NovelToon NovelToon
Miyawlova

Miyawlova

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Tamat
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bulan Separuh

[⚠️Disclaimer ⚠️
Jangan singgah kalau tak sungguh. Jangan buka bab kalau sekadar kepo di awal, apalagi cuma boom like doang. Ikuti cerita ini sampai tamat, rasakan sensasi punya bestie yang cetar membahana badai.]

.
Popoy, Gilang dan Lele adalah sahabat satu geng yang membagongkan. Masuknya Gilang sebagai anak baru memunculkan gonjang-ganjing dunia persilatan.

Lele, pewaris Uchiha yang adalah jelmaan Sarada akan membawa kalian semua ke dalam cerita anak SMA terdahsyat sedunia menembus universe alam khayal hingga alam barzah.

Bacalah, maka kalian akan menemukan teori konspirasi di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bulan Separuh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Gitu Ceritanya

Sepulang party, gue dan Gilang ngaso di cafe. Sengaja gue ajak Gilang ke sini karena gue kepo kenapa Puput tadi nangis, jadi gue pingin dengerin ceritanya dari Gilang.

"Jadi waktu itu gue nyari-nyari Papoy kan. Secara, itu pesta dia tapi dia kok ga kelihatan. Nah, terus gue ngelihat dia bengong sendirian di taman itu. Gue samperinlah," jelas Gilang.

"Pas gue dateng dia memang kaya lagi nangis tapi ga ekspresif, cuma basah doang matanya gitu. Tiba-tiba Papoy naroh HP yang dia pegang. Kayanya habis telponan atau gimana gitu terus kaget pas gue dateng," kata Gilang.

"Gue pun nanya, 'Poy kamu nangis? Ada masalah apa?' Gue nanya kaya gitu. Terus dia pun cerita," jelas Gilang.

[Flashback on]

"Ga ada apa-apa. Gue cuma lagi butuh angin segar. Sumpek banget di dalam," kata Puput. "Saya ga yakin kamu lagi benar-benar cuma butuh angin segar di sini. Angin malam ga membuat mata perih kan?" kata Gilang.

Puput pun mengalihkan wajahnya sebentar sambil menyeka mata dan pipinya. Dia sadar kalau Gilang ga bisa dibohongin karena sudah memergoki Puput menangis. Tapi, Puput ga mengiyakan atau membantahnya, dia hanya diam.

"Kalau kamu butuh teman cerita, cerita aja sama saya. Kita kan sahabatan, masa kamu ga percaya sama saya? Lagipula saya mana pernah bocor ke orang lain," kata Gilang.

Puput cuma membalas ucapan Gilang dengan senyuman. "By the way lu udah makan belum? Oh iya, Lele mana? Datang bareng Lele kan?" kata Puput mengalihkan topik pembicaraan.

"Nanti makan kok, tenang aja. Iya, tadi saya datang sama Lele dan sekarang dia lagi gabung sama anak-anak cewek geng Tutut. Kamu sendiri udah makan belum?" kata Gilang.

"Gue, em... makan bareng lu aja deh yuk? Sebenarnya gue kurang mood makan sih, tapi karena ada lu, ntar gue temenin lu makan ya? Atau sekarang aja? Yuk?" kata Puput.

"Kayanya santai dulu aja deh. Di sini udaranya segar. Saya mau nikmatin juga, walaupun bikin mata perih. Hihihi..." kata Gilang sambil bercandain Puput yang kepergok nangis tadi.

"Hihi..." Puput ikut tertawa kecil dan agak salting.

"Ngomong-ngomong apa kamu sendirian di rumah ini? Sama beberapa pekerja, tentunya ya. Maksud saya, orang tua dan saudaramu. Mereka ga kelihatan," kata Gilang.

"Emh, iya. Rumah ini besar, jadi ada napi nyumput di salah satu kamar pun orang ga akan tahu. Hihi," kata Puput.

"Tapi mereka, orang tua dan saudaramu memang lagi ga ada di rumah kan? Saya tadi sempat keliling nyariin kamu ke lantai dua juga. Terus ketemu bibi-bibi, saya dimana kamu, dia ngasih tahu tempat-tempat yang mungkin kamu lagi di situ, termasuk taman ini," kata Gilang.

