NovelToon NovelToon
My Second Life

My Second Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: vami

tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIMA BELAS

Gladis tidak bisa berkata-kata ketika melihat makhluk di depannya dengan ketampanan yang sempurna yang seakan-akan tidak ada celah. Tadi setelah dari butik mereka ke toko roti, tapi karena hari sudah siang mereka memutuskan untuk makan siang di restoran yang berdampingan dengan toko roti yang menjadi langganan Alex.

Di sinilah keduanya duduk berhadapan di meja dekat dinding transparan yang menampilkan jalan raya yang banyak di lalui kendaraan. Awalnya Gladis memperhatikan suasana di luar restoran, tapi begitu melihat ke arah Alex yang sedang membuka maskernya seketika itu juga dia menjadi patung.

"Ternyata di dunia ini ada ciptaan seindah ini" batin Gladis terpesona. Alex yang melihat Gladis menatapnya tak berkedip membuat bibir nya tersenyum tipis.

"Terpesona? " tanya Alex, Gladis tanpa sadar mengangguk.

"Tampan? " Gladis mengangguk lagi.

"Suka? " Gladis kembali melakukan hal yang sama.

"Mau jadi pacar ku? "

"Tentu saja aku mau" ucap Gladis yang masih dengan tatapan yang sama. "Eh? maksud aku bukan gitu " ucapnya ketika sudah sadar.

"Kamu sudah bilang mau" ucap Alex yang sudah tidak menggunakan kata lo gue lagi.

"Itukan aku gak sadar" cicit Gladis yang masih bisa di dengar oleh Alex.

"Jadi sekarang sudah sadar? " Gladis mengangguk.

"Aku tau kakak bercanda, gak mungkin kak Al suka aku. Kita bahkan baru bertemu tiga kali, apa menurut kakak cinta itu sudah ada dalam waktu singkat? " kata Gladis panjang lebar. Boleh dia jujur? Apa dia punya alasan untuk tidak menyukai Alex? Laki-laki itu baik padanya, tidak memandang rendah ketika mereka pertama kali bertemu, padahal penampilan Gladis waktu itu sangat lusuh dengan warna baju yang pudar. Laki-laki itu memandang nya dengan teduh walau terkadang sedikit cuek tapi dia mengerti, seperti nya memang itu sifatnya. Satu hal yang penting, Gladis merasa nyaman. Apa itu bisa di sebut cinta?

"Kenapa gak mungkin? Jika dalam waktu singkat gak mungkin ada cinta lalu bagaimana dengan cinta pandangan pertama? " tanya Alex serius. Cinta pandangan pertama? Itulah yang dia rasakan, dia sudah sadar dengan perasaan nya sendiri,dia memberanikan diri untuk momen ini, dia tidak ingin melewatkan kesempatan.Terserah dengan pendapat Gladis nanti,intinya dia akan berusaha mendapat kan gadisnya. Tapi apa dia terlalu cepat? entahlah, dia tidak bisa menunggu atau dia akan kehilangan gadis di depannya. Gladis terdiam mendengar ucapan Alex.

Seorang pelayan datang sehingga sedikit mengalihkan perhatian keduanya.

"Pesan apa? " tanya Alex.

"Samain sama pesanan kakak aja" jawab Gladis. Alex lalu memesan beberapa menu dan air mineral untuk keduanya.

"Kak, aku mau jus jeruk" pinta Gladis.

"Tambah jus jeruk dua" ucap Alex datar pada si pelayan.

"Glad " panggil Alex setelah pelayan pergi. Gladis melihat ke arah Alex.

"kamu tidak menyukai ku atau kamu punya kekasih? " tanya Alex penasaran tentang hubungan gadisnya dengan Ravin. Mengingat Ravin rasanya dia ingin menonjok laki-laki itu.

"Aku gak punya kekasih" jawab Gladis jujur lagian dia hanya dekat dengan Alex selain kedua kakaknya.

"Jadi tidak menyukaiku? " lirih Alex, terdengar sedih. Dia sengaja?

" Bukan gitu, aku.... "

"Ok, kamu menyukai ku " potong Alex sambil tersenyum, cepat sekali perubahan ekspresi nya. Kemana raut menyedihkan tadi?

"Hah? " Gladis menganga tak percaya, bukan begitu maksudnya. Dia memang menyukai Alex tapi untuk pacaran sekarang bukan kah terlalu cepat? Dia saja baru mau masuk SMA. Apa keluarga nya tak akan marah? Belum lagi bagaimana dengan perasaan Alex sendiri?

"Glad, aku kasih kamu 4 pilihan, kamu harus memilih salah satu atau aku yang pilih" ucap Alex yang masih dengan senyumnya, tapi senyum itu seperti ada maksud tersembunyi. Gladis melihat laki-laki di depannya dengan ragu.

"Pilihan apa? " tanya Gladis, dia ngerasa seperti ada jebakan dalam pilihan itu.

"Pertama, pacarku. Kedua, kekasihku. Ketiga, jadi milikku. Ke empat, jadi tunanganku" ucap Alex. Gladis cengo seketika, apa-apaan itu? tunangan katanya? apa Alex sudah gila? Hei.... dia masih kecil, Gladis benar-benar tidak habis pikir.

