NovelToon NovelToon
GAZE

GAZE

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Duniahiburan / Matabatin
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Vanilla_Matcha23

“Setiap mata menyimpan kisah…
tapi matanya menyimpan jeritan yang tak pernah terdengar.”

Yang Xia memiliki anugerah sekaligus kutukan, ia bisa melihat masa lalu seseorang hanya dengan menatap mata mereka.

Namun kemampuan itu tak pernah memberinya kebahagiaan, hanya luka, ketakutan, dan rahasia yang tak bisa ia bagi pada siapa pun.

Hingga suatu hari, ia bertemu Yu Liang, aktor terkenal yang dicintai jutaan penggemar.
Namun di balik senyum hangat dan sorot matanya yang menenangkan, Yang Xia melihat dunia kelam yang berdarah. Dunia penuh pengkhianatan, pelecehan, dan permainan kotor yang dijaga ketat oleh para elite.

Tapi semakin ia mencoba menyembuhkan masa lalu Yu Liang, semakin banyak rahasia gelap yang bangkit dan mengancam mereka berdua.

Karena ada hal-hal yang seharusnya tidak pernah terlihat, dan Yang Xia baru menyadari, mata bisa menyelamatkan, tapi juga membunuh.

Karena terkadang mata bukan hanya jendela jiwa... tapi penjara dari rahasia yang tak boleh diketahui siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla_Matcha23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28 - SONG ANYE

Xia terbangun dengan wajah pucat.

Napasnya berat, keringat dingin menetes dari pelipis hingga ke dagu. Ia menatap ke arah jendela besar yang dipenuhi bayangan cahaya bulan, namun pikirannya masih terjebak di antara mimpi dan kenyataan.

“Itu bukan sekadar mimpi…” Bisiknya pelan, menatap kedua tangannya yang bergetar halus.

Potongan gambar dari mimpi itu kembali berkelebat di benaknya, malam penuh sorotan kamera, lampu-lampu panggung, dan senyum hangat seorang pria yang kini terbaring lemah di ruang perawatan.

Yu Liang.

Namun kali ini bukan tubuhnya yang terluka, melainkan hatinya.

Xia bisa melihat jelas, seorang wanita bergaun putih berdiri di hadapan Yu Liang, menatapnya dengan air mata tertahan.

“Aku mencintaimu, Yu Liang…” Suara wanita itu bergetar, nyaris putus asa.

Namun Yu Liang hanya menunduk, lalu tersenyum lembut.

“Maaf. Aku tak bisa membalas perasaanmu. Aku menghargaimu… tapi tidak dengan cara itu.”

Penolakan yang sopan, tulus, dan tanpa niat menyakiti. Namun justru itulah awal dari semua penderitaannya. Wajah wanita itu berubah dingin. Senyum di bibirnya memudar, berganti dengan tatapan getir yang menusuk.

Song Anye.

Xia tiba-tiba mengenali namanya, seorang aktris pendatang baru yang pernah naik daun karena kedekatannya dengan Yu Liang, tapi kemudian menghilang dari dunia hiburan tanpa jejak.

“Jika aku tidak bisa memilikimu…”

“Tidak akan ada seorang pun yang bisa.” Suara itu menggema di kepala Xia, membuat dadanya sesak.

Ia terlonjak dari duduknya, memegang dada, berusaha menenangkan diri.

Xia mencoba mengingat lagi, dalam mimpi itu. Hujan turun tanpa henti, lampu jalan memantul di genangan air, membentuk bias cahaya yang memantul di mata Song Anye. Gaun yang ia kenakan menempel di kulitnya, rambutnya basah berantakan, tapi sorot matanya dingin, penuh dendam.

Di hadapannya, tubuh Yu Liang terbaring lemah di bawah hujan, wajahnya pucat, tak berdaya.

Song Anye berdiri diam beberapa saat, bibirnya bergetar entah karena dingin atau amarah. Hujan menetes dari ujung dagunya, membaur dengan air mata yang bahkan tak sempat ia sadari. Namun saat ponselnya bergetar, pandangannya perlahan beralih.

Ia menatap layar, lalu mengangkat.

Suara pria di seberang terdengar rendah namun tajam, seolah menyusup di antara gemuruh hujan.

“Ayo kita bekerjasama,” katanya datar.

“Kita bisa membuat hidupnya... tidak mulus.” Senyum iblis muncul di wajah pria itu, meski Song Anye tak bisa melihatnya. Namun nada bicaranya cukup untuk menghidupkan bayangan licik di benaknya.