"Lu geledah semua ruangan di rumah gue?" tanya Puput. "Hihi, habisnya kamu ga ada di pesta sih, ya jadi saya penasaran nyariin kamu," kata Gilang.

"Polisi aja harus punya surat perintah penggeledahan. Elu berani-beraninya," kata Puput.

"Poy?" potong Gilang. "Kamu di sini tinggal sendirian?" tanya Gilang.

Puput pun menunduk, dia mulai kelihatan sedih lagi.

"Gue... gue..." kata Puput dengan suara yang gemetar.

"Ga apa-apa, cerita aja, Poy," kata Gilang.

"Gue kangen sama bokap-nyokap gue, Gay," kata Puput dengan suara pelan dan emosi kesedihan yang pelan-pelan mau meledak.

"Jadi bener kamu di sini tinggal sendirian? Kemana mereka? Kalau saudara kamu?" tanya Gilang.

"Bokap-nyokap gie selalu sibuk sama urusan bisnis mereka. Mereka selalu keliling, kadang tinggal di Jakarta, kadang di Singapur, kadang di Taiwan. Pulang ke sini cuma pas ada hari besar doang, kaya tanggal merah gitu. Sementara abang gue lagi kuliah di Jepang," jelas Puput.

"Duh, kamu pasti merindukan mereka ya. Tapi Jakarta-Bogor ga jauh-jauh amat kan," kata Gilang. "Mereka ke Jakarta itu dalam setahun bisa dihitung jari. Jari tangan ditambah jari kaki tuh. Tetap aja nyebelin," kata Puput.

"Kamu bisa Vcall sama mereka kan?" kata Gilang. "Iya, itu yang gue dan keluarga gue lakuin setiap hari. Keluarga virtual," kata Puput sambil tersenyum getir.

"Kamu yang semangat ya, mereka begitu karena sayang sama kamu. Yakinlah," kata Gilang.

"Iya, itu yang gue yakini sampai sekarang. Mereka adalah orang tua yang baik. Mereka udah milihin gue lingkungan yang terbaik buat gue, ngebiayain gue jadi gue tinggal gunain fasilitas yabg mereka kasih dan fokus di sekolah dan semua kegiatan gue," kata Puput.

"Itu sebabnya gue ga pernah dilarang-larang ikut kegiatan apapun. Mereka percaya sama gue. Bahkan ga juara kelas pun mereka ga pernah mempermasalahkan. Yang penting gue tumbuh di lingkungan yang baik, kegiatan yang positif... tanpa..." Kata-kata Puput terbata-bata. Air matanya mulai deras.

"Tanpa... " Puput menunduk dan mencoba menahan kesedihannya. Puput sampai menutup wajahnya dengan tangan. Gilang pun bergeser mendekati Puput dan menepuk-nepuk bahunya.

"Tanpa mereka. Gue tumbuh tanpa kehadiran mereka di sisi gue." Tangisan Puput pecah setelah Gilang menepuk bahunya.

"Mereka ga tahu apa, anaknya ini kangen sama mereka!" Puput menangis. Gilang pun menarik pelan kepala Puput ke dadanya. Puput pun menangis di pelukan Gilang.

"Ya udah. Apa yang kamu rasakan ini wajar kok. Sekarang kamu ga perlu merasa sendirian lagi. Kamu dikelilingi orang-orang yang sayang sama kamu. Ada bibi yang di dapur, siapa namanya?" kata Gilang.

"Bu Endang," jawab Puput dengan suara parau. "Oh, namanya Bi Endang. Terus ada pak security. Kalau di sekolah ada teman-teman dan guru-guru. Terutama yang selalu di samping kamu ini ada saya... " kata Gilang.

Puput semakin menenangkan diri dalam pelukan Gilang dan menengok ke atas untuk memandang wajah Gilang. "... dan Lele," lanjut Gilang. Setelah mendengar itu, Puput pun melepaskan pelukan itu perlahan.

Puput pun menyeka mata dan pipinya. "Jangan sedih lagi ya. Senyum dong?" bujuk Gilang. Puput pun tersenyum dan memaksakan dirinya agar terlihat kuat.