"Kenapa maksud 4 pilihan itu sama semua? Bukan kah ujung-ujungnya bersamamu? " tanya Gladis tak percaya, tapi Alex malah mengangguk santai. Dia harus pilih apa? Jika tidak pilih bukankah Alex yang memilih. Gladis menjadi kesal sendiri.

"Ada pilihan ke lima gak? ".

"Ada ".

"Apa? ".

"Jadi punya ku" jawab Alex, Gladis benar-benar kehabisan kata-kata sekarang.

"Itu sama aja!!!! " batin Gladis menjerit.

"maunya ada pilihan jadi istri, tapi gadis gue masih kecil, nanti ajalah pas lulus sekolah" batin Alex penuh rencana. Gladis akhirnya menghela napas.

"kak, boleh aku nanya sesuatu? " tanya Gladis kemudian. Alex mengangguk membolehkan, "gimana dengan perasaan kakak padaku? " tanya nya, dia tidak mau di permainkan. Tapi kalau Alex melakukan itu, dia akan melakukan hal yang sama. Di permainkan menjadi mempermainkan.

"Bukannya aku udah memberitau mu tadi? " jawab Alex dengan pertanyaan. Gladis mengerutkan keningnya bingung. kapan? yang mana? Melihat kebingungan Gladis membuat Alex tersenyum.

TIKK!!!! Alex menjitak pelan kening Gladis, membuat gadis itu manyun sambil menyentuh keningnya.

"Love at the first sight " ucap Alex lembut dengan tatapan teduhnya.

*******

Gladis mengguling-gulingkan tubuhnya di atas kasur, salting sendiri mengingat kejadian tadi siang bahkan sekarang wajahnya kembali memerah.

"Jadi pacar? " tanya Alex untuk kedua kalinya. Setelah pengungkapan Alex bahwa dia jatuh cinta pandangan pertama, akhirnya Gladis mengangguk setuju. Bukankah perasaan mereka sama?

"Tapi aku punya syarat" ucap Gladis.

"Apa? " tanya Alex, dia bertopang dagu sambil menatap Gladis membuat gadis itu gugup. "Aku tidak menerima syarat kau boleh dekat dengan pria lain apalagi selingkuh" lanjut Alex yang sukses membuat gadisnya tertawa.

"Ha... ha.. ha.. ada-ada aja, aku bukan orang seperti itu kak" ucap Gladis setelah tawanya mereda. "Syaratnya gak selingkuh, jaga jarak dengan lawan jenis dan kalau ada masalah, di bicarakan baik-baik jangan ambil kesimpulan sendiri. Kalau kakak sudah bosan atau suka sama cewek lain katakan padaku, maka aku akan melepasmu. Deal ?! " sambungnya panjang lebar.

"Aku gak akan selingkuh dan gak dekat sama cewek lain" bantah Alex tak suka.

"Kita gak tau apa yang terjadi ke depannya kak"

Alex menghela napasnya pasrah, tapi dia akan membuktikan dirinya bahwa dia tidak akan melanggar syarat itu.

"Baiklah, walau sebenarnya aku gak mungkin bosan dan suka sama cewek lain. Tapi kenapa kamu rela ngelepasin aku? " ucap Alex yang di akhiri pertanyaan.

"Hubungan yang udah gak ada cinta di dalam nya buat apa di pertahanin? sesuatu yang di paksakan akan berakhir tidak baik kak".

Gladis senyum-senyum sendiri, dia tidak menyangka dengan dirinya sendiri, " ya ampun.. aku punya pacar sekarang. Aaaaa... "pekiknya tertahan, jangan sampai suara nya terdengar keluar kamar bisa-bisa repot nanti. Sangking senang nya bercampur malu, Gladis menyelimuti seluruh tubuh nya jangan lupa bibirnya yang terus tersenyum.

TING!!

Gladis keluar dari dalam selimut ketika mendengar nada pesan dari ponselnya. satu kiriman pesan rekaman suara dari tuan Thomas.

TING!!

Pesan lain kembali masuk dari tuan Thomas, "om di undang Gema ke acara penyambutan putrinya semalam dan om sempat berbicara dengannya. pembicaraan kami sudah om rekam, coba kamu dengar " isi pesan tuan Thomas.

Gladis segera duduk dengan tegap, kemarin dia lupa bertanya tentang pesta tuan Gema pada tuan Thomas, apakah di undang atau tidak. Ternyata tanpa dia suruh, tuan Thomas bisa menggali info dari acara itu, dia menjadi gak sabar untuk mendengar rekaman suara tersebut.

1
Fitri kurnia ningsih
mna lg Thor sambungannya
tutiana
sukaaa ❤️❤️❤️
sa
kerennn bangettt,,,lanjuttt!!!
Jiraiya
Gak bisa berenti baca.
Zhunia Angel
Aku merasa terkesima sampai lupa waktu ketika membaca karyamu, thor. Jangan berhenti ya! 🌟
Eren Yeager
Aku ngerasa masuk ke dalam cerita, coba cepetan lanjutin thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!