Bukan Sekedar Murid Biasa

Orang yang mereka tunggu telah tiba. Senyuman yang hangat saling menyapa. Terlebih lagi calon suaminya, kini sedang memandang dirinya dengan senyum yang merekah. Indah pun membalas senyuman itu dengan sumringah pula.

"Cieee bentar lagi serumah nih yee!" Goda Izel pada Indah. Rasanya Izel juga ingin, tapi sabar, masih sekolah!

"Apa sih El! Udah yuk, turun." Ucap Indah tersipu. Senyum di bibirnya, tidak berbohong.

"Haii sayang–sayangnya Mama! Aduhh kangen banget gak sih? Pelukk!" Gea yang paling bersemangat di antara mereka semua. Lalu mereka semua saling berpelukan. Setelah puas berpelukan, Izel dan Indah bergantian menyambut setiap tamu yang datang.

Terdapat satu orang yang tidak Indah kenali. Dan Indah akui lelaki itu sangat tampan. Tapi, berbeda dengan Izel. Gadis kelas 2 SMA ini langsung mengenali sosok itu. Ya, Rasyayara Darendra. Adik Reyhan yang berusia 23 tahun.

"Abang Rasya? Ihh kok gak kabar–kabar?" Ucap Ellia.

"Dih bocah?! Makin cantik aja sii.." Rasya mengelus rambut Ellia hingga membuat rambutnya sedikit berantakan. Tapi bukannya tampak jelek, rambut Ellia yang berantakan dan di susul dengan bibirnya yang maju 5 kilometer, justru terlihat imut di mata Rasya.

"Hahaha, maaf. Sini aku benerin lagi ya?" Rasya lupa bahwa semua orang tengah berasa di sekitarnya. Semua heran melihat Rasya yang sedekat ini dengan Ellia.

...Panggilan Izel kita ganti dengan Ellia yaa ❤...

"Baru kali ini aku liat Ellia malu–malu. Cieeee!" Ucap Indah menggoda Ellia.

"Eh Bang, g–gausah gapapa. Aku bisa benerin sendiri. Ayo masuk dulu." Ucapnya dengan senyum yang kaku.

"Aku cup kursi depan kamu ya Ellia." Kata Rasya. Di balas anggukan oleh Ellia.

Sekarang, mari alihkan pandangan kita, pada seorang lelaki yang tengah berwajah masam sekarang. Lihat, hidungnya yang kembang–kempis, matanya yang tak lepas dari Ellia dan Rasya. Oh tidak..

Semua mulai menarik kursi untuk diri mereka sendiri. Kecuali Ethan yang sigap menarik kursi untuk Indah. "Makasih.. Calon suamiku." Kata Indah dengan senyumnya yang manis. Ethan yang melihat itu langsung tersipu. Dan hanya mampu mengangguk.

Rasya juga menarik kursi untuk Ellia. Setelah Ellia duduk, Rasya berniat berjalan menuju kursi di depan Ellia untuk ia tempati. Tapi ternyata, Reyhan lebih gercep mengambil tempat di depan Ellia.

"Maksud?" Tanya Rasya pada Reyhan dengan judes.

"Bang Rasya duduk sini aja." Ellia menepuk kursi di sebelahnya. Ternyata masih kosong!

"Rasya, kamu disini aja." Ucap Reyhan tiba-tiba.

"Gak ah, aku mau di samping Ellia aja! Haha!" Rasya tertawa mengejek Reyhan. Dia tau kalau Reyhan menyukai Ellia. Salah siapa gak confess.

"Ya ampun, anak gadis mama! Uwuu!" Ucap Gea menoel lengan anak perempuannya.

"Mama apa sih! Udah ayo makan." Ellia kurang paham maksud perkataan Mamanya. Tapi biarlah, yang penting adalah perutnya harus segera di isi saat ini.

***

Makan malam bagi Indah kali ini terasa sangat seru. Biasanya dia makan di luar karna sepi di rumah. Tak jarang juga makan di rumah, tapi harus barengan video call dengan orang tuanya.

Ayahnya tak henti–henti menyemangati Indah agar percaya bahwa sang Ibunda pasti tak lama akan sadar. Bahkan Indah sampai hafal apa saja kata motivasi dari Ayahnya itu.

***

Apa ceritanya membosankan guys? 😗