Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy Reading...
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
"Aku ingin mereka semua membersihkan meja ku," kata Greland, dengan nada yang tegas dan penuh kemarahan.
"Baiklah, nanti satu kelas untuk membersihkan meja Greland," ucap Bu Gina, dengan nada yang bijak dan mencoba untuk menyelesaikan masalah.
Tapi tidak semua siswa setuju dengan keputusan itu. "Nggak mau ah Bu, aku nggak ada mencoretnya kok," kata salah satu siswa yang tidak terima.
"Iya, aku juga nggak mau, aku tidak ada mencoretnya," ucap siswa yang lain, hingga akhirnya siswa yang lain juga ikutan protes.
Satu kelas menjadi tidak tenang, karena tidak ada yang mau mengakui bahwa mereka yang mencoret meja Greland. Bu Gina mencoba untuk menenangkan situasi, tapi semakin sulit karena siswa-siswa tidak mau bekerja sama.
Greland merasa marah dan kesal karena tidak ada yang mau mengakui kesalahannya. Ia memandang siswa-siswa dengan mata yang penuh kemarahan, seolah-olah menantang mereka untuk membantahnya.
Greland berdiri, dengan sikap yang tegap dan mata yang tajam. "Kalian sudah mencoretnya, sekarang kalian tidak mau mengakuinya, apa kalian tidak punya tanggung jawab setelah melakukan kesalahan?" kata Greland dengan tegas.
"Ya memang nggak ada kok, bukan aku yang mengotorinya, tapi nggak tau yang lain," ucap siswi itu, dengan nada yang santai dan tidak peduli. Dan di sahut oleh para siswa lain yang tidak mau membersihkan meja Greland.
"Oh jadi kalian tidak mau mengaku, kalau begitu bagaimana jika aku sebut satu persatu orang yang sudah mencoret meja ku?" kata Greland lagi, dengan nada yang penuh tantangan. Ia memandang siswa-siswa dengan mata yang tajam, seolah-olah menantang mereka untuk membantahnya.
Siswa-siswa mulai merasa tidak nyaman, karena Greland terlihat sangat yakin bahwa ia bisa mengetahui siapa yang mencoret meja nya. "Apa maksudmu?" tanya salah satu siswa, dengan nada yang sedikit takut. Greland tersenyum kecil, dan mulai menyebutkan nama-nama siswa yang ia curigai.
"Anton mencoret meja ku karena dimarahi karena pukul oleh ayahnya karena mencuri uang ayahnya 1 juta, dia sangat kesal dan tidak ada tempat melampiaskan kemarahannya dan ia mencoret meja ku," kata Greland, membuat Anton terkejut dan tidak percaya bahwa Greland tahu tentang kejadian itu.
"Dion dimarahi kakaknya karena tak sengaja menjatuhkan skincare saat mencari pulpen di kamar kakaknya," tambah Greland, membuat Dion juga terkejut dan merasa bahwa Greland tahu tentang kejadian itu.
"Kok dia bisa tahu?" bisik Dion dan Anton, saling bertukar pandangan dan merasa tidak percaya bahwa Greland bisa mengetahui tentang kejadian-kejadian pribadi mereka.
Greland pun melanjutkannya, dengan nada yang santai dan tidak memojokkan. "Rani mencoret meja ku karena kesal ia melihat gebetannya, Jio, di goda oleh siswi lain. Fino juga kesal karena PS-nya disita ibunya karena dia tidak mau mengerjakan PR," kata Greland, membuat Rani dan Fino merasa terkejut dan tidak percaya bahwa Greland tahu tentang kejadian itu.
Siswa-siswa lain mulai merasa takut dan tidak percaya bahwa Greland bisa mengetahui tentang kejadian-kejadian pribadi mereka. Mereka mulai merasa bahwa Greland tidak hanya pintar, tapi juga memiliki kemampuan untuk membaca pikiran dan perasaan orang lain.
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
semangat up banyak"ceritanya bagus