NovelToon NovelToon
Larasati Untuk Arjuna

Larasati Untuk Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami ideal
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eed Reniati

Larasati, sering di sapa Rasti atau Laras seorang dokter residen, yang sedang cuti dan bekerja di Beauty wedding planner and organizer. Dia bisa menjadi MC, fotografer, ketua tim Planner, bagian konsumsi. Bertemu kembali dengan Lettu Arjuna Putra Wardoyo, lelaki yang pernah menjadi cinta masa kecil saat masih SD.

Arjuna anak kesayangan papa Haidar Aji Notonegoro( papa kandung), dan ayah Wahyu Pramono( ayah sambung). "Kamu Laras yang pernah sekolah di?"

"Sorry, salah orang!" Ucap Rasti memotong ucapan Juna, sambil berlalu pergi dengan kameranya.

"Seorang Arjuna di cuekin cewek, ini baru pertama dalam sejarah pertemanan kita." Ucap Deri sambil memukul bahu Juna.

"Aku yakin dia Laras adik kelas ku, yang dulu ngejar-ngejar aku." Ucap Juna dengan pandangan heran.

Apa yang membuat Laras tidak mau mengenal Juna, padahal pesona seorang Arjuna tidak pernah ada tandingannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eed Reniati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Ular berkepala Dua

"Kamu ada hubungan apa dengan tentara tadi, Ras?"

"Tidak ada hubungan apapun, hanya kebetulan kenal aja." bohong Laras dengan mengabaikan tatapan curiga dari Ninik.

"Aku sekarang ingat deh, Ras. Dia dulu pernah mencarimu ke rumah sakit untuk membuka perban, tapi aku larang karena kamu baru istirahat setelah tidak tidur semalaman." Mendengar penuturan Ninik, membuat Laras mengerutkan keningnya, seolah bertanya 'kapan itu'. "Sudah lama, kita masih jadi residen, kalau gak salah awal kamu mulai lanjut jadi residen, setelah cuti."

"Ohhh."

"Ohh doang, seharusnya kamu kasih aku penjelasan, bukan ohh doang. Karena aku yakin kalian tidak hanya saling kenal."

"Sudah diam, itu filmnya mau di putar." ucap Laras setelah lampu bioskop di padamkan.

"Habis ini kita cari makan, sekalian kamu cerita ke aku tentang hubungan kalian berdua?" bisik Ninik.

"Harus, gitu?"

"Iya harus, aku berharap kamu ada hubungan dan segera melepas masa lajangmu."

"Kenapa tidak kamu dulu aja, kenapa harus aku dulu yang melepas masa lajang?"

"Karena aku baru putus," ujar Ninik, membuat Laras berdecak. "Ras, di sampingmu sepertinya akan ada orang," bisik Ninik, membuat Laras melihat kearah yang di tunjuk Ninik, di mana segerombolan orang yang sepertinya lelaki berjalan kearah mereka, lalu duduk di samping Laras dengan jarak 2 kursi.

"Parfum ini...parfum yang sama dengan pasukan khusus yang dulu," pikir Laras, melayang saat ada penyanderaan bus mahasiswa oleh teroris.

Selama film di putar, pikiran Laras bercabang antara memikirkan percakapan Hanum dan Cindy, juga bau parfum orang yang duduk berjarak 2 kursi di sampingnya. Parfum yang kebetulan sama, atau emang orang yang sama. Begitu film selesai di putar, Laras di buat terkejut dengan orang yang duduk di sampingnya, saat lampu bioskop kembali di nyalakan.

"Lo, Ras."

"Eh Jun."

"Hai dokter Laras," sapa beberapa rekan Juna.

"Hai juga," jawab Laras sedikit canggung. Sebelum akhirnya mereka berdiri dan keluar bioskop bersama.

"Bagaimana kalau kita makan bersama dulu sebelum pulang, seru kayanya kalau kita makan ramai-ramai. Ayo Ras, daripada kita cuma berdua, aja." ujar Ninik.

"Wah boleh kalau tidak keberatan," jawab Deri.

"Kamu sengaja ya, Nik?" bisik Laras.

