PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 jaga jarak
" Lepas dulu dong put, gue mau berak nih. " Ardiy dengan wajah malas menatap wajah sang istri yang sekarang sedang nemplok seperti monyet di tubuhnya.
" Ihh gak mau, siapa suruh lo nakutin gue. " Putri tetap kekeh tidak ingin melepaskan belitan tangannya dari tubuh Ardiy.
Pasalnya sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, dan Ardiy dengan jahilnya malah menakut nakuti sang istri tadi dengan cerita seram karangannya sendiri.
" Menyesal gue. " Ardiy tampak frustasi karna dia benar benar kebelet bab saat ini.
Sett...
Putri melotot begitu Ardiy berdiri sambil mengangkat tubuhnya dengan satu tangan. Sekarang Putri terlihat seperti anak kecil yang di gendong oleh bapaknya.
" Kenapa lo gendong gue. " Putri menatap wajah Ardiy yang dengan santainya berjalan ke arah toilet sambil membawa dirinya.
" Gue mau berak sayangggg, dan karna lo gak mau turun jadi ya udah ikut aja. " Ucap Ardiy dengan gemass.
" Ya kali gue ikut lo berak kak?. Turunin gue, gue nunggu di depan pintu aja, tapi pintunya jangan di tutup. " Putri menatap wajah sang suami sambil tersenyum manis sambil matanya mengedip beberapa kali.
" Gak usah sok imut lo. " Ardiy mengusap wajah Putri yang seketika merengut sebal.
" Gue emang imut wlek. " Putri menjulurkan lidahnya ke arah Ardiy yang seketika terkekeh geli melihat wajah merajuk Putri.
Bruk...
" Asuu... " Putri reflek mengumpat karna dengan kurang ajarnya Ardiy menurunkan tubuhnya secara kasar di depan pintu toilet.
" Hahahha... bini durhaka lo. " Ucap Ardiy sambil masuk ke dalam toilet meninggalkan Putri yang menggerutu sambil mengusap pantatnya yang terasa panas akibat terbentur di lantai.
"LO SUAMI DURJANA ARDIY BRENGSEEKKKK. "
Bukannya takut, Ardiy malah semakin melebarkan tawanya di dalam toilet mendengar teriakan memekakan sang istri.
Jangan di tiru ya ges ya, Suami macam cobak ,siArdiy ini emang halal di tabok.
******
Sementara itu di lantai dua, lebih tepatnya di kamar Andre.
Kini laki laki itu sedang duduk termenung di depan laptopnya yang masih menyala. Entah apa yang di pikirkan oleh laki laki datar itu .
" Huffftttt.... gue belum seyakin itu sama perasaan gue. " Andre bergumam sendiri sambil menghembuskan napas dengan kasar. Laki laki itu seperti sedang memikirkan beban berat saat ini.
" Tiga bulan lagi gue akan melakukan ujian akhir semester. Mending gue fokus dulu buat belajar. " Ucap Andre pada dirinya sendiri.
Laki laki itu pada akhirnya memilih melanjutkan aktifitas belajarnya. Entah perasaan yang seperti apa yang di maksud oleh laki laki itu, yang jelas dia sedang bingung dengan perasaannya.
******
" Apa lo?. " Putri melotot kesal ke arah Ardiy yang sekarang sudah selesai berak dan sekarang mereka sudah duduk di atas ranjang.
" Gak ada, gue gak ngapa ngapain. " Jawab Ardiy. laki laki itu sepertinya tidak merasa bersalah habis menjatuhkan sang istri tadi.
Putri mendengus kesal melihat wajah tidak bersalah Ardiy. Perempuan itu memilih langsung membaringkan tubuhnya dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.
" Kagak sesak apa di dalam selimut setebal itu.?" Ardiy menatap heran sang istri yang bersembunyi di balik selimut tebal.
" Lebih sesak gue liat wajah lo ." Ucap Putri dengan nada ketus.
Ardiy yang mendengar perkataan sang istri bukannya tersinggung malah tertawa sehingga membuat Putru semakin jengkel.
"Lah iya dong, orang gue tampannya masya allah sampai bikin lo sesak. " Ucap Ardiy dengan narsisnya, tapi emang ganteng sih.
" dihh, gak usah ke pdan lo, gantengan juga kak Joshua mana lemah lembut lagi, gak kayak lo suka kasar. "
Ardiy melotot kesal mendengar sang istri malah memuji laki laki lain di hadapannya. Entahlah laki laki itu merasa tidak suka mendengarnya.
" Gak usah muji muji laki laki lain di depan gue." Ucap Ardiy dengan ketus.
