Bumi, tahun 2120. Di sebuah kota kecil, tepatnya sebuah gang belakang distrik F. Lahirlah seorang anak laki-laki , bernama Arlean yang berarti "Janji". Kedua orang tuanya, merupakan seorang petualang peringkat (E+), bertugas untuk membantu kerajaan dalam menghabisi binatang-binatang buas dan moster yang menyerang ke wilayah kerajaan.
Dunia ini memiliki sejarah baru, yaitu. Adanya gelombang energi yang tidak diketahui menimpa bumi kita. Perluasan wilayah bumi dengan tiba-tiba, yang semula berkisar 1x (510.072.000 km²) menjadi 1.000x lipat luasnya.
Monster-monster perlahan muncul, beserta. Dengan adanya kekuatan sihir dan sistem, Arlean yang seorang anak kecil, bercita-cita menjadi petualang tingkat teratas, seperti kedua orangtuanya. Mampukah dia mencapai mimpinya? Ataukah malah sebaliknya... kegagalan yang tragis! ("Cerita ini, merupakan kisah dari seseorang yang jauh dan sangat berharga bagiku" by; Florina).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AI. htiar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch (25) Serangan Monster Drzd
(Malam Hari)
Arlean yang kala itu berada di dekat jendela, sedang memandangi langit berbintang yang berawan. Merasakan suhu yang tiba-tiba dingin.
Arlean : "Dingin.. " Gumamnya dalam pikiran.
Ia segera melihat jam tangan pintar miliknya. Dan menemukan bahwa cuaca tiba-tiba, menjadi [-7°]. Sesaat, ia sempat sempat menjulurkan tangannya keluar jendela, untuk memastikan. Bahwa udara memang lebih dingin dari biasanya.
'~.. " Suara angin beserta titik-titik putih yang berjatuh dari atas langit.
Arlean : "Turun Salju?" Matanya terlihat senang melihat salju yang turun. "Akhirnya salju turun kembali". Ucapnya berbahagia.
Selang beberapa Arlean menikmati salju yang turun. Notifikasi dari jam tangan pintarnya terasa.
__________________________________________
...Breaking News (SSZ)...
..._____-----_____...
HOT : [Gambar]
Detail : Pihak Kekaisaran [Omega] telah berhasil mencapai ujung [Galaksi Bima Sakti], diketahui. Ada gelombang energi yang membuat sinyal-sinyal mengarah ke bumi, menjadi sangat tidak stabil. Apakah ini ada kaitannya dengan menara...
__________________________________________
Arlean : "Hmm? Apa ini.. Makhluk luar angkasa yang menyerang mereka?" Arlean segera melakukan pembesaran terhadap gambar yang dikirim oleh berita.
Selang beberapa waktu, TV yang berada di kamar Arlean. Menyala dan menampilkan tulisan (⚠ Merah)
Arlean : "!?" Sontak kagetnya, ia mendengar pemberitaan dari TV
Terlihat sebuah dataran yang semula rata. Menjadi longsor dan memperlihatkan sebuah kepompong es besar, yang didalamnya terdapat monster besar.
Arlean : "Monster itu kan... Blue Zomboid Orchid?!" Mengingat sebuah catatan yang ia lihat, saat pertama kali menuju ruangan kepala sekolah. Tepatnya saat akan masuk [Akademi].
___---
(Di Ruangan Sisi Kerajaan Eldoria)
Raja Domier Le Eldoria: "Jadi Makhluk itu, akhirnya menampakkan dirinya..." Melihat melalui hologram aura yang ia pancarkan melalui asisten robot A.I miliknya.
Terlihat sebuah sosok laki-laki berdiri, menemani sang Raja. Yang menemaninya di singgasana.
Asisten Robot (Raja) : "Tuan, monster tersebut. Yang dikenal sebagai Blue Zomboid Orchid, kini. Namanya telah ditetapkan menjadi Drzd". Ia memberitahu sang Raja. Berdasarkan hasil penelitian akhir dari [Dr. Drian].
Raja Domier : " Hmm... , biarkan mereka menangani gelombang monster awal tersebut". Menatap tajam dengan dingin, melihat hologram video asli tersebut.
Asisten Robot (Raja) : "Baik Tuan.. " Menyetujui dan mengangguk kepada perintah sang Raja.
..
.
---___
(Pagi Hari)
Salju yang turun malam hari kemarin, kini sudah mulai menumpuk sedikit demi sedikit. Bersamaan dengan cahaya matahari yang terang dan menghangatkan.
