Tragedi menimpa Kenanga, dia yang akan ikut suaminya ke kota setelah menikah, justru mengalami kejadian mengerikan.
Kenanga mengalami pelecehan yang di lakukan tujuh orang di sebuah air terjun kampung yang bernama kampung Dara.
Setelah di lecehkan, dia di buang begitu saja ke dalam air terjun dalam keadaan sekarat bersama suaminya yang juga di tusuk di tempat itu, hingga sosoknya terus muncul untuk menuntut balas kepada para pelaku di kampung itu.
Mampukah sosok Kenanga membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masih ragu
Dimas keluar dari rumah itu setelah kembali memakai cincin Ki Raksa, dia di bawa oleh pusaran angin yang mengelilingi tubuhnya agar tidak terkena api, sedangkan Jumadi, dia benar-benar terbakar dalam kobaran api itu, dengan paku Suketi yang di hancurkan Raksa terlebih dahulu.
Wisnu terus berteriak histeris karena dia tidak mendapati Kenanga ada di sampingnya, hanya ada Dasih dan Surti, juga para anak buahnya yang masih tak sadarkan diri, kalungnya juga sudah hancur dan Sigit putranya juga menghilang dari sana.
"Pak Sigit pak, tadi dia sedang di kamarnya, Kenanga juga pak, tolong mereka pak" lirih Dasih masih di peluk Wisnu
"Aku juga tidak tahu kenapa rumah ini tiba-tiba terbakar Dasih, aku akan memadamkan apinya segera, Sigit dan Kenanga mungkin sudah keluar dan lari ke hutan" jawab Wisnu
Wisnu segera membangunkan anak buahnya untuk memadamkan api, dia juga kesal pada Jumadi yang dia yakini adalah penyebab Kenanga hilang karena saat dia dan Jumadi di dalam, dia dengan jelas mendengar kalau Jumadi menginginkan ilmu putih yang melekat di tubuh Putri.
"Akan aku buang abumu ke dalam selokan kotor Jumadi! Kamu sudah berani membuat Kenanga pergi lagi dariku!" batin Wisnu
"Juragan! Kami menemukan satu jasad orang terbakar di depan pintu kamar den Sigit" panggil seorang anak buah yang berhasil memadamkan api di bagian samping rumah Wisnu.
"Tidaaakkkk!" teriak Dasih menjambak rambutnya dan segera berlari kesana dengan Wisnu yang juga merasa lemas.
"Juragan, di kamar nyonya Kenanga ada dua mayat" ucap seorang lagi semakin membuat Wisnu jatuh terduduk dengan tatapan kosong karena yang dia ketahui adalah di kamar kenanga juga ada Jumadi.
"Pak, ini Sigit pak, ini kalungnya Sigit!" teriak Dasih tak bisa menyentuh jasad itu yang sebenarnya adalah jin genderuwo yang di minta Sahara untuk berpura pura jadi Sigit dan Kenanga, Sahara juga sengaja memberikan kalung dan cincin Kenanga yang di berikan Wisnu.
~~~~~
Di tempat Kenanga.
"Kenanga, kamu harus kembali ke jasadmu, semua yang jahat padamu sudah mendapatkan hukuman mereka, bapak juga sudah di berikan disiksaan paling berat, kehilangan kamu dan aku" bujuk Sigit
Kenanga masih berada di samping jasadnya yang terbaring di atas kasur Kenanga, jasad itu masih terbungkus cahaya putih milik Putri dan juga kalung milik Sigit. Matanya terus menatap Sigit yang tersenyum tulus padanya, Kenanga lalu memeluk Sigit sambil terisak.
Kenanga tahu kalau setelah kembali ke jasadnya, ingatannya akan hilang dan yang akan dia Ingat mungkin hanya Dirga, itulah sebabnya Kenanga berat untuk kembali ke jasadnya dan akan melupakan pengorbanan semua orang padanya, termasuk pengorbanan Sigit.
"Aku ikhlas, ikhlas melakukan semua ini untuk kamu Kenanga, aku sudah pernah berjanji pada Mbah Putri untuk selalu menjaga kamu" ungkap Sigit
"Kenanga akan melupakan semuanya, termasuk mas Sigit, Kenanga tidak mau" jawab Kenanga.
"Tidak apa apa, apa kamu tidak mau melihat Dirga, bertemu dengannya?" tanya Sigit.