"Iya, siapa tahu jodohku ada diantara kacang ijo itu, anggap aja lagi ikhtiar biar gak di jodohkan sama ambu." jawab Ninik, membuat Laras memutar bola matanya malas. Meski dia juga bersyukur orang tuanya tidak ada yang merecoki masalah jodoh, lebih tepatnya tidak berani menyinggungnya.

"Bagaimana kasus Sherly, akan di teruskan ke meja hijau atau jalur damai. Mengingat Sherly sudah seperti, anak buat om Haidar?" tanya Laras di sela makannya, sedikit pelan karena kebetulan Laras duduk di samping Juna, dan semua juga sibuk ngobrol begitu juga Ninik.

"Untuk sementara aku ingin membuatnya jera, jika jalur damai aku takut dia akan mengulangi kesalahan yang sama di lain waktu." Laras menganggukkan kepalanya, sambil mengaduk minuman dinginnya. "Apa tadi kamu di toilet ketemu tante Cindy atau mamamu?" tanya Juna hati-hati.

Laras langsung melihat kearah Juna, "kamu ketemu mereka?"

"Iya, tapi sepertinya mereka tidak melihatku, karena saat mereka lewat aku sedang berjongkok membantu seorang wanita hamil, yang barang bawaannya sedang jatuh. Itupun aku cuma melihat punggung mereka, makanya aku tanya kamu untuk memastikannya."

"Aku melihat mereka, tapi mereka tidak melihatku."

"Apa kamu masuk ke dalam toilet tadi... karena melihat mereka." tanya Juna dengan memperhatikan ekspresi Laras. "Karena aku sempat melihatmu, memakai masker tadi."

Laras mengangguk, sebelum akhirnya meminum air lemon dingin pesanannya. "Aku merasa anehh aja, saat melihat mereka masuk ke dalam toilet dengan jalan berjarak, seperti orang asing"

Juna terdiam, "pasti ada yang tidak beres." ujar Juna.

"Bisa aku mintak tolong."

"Apa, katakanlah? Aku akan berusaha membuatmu sebisa mungkin."

"Apapun yang terjadi, jangan cabut gugatanmu. Jika sekarang kamu cabut, aku takut mereka akan terus berbuat ulah."

"Katakan sebenarnya ada, apa?" Tanya Juna yang penasaran, dan yakin ada yang Laras denger di toilet tadi.

"Aku tidak yakin, tapi yang jelas aku mendengar tante Cindy mengancam mama Hanum, dan aku yakin ini bukan pertama kalinya tante Cindy mengancam mama Hanum."

"Jadi kamu tidak masalah, jika rahasia yang mamamu simpan di buka oleh tante Cindy?"

"Bukan begitu, Jun. Aku cuma tidak mau tante Cindy, terus menerus mengunakan kesalahan masa lalu untuk terus mengancam mama, bukannya ini sama aja menutupi kesalahan untuk menutupi kejahatan." Laras terdiam sesaat sebelum akhirnya tersenyum tipis. "Yang namanya bangkai meski di tutupi serapat apapun, baunya akan tercium juga. Mungkin selama ini aman, karena mama Hanum bersedia menuruti semua keinginannya, tapi mau sampai kapan mama Hanum akan menurutinya."

"Pasti perempuan itu mengancam menggunakan masa lalu tante Hanum, dan ibu kandung Laras." pikir Juna, sambil mendengar cerita Laras.

"Oke, aku akan ingat semua kalimatmu barusan." ujar Juna.

"Ayo pulang Ras, sudah sore ni?" ajak Ninik, yang akhirnya mengakhiri makan bersama mereka. Saat pulang Laras menolak di antar Juna, yang katanya membawa motor, Laras memilih pulang bersama Ninik.

***

Juna sengaja menemui Haidar, untuk menceritakan dugaan terjadinya ancaman yang di lakukan Cindy pada Hanum.

"Kamu tenang aja, papa bisa berdiri sampai saat ini karena punya koneksi, baik dari hal yang baik sampai hal sebaliknya." ujar Haidar bangga.

"Aku yakin mantan istri papa itu, menggunakan masalalu antara tante Hanum, om Rio dan ibu kandung Laras untuk mengancam tante Hanum."