Arlean yang terbangun, akibat udara yang bertambah dingin. Dan memikirkan terkait kejadian kemarin malam, Ia segera melihat-lihat lagi berita.
'Knock... knock!' Suara ketukan pintu.
Iris : "Arlean. Ini ibu, ayo sarapan" Berkata kepada Arlean, karena ia tidak kunjung pergi kebawah.
Arlean : "Ibu? Baik ibu. Arlean segera kesana" Ia segera mempersiapkan dirinya, untuk turun dan memakan sarapan pagi miliknya.
Setelah beberapa saat, ia segera berangkat menuju sekolah. Kali ini, ia tidak bertemu dengan shaobo. Tetapi bertemu dengan [Serina].
Saat Arlean berjalan menuju pintu masuk Akademi. Sesosok wanita berambut pendek menyapanya.
Serina : "Haii~ Arlean" Menyapa Arlean yang kala itu sedang fokus melihat hologram di hadapannya melalui sumber jam tangan miliknya.
Mendengar ada yang menyapanya, Arlean segera melirik orang tersebut.
Arlean : "Serina? halo~" Bertanya dan melambaikan tangannya
Serina : "Kamu sedang fokus melihat apa?" Tangannya ke belakang memegangi jari-jari miliknya dan bertanya dengan malu-malu.
Arlean : "Oh.. ini, aku melihat berita terkait monster Alien yang besar. Saat tanah longsor" Memberinya penjelasan dan memperlihatkan hologram berita miliknya kepada Serina.
Serina yang kala itu mendengar berita monster tersebut, segera merasakan perasaan tidak nyaman.
Serina : ".. I-itu, Maaf kalau begitu aku pergi dulu" Matanya berkaca-kaca dan ingin menangis
Arlean : "Ha? Kenapa dengan nya?" Kebingungan.
Disaat Arlean berjalan dengan perlahan-lahan menuju ke ruangan kelas nya. Dan memikirkan terkait apa yang terjadi pada [Serina]. Shaobo muncul.
Shaobo : "Hey Arlean, kau kenapa? Murung saja dari tadi?" Bertanya sembari memakan snack yang Ia pegang.
Mendengar ada yang berbicara padanya Dan mengetahui bahwa sahabatnya bertanya kepadanya. Ia menjawab.
Arlean : "Oh... itu tadi, aku bertemu Serina. Ia menyapa ku dan tiba-tiba menangis". Memberinya kejadian tadi.
Shaobo : " Hmm??" Curiga
Arlean yang melihat Shaobo curiga, Ia segera memberinya jawaban jelas. Dan menceritakan kembali kejadian tadi dengan 'sangat jelas'.
Shaobo : "Ohh... Kalau itu, aku tahu. Kamu tahu kan, ayahnya Serina itu. Prajurit yang ikut dalam penyerbuan awal monster Alien di goa?" Memberikan Arlean penjelasan agar Ia mengingat kembali.
Arlean : "Ya aku ingat, waktu itu. Ia bercerita kepada kita. Bahwa ayahnya ikut serta dalam penyerbuan monster Alien besar. Kalau tidak salah, monsternya ukurannya [104 meter / 341 ft]". Ujarnya mengingat kembali.
Shaobo : " Ya itu kamu ingat. Rumornya, ayahnya sampai saat ini belum kembali ke rumahnya" Memberikan jawaban yang sangat mengerikan dan berbisik-bisik pada Arlean.
Mendengar hal itu, Arlean merasa bersalah. Karena menunjukkan suatu hal yang tidak mengenakkan kepada Serina. Ia pun memutuskan untuk meminta maaf, ketika waktu kosong.
..
.
(Ruang Kelas)
Terlihat sosok guru laki-laki yang sedang berdiri dengan memegangi salah satu tabung berisi organ monster.
Guru Liu Shan (Sang Zhen) : "Baik selamat pagi. Kali ini, topik pembelajaran terkait berita monster". Memberikan hologram topik materi, yang telah ia modifikasi di papan tulis.
-" Apakah ada yang tahu, monster apa kali ini?"
Shaobo : "Saya tahu pak guru Liu. Itu monster Alien berwarna biru". Menanggapi pertanyaan gurunya.
Guru Liu : " Tepat sekali. Kali ini, aku telah membawa organ monster tersebut". Memperlihatkan tabung yang berisi organ monster.
-"Disini, kalian bisa melihatnya. Terdapat cacing berwarna hitam yang menggeliat dan hampir mati". Menunjukkan cacing dengan menggunakan alat pembesar melalui tabung nya.
