Kisah pilu yang dijalani oleh gadis yatim piatu dihari pernikahananya sendiri.
Suami yang tega menyewakan dirinya pada lelaki diluaran sana yang belum tentu ia kenal.
Tapi siapa sangka, ia justru dipertemukan oleh salah satu CEO terbesar di Asia yang telah menyewa dirinya.
bagaimanakah kisah kehidupan gadis cantik tersebut?
Instagraam: @iraurah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senang
...🥺 Please VOTE Karya Mamie Karena Sebentar Lagi Mamie Akan Disibukkan Dengan Kegiatan Lain. Ayok VOTE Sebanyak-banyaknya Biar Mamie Selalu Semangat Melanjutkan Cerita Untuk Kalian. 🥺...
...***...
Albert yang kini sudah sampai di halaman rumahnya langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
Albert berjalan dengan langkah gontai, ia sangat lelah hari ini, apalagi tadi ia bertemu dengan Gio yang membuat mood nya sedikit jelek.
Clekkk
"Al"
Suara wanita yang sangat Albert kenal memanggil namanya saat ia membuka pintu utama.
Dara terlihat tengah duduk di sofa, wanita itu langsung berdiri dan mendekati Albert.
"Kau belum tidur?" Tanya Albert yang melihat Dara sekilas lalu berjalan ke arah kamar.
"Belum, aku sedang menunggumu" Jawab Dara yang terus mengikuti Albert sampai mereka masuk ke dalam kamar.
"Menungguku? Untuk apa? Ini sudah malam" Ucap Albert sembari menatap jam dinding dikamarnya yang menunjukkan pukul setengah sebelas malam.
"A-aku hanya mengkhawatirkan mu" Jawab Dara dengan tergugup gugup.
Albert menaikkan satu alisnya seraya tersenyum kecut pada Dara.
"Mengkhawatirkan ku atau kau ingin tau bagaimana pertemuan ku dengan suamimu?"
Dara terperangah dengan perkataan Albert, Albert berpikir sampai kesana. Padahal Dara sendiri sama sekali tidak kepikiran menanyai Gio pada Albert.
"Tentu tidak Al, lagipula pertemuan kalian membahas tentang bisnis, aku tidak mau ikut campur dalam urusan itu" Bantah Dara dengan selembut mungkin.
"Benarkah? Apa kau sama sekali tidak penasaran bagaimana kabar suamimu kini?"
Dara tidak mengerti kenapa Albert membahas tentang suaminya, padahal Dara sendiri tidak menanyakan hal apapun terkait Gio pada Albert.
"Al, kenapa kita jadi membahas ini?" Tatapan Dara berubah menjadi sendu, Dara merasa Albert berbeda.
Albert menghembuskan nafas kasar, ia jadi terbawa emosi karna mood nya saat ini sampai-sampai ia hampir melampiaskan nya pada Dara.
"Aku lelah, sebaiknya kau segera tidur. Aku akan mandi dulu" Albert mengambil handuk miliknya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sebelum Dara tidur ia menyiapkan pakaian untuk Albert kenakan.
Setelah itu ia berbaring dan berusaha memejamkan matanya.
***
"Bagaimana pertemuan mu dengan Albert tadi?" Tanya Agnes pada Gio yang tengah membuka laptop di sofa sedangkan dirinya tengah bersandar di sandara ranjang.
"Maksudmu?" Tanya Gio yang tidak mengerti maksud dari pertanyaan Agnes.
"Apa semuanya berjalan lancar?"
"Ya" Jawab Gio dengan singkat dengan mata yang masih fokus pada layar didepannya.
"Apa kalian membicarakan wanita itu?" Tanya Agnes dengan nada yang tidak ramah.
"Wanita apa?"
Agnes menatap kesal pada Gio yang tidak mengerti wanita siapa yang ia maksud.
"Siapa lagi jika bukan D-A-R-A" Dengan kata yang ia eja saat menyebut nama Dara.
Gio diam sebentar, pikirannya jadi teringat lagi pada perkataan Albert yang membuatnya emosi.
"Tidak" Ucap Gio berbohong.
