Hati Yang Berani

Bab 25

" Raka, Irma! Disini! " Panggilku pada mereka.

Mereka melihat gerakan tanganku yang melambai ke arah mereka jadi mereka pun turun dan datang padaku.

" Faisal....! " Panggil Raka

Mereka menghampiri kami dan Yamato tiba-tiba berbisik padaku dan berkata.

" Stt.....ada pacar lu noh...."

" Gua tonjok lu..." Jawabku.

Kami berdua berbisik dan tidak sadar kalau mereka sudah sampai di depan mata kami. Dan Raka tiba-tiba menghampiriku dan melihat badanku dengan ditail.

" Lu masih hidup? " Tanya Raka padaku.

" Iyalah! " Jawabku.

" Alhamdulillah......gua kira lu bakal mati. Ternyata engga, emang ajaib tubuh lo ini..." Ucap Raka dengan mengusap dadanya.

" Tapi Amir mana? " Tanya Raka.

" Iya....Amir mana? " Sambung Irma.

" Eee...mmm....." Aku bingung bagaimana harus mengatakannya, aku takut Irma akan terkejut dan tidak dapat menerimanya apalagi ini sedang situasi perang, aku hanya khawatir dia akan menangis sejadi-jadinya dan kecewa pada semua.

Tapi dia mendekatiku dan memegang pundakku.

" Aku tau....tidak apa-apa...." Dia berkata seperti itu dengan mata berkaca-kaca.

" Kamu engga sedih....? " Tanyaku dengan melepas pegangan tangannya dari pundakku.

" Sedih sih....tapi kan seperti kata dia.... Sedih engga ada gunanya juga..." Jawabnya.

" LIHAT! "

Arga masih bertahan dengan helikopternya dan dia membawa pria berbadan besar tadi tapi ini ada yang aneh dengannya. Dia memakai baju besi? Lalu aku bertanya pada Yamato tentang baju besi.

" Eee.....mat. apa kita bikin baju besi....? " Tanyaku dengan melihatnya.

" Di angkatan udara baru prototipe, dan itu di kunci di ruang rahasia! " Jawabnya dengan tegas.

Artinya baju besi itu belum resmi sepenuhnya untuk di pakai tapi kurasa Arga mendapatkannya karena.....

" Saya beri tahu dia tentang ruang rahasia itu dan memberikan kuncinya padanya dan percaya kalau dia bisa di percaya "

" Tapi kenyataannya sekarang....dia menggunakan baju itu untuk menghancurkan kita! " Jelas Yamato.

" Eee....tapi itu baru prototipe kan? Artinya fungsinya belum sepenuhnya kuatkan? " Tanya Raka.

" Memang. Tapi baju itu bisa menangkis serangan seberat 300kg! " Jawab Yamato.

Kami semua terdiam setelah mendengarkan penjelasannya. Kami membayangkan betapa kuatnya baju itu, itu baru prototipe belum resmi. Lalu aku bertanya.

" Tapi kalau itu prototipe pasti ada kelemahannya kan?? "

" Ya, ada di bagian helmnya, karena helm itu bahan besinya hanya 100kg! "

" Itu sama aja kuat ga si?! " Tanya Raka

" Hey mungkin Mamat bener. Kita harus memukul kepalanya dengan paluku! " jawabku dengan senang.

" Hm! " mereka mengangguk untuk menjawabnya dan aku pun punya rencana untuk menggetok kepala si pria itu. Jadi kami membuat rencana untuk mencapai kepalanya dan menggetoknya, ini adalah bagian favoritku menggetok kepala orang. Dan disaat kami sudah selesai membuat rencana tiba-tiba helikopternya menembak ke arah kami.

" HEY! Tidak sopan hey! " Tegur Raka ke helikopter Arga.

" Baik! Semuanya mengerti?! " Tanya Yamato dengan semangat.

" YA! Mari kita mulai! " Jawab Raka dengan semangat juga.

" Baik Raka kau akan menjadi jembatan kami, jadi lakukan yang terbaik! " Ucap Yamato pada Raka.

" Hah! Jangan remehkan saya marsekal! " Jawab Raka dengan bangga.

" Kita mulai! " Ucapku dengan menonjok tanganku.

Kami semua mengambil posisi. Aku dan Yamato menaiki Fifi, Yamato akan menyetir helikopternya dan Raka yah kalian pasti sudah tahu dia akan menjadi pemimpin tim meriam. Dia akan memberi kami perintah untuk menyerangnya karena dia ada di bawah jadi lebih mudah melihat pergerakan mereka.

