Jesica Marry adalah nama yang selalu identik dengan ketangkasan, kecerdasan tajam, dan bahaya. Sebagai agen rahasia elit yang tak tertandingi, kehidupannya adalah rangkaian misi berisiko tinggi yang selalu berhasil ia tuntaskan. Namun, dalam sebuah misi yang sarat pengkhianatan, Jesica harus menghadapi nasib tragis, kematian yang kejam.
Saat ia yakin semuanya telah berakhir, jiwanya terhempas melintasi dimensi dan waktu, tersedot ke dalam raga yang rapuh namun bermahkota, tubuh Ratu Amora dari Kerajaan Dandelion.
Ratu Amora dikenal seantero negeri sebagai sosok yang menyedihkan, seorang ratu yang bodoh, mudah dimanipulasi, dan terabaikan oleh suaminya sendiri, Raja Arthur, serta seluruh istana. Ia hanyalah boneka yang tak punya kekuatan, hidup dalam bayang-bayang hinaan dan kekejaman diam-diam.
Namun kini, di mata Ratu Amora yang dulu kosong, bersinar kilatan tajam milik Jesica Marry.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYELINAP
"Baik, Aku akan memberi tahu Kepala Pelayan untuk menyiapkan ruanganku, jangan pernah berharap aku untuk menunggu atau menyambut mu," jawab Amora, nadanya terdengar kaku.
Ratu Amora berbalik lagi, kali ini tanpa halangan, dan melangkah pergi, menuju Sayap Ratu.
Raja Arthur berdiri di sana sejenak, menatap kepergian Ratu Amora. Pria itu menggelengkan kepalanya sedikit, sebuah senyum kecil yang misterius muncul di sudut bibirnya.
Raja Arthur baru saja menyadari bahwa dirinya tidak hanya menginginkan sekutu yang efisien, ada bagian dari dirinya, yang telah lama mati, yang tertarik pada ketajaman dan kekuatan dingin Ratu yang baru ini.
Dinding dingin hati nya mulai retak.
Ratu Amora tiba di kediaman nya, paviliun kembang, Ratu Amora langsung melangkahkan masuk ke dalam kamarnya, yang terasa sunyi dan mewah.
Gaun malam navy-nya yang sederhana terasa menenangkan setelah ketegangan di Balai Dewan, tidak ingin membuang-buang waktu nya Ratu Amora segera memanggil pelayan pribadinya.
"Salam Yang Mulia Ratu Amora!" ucap Mina tegas, membungkuk hormat.
Mina memiliki mata waspada dan kesetiaan mutlak kepada Ratu Amora, masuk dengan membungkuk hormat, Mina yang bertugas menjadi mata-mata Amora di kalangan staf pelayan.
"Mina, ada dua tugas mendesak," ucap Amora, saat dia duduk di depan meja riasnya, mulai membuka sanggul rambutnya yang rapi.
"Baik Yang Mulia Ratu, Saya siap melakukan semua yang Anda perintah kan," jawab Mina dengan suara berbisik yang terlatih.
"Pertama, persiapkan ruangan di sebelah kamar Raja Arthur, sebuah pintu penghubung akan dibuka, ini adalah perintah Raja Arthur untuk stabilitas politik, jadi pastikan semua orang di Istana tahu! Anggap ini sebagai kepindahan yang megah, bukan diam-diam, dan pastikan di malam hari, pergerakan kita terlihat oleh Kepala Pengawal!" perintah Amora, menekankan kata-kata kunci.
Mina mengangguk, memahami implikasi politik dari langkah ini.
"Segera dilaksanakan, Yang Mulia, mereka akan menganggap ini sebagai rekonsiliasi yang sukses," jawab Mina tersenyum samar.
"Tepat," ucap Ratu Amora.
"Tugas kedua, yang paling penting. Kau harus segera mengirim penunggang Kuda tepercaya untuk menyampaikan dua surat ini," lanjut Ratu Amora mengeluarkan dua gulungan perkamen yang tadi di tulis, memberikan nya kepada Mina.
"Satu surat untuk Raja Kael di Eldoria, dan yang satu lagi untuk Raja Varrus di Kerajaan Besi! Pastikan orang yang mengantar kan nya adalah orang yang tidak berafiliasi dengan Kaum Bangsawan, mereka harus pergi dalam satu jam, kecepatan dan kerahasiaan adalah kunci!" instruksi Ratu Amora, penuh penekanan.
"Akan diurus, Yang Mulia, dua pelari jauh terbaik sudah siap sedia," jawab Mina tegas.
Ratu Amora berdiri, kelelahan dari drama panjang itu akhirnya mulai terasa, tetapi adrenalin dari kemenangan masih mengalir.
"Satu hal lagi, Mina. Cari tahu siapa yang membiayai Tuan Victor dan Tuan Edgar selama setahun terakhir, korupsi mereka hanya hasil, bukan penyebab utama, mereka adalah bidak, bukan Raja, aku ingin tahu siapa yang menggerakkan tangan mereka," Perintah Ratu Amora, mendesis geram.
