NovelToon NovelToon
LUCIANA ALEXANDER

LUCIANA ALEXANDER

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Vampir
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: prel

"... selama aku masih berada didunia ini aku akan terus berusaha menjaga Luciana."

Perkataannya mengejutkanku. Selama dia masih berada didunia ini? Dia adalah seorang vampire yang hidup abadi, apakah itu berarti dia akan menjagaku selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Luciana

"Luciana?"

Suara William memecah lamunanku.

"Ya?"

"Kau melamun, apa kau bosan?"

Aku hanya menggeleng dan tersenyum kecil,

"Baiklah, sepertinya kita harus berdansa",

William mengambil gelas di tanganku lalu menaruhnya asal di atas meja, tanpa aba-aba, ia menarik ku kedalam lingkaran para vampire yang sedang berdansa.

Alunan musiknya lembut namun ber-energi, kami berada ditengah-tengah, di bawah nyala lampu kristal yang sangat indah.

Kami berayun lembut mengikuti alunan musik, wajahnya yang sangat dekat denganku, membuatku mau tidak mau harus menatapnya secara langsung. Matanya coklat gelap dengan pupil mata yang melebar, senyum manis senantiasa merekah diwajahnya.

Sangat nyaman, tanpa sadar aku ikut tersenyum bersamanya.

Semakin lama alunan musik semakin cepat, aku sedikit panik karena aku belum terlalu mahir.

"Jangan khawatir",

William mengerti kecemasanku, jujur saja, aku takut terjatuh dan membuatnya malu.

William mengeratkan tangannya, dia memimpin dan aku hanya mengikuti gerakannya yang sedikit cepat.

Aku tersenyum lalu tertawa pelan, dia ikut tertawa , tawa yang selalu terdengar manis ditelinga.

Musik memelan lagi, kami berada dalam posisi sedikit berpelukan. Ini memang terlihat romantis, tapi sebaliknya, aku tidak merasakan apa-apa.

Berbeda saat bersama Stefan, hanya dengan memandangnya saja sudah membuatku berdebar dan salah tingkah.

"Aku penasaran", suara William pelan disamping telingaku. " Apa yang sebenarnya kau pikirkan?"

"Tidak ada", aku bersuara.

"Benarkah?",

"Ya"

Musik berhenti, William hendak berbicara lagi tapi suara lonceng menarik semua perhatian kami.

Mendongak ke arah balkon yang berbeda diatas hall ini, terlihat beberapa orang berdiri berjejer disana, ada Eve dan Sean diantara mereka.

"Selama malam", seorang pria yang terlihat sangat berwibawa membuka suara menyapa kami semua.

Pria itu, memiliki aura yang begitu tegas. Bajunya yang mewah sedikit berbeda dengan yang lain.

"Dia adalah Raja Carlos", William berbisik disampingku.

Oh, jadi dia adalah sang Raja, pria paruh baya yang belum terlalu tua, memiliki rambut berwarna hitam dan mata merah darah.

Aku melihatnya dengan seksama, tubuhnya tegap tanpa mahkota di kepalanya.

"Baiklah, sekarang dengarkan", suara Will lagi, aku menoleh.

"Di sebelah kanan Raja adalah Duke Aldric Peterson, ayah Eve"

Aku melihat seseorang yang dijelaskan William. Duke Peterson, menatap ke arah kami dengan tenang, rambutnya berwarna pirang sebahu dan mata emas, sama seperti milik Eve.

"Disebelahnya lagi, Duke Darwin Alexander, vampire yang mengubah Stefan sekaligus ayah Emily"

Duke Alexander, menatap datar ke arah kami. Rambutnya pirang dan mata berwarna biru cerah. Dia berbeda dengan Duke Peterson, wajahnya sedikit, seram. Bukan seram yang sesungguhnya tapi terkesan tajam. Tidak seperti Emily, Duke Alexander lebih mirip dengan Stefan.

"Lalu ada Duchess Katerina Rainsfort", William melanjutkan

Tapi pandangku masih tertuju pada Duke Darwin, aku sedikit cemas. Apakah dia akan menerima diriku-yang hanya manusia biasa-menyandang nama miliknya?

