Jika biasanya seorang wanita yang terlibat oleh seorang anak dan juga ayahnya, maka kali ini berbeda.
Smith Rian Andromeda, dia harus terlibat dengan seorang anak laki-laki yang bernama Lev Zoran Rostova dan juga ibunya, Irina Rostova.
"Aku mau Ayah Smith yang jadi ayahku. Kalau tidak, maka aku tidak akan tingal sama Ibu lagi. Aku bakalan pergi dari rumah sampai Ibu tidak bisa menemukanku!"
Lev yang berusia 9 tahun tahun itu agaknya sedang masa-masa memberontak. Dia kesal dan marah karena ibunya tidak pernah menjawab saat dirinya bertanya tentang ayah kandungnya.
Bagaimana Smith menghadapi situasi ini?
Akankah Irina menerima permintaan Lev, atau dia hanya menganggap bahwa itu hanya sebuah gertakan?
Lalu, bagaimana sikap Lev saat ayah kandungnya muncul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Mafia 26
"Baiklah Lev, jangan makan sembarangan oke. Lebih baik kamu hanya makan masakan yang dibuat di rumah saja. Kali ini aku tidak akan melapor pada ibumu agar dia tidak khawatir. Aku juga sudah sepakat dengan Anya untuk hal ini,"ucap Smith.
Lev mengangguk, dia paham akan apa yang dikatakan Smith.
Smith memang sudah berdiskusi dengan Anya tentang Lev yang sakit untuk tidak bicara kepada Irina. Semua itu agar Irina tidak merasa khawatir. Lagi pula Lev bisa ditangani dengan baik.
Ckiiit
Mobil Smith berhenti tepat di depan rumah Lev yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Rumah Lev dan Smith hanya terpaut satu rumah saja.
Klaak
"Sekarang istirahat dan minum obatmu dengan baik, Lev," ucap pria jangkung itu sambil mengusap lembut kepala Lev.
"Iya, terimakasih untuk bantuannya, Ayah," sahut Lev.
"Terimakasih, Tuan Smith. Maaf jadi merepotkan Anda," tukas Anya, dia sangat berterimakasih dengan kesanggupan Smith direpotkan oleh Lev.
Smith membalas dengan senyum simpul dan juga anggukan kepala. Ia pun membalikkan badannya untuk kembali masuk ke mobil setelah memastikan bahwa Anya dan Lev masuk ke dalam rumah.
"Smith! Di sini kamu rupanya! Aku baru aja ke kantor, katanya kamu sudah pulang. Tapi ku cari di rumah kamu tak ada. Dan ternyata kamu di sini."
Drap drap drap
Cantika, ya orang yang muncul tiba-tiba itu adalah Cantika. Entah dari mana wanita itu tahu keberadaan Smith. Tapi yang pasti memang tidak sulit melihat Smith yang ada di depan rumah Lev melalui halaman rumah Smith. Mungkin Cantika sudah menunggu Smith di depan rumah dan melihat sosok Smith di depan rumah tetangga.
"Kamu ngapain di sini? Terus, kamu juga mau apa datang ke rumah. Kita tidak ada janji atau urusan apapun untuk bertemu,"tukas Smith dengan kening berkerut.
"Ck, memang ada larangan buat aku ketemu sama kamu? Tidak kan?" sahut Cantika tidak mau kalah. Wanita itu tahu bahwa Smith pasti enggan menemuinya. Tapi Cantika tidak ingin tinggal diam dan menyerah begitu saja.
"Tidak ada, memang tidak ada. Tapi tidak ada larangan juga buatku mengusir mu dari hadapanku kan?"ujar Smith sengit.
Pria itu benar-benar menunjukkan rasa tidak suka nya dia terhadap Cantika. Ia menganggap Cantika seperti serangga pengganggu.
Di dalam rumah, Lev yang mendengar suara Smith dengan nada sedikit keras dan juga tinggi merasa penasaran. Ia ingin keluar namun dihadang oleh Anya.
"Aku mau keluar, Anya,"pinta Lev.
"Jangan Tuan Muda. Kita tidak boleh ikut campur urusan pribadi Tuan Smit,"sahut Anya. Meskipun Smith dan Cantika berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia, tapi Anya paham inti pembicaraan mereka.
"Ehmmm, aku tetap harus keluar,"ucap Lev kukuh.
Jika sudah seperti ini, Anya tidak lagi bisa menghalangi Lev. Wajah keseriusan yang Lev perlihatkan membuat Anya mundur.
Cekleek
"Ayah! Ayah belum pulang juga,"ucap Lev sambil membuka pintu rumah.
Jeeeeng
Mata Cantika membulat sempurna ketika mendengar seorang anak kecil memanggil Smith dengan sebutan ayah. Cantika langsung beranggapan demikian karena tidak ada pria dewasa lain yang ada di sana selain Smith.
"Ayah? Apa-apaan ini Smith? Kamu kapan nikah sampai punya anak sebesar ini? Jelaskan!" pekik Cantika dengan marah. Matanya merah menyala, benar-benar ingin melahap Smith saat ini juga.
