NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Sahabatku

Terpaksa Menikah Dengan Sahabatku

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:148.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Alan ... menikahlah dengan Delila, ku mohon! Aku sangat mencintai anakku Delila, aku paling tidak bisa terima bila dia di permalukan. Nelson Jocelyn

Saya tidak mau karena saya tidak mencintainya. Alan Hendra Winata

Maaf, maafkan aku telah menyeretmu ke dalam masalah besar ini. Delila Jocelyn

Pernikahan yang tak di inginkan itu apakah tumbuh benih-benih cinta atau hanya akan ada rasa sakit yang menjalar di antara keduanya?

Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur Bersama

"Ngapain senyum-senyum." Delila kembali berdecak kesal melihat suaminya yang senyum-senyum tidak jelas.

"Aku nggak marah kok Delila. Aku cuma kesal aja," jawab Alan beralasan.

"Kesal sama aku?" tanya Delila sembari menatap suaminya sedalam mungkin dan hal itu berhasil membuat jantung Alan berdetak kencang seolah ingin keluar dari sarangnya.

"Iya kesal karena kamu nggak mau nunggu aku di pintu." Alan kembali beralasan yang memang bukan suatu kebohongan. Dan hal itulah yang Alan rasakan saat ini.

"Maaf, aku tak tahu kalau kamu pulang sore," ucap Delila penuh sesal.

"Nggak apa-apa Delila, aku yang salah karena nggak memberitahu kamu dari awal. Maafkan aku juga ya," pinta Alan dengan nada memohon.

Seulas senyum terbit di bibir Delila dan menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Alan, kita ini belum lama kenal. Dan tentunya aku belum bisa menebak apa yang kamu inginkan dan apa yang tidak kamu suka. Jika suatu saat nanti bila ada yang kamu inginkan, tolong bilang saja sama aku dengan jelas. Aku nggak ngerti kalau kamu pakai kode-kode cemberut kaya gini," ucap Delila mengutarakan semua unek-uneknya.

Sebuah lengkungan indah menghiasi wajah Alan, dia kembali terpesona dengan Delila dan juga sikapnya yang lembut dan mampu menghangatkan hatinya.

"Iya Delila, aku minta maaf. Jadi bagaimana? Kamu mau kan tidur bareng sama aku? Aku janji nggak akan macam-macam," tanya Alan memastikan kembali bahwa istrinya itu setuju dengan permintaannya. Bahkan saat ini Alan tengah menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Delila.

"Mmm ...." Tampak Delila yang tengah berpikir untuk sesaat.

"Please, Delila ... aku mohon," pinta Alan dengan nada memohon sembari menyodorkan segelas cup greentea yang dia bawa.

Bukannya menjawab justru Delila menyambar segelas greentea itu dari tangan Alan. Menancapkan sedotan ke dalamnya dan kemudian meminumnya dengan penuh semangat.

"Baiklah," jawab Delila pada akhirnya mengiyakan keinginan suaminya.

Alan tersenyum lega ketika mendengar jawaban istrinya itu.

"Hanya ini sogokannya? Aku nggak mau kalau cuma segelas greentea aja." Lanjutnya kembali menyesap minumannya.

Sudut bibir Alan kembali terangkat ke atas, dia begitu gemas melihat sikap dan perilaku Delila. Alan berusaha menahan diri untuk tidak merengkuh tubuh istrinya itu dalam pelukannya. Jujur dalam hatinya ingin sekali dia melakukan hal itu.

"Kita tidur dimana?" tanya Delila yang masih menunduk menikmati minumannya. Tanpa Delila tahu saat ini Alan tengah memperhatikannya dengan sangat gemas.

"Mmm ... Bagaimana kalau tidur di kamar kamu aja. Barangku kan nggak banyak, jadi nggak susah tinggal angkut aja deh," jawab Alan sambil terkekeh.

"Mulai kapan?" tanya Delila lagi.