Jika seperti perkataan Emily tadi, dia tidak pernah mengubah manusia lain menjadi Alexander, apakah Duke akan marah pada Stefan karena sudah merubahku?

"Dan yang terakhir", suara William menyadarkan ku.

"Di sebelah kiri Raja, dia adalah Hugo, tangan kanan sang Raja sendiri"

Aku melihat ke arah kiri sang Raja. Di sana, berdiri seorang pria berambut hitam sedikit panjang, wajah putih pucat dan matanya yang, tidak biasa.

Aku melihat lebih teliti, mata pria bernama Hugo itu sangat hitam, hitam sepenuhnya. Sangat unik dan dia juga begitu tampan.

Tapi sepertinya, semua vampire memang berparas tampan.

Hugo, dia berdiri tegap, menatap ke arah para tamu undangan. Aku tidak tau, tatapan macam apa yang diberikan kepada kami.

Aku terus saja menatap ke arahnya, rasanya sangat sulit mengalihkan pandangan darinya, seperti ada yang menahanku.

Tanpa disangka, dia tersenyum ke arahku. Senyum yang samar.

Bodohnya aku, sepertinya dia menyadari tatapan ku sejak tadi.

Mereka, para bangsawan tingkat atas mulai meninggalkan balkon lalu mulai menuruni tangga ke bawah.

"Will" , aku harus memastikan sesuatu, "tentang perkataan Emily tadi..."

"Dengar Lu, apapun yang dikatakan Emily, kau jangan percaya". William memotong kalimatku lalu tersenyum lembut.

Aku menghela nafas, ternyata begitu. Aku tidak perlu khawatir jika Stefan akan mendapat masalah karena telah merubahku.

"Baiklah, kau siap bertemu Raja?",

"Apa?", aku terkejut dengan perkataan William.

"Jangan-jangan kau tidak mendengarkan sejak tadi?", dia mengerutkan keningnya

Astaga! aku benar-benar tidak mendengarkan pidato Raja sejak tadi.

Aku melihat kesana kemari mencari Stefan, dimana dia?

Di sana, aku hanya melihat Emily yang sedang berbincang dengan beberapa pria, tetapi tidak ada Stefan di antara mereka.

"Bagaimana? Sudah selesai dengan Emily?"

Aku menoleh, ternyata Stefan sudah berdiri disamping William.

Stefan tidak menjawab, dia hanya memalingkan wajahnya.

Semua tamu undangan seketika menyingkir,

membuka jalan untuk Sang Raja yang menuju ke arah kami bersama Eve, dan Hugo di sisi kirinya. Duke Peterson dan Duke Alexander berjalan di belakang mereka.

Mereka berhenti dihadapan kami, spontan kami memberikan salam hormat kepada mereka. Raja tersenyum padaku, begitu juga Eve.

"Terimakasih atas bantuannya",

Aku mengangguk hormat sebagai jawaban, lidahku rasanya lemas, tak mampu berbicara.

Sang Raja berbincang sekilas dengan Eve dan William, sedangkan aku melihat ke arah Stefan. Duke Alexander memegang bahu Stefan dan Stefan hanya mengangguk hormat.

Duke Peterson berjalan ke arahku, dia mengucapkan terimakasih dan berharap bahwa aku akan terus berada di sisi Eve, anaknya. Aku menjawab dengan tulus dan berkata bahwa aku akan membantu Eve semampuku.

"Kau pantas menyandang nama Alexander",

Kini Duke Alexander yang berada di hadapanku, aku menunduk hormat.

Berbeda dengan Duke Peterson yang memiliki sifat lembut seperti Eve, Duke Alexander lebih seperti Stefan. Aneh, mengingat Stefan bukan keturunan langsung sang Duke.

Akhirnya, mereka semua meninggalkan kami kecuali Eve. Dia memakai gaun berwarna emas yang sangat indah , seolah menunjukkan bahwa dia adalah vampire kelas atas.

