NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:136.1k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27. TIDAK BISA DIANGGAP REMEH

"Apa Teddy marah sama kamu?" tanya Damar yang berbicara dengan Fiona melalui sambungan telepon. Sejak siang ia terus terpikirkan wanita itu, terlebih melihat ada amarah yang tertahan di wajah Teddy saat memintanya untuk menjauhi Fiona.

"Enggak, kok, Mas," jawab Fiona. "Mas Teddy bukannya marah, dia cuma gak mau kalau kita jadi bahan omongan orang," imbuhnya menutupi yang sebenarnya.

"Kamu gak bohong, kan? Please, Fio, kamu gak perlu membela dia!"

"Aku gak membela Mas Teddy. Memang seperti itu kenyataannya. Soal tadi siang aku benar-benar minta maaf, Mas." Fiona terdiam sejenak. Memikirkan soal pesan yang terkirim pada Damar.

"Kamu gak perlu minta maaf. Kamu gak salah. Lagian wajar aja kan, kalau aku menemani kamu belanja? Sebelum dia, aku itu calon suami kamu," ucap Damar dengan nada terdengar kesal.

Fiona tampak menarik nafas dalam-dalam. Bingung harus bagaimana menjelaskan pada Damar bahwa ia tidak pernah mengirim pesan itu dan meminta Damar untuk menemaninya berbelanja. Hal semacam ini akan sulit dipercayai oleh siapapun.

"Fio," panggil Damar ketika hening di seberang telpon.

"Iya, Mas?" sahut Fiona.

"Kamu gak apa-apa, kan?" tanya Damar memastikan lagi. Entah kenapa ia merasa jika ada sesuatu yang sedang disembunyikan Fiona.

"Aku gak apa-apa, Mas. Oh ya, aku tutup teleponnya dulu ya, aku lagi makan soalnya."

"Oh, kamu lagi makan? Kalau begitu maaf sudah mengganggu waktu makan kamu."

"Gak apa-apa, Mas. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah panggilan berakhir, Fiona meletakkan ponselnya di atas nakas kemudian mengambil kembali sepiring makanannya yang baru ia makan beberapa suap, dan harus terhenti karena Damar menelpon.

*****

Fiona berdiri di dekat jendela kamarnya, memperhatikan pergerakan mobil Teddy yang baru saja keluar dari pelataran. Ketika mobil itu tak terlihat lagi, ia pun menutup jendela lalu gegas bersiap-siap. Pagi ini ia berencana untuk ke rumah adiknya. Sengaja ia menunggu Teddy berangkat ke rumah sakit terlebih dahulu, sebab tak ingin suaminya itu menawarkan tumpangan yang hanya akan menciptakan kecemburuan pada Agnes.

Setelah selesai bersiap-siap, ia pun keluar kamar dan mencari keberadaan Agnes untuk berpamitan. Tak mendapati wanita itu di kamarnya, ia pun segera menuju pelataran karena mungkin Agnes masih berada di luar.

Dan benar saja, saat hendak keluar rumah, ia berpapasan dengan Agnes yang akan masuk, wanita itu baru saja selesai menyiram tanaman setelah mengantar suaminya ke pelataran untuk pergi bekerja.

"Loh, kamu mau kemana?" tanya Agnes sembari memperhatikan penampilan madunya yang terlihat lebih rapih dari biasanya.

"Aku mau ke rumah Aidan. Mungkin pulangnya sore," jawab Fiona.

Agnes seketika terlihat tak setuju. "Kamu lagi hamil, gak baik kemana-mana sendirian. Apalagi rumah adik kamu itu cukup jauh dari sini."

Fiona menghela nafas. Sudah ia duga Agnes akan melarang. Ia tahu wanita itu bukan mengkhawatirkan dirinya, tapi mengkhawatirkan kandungannya.

"Kamu gak usah khawatir. Aku perginya naik Taksi, kok, jadi lebih aman. Aku sudah pesan tadi, bentar lagi Taksinya juga datang," ujar Fiona.

"Kenapa kamu gak minta Damar aja buat jemput kamu? Itu lebih aman daripada kamu harus naik Taksi sendirian."

