Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28 Zhu zhuyun masuk Shrek
Ketika Zhu Zhuyun dan Dai Weisi mulai menyatukan aura mereka untuk melakukan penggabungan roh, suasana arena menegang. Angin di sekeliling mulai berputar liar, tekanan dari dua spirit beast kelas atas terasa mulai menyatu. Namun…
"Tidak akan semudah itu!" teriak Dai Mubai, menghantam dada kakaknya dengan White Tiger Meteor Strike, memaksa Dai Weisi mundur tiga langkah.
Zhu Zhuqing muncul di belakang kakaknya dalam kecepatan kilat, cakar gelap neraka menyambar leher Zhu Zhuyun, memaksa wanita itu memecah fokusnya dan membatalkan penyatuan.
Di tribun, Na Jaegyeon berdiri perlahan. Cahaya matahari memantul dari jubah hitamnya. Suasana langsung riuh. Oscar melihat itu dan langsung bergerak.
"Wasit! Permintaan pergantian pemain!" teriak Oscar setengah berlari ke arah arena.
"Pergantian pemain sah! Na Jaegyeon masuk menggantikan Oscar!" ucap wasit wanita mengangkat tangannya.
Sorakan meledak dari sisi penonton Akademi Shrek.Na Jaegyeon masuk perlahan, setiap langkahnya menambah tekanan di udara. Ia melirik sekilas ke arah Dai Mubai dan Zhu Zhuqing, lalu ke arah lawan. Na jaegyeon mengangkat tangan kanannya.
[Meniru roh pelindung malaikat].
Para penonton terbelalak saat mereka melihat roh pelindung malaikat salah satu roh pelindung terkuat telah di salin. Roh pelindung malaikat hanya dimiliki oleh keturunan pemuja dewi malaikat, salah satunya adalah mantan pemimpin besar Qian dulio dan cucu nya yaitu Qian renxue, untungnya na jaegyeon pernah bertemu Qian renxue dan menyalin.
"Apa nama teknik nya yah... Ah aku ingat" ucap na jaegyeon memegang salinan pedang malaikat. "Lolongan dewa malaikat" Lanjutnya mengayunkan pedangnya.
Cahaya emas turun dari langit menghancurkan apapun. Zhu Zhuyun dan Dai Weisi, yang sebelumnya berusaha bangkit, hanya bisa membelalakkan mata sebelum tubuh mereka diterjang gelombang energi suci yang begitu murni dan kuat. Semua teknik pertahanan mereka langsung hancur seketika. Mereka tersungkur di tanah tanpa sempat mengeluarkan serangan balasan.
Langit seakan terbelah dua, dan aura ilahi dari roh pelindung malaikat membuat semua penonton terdiam dalam kekaguman dan ketakutan. Bahkan guru-guru dari akademi Star Lou tak mampu berkata-kata.
Na Jaegyeon menurunkan pedang malaikatnya perlahan, kemudian mengangkat kepalanya, menatap langit yang masih menyisakan cahaya keemasan.
"Kau melihat ini, Qian Renxue?" gumam na jaegyeon pelan, hanya bisa didengar oleh mereka yang berada paling dekat. "Kekuatan ini… sekarang milikku juga" Lanjutnya berucap.
Wasit wanita masih terdiam beberapa detik sebelum akhirnya tersadar dan mengangkat tangan tinggi-tinggi.
“Pemenang: Akademi Shrek!!” teriak wasit wanita.
"Zhu zhuqing bolehkan?" Tanya na jaegyeon berjalan ke arah zhu Zhuyun.
"Hmph... Terserah mu" Balas zhu zhuqing.
"Zhu Zhuyun... Mau kah kau bergabung dengan akademi ku?" Tanya na jaegyeon.
Zhu Zhuyun yang masih terbaring lemah, memaksa tubuhnya untuk bangkit. Rambut panjangnya terurai acak-acakan, napasnya terengah, dan mata ungunya menatap tajam ke arah Na Jaegyeon.
"Aku baru saja kalah telak… dan kau datang menawarkan tempat?" gumam Zhu Zhuyun dengan suara berat. "Kau tidak takut aku berkhianat?" Lanjutnya bertanya.
