NovelToon NovelToon
ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:856
Nilai: 5
Nama Author: Miss Flou

Arshaka Beyazid Aksara, pemuda taat agama yang harus merelakan hatinya melepas Ning Nadheera Adzillatul Ilma, cinta pertamanya, calon istrinya, putri pimpinan pondok pesantren tempat ia menimba ilmu. Mengikhlaskan hati untuk menerima takdir yang digariskan olehNya. Berkali-kali merestock kesabaran yang luar biasa untuk mendidik Sandra, istri nakalnya tersebut yang kerap kali meminta cerai.
Prinsipnya yang berdiri tegak bahwa pernikahan adalah hal yang sakral, sekeras Sandra meminta cerai, sekeras dia mempertahankan pernikahannya.
Namun bagaimana jika Sandra sengaja menyeleweng dengan lelaki lain hanya untuk bercerai dengan Arshaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Flou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marahnya Seorang Suami

Hingga pukul satu malam ia berkutat dengan buku dan laptop di tengah tubuhnya yang semakin pagi semakin menggigil kedinginan. Tugas-tugas kuliah dia rampungkan, materi untuk mengisi kajian di masjid sudah dia siapkan, serta materi kajian online yang biasa dia lakukan setiap akhir bulan di Instagram.

Pagi hari menjelang siang, Arshaka tidak mengajak Sandra bicara tanpa kepentingan. Sedikit dia perlu memberikan teguran pada Sandra dengan harapan gadis itu bisa melembutkan hatinya walau seujung kuku.

Dengan tubuh berbalut sweater tebal juga matanya yang cukup merah, Arshaka menghampiri Sandra dan menyerahkan sehelai kain penutup kepala.

“Pakai ini, Sandra. Kamu cantik kalau pakai kerudung,” ucap Arshaka seraya memberikan pujian.

“Maksa banget sih. Aku bilang nggak mau ya nggak mau, Kak!” Sandra menyentak tangan Arshaka hingga kerudung tersebut terhempas ke lantai.

“Baik jika tidak mau pakai. Catat surah Al-Ahzab ayat 59 dua lembar, dan hapalkan beserta artinya! Setoran ke saya malam hari ba’da isya agar kamu paham bahwa perintah memakai hijab adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah pada perempuan!”

“Nyiksa aja terus nyiksa!” dengusnya.

Arshaka memalingkan wajah lalu memungut kerudung di lantai. “Ya sudah, pakai ya kalau begitu? Tidak boleh perempuan sudah baligh mengumbar aurat, Sandra. Mengundang syahwat laki-laki.”

“Nggak mau.”

Arshaka mengedikkan bahu. “Pilihannya ada di kamu. Pakai kerudung atau mencatat dan menghafal,” ucapnya cuek.

“Bisa nggak, sehari aja nggak usah ngatur-ngatur aku? Capek tau! Kamu tuh cuma laki-laki yang terpaksa nikahin aku. Seharusnya sikap kamu nggak usah berlebihan kayak begini. Najis!”

Saat terkikisnya rasa sabar, raut kemarahan mulai tercetak di wajah Alkhaiz. “Yang berdiri di depanmu ini manusia kah anjing, Sandra? Kamu dinikahi oleh seekor anjing, huh? Sampai kata najis terus terucap dari bibirmu untuk saya?” tanya Arshaka dengan suara pelan nan penuh luapan emosi tertahan.

“Apa salah dari suami yang mengatur istrinya sendiri? Ada kah saya menyuruhmu untuk melakukan hal yang mengundang murkaNya? Ada saya bersikap menyimpang atas kewajiban saya padamu?”

“Jawab, Sandra!” seru Arshaka sedikit meninggikan suaranya hingga Sandra terkesiap.

Sandra sempat gelagapan beberapa detik sebelum dia menjawab, “Ya kamu ngatur-ngatur aku terus. Mau bikin aku sakit lagi biar kamu modus peluk-peluk aku ….” Hilang suara Sandra seketika saat Arshaka menarik tengkuknya dan seketika ia bungkam dengan bibirnya.