"Saya akan menggali lebih dalam ke Kitab besar Perbendaharaan dan kotak Aman mereka, Yang Mulia. mungkin ada jejak di luar kerajaan Lemos," jawab Mina mengangguk kan kepala nya.
"Segera lakukan tugas mu," perintah Ratu Amora, mengibaskan tangannya.
"Saya permisi Yang Mulia," pamit Mina, membungkuk sopan.
Setelah Mina membungkuk dan pergi, Ratu Amora menatap bayangannya sendiri di cermin, rambut hitamnya terurai, membingkai wajahnya yang kini tanpa ekspresi, raganya memang milik Ratu Amora, tapi jiwa yang berbeda di dalam tubuh Ratu Amora adalah jiwa dari Jesica Marry, sang agen rahasia, dan dia baru saja mengambil alih kekuasaan politik yang telah diabaikan selama bertahun-tahun.
Perpindahan jiwa, tidak ada yang tahu bahwa Ratu Amora yang asli telah mati dan yang sekarang mereka lihat itu bukan lah Ratu Amora, Dia adalah jiwa kuat dan terlatih dari dunia yang sangat jauh berbeda dengan kerajaan Lemos.
"Kerajaan Lemos tidak hanya diselamatkan dari tikus internal," gumam Ratu Amora pada bayangannya sendiri,
"Tetapi sekarang kita akan menemukan Sarang mereka," lanjut Ratu Amora tersenyum miring.
Ratu Amora beranjak pergi, masuk ke dalam kamar mandi nya untuk membersihkan tubuhnya, setelah seharian bergelut dengan para tikus istana, sekarang hari sudah larut malam, waktunya Ratu Amora sedikit mengistirahatkan tubuh nya.
Dua puluh menit Ratu Amora sudah selesai dan berganti pakaian menjadi pakaian tidur, Ratu Amora langsung naik ke atas ranjang nya dan bersembunyi di balik selimut tebal nya, pergi ke alam mimpi, tempat yang paling damai.
Sesaat setelah Ratu Amora terlelap, jendela kamar Ratu Amora terbuka dan masuk lah seorang pria berpawakan tinggi dengan masih menggunakan pakaian resmi nya sebagai seorang Raja.
Raja Arthur berjalan perlahan ke arah sisi kanan ranjang, berdiri dan menatap Ratu Amora yang sedang tidur.
Entah apa yang ada di pikiran Raja Arthur, sehingga menyelinap masuk ke dalam kamar Ratu Amora.
Sepuluh menit Raja Arthur berdiri, memandangi Ratu Amora dalam diam, tidak ada sedikit pun kata yang keluar dari dalam mulutnya, hanya helaan nafas nya berat yang terdengar.
Raja Arthur berbalik pergi dan keluar dari kamar Ratu Amora, sementara Ratu Amora langsung membuka matanya saat merasakan Raja Arthur sudah pergi.
Dari awal, Ratu Amora sudah sadar dan waspada, saat ada seseorang yang masuk ke dalam kamar nya, lewat jendela, Ratu Amora sengaja pura-pura tidur, ingin tahu apa yang akan di lakukan Raja Arthur.
"Dasar pria aneh, huh!" ucap Ratu Amora mendengus.
Ratu Amora kembali meringkuk di balik selimut tebal nya, kali ini Ratu Amora benar-benar tidur, sementara sang penyusup tadi masih berada di depan Paviliun Kembang, berdiri dengan pandangan terus melihat ke arah kamar Ratu Amora.
"Yang Mulia apa Anda ingin bermalam di kediaman Ratu Amora?" tanya Marco hati-hati.
Raja Arthur langsung menatap tajam pada tangan kanannya itu.
"Dia berubah..." ucap Raja Arthur lirih.
"Yang Mulia Ratu memang telah berubah dan perubahan nya membawa dampak baik pada kerajaan Lemos," jawab Marco apa adanya.
Raja Arthur diam, karena mamang benar, perubahan Ratu Amora dari Ratu cengeng dan bodoh, menjadi Ratu ahli strategi dan logistik, membuat dampak baik pada kerajaan Lemos, dan Ratu Amora juga berubah pada dirinya.
Perubahan Ratu Amora bukan hanya berdampak pada kerajaan Lemos saja, tapi juga berdampak pada hati beku Raja Arthur, yang tanpa di rencanakan mulai retak sedikit.
"Kita kembali," ucap Raja Arthur, berlalu pergi dari sana.
Marco mengangguk kan kepala nya dan mengikuti langkah sang Raja dari belakang.
entah kenapa kali ini suka banget sama novel mengenai kerajaan kerajaan,,, biasanya langsung skip,,,, laaahhh novel ini sampai ditungguin dikepoin kapan updtae😍😍😍