Mendengar nada ketus sang suami. Putri mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut dan berbalik untuk melihat wajah Ardiy.
Putri sedikit cengo melihat wajah suaminya yang terlihat kesal seperti orang marah.
" Kenapa emang?, lo cemburu? ." Putri tersenyum miring karna merasa berhasil membuat Ardiy kesal.
Ardiy yang mendengar perkataan Sang istri jadi terdiam dan bertanya di dalam hatinya. Benarkah dia sedang cemburu sekarang?.
Namun Ardiy segera menepis pikiran itu, karna laki laki itu merasa tidak mungkin dia sudah jatuh cinta dengan Putri dalam waktu singkat.
" Gak usah terlalu percaya diri lo." Ucap Ardiy sambil membaringkan tubuhnya dan membelakangi sang istri.
Tanpa laki laki itu sadari, perkataannya sudah menyakiti hati Sang istri. Padahal Putri berharap, Ardiy akan menjawab iya supaya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Tanpa sadar setetes air mata keluar membasahi pipi Putri. Perempuan itu langsung menghapus air matanya dan kembali membalik posisinya jadi membelakangi Ardiy.
" Gue gak boleh lemah, ini masih permulaan, gue harus kuat".
Putri mencoba menguatkan hatinya untuk tetap bertahan dan jangan lemah. Namun air mata tidak bisa berhenti turun sejak tadi.
Perempuan itu menggigit lidahnya menahan isakan yang ingin keluar. Entah kenapa rasanya sesakit itu mendengar penolakan Ardiy.
Sementara Ardiy juga belum menutup matanya saat ini. Laki laki itu merasa bersalah sudah mengucapkan kalimat itu kepada sang istri.
"Maafin gue put, gue bukan gak suka sama lo, tapi hati gue cuma belum bisa nerima kehadiran lo seratus persen. "
"Hiks.. "
Ardiy menoleh begitu mendengar suara isakan dari sampingnya. Laki laki itu semakin merasa bersalah kepada sang istri, namun dia tidak dapat melakukan apapun karna gengsi juga mau minta maaf.
" Sebut aja gue brengsek Put, tapi gue emang butuh waktu untuk menyakinkan hati gue supaya tidak salah melangkah untuk kedepannya. "
Ardiy menatap punggung Putri yang terlihat bergetar. Laki laki itu memejamkan matanya sejenak untuk mengumpulkan keberanian dan menyingkirkan gengsinya.
Grep...
Putri terlonjok kaget begitu merasakan tangan kekar Ardiy memeluknya dari belakang.
" Gue minta maaf, gue gak bermaksud nyakitin lo."
Mendengar permintaan maaf dari sang suami. Bukannya berhenti menangis, Putri malah semakin terisak hebat.
" Lo jahat." Ucap Putri sambil sesegukan.
" Iya gue jahat, gue minta maaf." Ardiy mengecup puncak kepala sang istri yang masih terisak hebat.
" Lo brengsek hiks. "
" Iya gue brengsek, gue minta maaf. "
Ardiy terus membalas setiap perkataan Putri sambil terus meminta maaf.
Putri meluapkan semua emosinya kepada sang suami. Beberapa saat kemudian, Putri berhasil menghentikan tangisnya dan melepaskan pelukan Ardiy dari perutnya.
Putri berbalik menatap wajah Ardiy yang terlihat merasa bersalah.
" Silahkan yakinkan dulu perasaan lo." Putri menatap mata Ardiy dengan tegas, dan Ardiy tampak diam menunggu Putri menyelesaikan kalimatnya.
" Selama belum ada cinta di hati lo buat gue, maka selama itu lo harus menjaga batasan sama gue. "
Ardiy terkejut mendengar perkataan Putri. Menjaga batasan?. apa itu Artinya dia tidak boleh memeluk, mencium ataupun main gesek gesekan lagi?. memikirkan itu membuat Ardiy menjadi pusing.
" Gak bisa gitu dong. " Ardiy mencoba protes karna tidak setuju dengan keputusan Putri.
" Lo jangan egois kak, gue bukan perempuan murahan yang bisa lo sentuh kapan aja lo mau tanpa perasaan. " Putri menekan setiap kalimatnya dengan nada tegas.
" Gue akan bertahan selama dua bulan, kalo emang dalam waktu dua bulan lo belum mencintai gue, maka pernikahan kita cukup sampai di situ saja. "
Ardiy melotot mendengar perkataan Putri, laki laki itu menggeram tampak tidak suka dengan kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Putri.
" Gue gak akan pernah cerein lo. " Ucap Ardiy dengan tegas. Sorot mata laki laki itu tampak begitu tajam seperti menghunus dada Putri.