Arshaka memiringkan kepala, dia pagut bibir bawah Sandra dengan mata terpejam dan hati yang mendidih penuh emosi. Tidak peduli jika setelah ini Sandra akan tertular flu, rasanya lebih baik gadis itu sakit daripada sehat seperti ini.

Sinar mata Sandra tak tertolong, tampak sekali kemarahannya. Ia memberontak, memukuli dada Arshaka yang semakin dalam melumat bibirnya. Sandra berusaha mengatupkan bibir rapat-rapat saat Arshaka menekan pipinya, tetapi ia tidak mampu melakukannya saat lidah Arshaka menelusup masuk ke dalam.

Ia menarik wajah, memutus benang tipis di antara bibir mereka. Jari-jarinya yang gemetar kian merengkuh pipi Sandra dan ia satukan kening keduanya. “Jika dengan ketulusan tidak mampu membuatmu luluh, haruskah saya mengikat kamu dengan kesenangan di bawah sana, Sandra?” tanya Arshaka dengan suara pelan pun purau.

“Sandra, Sandra, Sandra. Katakan pada saya, beri tahu saya bagaimana caranya agar kamu melembutkan hati pada saya walau sedikit saja.” Arshaka mendesah berat penuh sesak, dia cium lagi bibir Sandra. Matanya terpejam kuat, dan butir-butir air bening menetes dari sudut manik hitamnya.

“Saya tidak mencintaimu, Sandra. Saya tidak mencintaimu! Tapi kenapa hati saya sakit sekali kamu bersikap seperti ini pada saya?” Arshaka mengacak rambutnya kacau. Perih bukan kepalang hatinya saat ini. Lalu dia membawa pandangannya pada Sandra yang menatap benci dirinya, dengan tatapan sangat nanar ia kembali berbicara. “Kamu mau apa? Kamu mau ap? Mau marah pada saya sebab saya menciummu seperti tadi?”

“Lancang!”

Arshaka memejamkan mata bersamaan dengan setetes air matanya yang kembali jatuh saat kedua kalinya telapak tangan Sandra mendarat di pipi. “Benar, Sandra. Benar, silakan tampar dan hinakan saya sesuka hatimu,” ucap Arshaka serak kacau. “Berdoalah agar dalam sujud, saya tidak menitikkan air mata dan mengadukan sakit ini padaNya. Semoga Tuhan saya tidak murka terhadapmu!”

Dalam keadaan marah dan terhina, Arshaka pergi meninggalkan apartemen menuju kediaman orang tuanya. Tidak pernah terbesit dalam benaknya bahwa ia akan memiliki istri seperti Sandra. Begitu keras dan pembangkang serta tidak dapat diatur sama sekali.

Pintu apartemen tertutup dengan dentuman keras, menyisakan keheningan yang menyesakkan di dalam ruangan. Sandra berdiri mematung, napasnya masih memburu. Rasa panas di pipinya bekas sentuhan Arshaka—bercampur dengan rasa asin dari air mata yang entah sejak kapan menetes.

Ia menyentuh bibirnya yang masih terasa kelu. Ada rasa bersalah yang mencubit kecil di sudut hatinya saat mengingat punggung Arshaka yang menjauh dengan bahu yang tampak ringkih. Namun, egonya jauh lebih besar.

"Salah dia sendiri! Siapa suruh maksa!" serunya pada ruang kosong, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia adalah korban di sini.

Sandra menunduk, menatap kerudung segiempat berwarna dusty pink yang teronggok di lantai. Kain itu tampak kontras dengan lantai marmer yang dingin. Perlahan, ia memungutnya. Harum parfum maskulin bercampur aroma terapi menyeruak dari kain itu. Pria itu benar-benar sedang sakit, aroma minyak angin itu membuktikannya.

Di sisi lain, Arshaka mengemudikan mobilnya dengan pandangan yang sesekali mengabur. Tubuhnya benar-benar menggigil sekarang. AC mobil sudah ia matikan, tetapi dingin itu seolah merasuk hingga ke tulang sumsum.

Setiap kali ia memejamkan mata sejenak di lampu merah, bayangan wajah Sandra yang penuh kebencian muncul. Kata ‘Najis’ itu terus berdenging di telinganya seperti lonceng kematian bagi harga dirinya sebagai seorang suami.

