NovelToon NovelToon
IKATAN SUCI YANG TERNODA

IKATAN SUCI YANG TERNODA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / Romansa pedesaan
Popularitas:161.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Niatnya mulia, ingin membantu perekonomian keluarga, meringankan beban suami dalam mencari nafkah.

Namum, Sriana tak menyangka jika kepergiannya mengais rezeki hingga ke negeri orang, meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil – bukan berbuah manis, melainkan dimanfaatkan sedemikian rupa.

Sriana merasa diperlakukan bak Sapi perah. Uang dikuras, fisik tak diperhatikan, keluhnya diabaikan, protesnya dicap sebagai istri pembangkang, diamnya dianggap wanita kekanakan.

Sampai suatu ketika, Sriana mendapati hal menyakitkan layaknya ditikam belati tepat di ulu hati, ternyata ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Isyt : 28

“A_pa? Ke … napa?” Triani kehilangan kemampuan berbicara, dia terbata-bata dengan tatapan kosong, sehampa jiwanya seolah tengah dibawa entah kemana.

Nyonya mengeluarkan tablet dari dalam tas, lalu kertas berserta pena. “Silahkan kamu lihat! Setelah itu kita totalan mengenai hak mu sebagai tenaga kerja rumah tangga.”

Kaki Triani terasa dingin, langkahnya limbung. Tepat di hadapannya – sebuah tayangan tengah berjalan. Dia yang tengah joget-joget di lantai atas, dirinya sedang menuding Sriana, ia lagi tiduran di sofa ruangan ini disaat adik sepupunya mengepel.

“Nyonya saya minta maaf.” Dia bersimpuh, menangis dengan suara kencang, bahu bergetar.

“Ana, tolong bawa Bobo ke kamarnya. Sepertinya dia mulai lelah dan mengantuk.”

Jiwa Sriana seolah baru kembali menempati raganya, tadi dia termangu. Sungguh tidak menyangka kalau majikannya bertindak secepat ini.

“Baik, Nyonya.” Tanpa melihat Triani, dia mendorong kursi roda nenek sampai masuk ke dalam kamar. Pintu pun tidak ditutup agar dapat mendengar jelas obrolan di ruang tamu.

“Kata-kata maaf itu tidak berarti apa-apa, Triani. Saya sedikit menyesal karena selama ini memelihara seekor Babi. Malas kerja, taunya makan, suka sekali tidur.” Kertas diatas meja didorong menggunakan jari telunjuk sampai mencapai tepi.

“Ini uang transport sebesar $100, ada juga gaji selama delapan belas hari, lalu uang cuti, dan terakhir bayaran satu bulan gaji karena saya memecatmu, mengharuskan kamu keluar saat ini juga. Hitung lah, siapa tahu kurang,” nadanya tetap tenang, tapi tatapan mata menusuk membuat Triani meremang.

Triani menatap sekilas tulisan totalan pembayaran haknya. Sebenarnya dia ingin protes, tapi takut, masih luar biasa terkejut. Lelehan air mata terus membasahi pipinya.

Percuma mengiba, dirinya telah kehilangan kepercayaan yang sempat digenggamnya. Diambil uang tadi berikut tiket pesawat, lalu berusaha berdiri disaat kakinya lemas.

“Satu jam, lebih dari itu saya akan telepon pihak berwajib. Kamu bukan lagi pekerja dirumah ini, sehingga keberadaanmu bisa dianggap mengganggu kenyamanan kami,” ucapnya tanpa mau memikirkan perasaan mantan pembantunya.

Triani melangkah goyah, dia naik ke lantai atas, bersiap berkemas disaat pikiran tidak fokus.

“Brengsek kamu Sriana! Ini pasti ulahmu,” gerutunya sembari memasukkan baju ke dalam koper.

“Lima puluh juta ku, akhh! Aku kehilangan bonus sebanyak itu.” Ditendangnya roda koper, dia berselonjor menangisi uang yang seharusnya menjadi miliknya jika dirinya menambah kontrak kerja, yang rencananya bulan depan mulai diproses perpanjangan itu.

