***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.
.
.
setelah memakaikan baju kepada kedua putri nya Moana tersenyum bahagia karena Amora tidak henti henti nya memutar badannya hingga membuat dress lucu nya itu mekar
" lacanya aku cepelti plincecc " ucap Amora kepada diri nya sendiri
Maura yang belum bisa beraktivitas itu hanya bisa tertawa melihat nya
" Amora makan dulu ya sayang, tapi makannya kali ini sendiri dulu ya soalnya Mommy mau bertemu dokter Siska sebentar " ucap Moana kepada Amora seraya membukakan bungkus makanan yang di belikan nya tadi untuk sang putri
Amora menganggukkan kepalanya , Moana mengelus kepala Amora dengan lembut sambil tersenyum
" Mommy jangan lama lama ya " ucap Maura menatap ke arah sang Mommy
" iya sayang... " ucap Moana lalu melangkah keluar dari kamar rawat Maura
Moana menarik nafasnya dengan panjang lalu kembali melanjutkan langkah nya, ia harus menemui dokter Siska terlebih dahulu sebelum ia kembali kerumah Mami Vanessa.
setelah mengetuk pintu ruangan dokter Siska dan sudah mendapatkan izin untuk masuk, Moana melangkah kan kaki nya dan duduk di kursi yang ada disana setelah di persilahkan oleh dokter Siska
" ada yang bisa saya bantu bu " tanya dokter Siska dengan sangat Rama
Moana kembali menarik nafas nya lalu berkata " dokter bisa kah saya menyewa suster untuk menjaga kedua putri saya selama saya bekerja " jelas Moana matanya menatap kearah dokter Siska
dokter Siska menganggukkan kepalanya mengerti " bisa bu, anda ingin menyewa berapa suster " tanya nya
" satu saja dokter, tapi saya ingin dokter yang siap siaga mengurus keperluan Amora dan Maura selama saya bekerja " jelas Moana
" baiklah bu kalo begitu nanti saya akan mengirimkan satu suster yang akan mengurus dan menjaga anak ibu " ucap dokter Siska dengan senyuman yang tidak lepas dari bibir cantik nya
" terimakasih dokter, soal biaya nya nanti saya tranfer ya " ucap Moana yang di angguki oleh dokter Siska
setelah berbicara dengan dokter Siska, Moana berpamitan pergi sebelum ia benar-benar kembali ke rumah Mami Vanessa ia terlebih dahulu akan menemui kedua putri nya. di bukanya ruang rawat Maura disana Amora baru saja selesai dengan makanan nya , Moana tersenyum ke arah kedua putri nya dan melangkah menghampiri mereka.
" Maura, Amora Mommy mau kerja dulu ya, kalian berdua baik baik disini ya, dan Amora jangan nakal ya sayang jaga adek nya dengan baik, nanti ada suster yang akan menemani kalian disini " jelas Moana dengan lembut kepada kedua putri nya
Amora dan Maura menatap kearah sang Mommy " tapi ini cudah malam Mommy " ucap Amora khawatir
Moana tersenyum lalu mengangkat tubuh Amora dan mendudukkan nya di atas brankar Maura
" tapi Mommy harus bekerja sayang, tapi Mommy janji mommy gak akan lama, " ucap nya lagi , bersamaan dengan dokter Siska masuk bersama dengan seorang suster perempuan
" permisi bu " Ucap dokter Siska
" perkenalkan ini adalah suster yang akan menjaga Amora dan Maura selama ibu bekerja " lanjut dokter Siska memperkenalkan suster itu
suster itu tersenyum lalu mengulurkan tangannya kearah Moana " Suster Diana bu " ucap nya
Moana membalas uluran tangan dari suster Diana sambil tersenyum " saya titip anak anak saya ya suster, " ucap Moana
" iya bu "
" kalo begitu saya permisi dulu ya , saya harus memeriksa pasien lainnya " pamit dokter Siska
