Nayura, gadis SMA yang belum pernah mengenal cinta, tiba-tiba terikat janji pernikahan di usia yang penuh gejolak. Gavin juga remaja, sosok laki-laki dingin dan cuek di depan semua orang, namun menyimpan rasa yang tumbuh sejak pandangan pertama. Di balik senja yang merona, ada cinta yang tersembunyi sekaligus posesif—janji yang mengikat hati dan rasa yang sulit diungkapkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadin Alina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 : Resah
Mentari pagi menyapa, menyusup masuk melalui celah jendela. Hangatnya mentari menyapu wajah Nayura yang tengah berdiri di depan cermin.
Seragam putih abu-abu sudah terpakai dengan rapi. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai, wajah polosnya kian cantik dan segar pagi ini.
Namun, tidak dengan hatinya yang justru gelisah. Saat ia membuka mata untuk mengawali hari ini ia tidak mendapati Gavian di kamar. Selepas mengantarkan Nayura pulang, ia pamit untuk pergi
"Gue pergi, ada urusan penting. Jangan keluar."
Pesan Gavian itu masih melekat dengan baik di benaknya. Nayura menghela nafas panjang. Ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Toh, Gavian juga sudah gede. Dia pasti baik-baik saja. Pikir Nayura.
Ia melangkah, berjalan menuju meja belajar untuk mengambil tas yang sudah ia siapkan. Menyandang tas itu, lalu turun ke bawah.
Sepi
Satu kata yang mewakili perasaan Nayura saat kakinya menginjak ruang makan. Tidak ada Elda, Rio dan bahkan, Gavian.
Nayura memilih untuk berangkat, membiarkan sarapan yang sudah di siapkan Mpok Iyem begitu saja.
"Berangkat sekarang, non?" Sapa Pak Agung, sopir di rumah ini.
Nayura mengangguk dan segera Pak Agung membukakan pintu untuk nona kecil ini. Memastikan Nayura sudah masuk, ia mengitari mobil dan segera duduk di balik kemudi.
Tanpa banyak bertanya, Pak Agung segera melajukan mobil keluar dari pekarangan rumah.
Sepanjang perjalanan Nayura sibuk dengan ponselnya. Ia membuka media sosialnya untuk melihat artis kesukaannya "Jake Enhypen".
Sesekali ia akan tersenyum atau tertawa atau bahkan gemes.
"Aaa....Jake lo ganteng banget!" jerit Nayura mengepalkan tangannya saking gemesnya.
Setidaknya dengan melihat Jake Nayura tidak merasa kesepian. Bahkan, dengan Jake ia bisa tertawa dan tersenyum begini. Dari pada ia terus memikirkan Gavian yang hilang entah kemana. Mending, liatin Jake kan! 😂
Ah, andai saja ia menikah dengan Jake. Betapa beruntungnya ia. Khayalan Nayura.
Tidak terasa mobil berhenti tidak jauh dari gerbang sekolah. Nayura yang menyadari hal tersebut segera mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Eh, sudah sampai ya, Pak?"
"Iya non."
Nayura segera menyampaikan tasnya ke bahu. Membuka pintu mobil dan segera turun. Ia merapikan seragamnya terlebih dahulu sebelum melangkah masuk.
"Bos, Nayura tuh!" celetuk Regi, menunjuk Nayura dengan dagunya.
Radit menoleh, benar itu Nayura. Gadis itu berjalan sendirian, tampak cantik dengan rambut panjangnya.
Radit tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia segera berlari dan menghampiri Nayura.
"Nay!" serunya membuat langkah kaki Nayura terhenti dan menoleh ke belakang.
Nayura tersenyum saat melihat Radit berlari ke arahnya. "Hai..." sapanya.
"Ha-hai..." balas Radit dengan nafas sedikit ngos-ngosan.
Nayura tertawa pelan melihatnya "Kenapa lari-lari coba..."
Radit diam, terpana dengan suara Nayura yang kian candu baginya. Lihatlah, betapa indahnya ciptaan Tuhan ini.
"Kantin, yuk!" ajak Radit sadar akan tujuannya.
Nayura melirik jam di pergelangan tangannya. Ini masih pagi banget dan masih sempat untuk sarapan. Lumayanlah, setidaknya ia tidak sendirian.
"Boleh..."
"Yess!" seru Radit tentunya di dalam hati.
Sebisa mungkin ia mengendalikan ekspresi senangnya. Ia tidak mau di cap sebagai cowok alay atau aneh di mata Nayura. Ia harus jaga image.
Nayura dan Radit melangkah barengan menuju kantin. Tak sedikit pasang mata yang memperhatikan interaksi di antara mereka bahkan, ada yang mengira jika mereka pacaran.
"Itu pacarnya Radit ketua geng itu, ya?"
"Cocok banget, nggak sih! Satu ganteng satu cantik."
"Itu Nayura bukan, sih!"
" Please gue, irii!"
Begitulah bisik-bisik tetangga. Ehhh... bisik-bisik siswa-siswi maksudnya. Masak tetangga, emang kontrakan. 🤭
"Lo sering sarapan di kantin?" tanya Nayura, merasa terlalu canggung berada di dekat Radit.
"Nggak juga. Kalau lo?" Radit balik bertanya.
"Jarang. Ini karna belum sarapan, aja."
Radit manggut-manggut, detak jantungnya juga berdebar kencang. Membuat dirinya jadi grogi dan tidak tau harus membicarakan apa.
Jadilah, mereka diam-diam hingga sampai di kantin.
"Lo mau makan apa?" tanya Radit.
Nayura berjalan menuju rak makanan yang di ikuti oleh Radit. Ia mengambil roti dan susu.
"Ini..." ia menunjukkan makanan di tangannya kepada Radit.
"Gue juga, ah!" Radit ikutan mengambil roti dan susu. Sebenarnya, ia sudah sarapan tadi di rumah. Tapi, nggak papa lah. Demi Nayura. Cihuyy!
Setelah membayar mereka duduk di salah satu meja, duduk saling berhadapan. Jujur, Nayura canggung dan ada rasa tidak tenang di hatinya. Namun, ia mencoba untuk tidak memikirkannya.
Sebungkus roti dan sekotak susu telah Nayura habiskan. Ia bangkit dari kursinya.
"Gue duluan, ya! Thanks!" ucap Nayura tersenyum kepada Radit.
Belum sempat Radit menjawab Nayura sudah lebih dulu melangkah. Membuat Radit menatapi punggungnya yang kian menjauh.
"It's oke. Step by step." Gumam Radit tersenyum simpul.
Nayura berjalan di lorong yang lumayan ramai. Sesekali ia akan tersenyum saat ada yang menyapanya. Akan tetapi, langkah kakinya terasa berat.
Tiba-tiba perasaannya tidak enak.
Ia merogoh saku roknya untuk mengambil ponsel. Ia menyalakannya namun...
Tidak ada pesan...
Tidak ada panggilan...
Dari Gavian.
"Kenapa gue merasa ada sesuatu buruk yang akan terjadi." batinnya, gelisah.
Untuk pertama kalinya Nayura memiliki perasaan aneh begini. Bukan karena hari pertama kembali ke sekolah setelah sah menjadi istri.
Melainkan, sosok asing yang kini berstatus sebagai suaminya.
Dan Nayura sadari...
Gavian yang diam ternyata lebih berisik dari pada keramaian yang ada.
...----------------...
mampir di ceritaku juga ya ..
makasih 😊
always always bagus!!
hebat!!! Udah cocok itu open comision
kondangan kita! Semur daging ada gak?