Suatu malam ketika Lintang berjalan pulang melewati tempat pembuangan sampah, ia di kagetkan dengan suara balita yang sedang menangis keras dengan keadaan yang penuh dengan lebam.
Dengan rasa iba nya, akhirnya Lintang Membawanya pulang dan merawatnya dengan sepenuh hati.
Suatu ketika, sang ayah dari balita bernama Elivan itu bertemu dengan nya, dan begitu mengagetkan nya ternyata Ayah dari balita itu adalah sang mantan kekasih yang terpisah karena perjodohan kedua orang tuanya.
Pria bernama Fareed itu masih menyimpan perasaan penuh untuk Lintang, Kebahagiaan Fareed bertambah ketika dia menerima kabar bahwa ia dan istrinya sudah resmi berpisah, dan status nya kini menjadi seorang Duda dengan anak satu.
Suatu hari terkuak sebuah fakta tentang Fareed yang menyembunyikan sesuatu yang membuat lintang harus memilih antara pergi atau menetap.
Sementara keputusan itu hanya bisa di tentukan oleh anak yang di temukannya.
Ini masih novel perdana author, maaf jika amburadul
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rerin., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolong.
Fareed melangkah masuk ke dalam rumah Lintang setelah ada yang memberi tahu ia bahwa Lintang kini sedang di aniaya.
Mata Fareed melotot ia ingin menangis, karena melihat kondisi Lintang yang terikat oleh lakban dan dalam keadaan butuh yang telanjang.
Fareed melangkah dengan cepat, kemudian ia mem- bogem tubuh Noval hingga tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang.
“KURANG AJAR, SIAPA KAU!!” ucap Noval dengan marah, lagi lagi aksinya di gagalkan oleh orang.
Tadi anak nya sekarang bapaknya.
Fareed menoleh ke arah Lintang yang sedang menangis. Fareed langsung melepaskan selotip yang mengunci tubuh Lintang, setelah melepaskan nya. ia segera melepaskan pakaian nya dan memakaikannya ke tubuh Lintang.
Lintang melihat Fareed melakukan itu semakin menangis.
“Fareed” lirih Lintang.
“Tenang, ada aku sayang” ucap Fareed mengecup dahi Lintang. Kemudian ia menatap ke arah Noval yang sedang memakai kembali pakaiannya.
Amarah Fareed memuncak.
Fareed melangkah menghampiri Noval dan..
Bug...
Satu pukulan dari Fareed mampu membuat Noval tergeletak di bawah dengan hidung yang sudah mengeluarkan darah.
“MAKSUDMU ITU APA!!” Teriak Noval, ia mencoba bangkit dari lantai dengan keadaan ter huyung huyung.
“KAU YANG SE HARUS NYA DI TANYA!!, MAKSUD MU ITU APA KAPAR AT”
Bug..
Pipi Fareed terkena pukulan dari Noval. Noval tersenyum. “Mau di adu?” tanya nya.
Fareed geram ia melihat kondisi Lintang yang masih ketakutan, menatapnya dengan tatapan kosong.
Bug...
Bug ....
Plak.....
Bug ....
“AAAGGGRRRRHHHHH!!!” Noval berteriak, karena bagian mata nya terkana pukulan dengan keras membuat ujung matanya sedikit mengeluarkan darah.
“Shhh, Sialan.” ucap Noval sebelum tubuhnya ambruk. Tak sadarkan diri.
Ting..'
Sesuatu dari saku celana Noval terjatuh, dengan cepat Fareed mengambil nya. Sebelum Noval menyadari itu. Sebuah kunci.
Fareed mengantonginya, matanya tertuju pada selotip hitam di atas meja, kemudian Fareed me- selotip kaki, tangan, dan mulut Noval.
Selesai itu, Fareed melangkah menuju ke arah Lintang, ia mengusap lembut rambut nya.
“Lintang” panggil Fareed, Lintang menggeleng keras.
“Tidak, jangan, jangan, jangan dekati aku” ucap Lintang mendorong tubuh Fareed yang ingin menyentuh nya.
“Aku Fareed, Lintang”
“Fareed?” ucap Lintang melihat wajah Fareed di depannya.
“Fareed.” Lintang langsung memeluk tubuh Fareed dengan erat, ia menangis di bahu tegap milik Fareed.
“Iya ini aku, kamu tenang ya” ujar Fareed menenangkan. Lintang mengangguk.
Lintang melepaskan pelukan nya, ia tanpa sengaja melihat tubuh Noval yang tergeletak Lintang berteriak histeris.
“Aaa, dia dia...” ucap Lintang terbata bata, lalu Lintang kembali memeluk tubuh Fareed, menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Fareed yang tidak terlindungi apapun, karena kaos milik Fareed di pakai oleh Lintang.
“Lintang kenapa?” tanya Fareed lembut, Fareed memindahkan tubuh Lintang yang hanya terbalut oleh kaosnya ke atas pangkuan nya, ia mengelus-elus rambut nya.
“Dia jahat Fareed, dia dia hiks...” Lintang tak sanggup melanjutkan ucapannya, dadanya sakit, ia seperti kembali ke wujudnya ketika berumur 10 tahun. cengeng dan manja.
Diri Lintang yang sebenarnya seperti tidak ingin menampakkan diri nya.
“Tidak masalah, ayo aku antar ke kamar, sudah malam, waktunya untuk tidur.” ucap Fareed, Fareed menggendong tubuh Lintang ala koala.
Di depan.
Sesampainya di kamar Lintang, Fareed meletakkan Lintang dengan hati hati, seakan Lintang sebuah porselen yang mudah pecah.
“Sudah, pejamkan matamu” suruh Fareed, Lintang menurut, ia memejamkan matanya.
“Jangan tinggalkan aku” ucap Lintang memegang lengan Fareed agar tidak bisa pergi darinya.
🌼🌼🌼.
Jangan lupa untuk mendukung karya ku.😭🙏🌼❤️
Deg degan....🩺🩺🩺... lagi Serius baca ceritanya tiba-tiba alurnya begini....🤔😄😄😄.... Selamaaaaa.....t buat Author telah Sukses telah berhasil membuat jantungku Deg degan....👏👏👏