NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Reina

Ibu Susu Untuk Reina

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Janda / Hamil di luar nikah / Romansa / Ibu susu
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Gendis baru saja melahirkan, tetapi bayinya tak kunjung diberikan usai lelahnya mempertaruhkan nyawa. Jangankan melihat wajahnya, bahkan dia tidak tahu jenis kelamin bayi yang sudah dilahirkan. Tim medis justru mengatakan bahwa bayinya tidak selamat.

Di tengah rasa frustrasinya, Gendis kembali bertemu dengan Hiro. Seorang kolega bisnis di masa lalu. Dia meminta bantuan Gendis untuk menjadi ibu susu putrinya.

Awalnya Gendis menolak, tetapi naluri seorang ibu mendorongnya untuk menyusui Reina, putri Hiro. Berawal dari menyusui, mulai timbul rasa nyaman dan bergantung pada kehadiran Hiro. Akankah rasa cinta itu terus berkembang, ataukah harus berganti kecewa karena rahasia Hiro yang terungkap seiring berjalannya waktu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Benang Kusut yang Terurai

Suasana mendadak hening dalam ruangan rawat Reiki. Yumi masih termenung dan duduk di sofa sambil menatap ke luar jendela. Sementara itu Reiki hanya bisa menatap sang istri penuh rasa bersalah.

"Ada yang ingin kamu jelaskan?" tanya Yumi dengan suara bergetar.

"Kemarilah, agar kamu bisa mendengarku dengan jelas, Yumi." Suara Reiki masih sedikit lemah.

Yumi beranjak dari sofa, lantas melangkah mendekati Reiki. Reiki menggerakkan lengan hendak meraih jemari Yumi, tetapi perempuan tersebut refleks menarik tangan dan menyembunyikannya di bawah brankard. Reiki pun tersenyum kecut.

"Ya, memang benar kalau aku pernah bertemu dengan Gendis. Kami bertemu sekali dan terjadi hubungan satu malam karena aku dalam pengaruh alkohol begitu juga dengannya."

Yumi langsung menatap Reiki. Mata perempuan tersebut mulai sebak. Hidungnya berubah kemerahan dan jemarinya mengelak semakin kuat di atas paha.

"Aku langsung meninggalkannya karena teringat kamu. Kamu tahu sendiri, hari itu adalah vonis dokter yang menyatakan kamu tidak bisa mengandung, bukan? Aku ...." Suara Reiki menggantung di udara.

"Aku kalut, tapi menyesal karena kesalahan itu kubuat begitu saja tanpa memikirkan perasaanmu. Dan aku meminta Ayaka untuk mengawasi perempuan itu. Perempuan yang bahkan aku sendiri tidak tahu namanya."

"Kamu masih berhubungan dengan Aya?" Suara Yumi bergetar di balik gigi yang terkatup rapat.

"Masih, sebagai partner saja, Yumi. Tidak lebih. Kamu tahu sendiri kami sudah lama bersahabat, jadi ...."

"Aku tidak percaya kalau pria dan wanita bisa murni bersahabat! Kamu sudah menyembunyikan banyak hal dariku, Rei!" teriak Yumi sambil mengacak rambut frustrasi.

"Aku tahu kamu kecewa, Yumi. Tapi sungguh, aku tidak memiliki perasaan apa pun kepada Ayaka."

"Lalu apa kamu bisa menjamin kalau Ayaka tidak memiliki perasaan kepadamu? Bisa saja dia menggodamu dan kamu meninggalkan aku!" Kini Yumi beranjak dari kursi kemudian balik kanan, bersiap untuk keluar dari ruangan itu.

"Aku belum selesai bercerita, Yumi," cegah Reiki.

Akan tetapi, telinga Yumi seakan tuli. Perempuan tersebut keluar dari ruangan itu dan membanting pintu dengan kasar. Dia berjalan cepat menyusuri koridor.

Yumi merogoh tas dan mengeluarkan ponsel dari dalam tas. Setelah itu dia menghubungi seseorang melalui benda pipih tersebut. Rencana darurat yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya akan segera terlaksana.

"Aku butuh bantuanmu, Nana. Turuti apa yang aku katakan dan kamu akan mendapatkan banyak uang bahkan tanpa bekerja setelah ini!"

***

Sementara utu, Gendis dan Hiro yang masih ada di tempat parkir rumah sakit saling terdiam. Hiro terlihat mengedarkan pandang. Dia seakan tengah mencari sesuatu, tetapi kali ini yang dia cari hanya ada dalam pikiran. Ya, Hiro tengah mencari jawaban yang tepat serta jujur untuk Gendis.

