NovelToon NovelToon
ENCOUNTER

ENCOUNTER

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:420
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Laila

pertemuan yang membuat jatuh hati perempuan yang belum pernah mendapatkan restu dari sang ayah dengan pacar-pacar terdahulunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Jumat datang. Sore itu, Maharani langsung bergegas pulang, melajukan mobilnya menuju salah satu pusat perbelanjaan di ibu kota. Senyumnya tak pudar bahkan saat jalanan penuh padat. Memeriksa riasannya sekali lagi sebelum keluar dari mobil. Tak lupa menenteng tas dari luxury brand lokal, Ella & Glo, pemberian dari sang kekasih.

“Mama!” sapanya begitu melihat sosok wanita paruh baya di dalam restoran itu.

“Hei,” kedua wanita itu cupika-cupiki sebelum Maharani menarik kursi di hadapan Ibu dari kekasihnya. “kamu mau pesen apa?”

Melihat-lihat buku menu dan memesan makanan mereka begitu sudah siap, Maharani kembali fokus dengan wanita yang mengajaknya untuk ladies day out hari itu. Katanya, mumpung Baskara keluar kota.

Kedua wanita itu terlihat asik dengan obrolan mereka -mereka memang sering bertukar pesan dan kadang telponan- hingga seorang pria dan seorang wanita menghampiri mereka.

“Fany?” dan yang dipanggil namanya pun menolehkan kepalanya. Kaget melihat pria yang ada di hadapannya. “kamu apa kabar?”

“Zaki!” sapa Fany kaget diikuti senyuman yang merekah di wajahnya, “aku baik. Sejak kapan kamu di Indo?”

Pria paruh baya bernama Zaki terkekeh dan berkata, “baru dari awal tahun ini.”

“Stay here for good?”

“Ya. Aku dapet promosi jadi direktur untuk cabang di Indo.”

“Good to hear that, Zak.”

“Ya. Oh iya, kenalin, ini istri aku.”

“Fany,” Fany mengulurkan tangannya yang disambut oleh wanita yang merupakan istri Zaki.

“Sarah, Mbak. Aku pernah denger soal Mbak dan anak kalian dari Mas Zaki.”

“Semoga dia gak cerita yang jelek-jelek ya,” katanya diikuti kekehan, “eh gabung sini. Gak apa-apa, kan, Ra?”

“Gak apa-apa dong, Ma,” kata Maharani memberikan senyuman.

Gadis itu membantu Fany yang memindahkan alat makanya. Membiarkan tamunya duduk berdampingan.

“Oh iya, ini siapa, Fan?” tanya Zaki seusai memesan makanan untuk dirinya dan sang istri.

“Anak baru aku,” ucapnya santai.

Dengan tatapan bingung, dia bertanya, “kamu udah nikah lagi? Kok gak ngasih undangan?”

Fany tertawa, “pacarnya Baskara, Zak.”

“Ooohh,” Zaki tertawa, “aku fikir kamu udah nikah lagi. Pinter juga anak itu cari pacar. Salam kenal ya.”

“Maharani, Om.”

“Zaki. Papanya Baskara. Calon mantu kita udah tau soal keluarga kita, kan?” tanya Zaki santai yang membuat kupu-kupu di perutnya berterbangan. calon mantu katanya, ujar Maharani dalam hatinya.

“Udah. Kak Baskara pernah cerita,” jawab Maharani.

“Syukur deh. Takutnya kaget aja. Tapi saya sama Baskara belom baikan sampe sekarang. Anaknya masih marah sama saya,” ucapnya santai.

“Sabar toh.”

“Aku juga kangen anak aku, Fany.”

“Kamu kan udah tinggal di Indo. Gampang nanti aku atur waktu.”

“Aku inget dulu dia sampe bentak aku pas kita ketemu lagi untuk pertama kalinya setelah cerai.”

“Ya, saat itu dia baru tau fakta pria yang dia kagumi, ninggalin Mamanya. Tapi dia udah bukan anak muda tanggung, Zak. Dia udah lebih dewasa. Udah kepala 3.”

