Rafasya Ammar Raid seorang pria tampan berumur 28 tahun yang mempunyai sejuta dendam di masalalu.
Ririn Anatasya gadis polos nan lugu yang selalu disiksa oleh ibu sambung dan kakak tirinya, hidup bergelimang harta itu lah yang orang lihat dari gadis cantik itu. jauh dari apa yang di milikinya hidupnya sangat menderita apalagi setelah kematian kakak nya yang mendadak dan malah membuat hidupnya semakin tersiksa.
Terpaksa menikah dengan pria pilihan Ayahnya dengan alasan urusan bisnis membuat gadis cantik itu semakin tersiksa impian nya akan hidup bahagia harus iya kubur jauh-jauh apalagi setelah menerima semua perlakuan kejam dari pria yang menjadi suaminya itu.
"Rasakan itu, bahkan itu belum seberapa dengan apa yang di lakukan kakak mu, " tersenyum menyerigai.
" Apa salah nya? Kenapa kau sangat membencinya? , " meringis kesakitan sambil menyentuh kepalanya yang tersa sakit.
Rafa yang dingin bin kejam dan Ririn yang polos bin baik hati, akan kah cinta datang pada keduanya?.
Seaseon 2.
Arkasya Ammar Raid, pria berwajah tampan dan imut, namun siapa sangka di balik ketampanan nya banyak menyimpan semua sikap buruknya, arogan sadis dan selalu melakukan hal apapun dengan sesuka hati nya tanpa memperdulikan orang lain.
Alena Monica gadis keras kepala yang selalu bertingkah semaunya, kehilangan semua keluarganya di tahun dan bulan yang sama, dengan ceroboh nya Alena berani membuat ulah di perusahaan besar, niatnya ingin menjebak pria yang di sapa masyarakat dengan tuan muda tapi apalah nasib nya sangat sial sehingga dia harus menjalani nasib nya yang menjadi pembantu berstatus istri.
Akan kah kearoganan Arka bisa meluluhkan Alena si keras kepala?
Atau kah Alena yang akan bisa meluluhkan hati si tuan muda yang selalu teringat akan mantan kekasih nya yang sudah tiada?.
Jangan lupa jejak❤
No jiplak nulis itu ngak mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bangun kedua kalinya.
JANGAN LUPA LIKE COMENT AND VOTE !!
Selamat membaca😉
🌹🌹🌹🌹🌹
" Baik, sampai disini saja rapat kita siang ini, untuk pertemuan berikutnya saya harap kalian lebih mempersiapkan semuanya dengan matang agar kesalahan kecil seperti tadi tidak terulang kembali. " Ucap Rafa lalu berdiri di iringi tepuk tangan semua staf yang mengikuti rapat pagi itu.
Rafa berjalan ke arah pintu keluar di ikuti Zex yang setia mengekor di belakangnya.
" Apa agenda saya hari ini?, " Tanya Rafa sambil berjalan pokus kedepan.
" Hari ini anda tidak ada agenda apapun tuan selain menandatangani beberapa berkas yang sudah siapkan di meja anda." jawab Zex sambil berjalan.
" Baguslah, hari ini saya akan pulang awal, entah mengapa saya merasa tidak enak badan. " Ucap Rafa sambil berjalan.
Zex tersenyum devil iya tahu alasan majikannya ingin pulang cepat itu bukan karna tidak enak badan melainkan karna ada seorang gadis muda yang ia rindukan, lalu terbesit di benaknya untuk menggoda majikannya itu.
"Baiklah tuan saya rasa saya juga tidak enak badan dan butuh kehangatan, bagaimana kalau kita bermain sebentar di Club langanan kita." Ucap Zex sambil menaik turunkan alisnya.
Rafa berhenti lalu membalikan badan nya kearah sekertarisnya. "Saya tidak membutuhkan itu, kau pergi saja sendiri." sahut Rafa cetus.
" Hey tuan ayolah kita sering menghabiskan waktu disana jika kita sedang tidak enak badan seperti ini, atau jangan-jangan kau mau, emmm gadis kecil itu? upps..maksud saya nona muda." Zex berbicara layaknya adik dan kakak membuat Rafa yang mendengarnya seketika melotot tajam.