" terimakasih dokter " ucap Moana yang di angguki oleh dokter Siska setelah nya dokter Siska melangkah pergi dari sana
" oh iya Suster Diana, kalo begitu saya pergi dulu, saya titip anak anak saya ya, dan soal bayaran suster nanti saya tranfer " ucap Moana
" baik bu " ucap suster Diana
Moana kembali mengelus rambut kedua putri nya dengan lembut
" Mommy pergi dulu ya sayang, ingat jangan nakal dan jangan membuat suster Diana repot " ucap Moana kepada kudua putri nya
" siap Mommy " ucap kedua nya kompak, Moana tersenyum lalu melangkah pergi dari sana
Suster Diana menghampiri Amora dan Maura yang saat ini sedang menatap nya
" hay nama saya suster Diana, saya yang akan menjaga kalian .... nama kalian siapa " ucap suster Diana memperkenalkan dirinya
" nama aku Amola dan ini adek nya aku Maula, kami kembal dan lahil beda lima menit caja " jelas Amora dengan wajah lucu nya membuat suster Diana gemas melihat nya
" kalian sangat lucu " puji suster Diana mengelus kepala Amora dan Maura dengan lembut
" lucu dan cantik kan cuctel " ucap Amora dengan percaya dirinya seraya memasang wajah sok cantik nya
Maura yang melihat itu menatap sinis kearah sang kembaran " sok cantik banget cih " ejek Maura
" kan memang Amola cantik iya kan cuctel " ucap Amora melihat kearah suster Diana meminta pendapat dari wanita itu
suster Diana tersenyum lalu berkata " dua dua nya cantik "
" tuh kan dengal tuh apa kaya cuctel nya . .... " ucap Amora melihat kearah Maura
Maura hanya diam memang ia berbeda dari kembarannya itu Amora yang banyak bicara dan selalu menjuluki dirinya mirip seperti princess.
" oh ya saat nya Maura makan terus minum obat , ayo suster suapin ya " ucap suster Diana meraih mangkuk yang berisikan bubur di atas nakas , Maura menganggukan kepalanya
sedangkan Amora ia turun dari brankar kembarannya itu lalu melangkah kearah sofa di ambil nya buku gambar nya lalu kembali menggambar, suster Diana hanya tersenyum melihat nya lalu menyuapi bubur kepada Maura.
.
.
.
sesampainya di rumah Mami Vanessa Moana menarik nafasnya dengan panjang sebelum melangkah masuk, malam ini hidup nya akan berubah tetapi ini semua ia lakukan demi Maura demi pengobatan putri bungsu nya , seorang ibu rela melakukan apapun demi anak nya begitu pun juga dengan Moana yang rela menjadi seorang pelacur demi pengobatan sang anak.
perlahan kakinya melangkah masuk di ikuti oleh dua orang pengawal di belakangnya sesampainya di ruangan santai Mami Vanessa Moana langsung di persilahkan masuk dan kedua pengawal itu berpamitan pergi.
" silahkan duduk darling " ucap Mami Vanessa seraya meletakkan gelas yang berisikan wine di atas meja, di sana bukan hanya Mami Vanessa saja tetapi ada juga wanita cantik yang duduk di dekat nya seraya menatap kearah Moana
Moana mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang ada disana seraya menunduk
" ok Aurel kamu boleh pergi sekarang dan ingat kamar nomor 509 ya sayang " ucap Mami Vanessa lembut
wanita yang bernama Aurel itu segera berdiri lalu berkata " ok Mami " ucap nya lalu melangkah pergi dari sana dengan senyuman yang terukir di bibir nya
setelah kepergian Aurel Vanessa melihat kearah Moana wanita itu masih menunduk seraya menautkan jari jemarinya di atas paha.
" bagiamana sayang...? Are you ready " tanya Mami Vanessa
Moana mengakat wajah nya melihat kearah Mami Vanessa , ada keraguan di dalam hati nya dan Mami Vanessa mengetahui hal itu.
.
.
.