"Papa yakin juga gitu, mengingat mereka bersahabat dari lama."

"Itu bukan sahabat namanya, itu ular berkepala dua, kalau sahabat yang baik harus menjaga rahasia sahabatnya, bukan malah menggunakan sebagai senjata untuk kepentingan dia sendiri." ujar Juna, sedikit emosi.

"Kasihan Hanum salah memilih teman." mendengar ucapan Haidar, membuat Juna tertawa ngakak. "Kenapa kamu tertawa, Jun. Ada yang salah dengan ucapan papa?"

"Iya, karena papa dan tante Hanum orang yang sama, sama-sama patut di kasihani karena bergaul dengan ular berkepala dua, yang akhirnya mengigit kalian. Tapi lebih bodoh papa, sudah tahu dia membuat hidup papa berantakan, masih aja baik sama dia." sinis Juna.

"Tapi tidak untuk sekarang, dulu selain tetangga, orang tua kami berteman baik, dan kami juga tumbuh bersama, dia juga cinta pertama papa. Jadi meski rasa cinta itu pudar, masih ada rasa kasihan makanya papa selalu menolongnya."

" Aku harap ucapan papa bisa di buktikan, dengan tindakan jangan asal ngomong."

"Papa akan buat Cindy menyesali perbuatannya kali ini, dan tidak akan bisa merencanakan berbuat jahat lagi sama kamu."

"Aku pegang janji papa."

1
Rita Rita
ketahuan mah si Juna udah ga bisa sembunyi. tapi ga papa udah selesai juga acaranya paling malam pertama ditunda,,
Rita Rita
pak Wahyu, asyik banget orang. hahahaha,,, Juna,kena kama sama bapak mu 🤔🤭😁😁😁
Teti Hayati
Semoga gak ada luka serius Mas Jun...
Rita Rita
heran deh dimana mana novel pasti anak angkat atau tiri paling berkuasa anak angkat yg selalu jadi hama menyebalkan
Teti Hayati
Kacau kau Jun, baru akad udh langsung LDR, mau resepsi dipingitnya gak tanggung². 2 bulan.... 😂😂
Chelsea Aulia
maa Juna gombal mulu sama mbak Laras ,,,, lanjut up nya kk author 💪💪💪
Taro
lanjutkan kak...semangat
Teti Hayati
😂😂

Mang enaaaak... sukuriiiin, auto blacklist...
Teti Hayati
Nahkaan nahkaaaaan... pasti ada kongkalikong...
Teti Hayati
Jempol buat Bagas, tutup celah meski kecil sekalipun...
Teti Hayati
Memang beraat Ras...
tetep semangat Larassss...
Teti Hayati
Asem kecuuut yaa dinikmati aja Mas Jun.... 😂
Teti Hayati
Ahh... nyesek bgt asli...
Rita Rita
ternyata daerah yg didatangi Laras rawan dan tidak aman. moga Laras tetap aman
Chelsea Aulia
smoga Laras tidak kenapa kenapa
Chelsea Aulia
yupz betul Juna ,,, jangan kau sia2 kan cinta nya Laras ,,, saling percaya,,, lanjut up nya kk author
Rita Rita
bener Juna pengalaman adalah guru yg bisa dijadikan pelajaran. kayaknya nih pengantin baru cuma ada malam pertama kalo esok nya Laras pergi tugas. dan akan kah ada malam pertama, takut nya Laras tak bisa bangun di garap Juna 🤔🤭😁😁❤️❤️
eed: 😁😁🤭 bisa bae kakak, 🤭
total 1 replies
Chelsea Aulia
Alhamdulillah dah baikan antara anak n ayah ,,,, tinggal sah n resepse nih ,,, lanjut up nya kk author
Rita Rita
yapz pasti pak Rio bahagia karena dimusuhi anak sendiri tentu nya itu beban berat dan kini udah baikan
Rita Rita
selamat ulang tahun buat Laras dan selamat hari pertunangan nya. semoga lancar sampai hari H nya dan Laras bisa berdamai dengan keluarga nya,,, bahagia kalo bisa berdamai dengan orang yg telah bikin kita kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!