Fiona mengerutkan keningnya, ia menatap wanita dihadapannya itu dengan lekat yang membuat Agnes terlihat sedikit salah tingkah. Ia kembali teringat dengan pesan yang terkirim pada Damar, awalnya ia tidak mencurigai siapapun, tapi dengan perkataan Agnes baru saja yang malah menyarankan agar ia meminta Damar untuk menjemput, ia jadi berpikir bahwa Agnes lah yang sudah mengirimkan pesan itu pada Damar, sebab hanya wanita itulah yang memang terakhir kali berada di kamarnya saat itu.

"Kenapa ngeliatin aku begitu?" Agnes merasa sedikit tidak nyaman dengan tatapan Fiona yang seperti sedang mengintimidasinya.

"Saat kita belanja perlengkapan bayi ke Mall, kamu kan yang minta Damar datang?"

Agnes tersentak, namun sebisanya ia menormalkan ekspresinya. "Aku gak punya nomor telpon Damar. Gimana mungkin aku ngirim pesan ke dia dan minta dia datang ke Mall untuk temani kamu belanja," elaknya.

Fiona seketika terkekeh pelan mendengarnya. "Bahkan kamu tahu persis bagaimana isi pesan itu, padahal aku gak bilang soal pesan."

Agnes seketika nampak gugup.

Tatapan Fiona kemudian berubah tajam pada wanita itu. Ia melangkah maju lalu menunjuk tepat didepan wajah Agnes. "Kamu bukan hanya lancang menggunakan ponselku, tapi kamu juga sudah membuat Mas Damar dan Mas Teddy terlibat kesalahpahaman. Aku ingatkan, jangan ulangi ini lagi! atau...." Ia menjeda kalimatnya dengan tarikan nafas. Menurunkan tangannya dari depan wajah Agnes, mencoba meredam emosinya.

"Assalamualaikum," ucapnya lalu gegas pergi dari hadapan wanita itu.

Tak berselang lama, taksi yang dipesan Fiona pun datang. Ia langsung masuk dan meminta supir untuk segera melajukan taksinya.

Agnes masih berdiri di tempatnya sembari menatap taksi yang ditumpangi Fiona kian menjauh. "Ternyata aku sudah salah menilainya. Dia tidak bisa dianggap remeh."

Sesampainya di rumah Aidan, ternyata adiknya itu sedang tak berada di rumah, begitupun dengan Jihan adik iparnya. Hanya kedua keponakannya yang berada di rumah bersama asisten rumah tangga.

"Bunda tadi ditelpon sama Ayah disuruh ke rumah sakit. Katanya Oma lagi sakit," adu Dafa, anak tertua Jihan dan Aidan.

Fiona seketika nampak cemas." Oma Kia sakit?" tanyanya memastikan.

"Iya, Tante."

Fiona langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, menghubungi taksi yang sebelumnya ia gunakan. Beruntung taksi tersebut belum seberapa jauh dan segera putar balik.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Fiona tampak cemas, duduknya pun terlihat gelisah. Mamanya sedang sakit, tapi tidak ada yang menghubunginya. Setetes air matanya jatuh, apa segitu marahnya kedua orang tuanya sehingga sakit pun enggan mengabari. Bahkan Aidan dan Jihan juga ikut tidak memberitahunya.

Tak berselang lama ia pun akhirnya sampai di rumah sakit. Ia menghubungi Aidan, namun tak ada jawaban, begitupun dengan Jihan. Dan akhirnya ia memutuskan menuju bagian administrasi untuk menanyakan di ruangan mana mamanya di rawat.

*****

"Pa, apa gak sebaiknya kalau kita kasih tau kak Fio kalau Mama lagi sakit?" tanya Aidan. Ponsel Jihan baru saja berhenti berdering, begitupun dengan ponselnya yang sejak tadi ia rasakan bergetar di dalam saku celana. Ia tahu itu kakaknya yang menelpon.