"Apa itu??" Ucap salah seorang siswa.
"Ha.. !!" Sontak kaget seorang siswi.
Guru Liu : "Lihatlah gambar ini". Setelah ia menunjukkan tabung tersebut. Guru Liu segera menaruhnya di meja dan mengarahkan para murid untuk menghadap pada papan tulis.
Guru Liu : " Monster ini, yang akan menyerbu kerajaan kita" Memperlihatkan dengan detail. Bentuk monster yang telah didokumentasikan.
Florina : "Kenapa pak guru, memberitahu kepada kami hal ini?" Bertanya kepada gurunya.
Melihat ada murid yang bertanya, ia merasa senang dan menjawab.
Guru Liu : "Pertanyaan bagus. Ini tidak seperti pelajaran kita biasa. Tapi kali ini, pihak sekolah ingin kalian. Mmebantu dalam menghadapi monster-monster kecil tersebut". Sebelum semua siswanya merasa kaget. Ia melanjutkan.
-" Kalian hanya menghadapi monster-monster kecil yang akan melewati retakan dinding zona pinggiran". Melanjutkan
-"Tentu, disana ada banyak petualang juga. Jadi jangan khawatir". Memberitahukan jawaban penjelas.
Arlean yang biasanya selalu diam dan bertanya.
Arlean : "Pak Guru Liu. Apakah ini karena kamu sudah cukup umur untuk ikut serta dalam pertarungan?" Bertanya dengan serius.
Guru Liu : "Ya, tepat sekali. Kalian juga bisa menaikkan pengalaman kalian dan meningkatkan poin kontribusi lencana kalian". Memberikan penjelasan sembari menulis di papan tulis. Terkait rangkaian kejadian jika ikut serta dalam peperangan.
Semua siswa yang mendengar hal tersebut segera merasa tenang. Dan mereka semua menantikan hal tersebut.
Tiba-tiba suara gemuruh ledakan dan guncangan tanah terjadi. 'bhzz. zsss...!!!!' ... 'Bammm!!!'
Guru Liu : "Hmm?" Matanya melirik menuju ledakan yang memperlihatkan asap yang sangat tinggi.
---___
(Di Tembok Zona Pinggiran)
Sesosok orang yang telah menyelamatkan Arlean berdiri dengan gagah. Bersama dengan topi bambu miliknya.
(?) : "Jadi monster itu telah bangun ya. Ini sedikit merepotkan.."
Sesosok wanita berbicara kepadanya. Ia pun memakai topi bambu.
(?) : "Kak, kamu kenapa tidak membunuhnya saat Ia masih di fase kepompong?" Ucapnya
Kakaknya menjawab
(?) : "Tidak, kalau aku membunuhnya saat itu. Koordinat lokasi bumi kita, akan semakin diketahui". Memberikan penjelasan pada adiknya, bahwa saat monster Alien terbunuh pada fase kepompong. Ia akan mengirimkan sinyal misterius menuju luar angkasa.
..
.
___---
(Di dekat goa. Hutan Bencana)
"Uarghh...!!!" Terlihat sosok laki-laki yang berlari, untuk menyelamatkan hidupnya.
'Krghhaa...!! " Suara leher yang terpelintir.
'"Kgha..?"' Suara monster yang bertangan empat dan memiliki luapan cairan merah dan biru. Di sela-sela armor nya.
'Krukk..Kryujk..!" Suara seseorang yang dilahap habis oleh monster tersebut.
..
.
---___
(Di Jalanan Menuju Gerbang Akademi)
Arlean yang telah diijinkan pulang bersama dengan teman-temannya. Saat masih siang hari, dikarenakan bencana monster tersebut.
Mulai bergegas menuju rumah mereka masing-masing dan ada yang bergegas menuju guild petualang.
Shaobo : "Hey.. Arlean, itu Serina!" Memberitahu Arlean bahwa Serina ada di depannya.
Arlean : "!? Serina.. Terimakasih Shaobo". Ia pun bergegas menuju Serina.
Florina : " Arlean?" Kebingungan.
Shaobo teman sekaligus sahabat Arlean, yang mengetahui Florina kebingungan. Segera memberitahu nya.
Shaobo : "Oh itu Arlean.. Tadi Ia membuat nangis Serina. Karena berita monster... ". Memberitahu Florina yang kebingungan...
Arlean : " Hei.. Serina, halo.." Menyapanya dengan canggung.
Serina yang terdiam dan tidak menjawab. Melihat Arlean segera melanjutkan perkataannya.
