NovelToon NovelToon
Pernikahan Bocah SMA

Pernikahan Bocah SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah remaja SMA yang bernama Zo Paksa, putra bungsu dari pasangan Victor dan Sera Paksa. Dia dijodohkan dengan anak sahabat Papanya yang bernama Bintang Armada hanya demi sebuah nilai.

lucu, bukan?


Nah, ini hanya cerita karangan belaka untuk sekedar menghibur di waktu luang. semoga bermanfaaat. penasaran? baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBS 27

...----------------...

"Zo, cepat kembalikan ponsel ku!"

Bintang mengejar Zo yang berlari keluar kamar menuju dapur dengan membawa ponsel miliknya. Begitu sampai di dapur Bintang berhasil membuat Zo terpojok di sudut ruangan.

"Cepat kembalikan ponsel ku, Zo! Atau aku akan terlambat ke sekolah!" Bintang berjinjit, dia berusaha mengambil ponsel yang ada di tangan Zo. Namun dengan sengaja, Zo mengangkatnya tinggi-tinggi sehingga membuatnya kesusahan untuk mengambilnya.

Tadi itu Bintang baru saja selesai mandi dan saat masih berdiri di ambang pintu kamar mandi ponsel miliknya terdengar berdering pertanda ada sebuah panggilan. Namun baru saja Bintang menerima panggilannya yang ternyata dari Gisel, Zo tiba-tiba merebutnya.

"Zo, cepat kembalikan ponsel ku!"

"Tidak!"

"Zooo... iihhh... ayo kembalikan," Bintang merengek dengan menghentakan kaki ke lantai, tatapannya terlihat memelas.

Zo memicing melihat ekspresi Bintang yang baru kali ini dia melihatnya. Merengek? Hohooo... Bintang terlihat... imut dan menggemaskan. Dan tingkahnya yang seperti itu malah semakin membuat Zo gencar menjahilinya.

"Bu.gil dulu," Zo tetap bersikukuh meminta Bintang untuk menuruti kemauannya. Wajar lah kan sudah suami istri.

Bintang cemberut dan memilih berbalik badan. Bintang memilih pergi ke sekolah tanpa membawa ponselnya ketimbang bu.gil di hadapan Zo yang menyebalkan.

"Dasar, memangnya aku cewek apaan! Main suruh-suruh bu.gil segala! Terserah! Aku bisa membeli ponsel baru kok!" Sambil berjalan menuju kamar, Bintang menggerutu.

Dia ingin mengambil tas sekolahnya. Namun, Bintang baru teringat jika dia tidak membawa apapun ke apartemen ini. Pakaian yang di kenakan sekarang saja, adalah batik yang di pakai sejak kemarin. "Hufff..."

"Kenapa?"

"Eh!"

Bintang yang tengah kebingungan perihal tas sekolah terlonjak saat tiba-tiba ada suara terdengar tepat di dekat telinganya. Dan pelakunya siapa lagi kalau bukan Zo yang menyebalkan.

"Zo, jangan mengagetkan aku bisa, kan?" Bintang menatap Zo dengan sangat kesal. "Kau ini sudah seperti han.tu saja. Tadi masih berada di dapur, dan sekarang kau berada di sini. Aku jadi curiga jika kau bukan manusia tetapi adalah jelmaan se.tan yang ter.ku.tuk,"

Cup

Bintang membeku, melotot, karena tiba-tiba Zo malah menci.umnya. Dan sudah dua kali ini di pagi hari ini Zo telah mencuri cium bi.birnya. Astaga, ini benar-benar di luar prediksi.

Zo tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Bintang. "Kau memang cantik ketika marah," kata Zo dengan suara rendah dan menggoda.

Bintang merasa pipinya memanas dan jantungnya berdebar kencang. Dia mencoba untuk mengalihkan perhatian dari perasaan yang tidak biasa ini. "Zo, seriuslah. Aku harus pergi ke sekolah. Aku tidak punya waktu untuk main-main. Kembalikan ponsel ku, aku ingin menghubungi seseorang untuk mengantar tas dan seragam sekolah ku ke sini," kata Bintang dengan suara yang berusaha tetap keras.

Tapi Zo tidak bergeming. Dia terus menatap Bintang dengan mata yang berkilauan. "Aku tidak main-main, aku serius. Aku ingin tahu apa yang membuatmu begitu cantik hari ini," kata Zo dengan suara yang lembut. "Dan akan ku kembalikan ponsel mu jika kau bu.gil terlebih dahulu di hadapan suami mu ini, bagaimana?" Kedua alis Zo di naik turunkan, tersenyum menggoda.

Bintang bersemu, merasa seperti terhipnotis oleh mata Zo. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap kembali mata Zo. "Zo, berhentilah menatap ku seperti itu," kata Bintang dengan suara yang lemah. "Bukankah kau sudah melihat ku tanpa pakaian semalam," kata Bintang, malu-malu.