“Ya, semoga kita bisa ngobrol ya nanti. Anyway, udah berapa lama sama Baskara?”

“Baru kok, Om. Sekitar 5 bulanan.”

“Ooh masih baru. Semoga langgeng ya,” Zaki memberikan senyum lebarnya dengan wajah ‘welcome’ kepada pacar anaknya.

“Aamiin,” ucap Maharani dan Fany berbarengan. Membuat mereka saling tatap dan tertawa.

“Mama selalu doakan kalian bisa langgeng sampe nikah, dan menua bersama.”

“Mamaaaaa," Maharani memeluk Fany dari samping.

“Rani, panggil saya Papa dan panggil Mommy untuk istri saya. Kamu manggil Fany pake sebutan Mama, tapi manggil saya Om,” protesnya ringan.

“Gak masalah Om sama Tante-nya?”

“Aku sih gak masalah Mbak Maharani.”

“Rani aja, Tante,” kata Maharani membuat wanita itu terkekeh dan menganggukkan kepalanya.

“Aku juga pengen banget ketemu sama Baskara. Mas Zaki selalu cerita soal Baskara udah lulus kuliah, Baskara udah kerja, Baskara udah bisa beli mobil sendiri.”

Fany terkekeh mengingat dirinya juga yang selalu memberikan kabar tentang anak mereka kepada mantan suaminya.

Malam itu, Maharani melihat secara langsung bagaimana hangatnya suasana pasangan yang telah pupus dan bagaimana seseorang yang sudah move on ketika bertemu dengan mantan dan pasangannya.

... ♥...

“Hey,” sapa Baskara melalui layar ponsel. Melihat sang pacar sedang memakai skincare malamnya.

“Haaaiii.”

“Seneng banget kedengerannya,” kata Baskara dengan senyum lebar di wajahnya, “gimana tadi jalan sama Mama?”

“Seru!” jawabnya penuh antusias. “Terus masa aku dibeliin baju sama Mama,” katanya mulai bercerita, “kan niatnya aku yang mau bayarin belanjaan kita berdua.”

"Mama emang gitu, Babe. Terus tadi ngapain lagi?”

“Heeeem,” Maharani menutup tube pelembab dan memoleskan di wajahnya sebelum memposisikan ponselnya jadi tepat di depannya. Menatap wajah tampan sang kekasih, “makan aja sih. Terus kamu tau gak tadi aku ketemu siapa?”

“Siapa?”

“Tadi gak senggaja ketemu sama Papa kamu, Kak,” kata Maharani menyadari senyum cerah Baskara hilang dalam hitungan detik walau detik berikutnya pria itu mengembangkan senyum tipisnya.

“Oh ya?” Baskara berusaha menutupi rasa kaget dan apapun yang berkecamuk di kepalanya. Tak ingin merusak suasana hati pacarnya yang terlihat senang malam itu.

“He-em. Ternyata kamu dapet gantengnya dari Om Zaki ya,” Maharani berusaha membawa keceriaan dalam nada suaranya.

“*Anyway*, Besok aku pulang. Mau jalan?”

“Minggunya aja, Kak. Kamu pasti capek banget. Kita jalannya minggu aja.”

“Tapi aku kangen banget sama kamu.”

“Gombal,” ujar Maharani ingin terlihat kesal tapi senyumnya merekah lebar.

“Kok gombal?” Baskara terkekeh, “orang aku beneran kangen.”

“Ya udah, kangennya di tahan dulu ya kak sampe lusa.”

Baskara merengut manja kemudian berkata, “mau dibawain oleh-oleh apa?”

“Apa aja, Kak. Surprise me!”

Baskara tertawa, “oke. Kamu istirahat sana. Udah ngantuk banget keliatannya.”

“Iya, kamu juga ya. Jangan begadang loh.”

“Iya, Sayang.”

...♥

...

1
Shion Fujino
Menarik perhatian.
Winifred
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
luhax
Bagus banget deh, bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!