Akan tetapi reaksi Smith sungguh sangat santai. Pria itu bahkan menyunggingkan senyum penuh artinya.
"Oh Boy, kenapa kamu keluar lagi? Seharusnya kamu sudah masuk kamar untuk istirahat,"ucap Smith. Dia berjalan menghampiri Lev dan lagi-lagi mengusap kepala anak itu dengan lembut.
Tindakan alami yang dilakukan Smith kepada Lev tersebut membuat Cantika semakin kesal. Smith seolah ingin menegaskan terkait sesuatu.
"Aku penasaran dengan siapa Ayah berbicara. Setahuku Ayah tidak pernah bicara dengan keras seperti ini? Apa Bibi itu teman dekat Ayah?" Tanya Lev. Hanya dengan sepintas melihat saja, Lev tahu bahwa Smith dan Cantika saling kenal. Namun Lev yakin jika Smith tidak menyukai kehadiran wanita tersebut.
"Oh tidak, jangan salah sangka, Boy. Aku dan dia hanya sekedar teman. Kami tidak bisa dibilang dekat,"ucap Smith santai.
"Smith! Jangan gila kamu ya. Ayah? dia beneran anak kamu? Kalau Om Ian dan Tante Rika tahu, aku yakin mereka akan syok?" pekik Cantika. Wajahnya menunjukkan rasa tidak percaya dengan apa yang dia dengar dan dia lihat tentang Smith dan seorang anak laki-laki di depannya itu.
"Kamu tidak perlu khawatir, Cantika. Papa dan Mama sudah tahu kok perihal Lev. Kalau kamu tidak percaya tanya saja ke Mama. Tanya apakah Mama tahu tentang Lev Zoran Rostova, pasti Mama akan bilang kalau dia tahu,"ucap Smith.
Apa yang dikatakan Smith sama sekali bukanlah kebohongan. Baik Rika maupun Irina jelas mengenal Lev karena mereka berdua lah yang membawa Lev ke rumah. Yang mereka berdua tidak tahu hanya lah soal Lev yang menginginkan Smith menjadi ayahnya.
"Apa? A-aku tidak percaya. Kamu pasti bohong. Anak ini sudah besar, kalau mereka tahu anak ini adalah anakmu, lalu mengapa Tante mendekatkan aku padamu. Aaah jangan-jangan anak ini adalah anak di luar nikah mu. Tante tidak setuju dengan ibunya jadi dia ingin aku jadi istrimu dan jadi ibu dari anak ini juga,"ucap Cantika.
Hahahaha
Smith tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Lev, dia hanya tersenyum simpul. Saat ini anak itu sedang pura-pura tidak mengerti apa yang Smith dan Cantika bicarakan. Padahal sejatinya Lev sangat tahu apa yang tengah mereka ributkan.
Dan Lev mengerti bahwa wanita yang ada di depannya saat ini adalah orang yang menyukai Smith. Tentu saja Lev tidak akan tinggal diam. Dia tidak mau jika wanita itu mengganggu rencananya untuk menjadikan ayahnya yang sejati.
"Ayah, apa urusan Ayah masih lama? Bukankah kita harus menelpon Ibu sekarang?" ucap Lev.
"Eh, apa harus sekarang?" tanya Smith. Awalnya dia tidak mengerti mengapa tiba-tiba Lev ingin menghubungi Irina. Namun ketika ia melihat kerlingan mata anak itu, Smith pun paham bahwa apa yang dilakukan Lev adalah untuk membantunya.
"Iya, harus sekarang. Ibu akan khawatir karena hari ini kita belum menghubunginya," imbuh Lev.
"Baiklah, mari kita lakukan itu. Dan kau Cantika, tidak ada satupun tebakanmu itu yang benar. Apa yang kau katakan tadi semua hanyalah murni khayalanmu. Karena bagi Ibu ku, siapapun wanita yang jadi istriku tidak jadi masalah. Jadi berhenti untuk mencampuri urusan pribadiku."
Setelah mengatakan itu kepada Cantika, Smith masuk ke rumah Lev dan meninggalkan Cantika di luar rumah sendiri.
Wanita itu jelas terlihat sangat marah. Dia tidak pernah tahu bahwa Smith memiliki anak sebesar ini. Akan tetapi agaknya Cantika tidak serta merta percaya akan apa yang dilihatnya itu. Dia malah menganggap bahwa ini semua adalah rekayasa Smith agar dirinya menjauh.
"Ya, aku pikir pasti demikian. Jadi akan aku buktikan bahwa mereka tidak punya hubungan apa-apa. Aku yakin bocah itu hanya sekedar tetangga Smith,"ucap Cantika dengan sangat yakin.
TBC
Dimana richi akan menemukan arti keluarga di tengah² LEV & yg lainnya.
Semangat richi...kamu bener2 menemukan JATI DIRI kamu sendiri..Semangat✊️✊️