Tapi Zo tidak berhenti. Dia mendekatkan wajahnya lebih dekat ke wajah Bintang. Bintang bisa merasakan napas Zo di kulitnya.

"Zo, jangan," kata Bintang dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Tak memperdulikan itu, Zo meraih tengkuk Bintang memiringkan kepala dan menempelkan bi.birnya pada bi.bir Bintang. Awalnya hanya berniat menggoda dan menjahilinya. Tapi melihat kedua mata Bintang yang memejam, kedua tangan bintang yang mencengkram erat kedua Sisi bajunya di bagian pinggang, membuat nalurinya berkata lain.

Dan ya, akhirnya Zo benar-benar menci.um Bintang, ci.u.man yang awalnya biasa saja, beberapa detik berubah menjadi ci.u.man yang menuntut dan penuh na.f.su. Dan ini pertama kalinya Zo mencium cewek.

"Semalam kau tak sadarkan diri. Dan aku ingin melihatnya lagi di saat kau dalam keadaan sadar." kata Zo saat ci.u.man disudahi.

Bintang merasa pipinya kembali memanas. Namun, jika di pikir-pikir kembali, permintaan Zo ini adalah hal yang lumrah. Secara dirinya dan Zo sekarang sudah sah menjadi pasangan suami istri. Bintang menjadi dilema, haruskah dia menuruti permintaan Zo? Tapi...

"Aku malu,"

Zo membingkai wajah Bintang agar dia menatapnya. Zo tersenyum, dan kali ini senyum itu terlihat tulus, dan ini pertama kalinya Bintang melihatnya. Entah mengapa ini pertama kalinya Bintang mengagumi apa yang ada pada diri Zo.

"Senyumnya menyejukkan hati," kata Bintang dalam hati. Wajahnya memanas karena merasa gemas sendiri.

"Kalau begitu kita bu.gil berdua,"

"Hah... mmm..."

Belum usai Bintang bicara Zo kembali membungkamnya dengan ci.u.man yang lebih panas.

Dan tanpa mereka berdua ketahui, diambang pintu kamar sini, dua manusia yang sudah tak lagi muda menutup kedua mata. Namun tak sepenuhnya tertutup. "Wah, ini tidak benar."

Eakkk...

Bintang mendorong dada Zo, dan membuat ci.u.mannya terlepas. Bintang terkejut begitu kedua mata menemukan kedua mertuanya berdiri diambang pintu kamar. Wajah Bintang memanas. Malu yang kini Bintang rasakan. Rasa-rasanya Bintang ingin meminjam kekuatan halimunan milik boboi.boy agar tak terlihat oleh kedua mertuanya.

Sedangkan Zo dia menghela kasar dan melirik kesal pada Mama dan Papa. "Apa sih Ma, Pa? Kalau bertamu bisa ketuk pintu dulu, kan? Memangnya Mama dan Papa tidak ingat jika kami ini pengantin baru?"

Victor memicingkan mata. "Lah, Ma. Rupanya anak kita sudah menerima pernikahannya dengan Bintang. Sukur lah," Victor merangkul Sera dengan senyum remeh yang di tujukan pada Zo. "Kemarin menolak dan pakai acara minggat segala. Sekarang kok berbeda, apa sudah terjadi sesuatu di antara kalian berdua?" Victor bertanya sambil menatap Bintang dan Zo bergantian.

Bintang dan Zo terdiam mereka berdua bertatapan. Bintang ingin tahu jawaban apa yang akan di berikan Zo pada Papa Victor. Secara tadi pagi Zo mengatakan telah melakukannya.

"Papa dan Mama kepo! Kasih tahu tidak ya," jawabnya, Zo tidak bod0h tentu saja masih ingat pada kejahilannya pada Bintang. Kalau Zo menjawab seperti ini sudah pasti Bintang dan Papa Mama tidak tahu yang sebenarnya.

1
Elisabeth Ratna Susanti
keren pollll
Murni Dewita
👣
R 💤
kurasa sih, sudah begituuu zo
R 💤
Jangan mau Bin...Zo bisa marah....
Zuri
iya dah.. percaya aku
R 💤
hahahahahha/Facepalm/ dasar bocahhh
R 💤
benih2 cinta datang kepadakuuu uuu
R 💤
🤣🤣 suudzon...
R 💤
istri lu itu Zo
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Zuri
minus buat Zo/Smug/.. tinggal masuk blacklist aja lagi
Zuri
anu.???/Sweat//Sweat/
Cakrawala: wkwk.........
total 1 replies
Zuri
gak ada yg gak mungkin Zo
Elisabeth Ratna Susanti
sabar ya sabar 😃
iqbal nasution
oke
Zuri
makam??/Facepalm//Facepalm/
Zuri
tandanya mulai cinta
Zuri
istrimu itu malu malu meong zo.. lagian kalian juga msih bocah🤧
Zuri
dasar/Facepalm//Facepalm/
R 💤
nanti bakal tumbuh benih2 cinta dari keributan2 kecil itu hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!