Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Rian Vs Raizel Bagian 3.
Bab 28 Rian Vs Raizel Bagian 3.
Langit di alam semesta bergemuruh, bergetar dengan hebat, sementara kehampaan yang ada di sekitarnya mulai retak dan runtuh sedikit demi sedikit.
Di dua kubu yang berbeda, terlihat dua sosok yang melayang di kehampaan. Tubuh mereka melonjak dengan energi tak terbatas yang begitu dahsyat, menyembur keluar seperti air bah yang dapat meluluhlantakkan langit dan bumi.
Dua sosok itu tidak lain adalah Rian dan Raizel.
Satu orang adalah Davis of Light dan satu orang lagi adalah Davis of Darkness.
Tubuh Raizel memancarkan energi yang begitu dahsyat dari elemen kegelapan, petir, dan juga angin.
Sementara tubuh Rian memancarkan kekuatan dari lima elemen, yaitu cahaya, api, es, petir, dan angin. Lima kekuatan dahsyat dari lima elemen yang berbeda bergulung-gulung kemudian menyatu, lalu mekar dengan kekuatan yang berbeda-beda, menampilkan cahaya lima warna yang sangat menakjubkan.
Saat aura keduanya bertabrakan, fluktuasi energi yang begitu dahsyat meledak, mengamuk, dan menelan segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
Retakan ruang menjadi semakin meluas, menjalar dengan hebat seperti akar pohon dunia yang tak terhitung jumlahnya. Langit di alam semesta bergemuruh dan menjerit, seolah tercekik oleh kekuatan supernova yang dengan kejam merusak dan menghancurkan segalanya.
"WUSH! DUAR!"
Dalam waktu kurang dari satu detik, ratusan bahkan ribuan planet dan bintang-bintang yang ada di sekitarnya meledak dan hancur berkeping-keping menjadi pecahan atom yang terombang-ambing di kehampaan.
Seketika wajah Rian menjadi sangat muram melihat kehancuran ratusan planet yang ada di sekitarnya. Entah berapa miliar nyawa yang telah terhapus hanya karena bentrokan energi dari keduanya.
Dan ini semua terjadi karena bajingan brengsek egois yang ada di depannya, mengeluarkan kekuatan dahsyat setara dengan kekuatan cahaya.
Mau tak mau, ia harus melawan. Jika tidak, dialah yang akan meledak dan hancur berkeping-keping sama seperti planet-planet itu.
Darahnya mendidih, amarahnya bergejolak, dan niat membunuh yang luar biasa dahsyat langsung meletus dari dalam tubuhnya. Kekuatan lima puluh esensi cahaya mengembun dan menyala dengan terang secara bersamaan. Ini adalah saatnya. Ia akan mengerahkan segalanya, memobilisasi semua kekuatan yang ia miliki untuk mengalahkan musuh yang ada di depannya secepat mungkin, atau bencana kehancuran yang lebih besar akan terjadi.
Jika itu dibiarkan, maka kehancuran skala multiuniverse akan menyebar semakin luas, menembus batas-batas dimensi, dan memiliki potensi besar untuk mempengaruhi keseimbangan galaksi-galaksi lain yang ada di sekitarnya.
Saat ia mengerahkan seluruh kekuatannya, aura energi yang ada di belakang tubuhnya semakin berputar dengan cepat. Itu menyemburkan kekuatan cahaya lima warna.
Tangannya terkepal erat. Dengan suara yang rendah namun penuh dengan penekanan, ia langsung melesat dengan kecepatan cahaya. Di saat yang sama, ia melancarkan salah satu teknik warisan dari ingatan yang ada di kepalanya.
"JUDGMENT FLASH OMEGA."
"WUSH!"
Saat tinju itu dilepaskan, alam semesta bergemuruh terus-menerus. Ruang hampa terlipat, lalu terkoyak, kemudian terlipat lagi, lalu terkoyak lagi. Siklus ini terulang-ulang dalam setiap detiknya.
Di saat yang sama, energi petir yang begitu dahsyat menggulung-gulung seolah seekor binatang kuno yang terlahir dari petir telah terbangun.
Tidak main-main. Yang keluar adalah petir ungu dengan kilatan-kilatan yang terus berderak mengerikan. Petir yang dalam catatan sejarah merupakan petir yang terlahir dari kekacauan di zaman primordial.
Dan kini kekuatannya menjadi lebih mengerikan lagi karena setelah didukung oleh elemen cahaya yang terpancar dari tubuhnya, itu mulai bermutasi dan berubah menjadi petir ungu emas.