"Kau tersenyum sangat lebar, aku sempat mengira wajahmu akan patah mejadi dua",

"Aku sangat senang sampai tak hentinya tersenyum sejak tadi", Eve menanggapi candaan William,

"Aku sangat berterimakasih pada kalian, aku menceritakan semua tentang keluarga ku pada para petinggi, bahkan tentang Stefan juga" Eve sedikit melirik ke arah Stefan.

Aku melihat ke arahnya, dia hanya diam tanpa ekspresi.

"Menurut mereka, sifat pemberani Stefan sangat bagus tapi juga sedikit ceroboh", Eve menambahkan.

"Kau akan kembali bersama kami?"

William mengalihkan pembicaraan, sepertinya dia menyadari perubahan sikap Stefan.

"Tidak, aku akan pulang besok. Kalian nikmati pestanya, aku harus kembali", Eve melangkah pergi, dia benar-benar wanita yang sibuk.

Kami bertiga masih berdiri diantara para tamu undangan, sampai seseorang datang.

Hugo, dia menghampiri kami.

Di mendekat lalu berjabat tangan dengan William dan Stefan, juga memberikan salam hormat padaku.

Jadi, mereka saling kenal?

"Bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali kau tidak berkunjung", William membuka suara.

"Kabarku masih sama, dan sepertinya aku akan sering mengunjungi kediaman kalian nanti", Hugo menjawab

"Kau tidak keberatan bukan, Stefan?"

"Tentu saja tidak"

Stefan menjawab singkat dengan raut wajah datar, dan sepertinya Hugo sudah terbiasa dengan sifat Stefan yang begitu.

Pandangannya beralih dari Stefan lalu ke arahku, dia tersenyum singkat lalu berkata,

"Salam kenal Lady Alexander, saya Hugo", dia meraih tangan kananku lalu mengecupnya.

Aku terkejut, untuk sesaat aku hanya diam mematung menerima perlakuannya. Ini pertama kalinya ada seorang pria mencium tanganku.

"Ayolah Hugo, dia bukan Emily" William bersuara.

Tersenyum sesaat, Hugo menjawab, "aku hanya ingin akrab dengannya" dia tersenyum padaku.

Aku hanya tersenyum kikuk menanggapi Hugo, dia berpamitan lalu melangkah pergi.

"Jangan hiraukan dia Lu, dia hanya berniat untuk bercanda",

Entahlah, bercanda atau dia sedang tebar pesona tapi dia sudah berhasil membuatku terpesona dengan tindakannya.

"Baiklah sekarang apa? Kita hanya diam seperti ini atau pulang", William bertanya

"Kita kembali saja, sepertinya kalian berdua sudah lelah berdansa"

Stefan menjawab lalu melangkah pergi, William menaikkan alisnya lalu memandangku bingung melihat tingkah Stefan.

Jika dugaanku tidak salah, jadi itu yang membuatnya tidak nyaman, karena melihatku dan William berdansa.

Tapi dia tidak melihat dirinya sendiri, dia terus membiarkan lengannya dipegang oleh Emily sejak tadi, tidak melakukan perlawanan apapun.

Kami memutuskan meninggalkan kastil, menaiki kereta menuju Manor house.

Hening, tidak ada yang mencoba membuka suara. Stefan diam memandang ke arah jendela, William duduk bersandar memejamkan matanya, sedangkan aku hanya duduk memikirkan hal-hal yang terjadi semalaman ini.

Memang tidak semua berjalan dengan lancar, ada beberapa kejadian yang merusak suasana hatiku, seperti kehadiran Emily dan Stefan yang tidak mengajakku berdansa. Bukan tidak suka berdansa dengan William, tapi aku sangat berharap Stefan yang melakukannya.

Tapi semua itu tidak masalah, aku akan tetap mengenang pengalaman pertamaku memasuki istana dan menghadiri pesta para bangsawan.

......~~......

1
Roxy-chan gacha club uwu
Bener-bener hidup!
Hebe
Berasa kayak lagi nonton film seru deh! Kapan launching filmnya thor? 😁
prel: haduuuh minta doanya aja deeh😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!