“Tenang saja,” lanjut suara itu, “aku sudah berencana membawanya pergi malam ini. Dan kau tahu… itu akan memudahkan Tuan Chen Wei menemukan keberadaannya.”

Tangan Anye yang memegang ponsel bergetar, tapi bukan karena takut, melainkan karena rasa puas yang mulai merayap di wajahnya. Ia terkekeh pelan, suaranya parau namun tajam seperti kaca pecah.

“Ckk…” ujarnya mencemooh,

“Apa kau masih menyebutnya teman?” Hening sejenak.

Hanya suara hujan yang kini terdengar.

“Jika bersama dia, teman bisa berubah menjadi malaikat…”

Dia tersenyum miring, pandangannya kembali ke arah Yu Liang yang kini nyaris tak sadarkan diri.

“Tapi di belakangnya…” bisiknya dingin.

“Akulah iblis itu.”

Cahaya kilat membelah langit.

Dalam sekejap, sosok Song Anye terlihat seperti bayangan dari masa lalu yang tak pernah selesai, di antara air hujan dan cahaya biru yang berpendar dari ponselnya, wajahnya seolah membelah dua antara kasih dan kebencian.

Dan di saat yang sama, jauh di dunia nyata, Xia menggenggam sebuah mouse dengan kuat. Nafasnya berat, jantungnya berdetak cepat. Tubuhnya bereaksi seperti seseorang yang baru saja menyaksikan rahasia besar terbuka di depan matanya.

Namun potongan terakhir dari mimpi itu menghantamnya lebih keras, Song Anye berdiri di samping seorang pria berjubah hitam, wajahnya kabur… tapi dari caranya memandang, Xia tahu siapa dia.

Chen Wei.

Nama itu keluar dari bibirnya seperti racun.

“Jadi… semua ini direncanakan sejak awal,” gumamnya nyaris tak terdengar.

“Song Anye… dan Chen Wei.”

Nafas Yang Xia tersengal. Jantungnya berdegup kencang, kulitnya dingin, dan tengkuknya basah oleh keringat. Cahaya lembut dari lampu meja menyorot wajahnya yang pucat.

Ia menutup matanya mencoba mengendalikan emosinya. Ruang kerjanya sunyi, hanya terdengar detak jam dinding dan hujan yang menetes pelan di luar jendela.

Namun tubuhnya masih gemetar. Setiap detail dalam mimpinya terasa nyata.

Bau hujan.

Tatapan Song Anye.

Wajah Yu Liang yang pucat kemudian penuh luka, hingga membuatnya dirawat di Hanazawa. Semua seakan baru saja terjadi di hadapannya.

Ia menunduk, memegang dadanya yang masih terasa sesak.

“Song… Anye…” bisiknya lirih, seolah nama itu memiliki beban yang menekan napasnya.

Xia memejamkan mata, mencoba menenangkan pikirannya. Tapi semakin dia mencoba melupakan, semakin jelas bayangan itu muncul, tatapan Yu Liang yang lembut, lalu sorot mata dingin Song Anye di bawah hujan.

Dua emosi yang bertabrakan, menyisakan perasaan aneh di dadanya. Antara iba dan kemarahan.

Ia berdiri perlahan, berjalan menuju jendela. Hujan di luar masih turun, samar-samar memantulkan sinar lampu kota. Di balik kaca, wajahnya terlihat rapuh.

“Apakah itu… masa dimana kedatangan Yu Liang ke Hanazawa hospitals?” gumamnya pelan.

“Kenapa aku bisa melihatnya sejelas itu?”

Ponselnya bergetar di meja.

Xia berdiri di depan jendela besar ruang kerjanya. Hujan masih turun, membasahi kaca hingga membentuk guratan samar yang memantulkan wajahnya sendiri, wajah seorang wanita yang nyaris tak mengenal kata “takut.”

Tanpa berpaling, ia menekan tombol di ponselnya.

“Feng Xuan,” ucapnya datar.

“Aku ingin semua data mengenai Song Anye. Dari awal kariernya… sampai hari dia menghilang.”

Suara di seberang terdengar menahan napas sebelum menjawab, “Baik, Nona.”

Beberapa detik kemudian, layar tablet di mejanya menyala. Berkas demi berkas terbuka, wajah cantik Song Anye muncul di layar.

Seorang aktris, kariernya melesat di industri hiburan Asia. Dikenal dengan kepolosannyanya, wajahnya tampil di dibeberapa judul fi, semenjak kedekatannya dengan Yu Liang.

Namun semuanya berakhir tiba-tiba… tepat seminggu setelah insiden Yu Liang dibawa ke Hanazawa Hospitals.

