Berondong Itu Adalah Suami Ku

Rendy melihat Kaniya yang tertidur, Rendy merasa menyesal saat ia melihat wajah Kaniya yang membengkak. Pasti menangis karena nya, pikir Rendy. Rendy pun menyelipkan rambut Kaniya, mencoba membangun kan istri nya dengan lembut.

"Sayang... bangunlah," bisik Rendy, suaranya lembut dan penuh kasih sayang. Rendy berharap Kaniya bisa memaafkannya dan mereka bisa berbicara tentang masalah yang terjadi

Kaniya yang merasa terusik pun membuka matanya, dan melihat Rendy yang sedang tersenyum padanya. Untuk beberapa saat, Kaniya hanya memandang Rendy dengan mata yang masih sayu karena menangis sebelumnya. Rendy pun menatap balik Kaniya dengan mata yang penuh harapan dan kasih sayang, berharap bisa memperbaiki keadaan dan meminta maaf atas kesalahan nya. "Sayang... aku sayang kamu," bisik Rendy, suaranya lembut dan penuh penyesalan,sambil memeluk kaniya

Kaniya yang dipeluk Rendy dengan tiba-tiba pun kaget, lalu kemudian ia ingat kejadian beberapa jam yang lalu, ia mengetahui fakta dari orang lain, bukan dari Rendy sendiri. Rasa kecewa dan sakit hati kembali menghantui Kaniya, dan ia merasa Rendy tidak jujur padanya.

Kaniya pun menarik napas dalam-dalam, "Beritahu aku yang sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Kaniya dengan mata yang menatap Rendy, mencari kebenaran dan kejujuran dari suaminya. Rendy mengambil napas dalam-dalam, mempersiapkan diri untuk menjelaskan segala sesuatu yang telah terjadi.

"Apa yang ingin kamu tahu sayang?" tanya Rendy dengan mata yang penuh harapan, berharap bisa memperbaiki keadaan dan mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan dirinya.

"Apapun semuanya, aku ingin tahu apa yang tidak aku ketahui," ucap Kaniya dengan nada yang tegas dan penasaran.

"Mas adalah seorang CEO sayang, dari perusahaan kecil, dan itu adalah hasil kerja mas juga dibantu oleh ayah dulu, dan pekerjaan sebagai guru ngaji itu adalah keisengan mas agar mas bisa menghabiskan waktu untuk hal yang lebih bermanfaat," Rendy menjelaskan dengan senyum,

"Dan benar-benar bermanfaat, mas malah ketemu istri cantik mas ini," tambahnya sambil menyentuh pipi kaniya dengan lembut dengan mata yang menatap Kaniya.

"Dan kenapa mas menyembunyikannya dari aku?" tanya Kaniya dengan mata yang tajam, menuntut jawaban yang jujur dari Rendy.

"Jawab jujur, apapun itu alasannya," ucap Kaniya dengan nada yang tegas, menunjukkan bahwa ia ingin tahu kebenaran di balik keputusan Rendy untuk menyembunyikan identitasnya. Rendy menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan diri untuk menjelaskan alasan sebenarnya.

"sayang mas hanya ingin kamu mencintai mas apa adanya, bukan karena pekerjaan mas, sayang," kata Rendy yg menunjukkan bahwa ia ingin diterima dan dicintai oleh Kaniya tanpa syarat

.

"Karena sebelum mas berhijrah, mas pernah pacaran, dan wanita itu tahu apa pekerjaan mas, dan ia meninggalkan mas saat perusahaan yang mas bangun saat itu bangkrut," kata Rendy dengan nada yang sedih, mengenang pengalaman pahit di masa lalunya. Rendy berharap Kaniya bisa memahami rasa takutnya untuk kehilangan cinta yang tulus.

"Aku tidak ingin mengalami hal yang sama denganmu, sayang," tambahnya dengan mata yang penuh harapan dan cinta.

Kaniya yang mendengar itu bukan malah melunak atau terharu, tapi hatinya sakit seperti tercubit.

"Seperti itukah pemikiran suamiku terhadap diriku?" Kaniya bertanya pada Rendy , merasa bahwa Rendy tidak percaya pada cintanya. Ia merasa bahwa Rendy meragukan kesetiaannya dan tidak percaya bahwa ia bisa mencintainya apa adanya.

Wajah Kaniya menunjukkan kekecewaan dan kesedihan mungkin bagi Rendy ini adalah lebay,tapi tidak untuk kaniay, sementara Rendy yg menyadari bahwa kata-katanya telah melukai hati istrinya pun lansung memeluk kaniya

"Lepaskan aku, mas," ucap Kaniya dengan nada yang tegas.dan pelukan mereka pun terlepas

"Sayang, maafkan mas," ucap Rendy dengan suara yang lembut dan penuh penyesalan.

"Jika aku memandangmu dari segi materi sejak awal, aku tidak akan mau sama kamu yang notabene-nya adalah guru ngaji," jelas Kaniya dengan mata yang berkaca-kaca, menunjukkan bahwa ia merasa terluka dengan pemikiran Rendy tentang dirinya. "Aku mencintaimu karena kamu, bukan karena apa yang kamu miliki," tambahnya dengan suara yang bergetar.

Rendy yang melihat Kaniya sesegukan saat bernafas, tangisannya yang tertahan akhirnya pecah juga. Ia ikut menangis, air matanya mengalir deras

"Sayang, maafkan aku... aku tidak ingin menyakitimu," bisik Rendy di tengah-tengah isakan tangisnya, berharap Kaniya bisa memaafkannya dan kembali ke dalam pelukannya dengan hati yang lega.

"Mas janji, sayang. Mas ga akan menyembunyikan apapun lagi padamu," kata Rendy dengan suara yang terguncang oleh tangis, sambil memeluk Kaniya erat.

"Tapi tolong jangan seperti ini, mas mohon. Kamu akan sakit jika terus menangis," tambahnya dengan nada yang lembut dan penuh kepedulian, berharap Kaniya bisa berhenti menangis dan menerima janji yang telah ia ucapkan.

Kaniya yang melihat Rendy menangis bak anak kecil pun bingung, tapi akhirnya ia tidak tega melihat Rendy yang sudah sesegukan. Dengan hati yang lembut, Kaniya datang memeluk Rendy

"Mas, jangan nangis lagi ya... aku maafin mas," bisik Kaniya sambil membelai rambut Rendy, mencoba menenangkannya. Dalam pelukan itu, Kaniya berharap bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi Rendy, serta memperbaiki hubungan mereka yang sempat terganggu.

"Mas lelah, sayang. Mas ingin kamu tidur di samping mas dan peluk mas ya," ucap Rendy dengan suara yang masih terguncang oleh tangis, tapi dengan nada yang manja dan lembut. Ia memandang Kaniya dengan mata yang basah, berharap Kaniya bisa memenuhi keinginannya dan memberikan kenyamanan yang ia butuhkan.

Kaniya pun mengangguk dan membawa Rendy untuk tidur di ranjang mereka ,Rendy beneran terlelap tanpa drama apapun,mungkin Rendy sangat lelah Fikir kaniya