NovelToon NovelToon
Ratu Film Favorit Mr A

Ratu Film Favorit Mr A

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Live/Variety Show / Putri asli/palsu
Popularitas:62.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ly-Ra?

Elara Vienne menyadari dirinya masuk ke dalam novel yang baru-baru ini ia baca. Tapi kenapa justru menjadi tokoh antagonis sampingan? Tokoh yang bahkan tidak bertahan lebih dari lima bab dalam cerita.

Tokoh antagonis ini benar-benar menyedihkan—tidak diakui oleh keluarga aslinya, dibenci oleh netizen, dan bahkan pacarnya direbut oleh sang putri asli.

Ketika bangun dia bahkan sudah kehilangan kesuciannya, sungguh Elara sangat terkejut. tapi kenapa laki-laki ini begitu mencintainya?

Let’s start the story.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly-Ra?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Setelah Arkan dan Elara selesai makan, mereka berdua kembali ke kamar guna untuk membersihkan diri dan istirahat. Sutradara Bayu hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan keringat dingin, dibawah tatapan tajam Tuan Arkan.

Akhirnya jam makan siang tiba, pasangan yang lain satu-persatu kembali dengan hasil yang memuaskan, walaupun ada yang tidak memuaskan. Contohnya pasangan nomor tiga, Alira dan Ayla.

"Seharusnya kita bisa sampai 300 ribu, jika kamu tidak meminta istirahat terus-menerus," Alira mencibir kepada Ayla dengan menatapnya sinis. Uang yang berhasil mereka kumpulkan adalah 280 ribu. Tinggal 20 ribu tapi sutradara tetep menghitungnya setengah target.

Melihat makanan enak yang berada di kelompok dua, membuat Alira merasa marah dengan Ayla. Keenan dan Daffa berhasil mencapai target mereka kali ini dengan membawa uang 300 ribu, sutradara Bayu juga bilang pasangan nomor dua bisa beristirahat atau melanjutkan target misi selanjutnya setelah makan siang.

Keenan mengerutkan keningnya, dia menatap Alira, "Apa maksudmu Alira?" tanya Keenan menatap bolak-balik kearah Ayla dan Alira.

Ayla tidak berkata apa-apa, hanya diam menunduk dan melanjutkan menyelesaikan makanannya, Alira tersenyum sinis melihat diamnya Ayla.

"Gadis kesayangan mu itu sangat manja, hanya beberapa menit memakai kostum dia sudah berhenti, dan beristirahat. Penonton yang menyukai beruang jadi tidak bersemangat lalu pergi, apalagi mereka juga tidak membayar," ujar Alira menjelaskan dengan santai, dia tidak memperhatikan Ayla lagi dan terus memakan makanannya.

Keenan terdiam mendengar alasan Alira, dia juga mengerti kalau untuk mendapatkan uang harus berusaha. Apalagi di kota A ini sulit sekali, jika bukan karena penggemar dan kru program yang memiliki penonton jutaan, mendapatkan sepeserpun sepertinya tidak bisa dalam beberapa jam.

"Kamu memerintahkannya memakai kostum? Kamu gila? Ini cuaca yang panas!" desis Daffa menatap Alira tidak senang, dia tidak bisa membiarkan orang yang disayanginya ditindas begitu saja.

Wajah Alira langsung menggelap mendengar tuduhan Daffa, walaupun memang ada niat balas dendam karena kejadian semalam. Tapi memang hanya itu satu-satunya cara mereka mendapatkan uang.

"Aku memang gila, lebih baik aku tidak dipasangkan dengannya, jika kamu ingin menyelamatkannya bawa dia bersamamu, daripada aku menindasnya lebih jauh nanti," Alira menatap tajam kearah Daffa dan Ayla, ternyata adiknya Keenan lebih menyebalkan daripada kakaknya.

Dia tidak pernah takut sama sekali untuk dihina oleh orang-orang, lagipula mereka adalah entitas tidak penting menurut Alira. Dia bebas melakukan apa saja sesuai keinginannya, Alira tidak pernah takut mengutarakan pendapatnya.

Daffa menunjuk Alira dengan tangan gemetar, "Dasar gadis kejam! Jika kamu berani melakukan itu padanya, jangan harap kamu bisa memohon ampun padaku nanti!" teriaknya penuh kemarahan.

Ayla yang menjadi objek pembicaraan hanya diam, takut-takut memegang ujung baju Daffa dengan gemeteran, melihat hal itu hati Daffa semakin tertekan.

"Daffa, jangan keterlaluan! Kita bisa bicara baik-baik," Keenan berusaha menengahi keduanya, dia takut Daffa mengambil langkah yang gegabah, adiknya ini mudah sekali terpancing emosi jika menyangkut Ayla.