" Tes. Raka kau siap?! " Tanyaku di wolkie talkie.

" Gua selalu siap! " Jawab Raka

" Baik pertama serang helikopternya! " Perintah yamato pada Raka.

" Hah itu mudah! "

" Semuanya! Serang baling-balingnya! "

Bom! Raka memang hebat dia berhasil mengenai baling-baling dengan satu tembakan meriam. Karena baling-baling hancur helikopternya jatuh menuju tanah tapi tetap saja helikopternya tidak jatuh. Kami tidak ingin membunuh Arga karena kami diperintahkan oleh pemerintah untuk membawanya hidup-hidup ke hadapannya.

Tapi pria berbaju besi itu menembakkan kami sebuah basoka tapi itu hanya mengenai sayap pesawat kami. Dan itu membuat pesawat kami tidak seimbang dan kami tidak sadar kalau mereka menyangkutkan mereka pada pesawat kami.

" Ugh! Berani-beraninya kau merusak Fifi! " Ucap Yamato dengan marah.

" Mereka menuju kita mat! " Ucapku dengan menunjuk mereka.

" Kalau begitu ki- "

" Jangan khawatir aku yang akan mengurus mereka! " Potongku pada Yamato.

Aku pergi ke pintu pesawat dan memotong pengait mereka.

" Bye pakyu! Hahahahhahahahahahha! " Ucapku dengan mengejek mereka.

Tapi mereka tidak menyerah semudah itu, mereka malah menembakkan ku dengan basoka. Tapi aku berhasil menghindari semua serangan dan kembali mengejeknya.

" Yaahhh.....aimnya jelek..."

Mereka kelihatanya semakin marah, aku takut kalau mereka akan menembakkan ku dengan senjata yang lebih besar lagi, jadi aku menyangkutkan taliku ke helikopter mereka dan berayun ke helikopter mereka.

" Nah saya ada disini. Jadi kalian bisa nyerang saya lebih mudah.

" WOYYY!!! Faisal kenapa lu disitu!!?? " Teriak Yamato dari dalam pesawatnya.

" Tenang mat. Gua cuman pengen bertarung Ama dia disini..." Jawabku.

" Ohhh....kau menantangku ya? " Tanya Arga.

" Ya! Aku menantangmu lagi untuk bertarung melawanku disini " jawabku dengan menantangnya.

" Punya nyali juga kau FAISAL.....!! " Jawabnya dengan mengayunkan pedangnya kearahku.

" Kau pikir aku akan berakhir seperti Amir? Aku sudah membawa persiapan! " Jawabku dengan menangkis pedangnya dengan paluku.

Kami bertarung dengan sengit tapi dari tadi kami hanya saling menangkis serangan karena tidak ada satupun dari serangan kami terkena satu sama lain sehingga Arga kewalahan dan memanggil pria berbaju besi itu.

" Huh? " Bingungku.

" Kau memang bisa menangkis semua seranganku tapi apakah kau bisa menangkis serangannya?! " Ucapnya dengan tersenyum licik.

Aku tidak takut sama sekali dengan ancamannya karena dia tidak akan bisa menahan paluku yang amat berat ini.

" Bukan hanya menangkis serangannya tapi juga bisa membuatnya jatuh! " Sombongku.

Tidak apa sekali-kali aku bersikap sombong di hadapan orang lain terutama orang seperti dia, tapi kurasa ejekanku membuat dia marah haha....

" berani-beraninya KAU! "

" Serang dia! "

lalu pria itu mendekatiku dan ingin memukulku tapi aku berhasil menghindarinya dengan mudah. Dia hanya berbadan besar tapi gerakannya lambat. lalu aku mengejeknya agar dia semakin marah.

" Hey! Hanya segitu saja kemampuanmu? "

Wajahnya jadi semakin lucu karena dia mulai marah kepadaku dia menyerangku lagi dengan cara yang sama tapi kali ini dengan senjatanya. dia mencoba memukulku dengan senjata tumpul itu tapi tetap saja aku berhasil menghindarinya.

" Sudahlah....kau menyerah saja seranganmu saja tidak berhasil mengenai ku sedikit pun! " Ejekku lagi.

" kau memang menyebalkan!!! " Teriaknya dengan marah.

waw. kurasa aku membuatnya semakin marah dia kali ini serius menghadapi ku. dilihat dari tatapannya dan kecepatan menyerangnya aku tidak boleh bermain-main dengannya kali ini.