" Zex.. " Rafa mendelik tajam seolah tak suka dengan ucapan sekertarisnya itu.
" Haha.. anda sangat lucu tuan." Ucap Zex lalu berjalan ke arah ruangan nya sendiri sementara Rafa yang masih mencerna ucapan sekertarisnya hanya bisa mendengkus kesal karna jika di luar pekerjaan Zex selalu berubah drastis dari tegas menjadi orang hamble seperti tadi.
" Dasar Sekertaris gadungan." Batin Rafa sambil berjalan ke ruangan nya lalu mengerjakan pekerjaannya yang sudah ada di meja kerjanya.
_________
Ririn yang sedang melukis di taman seketika berdiri ketika melihat mobil BMW yang baru terpakir di halaman, gadis itu tersenyum lalu berjalan ke arah tempat dimana mobil itu berhenti.
Mobil terbuka memperlihatkan Rafa yang keluar dengan wajah seperti biasanya datar tapi tidak dengan Zex yang keluar dengan deretan gigi ratanya tersenyum semanis mungkin melihat nona mudanya.
" Siang.. eh sore Mas Rafa.. kak zex. " Ucap Ririn menyapa lalu menundukan kepalanya.
"Sore!! " Ucap keduanya kompak dan seketika Rafa dan Zex pun saling berpandangan.
"Cih penjilat. " Batin Rafa. sedangkan Zex yang di tatap horor yang terkekeh lalu berjalan ke arah parkiran mengambil motor mewah nya yang ia simpan di bagasi.
Ririn yang melihat kepergian Zex hanya diam lalu tangan mungils nya terulur untuk mengambil tas kerja yang ada di tangan Rafa. "Mari aku bawakan tas nya, oh ya mau mandi air hangat atau dingin?." Tanya Ririn setelah berhasil mengambil tas kerja dari tangan rafa.
"Kenapa masih berdiri disana?." Tanya Ririn heran karna Rafa masih berdiri di tempat tadi sedangkan dirinya sudah berada di ambang pintu, Rafa tersadar dari lamunan nya lalu berjalan mengekor di belakang Ririn.
Sesampainya di di kamar Rafa membuka dasinya dan membuka kancing-kancing kemeja nya sedangkan Ririn sedang sibuk menyiapkan air di kamar mandi, Saat Rafa berjalan ke arah kamar mandi dengan menggunakan boxer saja tanpa sengaja berpaspasan dengan Ririn yang mau keluar dari kamar mandi dan seketika keduanya bertubrukan.
Tubuh Ririn menabrak dada bidang Rafa sedangkan Rafa yang di tubruk merasakan hal aneh lagi dimana dadanya bergemuruh kencang dan sesuatu di bawah sana kembali menegang ini kedua kalinya Rafa melihat juniornya berdiri dan sampai saat ini ia belum berani untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ia lakukan itu.
" Astaga.. apa tadi? seperti ada sesuatu yang keras dan tajam menusuk perutku." Batin Ririn sambil melepaskan tubuhnya dari dekapan Rafa.
" Maaf, aku ngak liat. " Ucap Ririn sambil menutup wajahnya dengan kedua matanya karna melihat Rafa yang tidak memakai baju dan terpampanglah jelas dada bidang Rafa yang di penuhi roti sobek.
Ririn berjalan ke luar kamar dengan mengerutu sedangkan Rafa yang melihat kepergian Ririn masih terdiam, dia masih mencerna semua yang ia rasakan saat ini, meski sesuatu miliknya sudah bisa bangun tapi ia juga ingin memastikan perasaannya dulu sebelum ia benar-benar mendapatkan gadis yang menjadi obat pelipur lara nya itu.
_________
🌹🌹🌹🌹🌹
Ngak up kemarin soalnya lagi ngak enak badan😣
Makasih yang udah suport❤aku sayang kalian💕
TBC😚
Mampir dong kaka kaka kuu