Agnes menatap kekasihnya tersebut dengan tatapan menyelidik, ia sedikit tidak percaya jika mereka tidak membicarakan tentang Dara.
"Benarkah?" Tanya Agnes sekali lagi.
"Ya, sudahlah aku sedang tidak ingin membahas ini"
Agnes pun tidak bertanya lagi pada Gio.
"Tadi orang tuaku menelpon" Ucap Agnes yang kini menatap pada handphone yang sedang ia pegang.
Gio mendongak kepalanya mendengar perkataan Agnes.
"Lalu?"
"Mereka menyuruhku untuk pulang karna aku sudah lama tidak mengunjungi mereka" Jelasnya pada Gio.
"Kau akan ke Jerman?"
Orang tua Agnes memang menetap di Jerman satu tahun lalu, Ayahnya pun mempunyai bisnis dinegara tersebut. Agnes jarang sekali bertemu dengan kedua orang tuanya, ia lebih memilih tinggal bersama Gio tanpa sepengetahuan orang tua Gio.
"Bulan depan saja aku menemui mereka" Jawab Agnes dengan santai.
"Tapi aku tidak bisa ikut, ada proyek besar sampai dua bulan kedepan" Ujar Gio.
"Tak apa, orang tua ku pasti mengerti"
Gio pun mengangguk anggukkan kepalanya dan fokus kembali pada pekerjaannya.
Untung saja Gio tidak bisa ikut ke Jerman, jika tidak maka aku pun tidak bisa bersenang-senang disana.
***
Albert menatap wajah Dara yang tertidur menghadap ke arahnya.
Disingkirkan nya helaian rambut yang menutupi wajah cantik itu.
Ada rasa tidak senang saat melihat Gio nampak marah saat dirinya memanas-manasi lelaki itu dengan cara berbohong. Albert merasa Gio sudah mulai merasa cemburu dengan kedekatan dirinya dan Dara.
Bukan tidak mungkin jika suatu saat Gio benar-benar jatuh cinta pada istrinya ini. Albert merasa belum rela jika suatu saat ia harus melepas Dara.
Bahkan hingga saat ini dirinya pun belum menyentuh Dara sesuai kesepakatan. Wanita baik ini benar-benar membuat hatinya bingung.
Seharusnya ia langsung saja meniduri Dara kapanpun ia ingin, toh ia juga sudah membuat kesepakatan. Tapi justru dirinya malah lebih memikirkan perasaan Dara ketimbang hasratnya.
Perlahan Albert menyentuh bibir gadis yang ia cium tadi siang, rasanya sungguh berbeda saat ia berciuman dengan wanita-wanita diluaran sana. Albert merasa ciuman tadi begitu istimewa.
"Al"
Tanpa Albert sadari tenyata Dara terbangun karna perbuatannya.
Albert menatap manik hitam yang kini sudah terbuka dan bertatap dengan matanya.
"Apa bibir ini baru aku yang menyentuhnya?"
Pertanyaan Albert membuat Dara kebingungan ditengah nyawanya yang belum sadar seratus persen.
"Apa ciuman tadi yang pertama bagimu?" Tanya Albert sekali lagi.
Kini Dara paham yang dimaksud oleh perkataan Albert.
"I-iya"
Albert tersenyum, tenyata dugaannya memang tidak salah.
Albert menarik lengan Dara agar wanita itu memeluk dirinya.
"Tidurlah, maaf aku menganggumu"
Dara merasa bingung pada Albert, tadi Albert seperti marah padanya, dan kini ia menjadi lembut seperti biasa. Dara tidak sadar jika Albert tengah bahagia karna sudah merenggut ciuman pertama Dara.
Dara pun akhirnya tidur kembali dalam pelukan Albert, ia masih merasa mengantuk karna tidurnya yang sempat terganggu.
Albert terus tersenyum disetiap tidurnya, mood-nya juga menjadi cerah seketika hingga pagi menjelang.
...***...
...Makasih banyak yang udah vote karya Mamie🥰...
...Sayang banget sama kalian🥺😍...
...Yang belum VOTE masih Mamie tunggu nih😊...
...Jadikan karya ini masuk daftar rangking guys🏆...
...Muachhh😘😘...