Kekuatannya begitu dahsyat dan tak terhentikan. Bahkan ruang yang baru saja diperbaiki oleh hukum semesta langsung menunjukkan retakan-retakan yang tak terhitung jumlahnya. Didukung dengan kecepatan cahaya, seolah tak mampu menahan gejolak dan ledakan energi petir, ruang itu akhirnya runtuh dan menyebabkan lubang yang menganga di kehampaan.
Semakin Rian menyuntikkan esensi elemen cahaya yang ada di dalam tubuhnya,
Petir ungu emas itu semakin bersinar dengan terang dan mulai memadat. Di bawah kehendak dan semangat bertarung Rian yang luar biasa, petir itu mulai membentuk kepala naga petir ungu emas yang memancarkan fluktuasi energi yang begitu dahsyat, siap menerjang dan menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.
Derak petir menyebar, menyambar, dan menggelegar ke segala arah. Tiap kali petir itu menyambar, maka planet-planet dan bintang-bintang yang ada di sekitarnya langsung hancur menjadi abu.
Kekuatan yang menghancurkan itu terus melesat ke depan menuju ke arah Raizel, sosok target terkunci yang menjadi titik fokus utamanya.
Sementara itu, di sisi lain,
Raizel yang melihat tinju dahsyat membentuk siluet kepala naga petir ungu emas menjadi lebih bersemangat lagi.
Tubuhnya diselimuti oleh kekuatan tiga elemen yang semakin bergejolak dengan hebat.
Kegelapan, petir, dan juga angin meledak secara bersamaan.
Kekuatan destruktif itu membawa kehancuran yang sangat mengerikan. Saat ketiganya menyatu, getaran ruang di kehampaan menjadi semakin kuat.
Kerusakan yang ditimbulkan semakin dahsyat dengan skala yang terus meluas. Jika sebelumnya hanya mempengaruhi beberapa galaksi, kini melebar dan menjalar ke segala arah, mencapai puluhan bahkan ratusan galaksi yang ada di sekitarnya.
Dengan niat pertempuran yang bangkit dari dalam tubuhnya, tanpa ragu Raizel juga mengajukan tinjunya.
Memobilisasi teknik yang diturunkan dari leluhurnya. Ia berteriak dengan suara yang sangat lantang.
“JUDGMENT OF DARKNESS FLASH OMEGA.”
"WUSH!"
Sama seperti tinju milik Rian,
Kepalan tangan Raizel juga diselimuti oleh elemen petir yang menyala-nyala.
Bahkan petir itu juga berwarna ungu. Namun bedanya, itu diselimuti oleh elemen kegelapan yang sangat pekat. Kehancurannya tak perlu ditanyakan lagi. Sama mengerikannya seperti saat Rian mengeksekusi serangannya.
Tinjunya terulur ke depan. Ruang yang ada di sekitarnya mengalami tekanan yang sangat hebat. Setiap detiknya mengeluarkan ledakan-ledakan energi seperti menabrak sebuah dinding ruang yang memecahkannya secara terus-menerus.
"DUAR! DUAR! DUAR!"
Saat kedua elemen menyatu sepenuhnya, itu memadat dan membentuk siluet kepala naga petir ungu gelap di tangan Raizel. Kepala naga itu diselimuti oleh elemen petir kegelapan yang terus berderak tanpa henti, dengan energi iblis yang merembes keluar dengan sangat mengerikan.
Sosok Raizel juga melesat dengan kecepatan luar biasa, setara dengan kecepatan cahaya.
Akhirnya, tanpa bisa dicegah lagi, tinju keduanya bertemu.
Dua kepala naga, yang satu mengandung elemen petir emas, dan yang satunya lagi mengandung elemen petir kegelapan, bertabrakan dengan momentum yang begitu dahsyat.
"WUSH! BOOM! DUAR!"
Seketika, ledakan yang begitu dahsyat langsung menggema di seluruh penjuru alam semesta. Perpaduan dua kekuatan petir yang mengandung elemen cahaya dan elemen kegelapan menciptakan gelombang badai energi yang mengamuk, menggulung-gulung dengan hebat, dan menggetarkan seluruh alam semesta.
Dalam prosesnya, ribuan planet dan bintang-bintang yang ada di sekitarnya meledak dan hancur berkeping-keping dalam radius ratusan ribu kilometer.
"DUAR! DUAR! DUAR! DUAR! DUAR!"
Ruang dan waktu terlipat, sehingga menjadi tumpang tindih dan menyebabkan kekacauan yang lebih parah dari sebelumnya.