Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Setelah sampai di ruang tamu bu Rita langsung membawa Brian duduk.
"Mau bicara apa ma, mama mengganggu istirahat Brian saja " Brian sangat malas sekali sekarang.
" Kamu tahu dimana istrimu sekarang " kata bu Rita tu the points.
" Memangnya Xia dimana? " tanya Brian balik
Sedangkan Lila hanya mendengarkan saja dulu.
" Sampai sekarang istrimu itu belum juga kembali, dia sudah pergi bersama pria lain Brian, keterlaluan sekali kan dia " bu Rita mulai menghasut anaknya itu.
" Benar kak, istri kakak itu sudah pergi sekarang " ucap Lila menambahkan.
Mendengar itu Brian sungguh sangat kesal terhadap ibu dan adiknya ini, tapi Brian tahan hendak mengetahui apalagi yang akan ibu dan adiknya itu katakan.
" Kenapa mama bisa mengatakan itu? " tanya Brian dengan expresi pura - pura bingung.
" Ya ampun Brian, kamu belum mengerti juga, istrimu itu sekarang sudah pergi dengan pria lain, jadi untuk apalagi di pertahankan, langsung saja sekarang kamu ceraikan dia, wanita seperti itu tidak pantas untuk mu Brian " ucap bu Rita lagi
" Benar kak, langsung saja kakak ceraikan daripada terus menyakiti kakak " ucap Lila juga menambahkan.
Mendengar itu Brian sudah tidak sabar lagi menghadapi ibu dan adiknya ini.
" Mama dan Lila jangan bicara sembarangan ya, Xia tidak seperti itu ma, dia tidak pergi dengan Pria lain " Brian sangat tegas mengatakannya.
" Mama tahu kamu sangat mencintai istrimu itu Brian, tapi mau bagaimana lagi dia sudah pergi bersama pria lain jadi untuk apa lagi di pertahankan " ucap bu Rita lagi.
" Tidak ma, Brian terap mempertahankan istri Brian, lagian tidak ada bukti kalau Xia pergi dengan pria lain sekarang " kata Brian lagi masih dengan menahan rasa kesalnya.
" Kurang bukti apa lagi Brian, sekarang saja istrimu itu tidak ada dirumah, pasti dia bersama selingkuhannya itu sekarang " bu Rita terus menghasut agar anaknya itu membuang istrinya.
" Benar yang di katakan mama kak, selama kakak pergi wanita itu tidak berada di rumah, dia juga pergi dengan selingkuhannya itu, jadi untuk apa lagi di pertahankan " Lila juga terus menghasut kakaknya.
" Cukup ma Lila, aku tidak mau lagi mendengar kalian mengatakan yang tidak - tidak tentang istriku, jangan asal bicara aku tidak suka mendengarnya " Brian sungguh tidak terpengaruh sama sekali.
" Mana ada kami asal bicara Brian, buktinya saja istrimu tidak ada di rumah sekarang, kemana lagi coba dia kalau bukan bersama pria lain, buka matamu Brian sadar kamu itu cuma di manfaatkan saja, wanita itu hanya ingin hartamu saja nak " bu Rita tak hentinya menghasut.
" Benar kak, apa yang di katakan mama benar " ucap Lila juga menambahkan.
" Cukup, aku tidak mau mendengarnya lagi, sekarang sebaiknya mama dan Lila pulang saja, aku tidak mau mendengar kalian berdua menjelek - jelekan istriku " Brian sungguh tidak sabar lagi sekarang, bagi Brian ibu dan adiknya ini sudah sangat keterlaluan.
" Kamu kenapa tidak bisa di bilangi sih Brian, mama hanya ingin yang terbaik untuk mu " bu Rita dengan kerasnya
" Cukup Brian bilang, Brian tidak mau mendengar lagi apa yang mama katakan tentang istri Brian, sebaiknya mama pulang saja, Brian mau istirahat "
Saking kesalnya langsung saja Brian meninggalkan Ibu dan adiknya itu dan langsung kembali ke kamarnya.
" Brian, Brian dengarkan mama dulu Brian... " panggil bu Rita yang belum puas menghasut putranya itu.