“Apa-apaan ini?! Kenapa aku dibelikan tiket pesawat yang transit bandara Changi?!” pekiknya tidak terima.

Majikan Triani tidak membelikan tiket yang langsung sampai Indonesia seperti dulu, tapi dicarinya paling murah dan harus menginap semalaman di airport Singapore.

“Tidak bisa dibiarkan, aku ndak mau keluar dari Hongkong!” Triani menelepon pihak agency nya. Saat tersambung, dia langsung mengadu.

“Maaf Tri, kami lepas tangan. Sebaiknya kamu pulang dulu ke Indonesia. Mantan majikanmu bukan cuma memecat, tapi juga melaporkan dirimu ke pihak imigrasi disertai bukti valid. Orang paling bodoh, saya rasa ya kamu – sulit mendapatkan bos baik, malah disia-siakan kesempatan emas itu.”

Suara diujung sana membuat harapan Triani terhempas, tubuh kembali lemas.

Kata sederhananya, nama dan data diri Triani ditangguhkan. Sosoknya dilabeli memiliki sepak terjang buruk, rapor merah. Dapat dipastikan bila nekat mencari majikan baru – Visa nya tidak dapat turun, sia-sia saja.

“Sialan! Kurang ajar kowe Sriana!” bukannya berkemas, malah sibuk mengumpati sepupunya.

“Aku ndak terima! Kenapa bukan dia saja yang dipecat? Licik kau Setan!” suaranya sengau, hidung tersumbat.

Triani meyakini kalau ini ulah Sriana, disaat yang sama dirinya belum sepenuhnya percaya. Tindak tanduk sang sepupu sama sekali tidak mengarah ke sana.

Uang yang tadi diserak di lantai, satu persatu dipungutnya. “Harusnya aku dapat lebih banyak dari ini, hah!”

Lembaran kertas itu kurang dari $10.000. Dalam kontrak, gaji Triani dan juga Sriana mengikuti standar yang ditetapkan. Jadi, sang nyonya menghitung berdasarkan isi kontrak yang telah ditandatangani kedua belah pihak.

Namun, setiap bulan – upah mereka ditambahi $1.500 secara pribadi, sebagai bentuk apresiasi karena sudah sangat baik dalam merawat nenek, dan rumah.

"Triani!”

Gelegar suara nyonya menyentak lamunan Triani. Dia melihat jam pada ponsel, tersisa lima belas menit lagi.

“Terah Asu, majikan Wedus!” makinya.

Dalam keadaan panik, dia tidak memperhatikan apa saja yang dimasukkan ke dalam koper dan tas besar.

***

Traini berpamitan dengan ketiga sosok yang bergotong royong membayar gajinya setiap bulan, lalu melangkah masuk kamar nenek, memandang sengit Sriana.

Nenek pura-pura tidur, sedari dulu dia memang tidak begitu menyukai Triani, tapi putrinya sebaliknya.

"Hati-hati, Mbak,” ada nada mengejek dibalik kalimat perhatian itu.

“Setan kowe! Seneng kan kamu sudah berhasil membuat aku dipecat? Inget Sri – karma tidak pernah salah alamat!” dia menggeram.

Sriana memandang biasa saja. “Terserah pean mau ngomong apa, percuma aku jelaskan yang ada dimaki-maki.”

Traini mendengus, lalu keluar. Diseretnya pegangan koper, tangan kirinya menjinjing tas besar dari bahan plastik. Sedangkan di atas koper juga ada tas serupa.

Tidak ada perpisahan hangat, tak pula dirinya diantar ke bandara seperti ketika dua kali cuti pada tahun-tahun sebelumnya.

“Loh, Mbak Tria! Mau tamasya atau pindahan?!” Eka berdiri di tepi jalan, dia pura-pura buang sampah. Aslinya ingin mengejek Triani. Sahabatnya tadi mengirim pesan, memberitahukan kalau wanita memakai pakaian hangat ini akhirnya dipecat.

“Cangkemu njaluk disampluk sikat WC!” kesalnya, rupanya memang mirip orang baru diusir dari rumah.

(Mulutmu minta dipukul sikat WC).