"Maaf Tuan Daffa, saya tidak pernah takut mendapatkan masalah," ejek Alira dengan senyum sarkasme, dia terlihat lebih tenang dibandingkan Daffa yang lebih tersulut emosi.

Ayla menatap wajah Daffa dengan mata aprikot berair, "Kak Daffa, aku takut ... " ucap Ayla dengan lirih, tangannya yang gemeteran dan wajahnya pucat. Membuat Daffa dan Keenan khawatir.

Penonton menjadi terkejut dengan emosi Daffa, namun tidak ada yang marah dengan Alira, sebab mereka juga melihat keseluruhan kejadian di siaran langsung. Siapapun tahu kalau Ayla memang menyusahkan Alira untuk mendapatkan uang.

"Emosi Daffa benar-benar menakutkan, bagaimanapun dia termasuk dewa keuangan Kota B. Alira tidak takut sama sekali?"

"Daffa mudah emosi jika menyangkut Ayla, tapi Ayla -- akh apa yang dikatakan Alira juga benar. Ini agak rumit."

"Cih, Alira saja yang berlebihan! Di cuaca panas gini dia memaksa Ayla untuk memakai kostum, siapapun tidak akan mau!"

"Komentar diatas, Dewi mu itu tidak mengusulkan ide apapun untuk mendapatkan uang, dan itu satu-satunya cara, kamu pasti sudah gila untuk menuduh Alira kan?"

"Sulit menjelaskan situasi ini, aku tidak bisa membela siapapun. Tapi teriakan Daffa agak keterlaluan menurutku, pria yang memiliki image sopan santun, dan lembut. Sudah retak di mataku."

"Walaupun emosi, bukankah dia harus menahan diri untuk tidak berteriak dan menunjuk orang? Tidak sopan sekali, padahal Alira tidak melakukan apapun padanya bukan?"

Rentetan komentar dipenuhi dengan keterkejutan perilaku Daffa yang sangat marah, walaupun dia tidak sering terlihat di kamera. tapi di mata publik dia adalah pria sopan, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Sulit diterima jika dia marah dia akan berperilaku seperti ini.

"Ayla, kembali ke kamarmu untuk istirahat, kamu sepertinya sangat lelah," ucap Daffa dengan sedikit menurunkan nada suaranya, tersirat kekhawatiran dalam matanya.

"Tapi ... Aku tidak ingin melihatmu marah seperti ini, itu membuatku takut."

Daffa mengangkat tangannya, mengelus kepala Ayla dengan lembut, "Baiklah aku tidak akan marah lagi, sekarang pergilah ke kamarmu, oke?"

Ayla mengangguk, dia melirik kearah Alira takut-takut dan berdiri pergi menuju kamarnya, dia tidak bodoh untuk terus di ruang makan yang penuh ketegangan itu. menurutnya itu sudah bukan urusannya lagi.

Sang pemeran utama yang dibicarakan sudah pergi, alis Alira sedikit mengendur karena tidak melihat orang menyebalkan itu lagi, sedangkan Daffa semakin menatap tajam kearah Alira.

"Nona Alira, sebaiknya kamu berhati-hati dengan perkataan mu."

Alira tersenyum sarkasme tidak menjawab, gadis itu tidak peduli dengan ancaman Daffa, dia lalu beralih menatap sutradara Bayu yang tidak jauh dari sana, "Sutradara, kamu sepertinya sangat menikmati pertengkaran ini bukan?"

Sutradara Bayu membenarkan kacamata peraknya, dia mengangkat satu alisnya, "Cukup menyenangkan, ini pasti akan trending topik."

Perkataan sutradara membuat Daffa berasa disiram air dingin, Alira yang tertawa mendengarnya, dan Keenan yang mendengus dingin mendengar perkataan temannya.

"Jangan main-main lagi, melihat pertengkaran mu tadi. Aku akan membiarkan mu untuk berganti pasangan asalkan orang yang diinginkannya setuju, walaupun aku suka melihat kalian bertengkar sih." Lanjut sutradara Bayu menjelaskan dengan begitu lugas, menatap para tamunya dengan tenang.

Penonton terbuat tercengang mendengar penjelasan sutradara yang begitu berani, mereka jelas tidak menyangka sutradara berani mengungkapkan pikirannya sendiri.

"Sutradara ini ... Begitu lugas."

"Wohoo! Sutradara ini terlalu mesum bukan?"

"Sial, aku suka sutradara ini!"

"Kakak sutradara, aku takut sekali dengan kejujuran mu."

"Tidak mengherankan aku suka program ini."

Alira mengangguk puas mendengar kemurahan hati Sutradara, lagipula perusahaannya menginvestasikan uang ke program ini. Memang sutradara Bayu harus memberinya beberapa kelonggaran kepadanya.

