NovelToon NovelToon
MARTA BAKRUN

MARTA BAKRUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Matabatin / Berbaikan / Menantu Pria/matrilokal / Cinta Beda Dunia / Cinta Murni
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Seorang pemuda berasal dari golongan menengah berharap mendapakan jodoh anak orang kaya. Dengan perjuangan yang keras akhirnya menikah juga. Menjadi menantu orang kaya, dia begitu hidup dalam kesusahan. Setelah memiliki anak, dia diusir dan akhirnya merantau. Jadilah seorang pengusaha sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXVI ADA YANG SALAH

      Setelah melihat banyak orang, pak Dul merasa kaget, lantas ia berkata ;

     " Lagi pada apa kalian ?" tanya pak Dul.

      Mereka yang sedang berada di situ menjawab dengan berbagai alasan dan jawaban, ada yang ingin melihat, ada yang ingin ikut jadi kaya, pengen ikut usaha, dan masih banyak alasan yang lain. Pak Dul dengan bangganya mengatakan

    " Kertas ini datang langsung dari orang Kecamatan yang memilih saya untuk menjadi kaya, kalau kalian mau, silahkan ikutan," kata pak Dul sambil mengajak yang lain.

    Sementara orang-orang yang tadinya berkumpul di situ mulai pada pulang, hanya beberapa orang saja yang masih ingin melihat pak Dul akan mengisi data diri di lembaran terakhir.

    " Nanti diisi datanya tuh pak Dul, kata Juned sambil melihat formulir di kertas itu.

    " Ya iya....masa tidak," jawab pak Dul.

     Akhirnya pak Dul mengisi formulir yang tersedia.

     " Nama, Dulhamid bin Sarkam, terus ini tempat dan tanggal lahir, di rumah tanggal tidak tahu, terus ini jenis kelamin, kelamin itu apa, terus ini, agama, Islam, terus ini, alamat, jalan lurus dekat pohon mangga ada pagar hitamnya, terus ini, usaha di bidang, bidangnya sudah meninggal, terus ini, modal yang dibutuhkan, modalnya berupa uang , terus ini, disetorkan ke, kepada pak Didi, terus ini, mengetahui petugas , saya tidak tahu, terus ini, tanda tangan pemohon, siapa ya," ujar pak Dul saat mengisi formulir itu.

    Juned dan juga yang lain, yang masih berada di situ ketawa cekakakan melihat pak Dul mengisi formulir di kertas itu.

    " Apa Ned, kok ketawa sih," tegur pak Dul sambil menutup pulpennya.

     " Wah, hebat ya , pak Dul bisa jadi petugas sensus penduduk, isiannya hebat, rupanya dulu pak Dul sekolahnya tinggi juga, pandai mengisi formulir," ujar Juned sambil cekakakan tiada henti sampai sakit perut. Begitupun yang lain, semua tertawa menyaksikan pak Dul mengisi formulir.

     Setelah diisi, kertas tadi dilipat dan dibawa masuk oleh pak Dul. Kemudian pak Dul keluar lagi, sementara Juned masih duduk bersama Harun dan Kadi.

    " Gimana Ned hasil isian saya tadi," tanya pak Dul kepada Juned.

    " Hebat pak, hebat itu, pasti pak Camat juga akan kasih hadiah pak," jawab Juned.

    " Iya ya Ned, itu hasil kerja pak Dul yang paling hebat, bisa jadi juara menjawab terbaik se dunia," kata Kadi sambil ketawa ngakak.

    " Wah....anak ini, dasar nggak bisa isi formulir ya, makanya ketawa," kata pak Dul.

    Juned dan Kadi akhirnya pulang sambil ketawa cikikikan. Sementara pak Dul masuk dan membuka tulisan tadi.

                     FORMULIR

       NAMA ; Dulhamid bin Sarkam

Tempat dan tanggal lahir ; Di rumah, tidak tahu.

Jenis kelamin ; kelamin itu apa

Agama ; Islam

Alamat ; Jalan lurus dekat pohon

                 mangga ada gerbang

                 hitamnya

Usaha di bidang ; Bidangnya sudah

                                meninggal

Modal yang dibutuhkan ; modalnya berupa uang

Disetorkan ke ; kepada pak Didi

      Mengetahui petugas

         saya tidak tahu

         -------------------------

                                        Pemohon,

                                         Siapa ya

       Pak Dul merasa yakin jawaban itu pasti benar dan dinilai pasti akan dapat nilai 100, pikirnya.

    Sekitar pukul 19.25 WIB, pak Sarmin mendatangi rumah pak Dul, di situ pak Samin seperti biasa sudah disediakan kopi dan makanan ringan.

      " Sudah selesai ngisi formulirnya Dul," tanya pak Sarmin.