"Sejujurnya aku tidak tahu kenapa bisa begitu. Tapi ... aku hanya tahu satu hal , Ndis." Hiro menarik napas panjang, lantas mengembuskannya perlahan.

Kini Hiro mengeluarkan ponsel dari dalam saku jas. Lelaki tersebut menggulir layar ponsel. Lalu menunjukkan sebuah dokumen kepada Gendis.

Gendis menatap benda itu sekilas. Beberapa detik kemudian, tatapannya beralih pada Hiro. Gendis akhirnya mengambil ponsel tersebut dari tangan Hiro.

Manik mata Gendis mulai bergerak membaca barisan kata yang tertulis dalam dokumen elektronik tersebut. Tatapannya kini berhenti pada satu titik. Sontak dia mendongak menatap Hiro dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Reina putri kandungku?" Gendis menatap Hiro dengan mata sebak.

Hiro mengangguk kemudian mengambil lagi ponselnya dati genggaman Gendis. Tatapan Gendis tak lepas dari Hiro, seakan tengah menuntut lebih banyak penjelasan.

"Aku benar-benar tidak tahu dengan apa yang terjadi antara Ayaka dan Reiki. Tapi satu hal yang pasti. Kamu adalah ibu kandung Gendis. Aku sudah memastikannya dengan tes DNA." Hiro menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan sebelum akhirnya melanjutkan ucapan.

"Aku mulai merasa ada yang janggal ketika kamu bicara tentang tanda lahir itu. Aku dan Reiki memiliki tanda yang sama. Akan tetapi, milikku agak berbeda karena berwarna coklat. Dan kamu tahu? Aku mendapatkannya bukan secara alami."

Gendis tak lagi mau mendengarkan Hiro. Pikirannya sekarang tengah kalut. Dia mencoba untuk mencerna semua kepingan teka-teki yang selama ini terjadi.

Di tengah ketegangan itu, sebuah panggilan memecahkan keheningan. Hiro menatap layar ponselnya. Nama Ren kini terpampang di sana.

Lelaki tersebut mengerutkan dahi dan bergegas menjawab panggilan. Ren langsung mengungkapkan apa yang terjadi di rumah. Hiro pun mengusap wajah kasar.

"Aku akan segera pulang." Hiro mengakhiri panggilan secara sepihak, lantas menekan pedal gas.

"Apa ada yang gawat?" tanya Gendis sambil menatap Hiro dan menggenggam erat sabuk pengaman yang menyilang pada tubuhnya.

"Reina dibawa pergi dari rumah!" Hiro tetap fokus pada jalanan.

"Siapa yang membawanya?" seru Gendis dengan suara bergetar.

"Nana, kita pulang dulu untuk mengetahui semuanya."

Gendis berusaha menenangkan diri sendiri meski hatinya begitu kacau. Ketika tahu fakta menyenangkan, tiba-tiba terdengar hal buruk lain merenggut kebahagiaan yang bahkan belum benar-benar mekar. Bayinya dibawa begitu saja oleh orang yang selama ini dipercaya keluarga itu.

Hiro melajukan mobil seperti orang kesetanan. Bahkan beberapa kali dia mengabaikan rambu lalu lintas. Hiro tak peduli lagi dengan semua itu.

Tujuan utama Hiro sekarang hanya satu. Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi agar Gendis tak lagi menangis. Keduanya sampai ke rumah dalam waktu 45 menut.

"Bagaimana bisa?" tanya Hiro pada petugas keamanan yang ditempatkan Ren di sana.

"Maaf, Pak. Kami teledor. Kami hanya ditugaskan untuk menghadang Bu Yumi. Sementara bukankah sudah biasa Reina diajak pergi jalan-jalan setiap pagi? Tapi sampai jam segini ...." Satpam bertubuh kekar itu menunduk.

"Belum kembali," lanjutnya.

"Ke mana dia membawa Reina? Kita harus menemukannya!" ujar Gendis sambil menarik lengan baju satpam.

"Kami juga kurang tahu, Bu. Maaf." Lagi-lagi satpam menunduk penuh rasa bersalah.

Ren menengahi mereka. Dia mendongak menatap setiap kamera pengintai yang dipasang di sekitar rumah. Tak lama kemudian, Ren menunjuk benda itu.

"Kita cek dulu CCTV."

Hiro dan Gendis saling menatap. Hiro pun mengangguk. Gendis menghapus air mata yang masih mengalir.