"Kalau pindahannya mulai sekarang, bagaimana?" usul Alan pelan-pelan.

"Mmm ... boleh," jawab Delila sembari mendongakkan wajahnya.

"Nih udah habis!" Ujarnya dengan senyum mengembang dan Alan tertawa melihat itu.

"Tuh kan Pak manager lebih ganteng kalau senyum begini," goda Delila sembari menaik turunkan alisnya.

Alan semakin keras berusaha tidak menggerakkan tubuhnya karena sedikit saja bergerak, sudah di pastikan Delila akan berada dalam pelukannya.

"Ayo kita mulai bereskan sekarang," ajak Delila yang berjalan duluan meninggalkan suaminya yang terdiam terpaku itu.

Tampak Delila yang sedang sibuk membantu Alan membenahi semua baju dalam lemari dan memasukkannya ke dalam koper. Sementara Alan tengah membereskan segala barang yang berada di atas meja dan juga toilet.

Setelah selesai keduanya berjalan beriringan menuju kamar Delila.

"Selamat datang, dan semoga betah berada disini," ucap Delila sembari tertawa.

Tawa yang kini menular pada suaminya. Alan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan sambil menarik nafas dalam. Dia menghirup rakus aroma wangi kamar Delila yang begitu dia rindukan.

Rindu? Ya tanpa sadar Alan telah merindukan wangi tubuh Delila. Alan pun tersenyum samar.

Wangi aroma musk bercampur mawar juga lily yang begitu memanjakan indra penciumannya. Wangi khas yang kini menjadi favoritnya.

"Sampai kapan kamu berdiri disitu?" tanya Delila tersenyum geli membuyarkan lamunan Alan.

"Ah iya," jawab Alan sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tiba-tiba rasa canggung menggelayuti dirinya seperti seorang remaja yang baru berkenalan.

"Mmm ... kamu mau simpan dimana bajunya?" tanya Delila kembali.

Kedua netra Alan tertuju pada lemari putih yang berada di sudut kamar itu. Dia yakin lemari Delila telah penuh dengan semua barang istrinya itu.

"Ngh ... nggak usah di keluarin. Aku taruh di pojok aja nanti biar aku ambil baju langsung dari koper," jawab Alan

"Oh, baiklah kalau begitu," ucap Delila yang sedikit tersenyum kecut.

Terlihat jelas perubahan di raut wajah Delila yang begitu mencolok. Dan hal itu menarik perhatian Alan yang kini tengah memperhatikan Delila. Namun detik selanjutnya sikap Delila kembali ceria, membuat Alan mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Malam kian larut, Alan berjalan menuju kamar mandi untuk berganti baju. Dia telah membawa baju ganti sebelum dia membersihkan diri. Alan pun keluar dengan memakai baju piyama seperti biasanya saat dia akan tidur.

"Besok jam berapa jemput Ibu?" tanya Delila, kini mereka telah berbaring di atas ranjang dengan dua guling yang menjadi pembatas di antara keduanya.

"Pukul setengah 8 pagi aja kita pergi ke bandara. Aku sudah ijin nggak masuk besok," jawab Alan.

"Oh, baiklah. Apa boleh aku ikut?" tanya Delila lagi.

"Tentu saja boleh Delila," jawab Alan dengan senyum manisnya. Kedua netranya masih menatap lekat wajah cantik Delila.

Keduanya saling bersitatap satu sama lain hingga akhirnya Delila memutuskan kontak mata lebih dulu dan berucap.

"Terimakasih, selamat malam Alan." Delila memutar tubuhnya dengan tidur memunggungi Alan dengan jantung yang berdetak kencang.

Sementara Alan masih terdiam mematung tanpa mengalihkan pandangannya dari Delila yang terbaring di sebelahnya. Rasa senang, aneh, dan juga tak percaya kini bercampur aduk dalam hatinya.