“Dia menghilang tanpa jejak,” lapor Feng Xuan.

“Tidak ada catatan kepergian, tidak ada sinyal ponsel aktif, dan semua kontraknya dibatalkan secara misterius oleh agensi pusat. Kami menelusuri lebih dalam dan menemukan satu hal menarik.”

Xia berbalik pelan, menatap layar itu dengan ekspresi datar namun matanya berkilat tajam.

“Apa itu?”

“Dua bulan sebelum dia menghilang, Song Anye melakukan transfer dana besar ke sebuah perusahaan cangkang. Nama perantara di balik perusahaan itu… Chen Wei.”

Ruangan itu seketika terasa membeku.

Nama itu, pria yang sama dengan suara di ujung telepon. Xia mengepalkan tangannya perlahan, napasnya teratur tapi sarat emosi.

“Jadi… mereka bekerja sama.”

“Teruskan, Xuan. Aku ingin tahu ke mana Song Anye pergi setelah malam itu.”

Feng Xuan menelan ludah sebelum menjawab.

“Saya belum bisa memastikan keberadaannya, Nona.”

Mata Xia menutup, bukan hanya karena marah… melainkan karena sesuatu dalam dirinya seolah menyatu,potongan misteri yang mulai menemukan tempatnya.

“Song Yiren…” gumamnya pelan.

Pesan dari Feng Xuan kembali masuk.

“Laporan sementara selesai, Nona. Kami menemukan anomali dalam catatan medis lama Yu Liang. Ada dua data berbeda dengan waktu perekaman yang sama.…”

Xia menatap layar itu lama.

Tangannya gemetar ringan, tapi pandangannya dingin.

“Jadi benar… seseorang memanipulasi datanya.”

Ia menarik napas dalam, lalu mengambil jas putih yang tergantung di kursi.

“Song Anye…” bisiknya lirih, namun suaranya sarat tekad.

“Kalau kau memang bagian dari ini, aku akan menemukanmu.”

Dan untuk pertama kalinya, sejak ia memutuskan menyamar sebagai dokter Yang, tatapan Xia berubah tajam, bukan lagi seorang dokter yang penuh empati, tapi pewaris sah Yang Group, yang siap menyingkap kebohongan di balik darah dan rahasia masa lalu Yu Liang.

Tatapan Xia mengeras.

Ia menatap layar laptop yang masih terbuka di meja, kemudian menyalakannya kembali. Di matanya kini tak ada lagi rasa takut, hanya tekad dingin yang mulai menyala.

“Baiklah,” bisiknya pelan.

“Kalian ingin bermain di balik bayangan… maka aku akan menghancurkan kalian dari dalam kegelapan yang sama.”

1
Rama 23
Baru baca 3 Bab, sampai disini menarik. Tapi mau nabung bab dulu, biar bacanya gak nanggung dan penasaran. Soalnya author nya baru. Jangan lelah nulisnya ya, Thor. Aku menunggu cerita selanjutnya. jangan sampai gak update! SEMANGAT THOR ✍🏻💪🏻🔥🔥
Rama 23
Yu Liang kamuuu
Rama 23
Dokter Yang Xia, AKU PADAMU/Angry//Kiss/
Rama 23
Menyimak
Rama 23
Masih awal, sepertinya menarik.
Zerine Leryy
/Determined/ Kemarin absen mau nabung BAB dulu. Gak nyangka author update setiap hari. /Good//Good/ ditunggu kelanjutan nya thor, sekarang aku mau panen BAB dulu/Joyful//Applaud/
Om Ganteng
Lanjut thorrr💪
Om Ganteng
Yang Xia
Om Ganteng
Chen Wei
Om Ganteng
Yang Xia/Determined/
Om Ganteng
Yu Liang/Sob/
Om Ganteng
Thor... apa ini Yu Menglong?
Rama 23: Ya..ya sepemikiran.
total 1 replies
Zerine Leryy
Thor, Yu Liang... seperti Yu Menglong/Sob//Sob/
Zerine Leryy
Guang Yi keren...
Zerine Leryy
Bagus, lanjutkan Thor... Semoga ceritanya bagus sampai akhir/Good//Ok/
Zerine Leryy
Yang Xia dibalik Yang Grup, Guang Yi dan Feng Xuan 👍 perpaduan keragaman yang keren
Zerine Leryy
Ceritanya bagus, Sangat jarang ada Ceo wanita yang tangguh seperti Yang Xia.
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Jelek nggak banget!
Yue Sid
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Gladys
Asik banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!