Eka bertambah semangat mengejek. “Aku ini nanya baik-baik, malah di ketusin. Hati-hati Mbak Tri – kebanyakan mencaci maki, bisa-bisa kena stroke loh. Kan aneh jadinya, wajah cantik tapi nek ngomong bibirnya merot-merot (miring).”

Traini melepaskan satu sepatunya, lalu melempar ke Eka. Sayangnya tidak kena.

"Diingetin malah ngamuk. Kayaknya kamu ini bukan jenis manusia lah, Mbak. Makanya ndak paham aku bilang apa.” Diambilnya sepatu Triani, lalu dilempar ke arah belakang.

“Jancook kowe, Eka!!”

Eka berlari masuk ke dalam rumah, dia puas sekali mengerjai wanita banyak tingkah itu.

Triani berjalan dengan menggunakan satu sepatu, mengambil sebelahnya lagi.

Di bawah teriknya matahari, Triani melangkah seorang diri, menarik koper, menyandang tas, menggendong ransel. Mulutnya terus melontarkan sumpah serapah, dia malu saat berpapasan dengan warga lokal maupun pekerja asing.

***

“Kalau kamu pulang, siapa nanti yang mengawasi si bodoh itu?!”

.

.

Bersambung.

1
Sari Sindanglaya
dasar garelo c. agung ama Triani mh
Jetri
dia mau kawin ma Triani,, srii.
~ янιєz🖤 ²²¹º
mo jadiin triani ibu negara api🤭
Ma Em
Semangat Sri selamat berjuang untuk mendapatkan keadilan jgn mau dimanfaatkan lagi jgn kirim uang lagi pada Agung cari saja alasan agar TDK mengirim uang untuk si Agung suami benalu cuma manfaatkan uang Sri yg kerja di negeri orang untuk Agung bersenang senang dgn selingkuhannya .
Sri Rahayu
semngt Sri..
sini ke Aceh dulu..
ngeteh kita 🤭🤭🤣🤣
Mawar Hitam
Avung wis bejad.
nunik rahyuni
tegang aq..deg deg an...untung pinter anak2 mu sri..
☠ SULLY
mau nikah siri sama Tria ya Gung
Suhainah Haris
cepatlah pulang Sri,hempaskan para pengkhianat itu, kasihan anak anakmu
Shee
semangat sri kamu pasti bisa💪💪💪
kamu ibu dan wanita tangguh sri💪
Shee
bener-bener mereka ke pa rat tenan, lon te emang tri 😤😤😤

yuk sri babat habis mereka jangan di kasih ampun
Wanita Aries
hadehh agung sbuk aja ngurusin kontrak sri
Muffin: Hai sahabat pembaca!
Aku baru aja rilis cerita baru berjudul “Menjebak Cucu Presdir” ✨

Cleona hanya ingin menyelamatkan ibunya dari penyakit mematikan, tapi sebuah kesalahan membawanya ke kamar Batara, CEO muda yang dingin dan penuh rahasia. Kini, hidupnya terjerat antara bahaya, rahasia, dan perasaan yang tak pernah ia duga. Apakah ini awal kehancuran… atau takdir yang menunggu?

🔥 Jangan lupa mampir dan ikuti kisahnya yaa~
total 1 replies
Eli Rahma
pasti mereka mau kawin..eh nikah sri..🤭🤭
Eli Rahma
sabar yah sri..
Eli Rahma
di part ini aku deg²an bgt bacanya..takutnya AMbar sama Tian ketahuan..tp alhamdulillah mereka berhasil melaksanakn yg diperintahkn bundanya..
Shee
ko aku ikut deg deg an
Ann139
agung oh agung untung lu ga kenal gw...
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
Sri nasib mu podo gen aku,aku muleh sing luar negri OLIH surat cerai,💪💪💪 semangat Sri lawan para benalu,hempas kan sejauh yg kamu bisa
Muhammad Arifin
seng bener,apa yg d rencanakan kak cubik 🤭🤭
AFPA
syaithon tenan mokondo iki..mekso2 nambah kontrak
udh punya daftar morotin sekian persen ya..
hadudu..sri wes reti polahmu gug gug
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!