Perlahan tangan besar Alan bergerak terulur, mencoba ingin menggapai pundak istrinya itu. Namun belum juga sampai tangannya pun berhenti membeku. Apa yang harus dia katakan pada Delila jika tiba-tiba memeluknya. Mungkin saja hal itu bisa membuat Delila terkejut.

"Tahan dirimu Alan ... sadarlah dengan posisimu," lirih Alan yang hampir saja tak terdengar. Dengan terpaksa, Alan menarik kembali tangannya dan memutar tubuhnya. Dia berusaha memejamkan matanya untuk masuk ke alam mimpi.

🌷🌷🌷

Pagi pun tiba, tampak Delila yang masih terbaring di atas ranjang. Dia menopang kepalanya dengan satu tangan dan tangan yang lain memeluk guling. Kini posisinya terbaring menghadap suaminya.

"Selamat pagi," sapa Delila dengan tersenyum.

"Pagi," jawab Alan. Rasa hangat memenuhi dadanya saat ini. Selain itu ada rasa nyaman dan lega yang terasa olehnya.

"Apa tidur kamu nyenyak?"

.

.

.

🌷Bersambung🌷

1
jhiee
cacat nya Delila apa sih?
Harwanti Jambi
pasti ku baca kk
Harwanti Jambi: selalu suka ☺☺
Bilqies: terimakasih kak, semoga suka dengan alur ceritanya 🤗🥰🙏
total 2 replies
nonoyy
yeeeeee happy ending thanks thor
Bilqies: sama2 kakak say 🥰
jangan lupa mampir di karya author yang baru ya 🥰🙏
total 1 replies
nonoyy
kerennn.. ngak kerasa udah hampir end 😊
Bilqies: terimakasih kakak sudah mampir di cerita recehku ini 🥰🙏
bila berkenan jangan lupa mampir juga di cerita receh baruku, bab nya udah banyak ya kakak say 😍🙏
total 1 replies
Kaizy celine
Sama2 semogaaa sukses selalu dengan karya2 selanjutnya❤️❤️
Kaizy celine
Yeahhh happy ending semuanya🥰🥰🥰
Kaizy celine
Cocoklah .. gita janda baik hati , lucas yg sudah tdk perjaka tpi udah tobat🤭
Kaizy celine
Gitaa ??
Nurminah
anak Gita berarti si davina ya
ora
Sama-sama Kakak. Maaf juga kalau aku ada salah dalam berkomentar. Untuk Kakak sukses selalu, untuk karya-karyanya🥰🥰😘💪
Bilqies: lah kok gitu, up aja kak gpp

nanti aku mampir di karya kakak 🥰
ora: Iya, Kak🥰

Kalau aku insyaallah Kak. Karena sekarang rasanya sudah nggak sepercaya diri itu, walau tetap nulis tapi hanya aku simpan di draft🤭
total 3 replies
am
pelagiat, sama ceritanya yg kek di sebelah
Kaizy celine
Alan cemburu buta nih ye ... selamat ya alan delila ... smoga anak kalian tumbuh besar dan lucu ...
Kaizy celine
Amiinn semangatt yaa thorr🥰👏🏻😘
Bilqies: Amin 🤲🤲

makasih kak 🥰🙏
total 1 replies
Kaizy celine
Enaknyaa punya suami yg perhatian dan sweet🤭
Kaizy celine
Kalo dikampung bakal jadi bulan2an nih lucas
Kaizy celine
Kek drakor2 uhuyyy
Kaizy celine
Alan bak seorang artiss yg tampan🤭
ora
Amiin. Semangat selalu untuk Kakak dan sehat selalu🤲💪💪🥰
Bilqies: Amin 🤲🤲

semangat kakak 💪💪🥰🥰🙏
total 1 replies
Kaizy celine
Selamat yaa delila dan alan ... pasti baby kalian lucu .. kasian ya lucas meratapi kehilangannya
ora
Selamat untuk Alan dan Delila atas kelahiran baby Ethan🥰
Bilqies: terimakasih kakak cantik 🤗🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!