NovelToon NovelToon
Sonev

Sonev

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umu Salma

Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usaha Sonev

"Gue mau bilang terima kasih buat lo berdua dan orang tua lo berdua, tapi gue ingin berdiri di atas kaki gue sendiri. Walaupun gue ingin dapet beasiswa itu harus karena otak gue."

"Tapi Nev...."

"Kalian sudah sangat baik sama gue." Sonev menangis terisak.

"Gue akan ajukan beasiswa dengan kemampuan gue, sorry banget gue terpaksa nolak pemberian dari kedua orang tua elo. Kalian semua terlalu baik buta gue."

"Lo bisa ngajuin beasiswa sama tuan Kaito, pasti akan di bantu."

"Ga usah, gue akan berusaha sendiri dengan tekad gue sendiri."

"Gue hargai keputusan lo, sorry gue sama David akan kuliah keluar negeri karena bokap yang meminta gue dan juga gue kan dapat beasiswa kuliah modeling di Paris Prancis."

"Elo Vid kuliah Prancis juga?"

"Iya Nev, gue ikut Sonia kuliah di sana, gue khawatir Sonia kepincut cowok bule." David tertawa.

"Ternyata lo berdua bucin juga." Ledek Sonev.

"Gue harap lo ga putus kontak ok."

"Ok, gue akan selalu kasih kabar buat kalian berdua."

"Ketiga nya tertawa dan juga menangis bersama mengenang masa masa kebersamaan mereka selama ini.

Hampir tengah malan Sonev dan Sonia tidur, sedangkan David sudah pulang sejak tadi.

Hari sudah pagi, Sonev dan Sonia bersiap untuk sekolah karena hari ini mereka mulai ujian.

Setelah sarapan keduanya berangkat menggunakan mobil Sonia, sedangkan mobil Kaito sengaja di kembalikan oleh Sonev karena tidak ingin ada balas budi ataupun balas jasa. Selama Sonev ujian, dirinya tidak

bekerja dan berencana untuk keluar dari pekerjaannya, Sonev pun ingin mengembangkan bakatnya mendesain perhiasan yang terbuat dari manik manik maupun perak.

Hari ini adalah hari terakhir ujian, setelah menyelesaikan ujiannya, Sonev membereskan semua alat tulisnya.

"Nev, lo tunggu gue di kantin ya, ntar gue nyusul lo ke sana." Sonia berbisik sesaat sebelum Sonev keluar kelas karena Sonev sudah dapat menyelesaikan ujiannya.

"Ok gue tunggu lo di sana, tapi jangan lama lama."

"Siap...."

Sonev keluar dari kelas menuju kantin yang masih sepi karena hanya Sonev yang selesai.lebih dulu menyelesaikan soal.ujian. Sambil menunggu Sonia, Sonev memesan makanan karena perutnya terasa sangat.lapar setelah otak nya di pakai.Untuk berpikir sehingga membuat energinya cepat terkuras.

Saat sedang menunggu makanan datang, tiba tiba Vano datang menghampiri Sonev yang sedang duduk sendiri di kantin yang masih sepi.

"Nev....."

Sonev yang sedang memainkan gawainya, melihat ke arah suara yang memanggilnya.

Mata mereka bertemu, tatapan mereka penuh dengan kerinduan yang di sembunyikan keduanya.

"Apa kabar...?"

"Baik, lo sendiri?"

"Gue juga baik. Wajah lo tampak berseri, sepertinya kamu bahagia tinggal di rumah ibu."

"Ya begitulah seperti yang kamu lihat."

"Gue kangen sama lo, gue..." Vano menjeda ucapannya saat Sonia.dan David sudah datang.

"Ada elo, sorry gue ganggu lo berdua." Sonia merasa tidak enak.

"Ga apa apa, lo jangan merasa ga enak.sama gue. Silakan duduk, urusan gue sama Sonev sudah selesai kok."

Ada Rasa sakit di dada Sonev, melihat Vano yang diam diam di cintainya, namun karena keadaan yang membuat semuanya harus berubah. Vano keluar dari kantin, dan berjalan keluar dari sekolah ke tempat motornya di parkirkan. Menggunakan helm kemudian menyalakan mesin motor lalu tancap gas dengan kecepatan tinggi tanpa tujuan, hatinya menangis mengingat cintanya paa Sonev yang belum terbalas oleh Sonev.

Vano terus memacu kuda besinya tanpa tujuan hanya mengikuti kemana motor itu melaju, hingga akhirnya Vano.sampai di tepi pantai. Deburan ombak seolah senada dengan deburan hatinya yang saat ini sedang bergejolak.

