Senja dan Langit harus terpisah karena orang tua Langit yang tidak menginginkan anaknya berhubungan dengan wanita miskin seperti Senja.
Langit dipindahkan ke luar negeri. Dua bulan perpisahan, Senja baru menyadari jika dia mengandung anak Langit. Orang tua Senja yang malu karena anaknya hamil di luar nikah, mengusir Senja dari rumah.
Enam tahun berpisah, Senja bertemu lagi dengan Langit yang telah memiliki istri. Bagaimana hubungan Senja dan Langit selanjutnya?
Selamat membaca, terima kasih.
Fb Reni Nofita
IG Reni_Nofita79
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Penyesalanku
Harusnya Tuhan ciptakan waktu berjalan dua arah, supaya aku bisa kembali ke masa lalu untuk menghapus semua penyesalan dan kesalahanku. Seandainya aku terlahir kembali, akan kuperbaiki kesalahan dan penyesalanku di masa-masa itu. Penyesalanku adalah pernah hadir ke dalam kehidupanmu dan menghancurkan kesempurnaanmu.
Langit begitu kagetnya mendengar kenyataan jika Senja pergi dari desa karena di usir ayah tirinya, bukan merantau seperti yang Langit dengar dari tetangga. Yang menjadi pertanyaan bagi pria itu, Senja hamil anak siapa?
Selama dia mengenal Senja, wanita itu hanya dekat dan berhubungan dengannya. Langit masih ingat jika yang merenggut mahkota gadis itu adalah dirinya. Apakah itu artinya Senja mengandung anaknya?
"Terus apa yang terjadi setelah Senja di usir ayahnya?" tanya Langit. Dadanya terasa nyeri saat bertanya tentang itu.
Jika memang Senja mengandung anaknya, Langit tidak tahu apa yang akan dia lakukan untuk meminta maaf pada wanita itu. Pastilah dia sangat menderita harus menanggung semuanya sendiri.
"Senja mengalami kecelakaan dan di tolong seorang ibu. Ibu itu lalu membawa Senja ke kota ini dan mempekerjakan dia di rumah makan milik ibu itu."
"Dalam keadaan hamil Senja bekerja di rumah makan?" tanya Langit dengan lirih.
Joni dan Alex menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Tubuh Langit terasa lemas. Apakah saat Senja hamil berbarengan dengan dia yang di rawat? Setelah kembali dari kampung saat neneknya meninggal, Langit sempat sakit dan dirawat. Selama tiga bulan badannya terasa lemas dan selera makan kurang.
Langit yakin benar jika itu anaknya. Senja tidak pernah berhubungan badan selain dengannya. Pria itu merasa menjadi laki-laki paling be*jat karena meninggalkan aeorang gadis setelah kehormatannya di renggut.
"Apakah itu anakku?" tanya Langit. Walau dia yakin itu anaknya, tapi Langit butuh kepastian juga dari orang suruhannya.
"Kemungkinan besar itu memang anak Bapak. Senja mendaftarkan nama Bapak saat anaknya dilahirkan."
Langit menyandarkan tubuhnya yang terasa lemah. Dadanya makin terasa nyeri. Yang menjadi pertanyaan Langit saat ini adalah, kenapa Senja tidak berterus terang tentang anak mereka saat bertemu kemarin? Apakah dia begitu bencinya padaku sehingga menyembunyikan semua kebenaran ini? Tanya Langit dalam hatinya.
Langit menarik rambutnya frustasi. Mengapa dia tidak pernah berpikir mengenai kemungkinan ini saat melakukan hubungan. Pria itu membayangkan bagaimana penderitaan Senja yang harus mengandung, dan melahirkan seorang diri.
"Ceritakan semuanya. Apa yang dia lakukan saat hamil, hingga melahirkan!" ucap Langit.
Dua orang suruhan Langit itu mengatakan semuanya. Jika selama hamil ada wanita dan seorang Dokter yang selalu membantu Senja. Bahkan hingga saat ini Dokter itu masih terus membantunya.
"Jadi setelah melahirkan, Senja bekerja dengan berjualan online dan kebutuhan sehari-hari untuk biaya hidup dan kuliahnya. Hingga dia melamar pada perusahaan milik orang tua Bapak sebagai office girl. Hingga dia akhirnya diterima di bagian keuangan hingga menjadi kepala keuangan," ucap Alex.
Langit menghela napas dalam, membayangkan semua penderitaan dan rintangan yang dihadapi Senja untuk membesarkan buah hatinya seorang diri.
Apakah itu yang membuat Senja menjadi dingin dan tampak sangat membenci diriku? Apakah Senja berpikir jika aku sengaja meninggalkan dirinya? Tanya Langit dalam hatinya.
Senja tidak tahu bagaimana menderitanya Langit menahan rindu untuk dapat bertemu dirinya. Hingga dia harus mengikuti keinginan kedua orang tuanya untuk menikah agar dapat bertemu kembali dengan Senja.
Seandainya orang tua Langit tidak menjanjikan dia boleh kembali ke Indonesia setelah menikah, mungkin Langit tidak akan pernah menikahi Mawar. Sekali lagi semua dia lakukan hanya agar bisa bertemu Senja.
Langit terbayang wajah bocah yang berlari memanggil Senja dengan sebutan Bunda. Berarti itu putrinya. Langit sudah tidak sabar ingin bertemu putri kecilnya.
...****************...