Arlean : "Itu.. Maaf soal tadi. Aku tidak tahu, kalau kamu mengalami hal sulit".
Serina yang mendengar Arlean meminta maaf, Ia segera tersentak dan menyadari. Bahwa dia salah.
Serina : "... Itu-itu Maaf, itu bukan salah kamu. Aku saja yang terlalu memikirkan". Membungkuk pada Arlean.
Mendengar Serina juga meminta maaf. Arlean tidak tahu harus berkata apa, Ia terburu-buru menjawab.
Arlean : " Ehh.. Begini, bagaimana kalau besok. Kita berangkat menuju zona pinggiran, bersama aku, Florina dan shaobo?" Menawarkan nya dengan terburu-buru.
Serina : "Untuk apa?" Bertanya dengan penasaran.
Arlean : "Berhubung besok libur kan. Kita bisa bertanya pada para paman atau orang dewasa disana. Terkait kabar ayahmu" Menjawab dan menjelaskan dengan canggung dan malu.
Serina : "Sungguh?" Matanya berbinar dan menatap Arlean beserta Shaobo dan Florina.
Arlean : "A-aha..! ~" Menatap Shaobo dan Florina untuk menyetujui nya.
Shaobo dan Florina yang mendengar hal tersebut. Segera menatap tajam Arlean dan menatap Serina dengan senyum terindah milik mereka.
Arlean : "Maaf teman-teman.. Hiii!" Memalingkan mukanya.
Udara dingin yang kini semakin dingin, beserta salju yang turun kembali. Menandakan akan ada badai salju yang turun nanti malam.
Bersamaan dengan para siswa dan orang dewasa yang mulai pulang kerumah mereka masing-masing...
..
.
___---
(Di Lorong Menuju Ruangan Kerajaan)
Terlihat sosok laki-laki gagah, yang berjalan bersama dengan para pelayan pasukan kerajaan milik Raja. Yang mengawalnya.
Grimwald von Ogranian : "Ini mungkin rencana terbaik" Senyumnya licik dengan sangat kejam dan tajam.
Zydan (Asisten Grimwald) : "Tuan Grimwald. Mari kita berharap sang Raja menyetujui rencana kita". Senyum nya juga ikut licik dan mengerikan.
Grimwald : " Hahaha..!!! Sungguh bagus, ayo kita menuju Raja kerajaan kita". Menatap pintu gerbang kerajaan didepannya.
Grimwald : "Kali ini, mampus kau Tristan.. " Gumamnya dalam hati. Bersamaan dengan tatapan yang haus akan darah.
..
.
_____
...~√π|-(_7_) -|π√~...
__________________________________________
...Ruangan Kerajaan Eldoria...
...___--∆∆∆--___...
Sebuah ruangan dimana sang Raja pendiri, duduk dan memperlihatkan kemegahan nya. Disetiap sisinya dijaga oleh robot-robot besar beserta hewan peliharaan miliknya. Yang bernuansa serigala gelap petir.
Ruangannya sangat megah, cermin-cermin nya dari kaca terindah yang pernah ada. Di setiap sisi tiangnya. Berlapiskan emas dan perak yang mengelilingi nya. Teknologi canggih yang mengiringi pembangunan ruangan sang Raja, tetap terlihat. Dan bahkan ada yang masih tetap menjadi hiasan sang Raja.
Dibawahnya, terdapat air yang mengalir menuju air mancur kolam kerajaan. Yang bisa dilihat melalui kaca di tengah-tengah. Penjaga miliknya, berdasarkan seberapa kuat dan pintar mereka.
Sang Raja yang selalu duduk di singgasananya dengan dingin dan kejam, menatap semua hal layaknya tidak ada arti sedikitpun baginya.
__________________________________________
...~√π|-(_7_) -|π√~...
_____
Bersambung : {Ch (26) Serangan Monster Drzd [1]} > [Next]
aku mau ngasih masukan tentang dialog kurang tepat pake tanda : tapi kalo untuk dialog lebih tepat pake tanda "
contoh nya
“Lo beneran bawa tikar?” tanya Vero sambil melirik tas jinjing besar yang dibawa Aluna.
semoga masukan ku bisa bermanfaat ya
semangat terus nulisnya cerita kamu sangat bagus ☺☺
Every writer has their own characteristics but every novel has its rules and writing methods.
aku udah like dan komen ya kak, jangan lupa balasannya di ceritaku🙃✨🙏
semangat terus nulisnya✨😁
jangan lupa mampir buat like dan komen di cerita ku ya kak🥺🙏