Vano turun dari motornya kemudian berjalan menyisir pantai. Dengan sekuat tenaga Vano berteriak memanggi nama Sonev. Deburan ombak terasa kalah dengan teriakan Vano.

"Sonev............"

"Gue mencintai lo, gue ga bisa hidup tanpa lo" Vano menangis dalam pilu, tubuhnya.bergetar, dadanya terasa sesak.

Vano duduk di atas pasir pantai sambil memandang lautan biru yang ada di depannya.

"Gue ga akan melepaskan lo, walaupun lo pergi jauh dari gue tapi lo pasti akan kembali ke pelukan gue."

Sedangkan bu Kania saat melihat Vano pergi dengan tergesa gesa dengan cepat menyusul Vano sampai ke tempat parkiran. Bu Kania imgin berteriak memanggil nama putranya, hanya saja Vano sudah pergi dari parkiran dan dengan cepat keluar dari gerbang sekolah.

"Vano kamu kenapa sayang, janganlah kamu menyiksa diri kamu sendiri, coba ikuti keinginan mamah, mamah hanya ingin yanh terbaik untuk kamu." ,Bu Kania meneteskan air mata.

"Bu Kania, anda baik baik saja?" Sesama.rekan guru menegur bu Kania yang tampak sedang melamun memandang ke arah gerbang sekolah.

"Saya baik baik saja pak, terima kasih atas perhatiannya." Bu Kania tampak tersenyum melihat rekan kerjanya.

"Saya permisi dulu pak, saya ke toilet dulu." Bu Kania tidak ingin rekan kerjanya tahu kalau dirinya sedang bersedih karena memikirkan putra satu satunya.

Dengan berjalan perlahan menuju toilet sekolah khusus guru, mencuci wajahnya yang terlihat lelah.

"Vano menjadi seperti itu pasti ada hubungannya dengan gadis itu, mengapa Vano bisa jatuh cinta dengan Sonev gadis yang sangat ku benci." bu Kania sangat geram.

"Kamu harus bertanggung jawab atas Vano putra kesayanganku."

Bu Kania mengepalkan tangannya, nafasnya memburu menahan amarah.

"Akan aku pastikan kamu menderita karena sudah membuat putra kesayangan ku jatuh cinta pada dirimu."

Bu Kania keluar dari toilet, wajahnya tampak marah. BU Kania.masuk ke dalam ruang guru, kemudian mengambil tasnya yang ada di atas meja.

"Saya permisi dulu, karena kebetulan tugas saya sudah selesai, saya pulang dulu."

"Silakan bu."

Bu Kania keluar dari ruang guru berjalan ke parkiran, Melanie yang sebelumnya sudah ada janji dengan bu Kania sudah menunggunya di parkiran sekolah.

"Halo tante..."

"Hai sayang, apa kabar."

"Kabar saya baik tante. Sekarang kita kemana?"

"Kita cari makan dulu, setelah itu kita ke mall, tante sedang kesal dengan gadis.itu, Tante butuh pelampiasan."

"Oke tante, kita akan bersenang senang. "

"Ok sayang, tante akan traktir kamu."

"Oh Melan senang sekali tante, sudah sangat lama tante tidak traktir Melan."

"Makanya sekarang tante akan traktir kamu lagi. Apa kamu bahagia?"

"Sangat bahagia tante."

Melanie melajukan kendaraannya membelah jalanan di kota besar yang sangat macet. Sepanjang perjalanan, Melanie dan bu Kania terlibat pembicaraan yang membuat mereka tertawa bahagia.

Tidak terasa mereka sampai di mall.terbesar di kota, keduanya turun dari mobil kemudian masuk ke dalam mall melihat lihat barang branded. Mereka sangat bersemangat berada di mall.

...****************...

"

Hai reader jangan lupa like dan komen ya

1
gaby
Jgn sama Kaito lah thor. Om2 penjahat kelamin. Masa mau.melakukan kekerasan demi.mendapatkan kepuasan. Jgn jadikan Sonev korban
Umu Salma: ga akan, hanya untuk menguras emosi pembaca saja.
Umu Salma: ga akan, hanya untuk menguras emosi pembaca saja.
total 3 replies
gaby
Usia Kaito brp thor?? Ko jd kaya om2 pedofil
Umu Salma: Usianya sekitar 50tahun, karena hidupnya yang glamor biasa di kelilingI wanita, selalu melakukan perawatn jadi terlihat tidak terlalu tua.
total 1 replies
Renji Abarai
Menyentuh hati ❤️
Umu Salma: terima kasih,
total 1 replies
Mamimi Samejima
Karya indah dengan plot yang tak terduga!
Umu Salma: Terima kasih/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!