[Flashback off]

"Terus, ga lama kemudian lu pun datang," jelas Gilang.

"Oh, jadi gitu ceritanya," kata gue. "Iya gitu," jawab Gilang.

"Di depan gue, Puput itu jarang banget nangis. Terakhir gue sama dia curhat-curhatan sampai nangis-nangis itu tahun lalu," kata gue.

"Oh ya? Masa?" kata Gilang. "Iya, serius. Dan gue ga nyangka Puput serapuh itu," kata gue. "Kirain, karena kalian dekat, kirain lu sama dia..." kata Gilang. "Enggak, dia jarang curhat masalah kaya gini. Malah bisa dibilang hampir ga pernah," kata gue.

"Atau jangan-jangan..." kata gue. "Jangan-jangan apa, Le?" tanya Gilang. "Jangan-jangan gue yang selama ini terlalu egois. Selalu gue yang ngeluh-ngeluh dan curhat sama Papoy, jadi dia sok kuat gitu buat nampung ke-menye-menyean gue," kata gue.

"Bisa jadi," jawab Gilang. "Dan di sini kayanya dia lagi butuh sosok buat tempat bersandar, Gay," kata gue.

"Ya, kita sebagai sohibnya harusnya bisa jadi tempat dia bersandar. Soalnya siapa lagi, ya kan?" kata Gilang.

"Maksud gue cowok, Gay. Dia butuh sosok cowok," lanjut gue.

Gilang pun tiba-tiba tersedak. Baru aja Gilang meneguk es teh, dan hampir-hampir dia menyemburkannya tapi malah dia tahan dan telan jadi dia pun batuk-batuk.

1
syrm_0214_601
wish thor... ini lakinya ganteng amat visualnya, keren banget 👍
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
idihh ni mntri . Gilang GG akn mau sama lu lgi
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wehh udh panggil Zeng di area publik..
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
Gilang takut papoy ngamukk🤸
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻᴳᴿ🐅𝕬ⁿᶦᵗᵃ𝕻ʳᵃᵈᶦᵗᵃ🤎❀∂я
y gimana gk mau deket si Gayung sma papoy, y temen deket y cuma papoy
tp benar juga sih Le rencana lo biar gayung papoy jadian, krn sebenarnya papoy suka ama gayung😁krn Gilang dah puy Mentari jd Papoy cm memendam di dlm hati
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻᴳᴿ🐅𝕬ⁿᶦᵗᵃ𝕻ʳᵃᵈᶦᵗᵃ🤎❀∂я
beruntung vino klo mau RIP bertemu dengan lele, walaupun lele bakal sedih
tp yg bikin sedih banget klo lele gk bertemu vino, gk tau vino dah mati atau masih hidup
itu yg q rasakan, hewan yg ku sayangi pergi gk kembali padahal di rawat dari msh orok🤧
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
waduhh tuu petirnya datangg
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
itu yg membuat Klian kmblii ke semla
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
astga poyyy ... ingtt Mash dbwah umur🤭🤭🤭🤭
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤣🤣🤣 knpa harus ada deh nya gay
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wagh kesurupan cinta ni Puput🤭🤭🤭
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
walhh gini ya klok sudh jatuh cintaa. bisa berubhh 🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
pak amirrr 🤭🤭🤭
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
wahhh kejutan di pagi hri oleng sang kekasih🤭🤭🤭
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
puputt dh feminimm ni🤭🤭🤭
mama zha
lanjut beb jngan lupa up yah
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ: udah tamat 🌝
total 1 replies
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
wah jangann2 mentari yang sekarang temen masa kecilnya gilang
duh gilang kw bisaan ngetawain papoy kw yang lagi menstruasi ntar gantian kau yang diketawain
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kan akur enak sumpah cita cita apa itu jadi orang kaya😄😄
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ini waktu masih sd yah apa gimana atau ini gilang mimpi jaman masih sd
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
wah vino bengek dielus elus minta yang lebih enak 🤣🤣
barengan nih gilang kw mimpi basah puput kw datang bulan cucok lah kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!