“Ya Allah ... ampuni hamba jika cara hamba salah,” bisiknya parau. Bibirnya yang pucat tak berhenti merapalkan istighfar. Ia menyesali emosinya yang pecah hingga melakukan kontak fisik yang seharusnya didasari cinta, bukan amarah yang meledak

Ia turun dari mobil setelah sampai di rumah Narestha. Sempat terhuyung dirinya saat menaiki undakan tangga menuju pintu utama sebab pusing yang mendera. Arshaka mengetuk pintu kamar Arvhi, setelah sang adik keluar, Arshaka langsung mendekap Arvhi, menenggelamkan wajah di pundak mungil gadis tuna wicara tersebut.

“Apa yang masih terlihat buruk dariku, Vhi? Adakah yang perlu aku perbaiki? Konon katanya jodoh adalah cerminan diri sendiri. Sampaikan padaku, apa yang masih tampak sangat buruk dariku?” tanya Arshaka dengan suara bergetar.

Ia sama sekali tidak tahu jika ada gadis yang memperhatikan dirinya dari layar ponsel yang bertengger di stand holder. Nadheera. Gadis itu tengah melakukan video call dengan Arvhi yang meminta bantuan padanya.

“Saya sudah ikhlas, tapi melihatmu bersedih, hati saya sangat sakit, Kak. Apa yang terjadi denganmu? Ya Allah, hamba titipkan dia dalam penjagaan terbaikMu,” tutur Nadheera dalam hati menahan air mata.

Jika Arshaka sampai menangis dan mempertanyakan kebaikan dirinya sendiri, artinya luka yang ia terima sudah mencapai tulang, pikir Nadheera.

“Ning, minumlah dulu,” Hesti menyodorkan segelas air hangat.

“Hes, apa saya salah jika saya merasa ingin sekali berada di sana hanya untuk sekadar membawakannya obat?” bisik Nadheera lirih. “Saya melihatnya hancur, dan saya tidak bisa melakukan apa-apa.”

“Itu fitrah, Ning. Tapi ingat, ada batasan yang Allah tetapkan. Sekarang, Kak Arshaka punya istri. Doa adalah satu-satunya jembatan yang paling aman untukmu saat ini,” hibur Hesti turut bersedih.

Nadheera memejamkan mata. Benar. Ia tidak boleh lancang. Namun, hatinya tetap merintih, meminta keadilan pada langit mengapa pria sebaik Arshaka harus bersanding dengan wanita yang tidak menghargainya.

“Apa saya terima saja ajakan istrinya?”

“Maksud Ning?” Hesti mengernyitkan dahi

“Sandra ... dia menghubungi saya, Hesti. Mengajak saya bertemu, dia bilang ada yang ingin disampaikan mengenai Arshaka. Saya katakan kalau bisa lewat telepon saja jika memang benar penting, tapi dia kukuh ingin bicara empat mata dengan saya.” Jeda.

“Hesti, terus terang ada hal yang belum selesai antara saya dengan Kak Shaka. Abah dan Umi memang sudah mengetahui dia sudah beristri, tapi tidak dengan Mas Ahmad. Setelah saya memutuskan untuk tidak jadi menerima pinangan Gus Lutfi, Mas Ahmad terus mendesak saya untuk meminta kepastian dari Arshaka. Sepertinya dia takut ada lelaki yang melamar saya lagi. Tapi Abah dan Umi melarang saya memberitahu Mas Ahmad. Saya harus bagaimana, Hes? Saya bingung sekali akhir-akhir ini.”

1
Marlina Selian
haha lucu banget
Marlina Selian
lanjut thoor tetap semagat 🥰🥰🥰🥰
Marlina Selian
ikutan hayut dalam cerita ya hati ku teriris jugak
윤기 :3
Gila aja nih cerita, bikin gue baper dan seneng banget!
Miss Flou: Hallo, terima kasih sudah mampir, Kak. Semoga betah ya di sini sampe ending🥰
total 1 replies
Miss Flou
Annyeong, selamat datang😍
Ini novel pertama saya, semoga kalian suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar, Sayangku🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!