    " Sudah dong, nanti pasti isian saya dapat nilai besar Min," kata pak Dul.

    Pak Dul masuk lalu mengambil kertas tadi dan menyerahkannya kepada pak Sarmin. Setelah menerima kertas itu, pak Samin lalu membaca isian formulir.

    " Lho....ini kok ngacoh nih isiannya Dul, dasar pe A luh," kata pak Samin sedikit emosi.

     " Gimana Min, hebat kan, itu isiannya pasti benar semua kan," kata pak Dul sambil bertanya.

    " Hebat dengkulmu, masa tempat dan tanggal lahir diisinya di rumah terus tidak tahu, pe A luh," kata pak Samin.

    " Wah, luh yang pe A , Min", sahut pak Dul dengan tegas.

    " Eh Dul, tempat tuh artinya dimana ", jelas pak Samin.

     " Kan saya dilahirkan di rumah Min....masa di pinggir kali, orang di rumah," jelas pak Dul.

    " Wah....maksudnya itu nama Kabupaten, terus ini lagi, tanggal lahir kok tidak tahu," ujar pak Samin.

    " Saya kan waktu lahir masih bayi Min, jadi ya tidak tahu, dasar luh, kamu itu sok tahu, masih bayi kok sudah tahu tanggal," kata pak Dul sambil nunjuk-nunjuk pak Samin.

     " Wah.....kamu itu be Dul, dikasih tahu malah ngeyel, ini salah Dul be Dul," tegas pak Samin sambil sedikit kesel.

      Pak Dul yang merasa isian formulirnya benar dan paling hebat, segera memasukannya ke dalam lemari. Pak Samin jadi kesal juga, sehingga beliau nggak sengaja kakinya menyenggol kaki meja, lalu tumpa segelas kopi milik pak Dul.

    " Wah...dasar pe A, basah nih ," kata lak Dul.

    " Maaf Dul, nggak sengaja," jawab pak Samin.

     Pak Dul memanggil istrinya untuk membikin kopi yang baru, sementara oak Samin tidak mau berdebat lagi, yang jelas itu pasti formulir nya salah mengisi.

     Sambil menikmati kopi dan hidangan lain, keduanya mengobrolkan sebuah usaha yang akan membuat dirinya kaya. Pak Samin tidak begitu serius, beliau malah sengaja mengerjai oak Dul. Lalu muncul pak Kandeg juga pak Mano yang ikut nimbrung di situ, tentu dengan pembahasan lain.

" Kalian dari mana mau kemana, kok buru-buru banget ?" tanya pak Samin.

" Mau ke sini Pak Samin, katanya pak Dul dapat surat panggilan dari pak Camat, begitu berita tersebar," jawab Mano.

" Ooooh itu, jadi gara-gara si Dul membaca dengan suara keras itu menyangka dapat surat dari pak Camat, wah.....hebat juga tuh, tapi aslinya , kenyataanya bukan begitu No, si Dul ini mau usaha melalui pengajuan ke kantor Desa, rencananya mau ambil program , untuk buka usaha di rumah, begitu," jelas pak Samin.

" Terus sudah dapat belum pak," kata Mano.

" Ya belum, orang baru mengusulkan saja, belum diproses, itupun kalau disetujui, kalau ditolak ya gagal juga," kata pak Samin.

Akhirnya, setelah mendapat penjelasan dari pak Samin, mereka menjadi jelas.

" Makanya kalau ada berita belum jelas itu jangan buru-buru menarik kesimpulan, tanyakan dulu baru pertimbangkan , kalau sudah baru mantapkan terus ambil keputusan, begitu harusnya," kata pak Samin.

" Iya pak, soalnya saya kepengen banget kaya pak Dul jadi tenar di kampung kita, bisa jadi nanti masuk TV, kira-kira acaranya apa ya yang cocok ?' tanya pak Mano.

" Acara dunia hewan lah," sahut pak Samin.

" Sem ba rangan luh Min, saya disamakan sama hewan, dasar luh pe O," kata pak Dul sambil mengambil kue lapis.

Semuanya tertawa melihat pak Dul melotot, tiba-tiba pak Samin berdiri dan......duuuuuuuuuut.

" Kebiasaan luh semprul," hardik pak Dul sambil kue lapis yang dimakannya itu jatuh.

Sementara itu, di atas sana terdengar suara burung hantu terbang, lalu........

1
ghost face
nih saya panggilin bombe
ArtisaPic: wow....makasih ya
total 1 replies
Ceyra Heelshire
bikin novel baru lagi pak?
Oksy_K
aku kira mobil elf itu peri/Facepalm/
ArtisaPic: iy....mumpung lg liburan
total 1 replies
mhmmdrzcky
Karena aku suka banget ceritanya kayaknya mau aku habisin sekarang/Drool/ Btw mampir juga kak ke cerita aku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!