Gendis memutuskan untuk menjadi lebih kuat. Dia harus berjuang untuk mendapatkan putrinya kembali. Mereka pun masuk ke rumah dan melihat rekaman CCTV sejak Gendis keluar dari rumah.

"Ini dia!" seru Ren sambil menunjuk layar laptop.

Mereka semua memperhatikan layar laptop. Di sana tampak Nana sedang menerima panggilan. Tak lama kemudian perempuan tersebut masuk ke kamar Reina.

Saat keluar dari kamar, Nana menjinjing sebuah tas bayi berukuran besar. Dia memasukkan Reina ke dalam.kereta bayi, lalu keluar dari rumah. Ren melanjutkan melihat rekaman dari kamera di sisi lain.

"Ya, ini saat dia pamit untuk membawa Reina jalan-jalan, Pak. Maaf kami teledor dan tidak melihat bahwa dia menyembunyikan tas itu di sana," jelas satpam sambil menunjuk tas yang diletakkan di bawah kereta bayi.

Mereka terus meneliti hingga rekaman yang menunjukkan Nana berakhir di depan gerbang rumah. Petunjuk mendadak buntu. Hiro mengusap wajah kasar dan bahu Gendis pun merosot.

1
tiara
ayo ndis ambil yang kamu butuhkan mumpung gratis
Bisa Pesan Cover di Saya: wkwkwk gasss yaa kalau kita yg ditawarin🤣🤣🤣
total 1 replies
tiara
tenang dis ga sengaja kan,
Esther Lestari
wah morning kiss yg tidak disengaja🤭
Bisa Pesan Cover di Saya: wkwkwk Mak cup
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author bikin saya dag dig dug tak kira tempat kerja Gendis ataupun kontrakan yang kebakaran ternyata Hiro cemburu ada yang perhatian sama Gendis. Hiro bila kamu gak cepat2 menikahi Gendis ada aksara yang suka sama Gendis. 🙏🙏😍😍😍
Bisa Pesan Cover di Saya: Taunya terbakar cemburu yaaa Bun 🤣🤣🤣
total 1 replies
tiara
jangan salah sangka dulu Hiro teruskan kejutanmu untuk Gendis.barulah tanya siapa orang itu yang bersama Gendis
Esther Lestari
jangan diam Hiro....ayo berjuang untuk cintamu ke Gendis
ovi eliani
ayo hiro perjuangkan cinta mu untuk gendis dan reina kamu sdh tetlalu banyak ikut campur dalqm kehidupan mereka , semoga kalian bersatu , semangat thor
Bisa Pesan Cover di Saya: awawaw

makasih udah disemangati 😍😍😍
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hiro saingan mu dah muncul klo g gercep kduluan ntar🤣
Bisa Pesan Cover di Saya: Wkwkwk aku mau bikin tim HiroGen oleng 🤣🤣🤣
total 1 replies
AlikaSyahrani
semanģat gendis🦾🦾🦾 tunjukkan bahwa kamu mampu
AlikaSyahrani
kamu harus kuat gendis iklaskan anakmu mungkin alloh sangat sayang ama anakmu hinggah dia kembalidipangkuannya
tiara
apakah Aksara orang yang pernah menykai Gendis dimasa lalu ya.tapi mengapa Gendis seolah ridak mengenalnya
Esther Lestari
lho Aksara kenal Gendis sebelumnya....siapa Aksara kenapa Gendis tdk mengenalinya
tiara
semangat Gendis semoga semua berjalan lancar💪
Esther Lestari
semangat Gendis
𝗣𝗲𝗻𝗮𝗽𝗶𝗮𝗻𝗼𝗵📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya😌
total 1 replies
Esther Lestari
Gendis semangat menata masa depan yang baru dengan Reina😍
tiara
semangat Gendis kamu pasti bisa membesarkan Reina walau sendirian
Tutuk Isnawati
bagus ceritanya
Esther Lestari
terharu....akhirnya Reina bisa kamu peluk kembali Gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: awawaw makasih udah ngikutin sampai sejauh ini kakk
total 1 replies
Esther Lestari
Yumi gila....demi tetap mempertahankan Reina anak yg diadopsi secara ilegal, malah menyuruh orang untuk membunuh Ayaka justru yg tertembak Reiki suaminya sendiri
Bisa Pesan Cover di Saya: Udah nggak waras emang Yumi ini🤣
total 1 replies
Esther Lestari
siapa lelaki berjas hitam itu. jangan sampai Ayaka bersaksi yg memberatkan Gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!