimana pun berada.
"Permisi nona sasha ya?"tanya seorang juru parkir
"Iyaa"jawab sasha
"Ini mbak saya mau ngasih titipan kunci mobil dari pacarnya,kata mas nya mbak gak usah temuin dia dulu. Dia mau sendiri"ucap pria itu sambil memberikan kunci mobilnya kepada sasha
"Terima kasih"sahut sasha lalu mengambil kunci mobil tersebut
"Ini semua gara-gara mama"kesal sasha
Ia masuk kemobil dan membanting pintunya,sasha melajukan mobilnya menuju club malam. Tempat itu adalah tempat favorit sasha ketika ia sedang pusing. Dan dari club malam itulah sasha bisa mengenal gibran.
\~
Sedangkan kini nathan sedang dalam perjalanan menuju rumah leni dan joni,entah kenapa saat ini rasanya nathan ingin mengadukan hal yang baru terjadi kepada orang tuanya. Padahal dulu nathan selalu berusaha untuk menutupi semuanya dari rusmini dan hadi.
"Ini pak uangnya kembaliannya ambil aja"ucap nathan
"Terima kasih ya nak"sahut supir tersebut
Nathan tersenyum dan menganggukkan kepalanya,ia melangkah masuk kedalam area rumah mewah joni. Rasanya masih tak percaya jika ia adalah anak dari orang kaya seperti joni dan leni.
"Asalamualaikum"ucap nathan
"Waalaikumsalam,eh kamu kesini nak"sahut leni yang berada diruang keluarga bersama rusmini
"Iya ma"ucap nathan
"Gimana lancar acaranya?"tanya leni
"Ya seperti itu lah"jawab nathan terkekeh
"Ada apa? Ada yang ingin kamu ceritakan?"tanya leni lembut
"Nathan dulu tidak pernah terbuka kepada saya bu,padahal saya juga sering bilang jika ada masalah cerita saja"sahut rusmini
"Tidak apa-apa nak,kamu tidak dituntut untuk selalu kuat terus menerus.Jika ingin bercerita ya bercerita saja"ucap leni
"Aku tidak apa-apa,terkadang memang aku suka memendam semuanya sendiri. Aku tak ingin merepotkan dan membebani kalian"sahut nathan tersenyum
"Dan sebenarnya aku juga ingin sekali bercerita semua yang kusimpan didalam hati selama ini,hanya saja aku tak ingin membuat kalian sedih"batin nathan
Hehe.. ini dugaan aku aja sih 🤭