Papa Denis hanya diam dengan pandangan yang terus tertuju pada istrinya yang sedang tertidur. Sejak Fiona menika dengan Teddy, istrinya itu jadi sering melamun dan sering mogok makan, membuat asam lambungnya kambuh hingga kesehatannya pun menurun. Ia juga rindu pada putrinya itu, namun rasanya kecewa lebih besar.

"Pa, aku kasih tau kak Fio ya?" Aidan mencoba membujuk sang papa.

"Untuk apa memberitahunya. Kalau dia memang peduli sama Mama, sejak awal dia pasti sudah mendengarkan kami untuk tidak menikah dengan Teddy."

Di luar ruangan, Fiona mengurungkan niatnya untuk masuk begitu mendengar ucapan sang papa. Ia pun berbalik, melangkah dengan lunglai menjauh dari sana seiring air matanya yang menetes.

1
Aditya hp/ bunda Lia
kamu tuh kan bego yah kalah sama cewek modelan si etika cuma karena takut kamu sebagai CEO gak ada powernya ... 🤮
Sugiharti Rusli
semangat terus tuk melangkah Fiona, takdir Allah selalu yang terbaik bagi hambaNya pasti😊😊😊
Sugiharti Rusli
demikian juga dengan hubungan masa lalunya dengan Teddy maupun Damar, karena kalo dia paksakan juga akan ada yang tersakiti pastinya
Sugiharti Rusli
karena apapun itu terkadang yang baik menurut kita, ternyata bukan yang terbaik menurut Allah
Sugiharti Rusli
melepaskan dengan ikhlas semuanya, semoga kelak Allah menggantikannya dengan yang lebih baik lagi
Sugiharti Rusli
dia harus terus melangkah menempuh masa depannya sendiri entah dalam hal karir maupun pribadi
Sugiharti Rusli
sepertinya Fiona memang harus melepaskan orang" di masa lalunya secara keseluruhan yah
Rina
Semoga semuanya hidup dengan bahagia 🙏🏻🙏🏻
mama
emmm kappk km Damar,makanya klu mau ap2 itu selidiki n dulu. jgn main grusa grusu tiba2 nikah, takut amat ama ancaman Seorang jalang.. minimal tes DNA dulu agar km biaa punya senjats. Kecuali klu itu bner2 ank km, baru km gk bisa ngelaak. oon amat jd cwo, takut cm dgn ancaman
Rabiatul Addawiyah
Fio mmg bukan jodohmu Damar, ikhlaskan Fio yg tidak bisa kamu miliki.
ken darsihk
Yang pertama 🤭🤭
Nurlinda: hehehe 😁🤗
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Nadine Zahra
kasihan Agnes makan hati, mendingan lepaskan sj Teddy percuma juga raganya dimiliki tapi hatinya tidak apalagi anaknya fio ada
Dwi Rustiana
mantap Mak mereka memang harus dikasih syok terapi biar g lempeng2 aja hidupnya diatas penderitaan Fiona
dan jngan lupa segera datangkan pangeran Dubai 🤣🤣🤣
Nurlinda: harus gitu pangeran Dubai? gamau Pakistan atau Prindapan 🤭🙈
total 1 replies
Eva Karmita
jangan sedih Teddy kamu masih punya Agnes dan anaknya Fio , percuma air mata mu tak kan bisa membuat Fio jadi istrimu jadi ya jalani aja mungkin Fio hanya menjadi istri sementara dan akan jadi kenang"an yg indah di hidup mu, kan kamu juga yg udah menikmati madu kesucian Fio pertama kali
Nurlinda: ahaiii /Chuckle/
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Sedih dan perih banget pastinya Fiiona dgn kenyataan ini.
Lanjut thor
Valen Angelina
trus paksa pisah sama Teddy lalu mau sama damar gtu...klo nikah sama damar sama aja istri kedua Fiona hahahjaa
Nurlinda: hahahaa lucu ya
total 1 replies
Naufal Affiq
semoga kedepan nya lebih baik lagi fio
ken darsihk
Meng sedih tapi ini memang harus terjadi agar Fiona bisa menata hidup ke depan nya 😭😭
Sugiharti Rusli
semoga ke depan Fiona bisa melanjutkan hidupnya kembali, entah akan seperti apa nanti kisahnya yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!