"Aku tinggal menghajar mu" Balas na jaegyeon santai.
Zhu Zhuyun menatap tangan itu, lalu sekilas melirik ke arah Zhu Zhuqing. Adik perempuannya hanya membuang muka, seolah berkata "Lakukan sesukamu". Meskipun masih dendam pada kakaknya itu, Zhu zhuqing tidak punya pilihan untuk menolak. Dengan tarikan napas dalam, Zhu Zhuyun meraih tangan Jaegyeon dan berdiri perlahan.
"Aku tidak peduli dengan Shrek… tapi aku tertarik denganmu" ucap zhu Zhuyun menyipitkan mata, "Selama aku bisa jadi lebih kuat, aku akan ikut" Lanjutnya tersenyum.
"Zhu Zhuyun apa yang kau katakan. Kau adalah tunangan ku" Teriak dai weisi.
"Hanya tunangan bukan?. Kita putus" Balas Zhu Zhuyun merangkul tangan kanan na jaegyeon. "Ambil cincin ini" Lanjut melepaskan cincin di jari manis kirinya.
Dai Weisi terdiam, matanya membelalak menatap cincin yang kini terjatuh ke tanah. Untuk sesaat, arena yang sebelumnya penuh sorakan menjadi hening. Tatapan semua orang beralih ke sosok Zhu Zhuyun yang berdiri tegak di samping Na Jaegyeon, seolah telah mengambil keputusan paling penting dalam hidupnya.
"Apa kau gila?!" bentak Dai Weisi, suaranya bergetar antara amarah dan rasa kehilangan. "Setelah semua rencana kita—semua perjuangan kita demi tahta kau buang begitu saja?! Demi pria itu?!" Lanjutnya berteriak.
Na jaegyeon dan Zhu Zhuyun sudah melangkah pergi meninggalkan dai weisi yang terpuruk. Dai mubai tertawa keras karena puas kakaknya mengalami hal memalukan seperti itu, dia juga ikut berbalik menuju ke tempat akademi shrek
"Oh iya, zhu Zhuyun minta maaf pada adik mu" perintah na jaegyeon.
"Apakah harus" Rengek zhu Zhuyun.
"Jangan membantah" Balas na jaegyeon.
"Baiklah" ucap Zhu Zhuyun menuruti.
Ia berjalan kearah zhu zhuqing dengan wajah terpaksa
Zhu Zhuyun berhenti tepat di hadapan Zhu Zhuqing. Sejenak ia hanya berdiri, kedua tangannya di pinggang dan matanya bergulir ke samping, seperti sedang menelan harga dirinya. Tapi tatapan Jaegyeon yang tajam dari belakang memaksanya untuk melanjutkan. Zhu Zhuyun menarik napas pelan.
"Zhuqing… aku minta maaf" Ucap zhu Zhuyun datar, nyaris seperti bisikan.
"Untuk yang mana? Karena mencoba membunuhku? Karena membiarkanku diburu? Atau karena akhirnya kau kalah dan berpaling karena pria itu lebih kuat dari tunanganmu?" Tanya Zhu zhuqing bersedekap dada.
Zhu Zhuyun mengerutkan kening, menahan amarah yang mendesak keluar. Tapi satu lirikan dari Na Jaegyeon membuatnya meredam semuanya. Jika bukan karena na jaegyeon mungkin ia sudah menyerang adiknya ini.
…Untuk semuanya,” ujar Zhu Zhuyun akhirnya, kali ini dengan suara sedikit lebih lembut dan tulus.
Zhu Zhuqing tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap sang kakak beberapa detik, sebelum akhirnya menghela napas panjang.
“Aku tidak akan melupakan apa yang terjadi, tapi… kita tidak lagi berada di sisi yang sama dari medan perang.” ujar Zhu zhuyun lalu menoleh ke arah Jaegyeon. “Jika dia bisa membuatmu sedikit waras, mungkin ada harapan untukmu" Lanjutnya.
"Kalau begitu Selamat datang di tim" Balas na jaegyeon tersenyum tipis.