"Kalau begitu, aku ingin Keenan menjadi pasangan ku, walaupun dia sangat menjijikan di mataku. Dibandingkan Ayla itu lebih baik." Alira menatap Keenan kesal.

Keenan menatap terkejut kearah Alira, tapi mengingat situasi tidak ada kandidat yang lebih baik dari dirinya, memang Alira harus memilihnya.

"Baiklah aku setuju, lagipula adikku pasti lebih ingin bersama Ayla dibandingkan kakaknya," Keenan tersenyum tidak berdaya.

Daffa tidak berkata apa-apa, dia hanya mendengus jijik dan berjalan kembali ke kamarnya. Emosinya sedikit reda tapi jika dipancing lagi dia akan meledak, sudah cukup meledak sekali saja. Atau reputasinya benar-benar akan hancur.

Keenan melirik adiknya yang pergi, dia lalu mendekati Alira, menundukkan kepalanya menatap mata Alira yang terkejut, "Mohon kerjasamanya, Nona Alira."

"Jangan dekat-dekat! Kamu harus menjauh dariku dengan jarak satu meter!" Alira mundur beberapa langkah. Dia menatap kesal kearah laki-laki didepannya, tidak ada hal baik jika mendekati Keenan.

Melihat gadis itu menghindarinya seperti virus, Keenan terkekeh geli dibuatnya, sepertinya dia harus bekerja keras agar Alira bisa menerimanya lagi. Karena sudah mengetahui temperamen Alira Keenan merasa itu bukan masalah baginya.

"Baiklah, aku menerima semua pengaturan nona Alira."

Alira menatap Keenan curiga, "Sebaiknya kamu berpikir seperti itu."

Melihat Keenan yang menggoda dan mendekati Alira, para penonton dibuat merinding dan terkejut.

"Kapan idolaku berubah menjadi b*jingan?"

"Sial, dia benar-benar berperilaku seperti itu. Tapi entah kenapa aku semakin menyukainya?"

"Bukankah ini benci jadi cinta? Aku agak menyukai cp ini."

"Yah, ini baru pengaturan pasangan yang benar."

"Dewiku, kamu sangat keren! Kamu benar untuk menghindari Keenan."

"Sepertinya akan ada cp baru~"

...----------------...

1
Batara Kresno
evan jangan terlalu bodoh lah awasi aj pamanmu
neverlife
lanjut thor../Determined/
Lyra: /Determined/Lyra akan semangat
total 1 replies
neverlife
lanjut thor. semangat up nya
Lyra: /Determined/Lanjut besok semangat upnya hehee
total 1 replies
neverlife
semangat thor up nya...bagi crazy up thor..HSHSHSSH
Lyra: /Determined/Gak janji, tapi Lyra akan berusaha
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
rasakan Ayla itulah karma mu
Lyra
Lyra juga gak bisa tenang, bab 52-56 gak bisa direvisi
Lyra
kurang kata tong sampah
Lyra
MENGANGKAT hikss typo kejauhan banget, ihh padahal udh ku review juga masih tetap ada yg kek gini. ngeselin banget
Lyra
menyalahkan! woy kenapa jadi mengalahkan, udh gak bisa direvisi. NT cepetlah kau pulih, aku dah protes ke cs tapi belum ada tanggapan
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
plisss up nya jangan lama" 🙏🏻🙏🏻😭😭
Lyra: Wokey, terimakasih
Batara Kresno: ttp semangat k author bagus ceritamu sllu ditunggu upnya lho
total 3 replies
Lyra
/Sob/kenapa harus koma AKHHH gak liat, mana gak bisa direvisi. system lagi eror lagi, hiks
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
gak sabar sama kelanjutannya 😍
Lyra: Selamat menunggu
total 1 replies
Lyra
aku mau revisi tapi loading Mulu pas pencet naskahnya 😭
Lyra: sinyal bagus² aja kok, ini bab 52-53 gak bisa dibuka. kayaknya dari system. hiks revisi besok aja lah kalau udh bener
Rizky Ardiansyah: sabar Thor,semoga sinyalnya kembali stabil.sukses selalu untuk karyanya
total 2 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya
Lyra
Ada beberapa hal masih typo, nanti Lyra koreksi. mau lanjut nulis dulu/Determined//Determined/
Anonymous: terimakasih sudah up lyra
semangat nulis/Determined/
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semoga ingatan Darian cepat kembali dan bisa menjelaskan segalanya
Lyra
Kenapa ada yg kurang kata, atau typo sih ah benci sekali
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya thor
Lyra: terimakasih
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
plisss up yang banyakkk
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
lucu banget cerita mereka waktu SMA
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!