" Kak Brian tunggu dulu kak... " panggil Lila juga yang tidak puas dengan hasil rencana mereka.
Sedangkan Brian sungguh sangat tidak perduli, dan tidak mau mendengarkan sama sekali panggilan dari ibu dan adiknya itu, langsung saja Brian kembali ke kamarnya meninggalkan ibu dan adiknya yang sudah bicara sembarangan itu.
Sedangkan Bu Rita dan Lila, juga langsung pergi karena sudah di tinggalkan Brian begitu saja.
" Ayo ma kita pergi, nanti lagi kita bilangin kakak, mungkin saat ini kakak masih belum bisa menerimanya " kata Lila
" Kamu benar, pelan - pelan saja kita hasut kakak mu itu, ayo kita pergi sekarang " bu Rita membenarkan dan langsung mengajak putrinya itu kembali karena sudah puas bisa menghasut anaknya agar mau membuang wanita yang tidak mereka sukai.
Lila mengangguk dan langsung saja keduanya pergi setelah puas menghasut menjalankan rencana mereka itu.
Sedangkan Brian yang sudah berada di dalam kamar begitu sangat kesal sekali sekarang
" Keterlaluan sekali mama dan Lila, bisa - bisanya mereka mengatakan kamu pergi dengan pria lain, punya bukti saja tidak bisa seenaknya saja bicara sembarangan seperti itu " kata Brian yang sudah duduk bersama dengan istrinya itu di atas tempat tidur.
" Itulah mereka Brian, jelas - jelas mereka tidak tahu keberadaan ku, masih bisa mereka menuduhku seperti itu, apa salah ku, kenapa mereka bisa seperti itu menuduhku sembarangan " ucap Xia juga yang tidak habis pikir.
" Aku minta maaf atas sikap ibu dan adikku Xia, mereka sungguh keterlaluan " Brian langsung memeluk istrinya itu sungguh Brian merasa bersalah sekali terhadap istrinya.
" Tidak apa - apa Brian, aku mengerti mereka masih tidak bisa menerima ku makanya mereka seperti itu, aku tidak apa - apa " ucap Xia lagi
" Sungguh aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu lagi, bilang saja padaku kalau mereka kembali menyakitimu Xia, sekarang aku tidak akan tinggal diam lagi, aku akan langsung bertindak tegas pada mereka " ucap Brian.
" Iya Brian tenang ya " Xia sangat tahu saat ini suaminya itu begitu sangat marah, dan terus menenangkan sang suami agar tidak emosi.
" Hmm, " Brian sedikit tenang, dan yang terpenting sekarang istrinya itu baik - baik saja.
Setelah itu langsung saja mereka beristirahat, dalam hati Xia sudah cukup sekarang, mulai sekarang tidak ada lagi yang bisa menindasnya, dan mulai sekarang juga Xia akan melawan kalau ibu dan iparnya itu menindasnya lagi.
Begitu juga dengan Brian, mulai sekarang dia tidak akan membiarkan lagi ibu dan adiknya kembali menindas istrinya itu, dan Brian akan melakukan berbagai macam cara untuk melindungi istrinya itu sampai keduanya bisa menerima Xia dalam keluarga mereka.
Keesokan paginya, seperti biasa Brian pergi ke kantor untuk bekerja, dan sebelum pergi ia sudah memperketat penjagaan untuk istrinya itu agar tidak di tindas lagi tapi Xia menolak.
Xia masih bisa mengatasi semuanya tidak perlu penjagaan dari sang suami.
" Bagaimana kalau mereka kembali menyakitimu saat aku tidak ada Xia " kata Brian.
" Kamu tidak usah khawatir Brian, aku bisa mengatasinya kok, bekerja saja dengan tenang ya " ucap Xia menyakinkan.
" Tapi bagaimana kalau mereka menindas mu lagi " Brian masih ragu meninggalkan istrinya itu.
" Tidak apa-apa, aku akan coba melawan kamu tenang saja ya " Xia terus menyakinkan suaminya itu agar tidak khawatir, dan bisa bekerja dengan tenang.