"Tidak! Kenanga sudah pernah bilang kalau mas Dirga sudah melupakan Kenanga, dia sudah memilih menjalani hidupnya yang baru tanpa memastikan Kenanga mati atau hidup" jawab Kenanga
"Apa maksud kamu, Dirga sahabatku tidak mungkin seperti itu" ucap Sigit
"Dia seperti itu, mas Dirga seperti itu!" teriak Kenanga
"Ish.. Ish.. Ish.. Apa dia pura pura amnesia?" tanya Sahara
"Sesaat setelah arwahku keluar dari tubuhku, yang pertama aku lakukan adalah mencari mas Dirga, aku mengikuti tubuhnya yang hanyut dan menolongnya agar tidak sampai hanyut terlalu jauh. Mas Dirga di temukan seorang dokter yang bertugas di kampung cadas, aku bahkan masih mengikutinya sampai mas Dirga di tangani, luka di perutnya, di kepalanya dan beberapa bagian tubuhnya juga sudah di obati jadi Kenanga meninggalkan dia di sana" ungkap Kenanga
"Lalu?" tanya Sigit
"Lalu Kenanga mulai membalas dendam di kampung Dara ini, mengelilingi semua tempat tapi akan tertarik kembali ke air terjun tempat jasad Kenanga berada setiap pukul dua dini hari. Setelah tahu kapan Kenanga bisa keluar dan kembali, Kenanga pergi kembali ke tempat mas Dirga setelah membunuh Rusli dan Juned, hari itu dia sudah sadar, sudah mulai mau makan di bantu dokter itu dan Kenanga merasa senang"
"Bahkan mas Dirga tidak melupakan namanya, tempat dia tinggal dan alasan dia bisa sampai di sana dengan masih berpakaian jas pengantin. tapi mas Dirga membuka cincin pernikahan kami, dia meletakkan cincin itu di bawah bantal dan mengatakan kalau dia belum menikah pada dokter itu, dia bilang dia mengalami kecelakaan dan hanyut di sungai, kata kata itu menyakiti Kenanga karena dia tidak mengatakan tentang pernikahan kami, dan tidak mencari tahu tentang Kenanga!" kesal Kenanga
Deg.
"Tidak, aku tidak percaya Kenanga, aku tidak percaya sebelum aku mendengar langsung dari mulut Dirga sendiri kalau dia tidak mengakui kamu" ungkap Sigit
"Pergilah, dan yang akan mas Sigit dapatkan adalah kekecewaan, Kenanga ini sudah rusak, sudah tidak layak lagi untuk dia yang selalu mengatakan menyukai Kenanga yang murni, aku kotor! Bahkan...."
Mata Kenanga menatap perutnya yang dia tahu ada janin mulai tumbuh di sana, dan Kenanga sangat menyayangkan hal itu.
"Kembalilah Kenanga, akan aku pastikan ingatan kamu tetap utuh agar rasa sakitmu tidak akan terlalu dalam, karena kamu sudah mengetahui semuanya" ucap Dimas yang sudah sampai di rumah Kenanga.
"Dimas! Apa semuanya sudah selesai?" tanya Sahara
"Belum, kita harus segera pergi dari sini, jangan sampai ayahnya Sigit melihat kalian di sini" jawab Dimas
"Percaya padaku Kenanga, bahkan kalaupun Dirga benar benar melupakan kamu, kamu masih punya aku, aku sendiri yang akan menampar dia untuk kamu" bujuk Sigit
"Kembalilah, jalani hidup kamu yang belum waktunya untuk pergi" ucap Dimas
Kenanga kembali menatap Sigit yang mengangguk yakin padanya, lalu Kenanga mulai memejamkan matanya sambil membuka ikatan rambutnya Putri yang terikat di lehernya.
Wuss. Wuss.
Angin dingin masuk kedalam tempat itu, arwah Kenanga tiba tiba saja masuk kedalam pusaran angin itu dan perlahan-lahan masuk ke dalam jasad Kenanga yang terangkat karena efek dari terserapnya kembali energi kehidupan Kenanga.
"Sekarang" ucap Raksa
Dimas meminta anting Kenanga yang di pakai Sigit lalu dia pakaikan di telinga Kenanga dan membuka kalung milik Sigit lalu di kembalikan pada Sigit.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, dengan begini, kamu sudah kembali ke jasadmu Kenanga Safitri, bangunlah dan kamu tidak akan melupakan apapun" bisik Dimas di telinga Kenanga
Bruk.
Kenanga terbaring kembali di atas Kasurnya, tapi masih setia menutup matanya, Dimas yang sedikit khawatir Wisnu akan datang untuk memastikan keberadaan Sigit segera meminta Sigit untuk menggendong Kenanga ke mobilnya yang sudah terparkir di depan jalam besar, dan pasukan genderuwo Gandra di minta Dimas untuk menjaga mereka dari makhluk lain yang mungkin akan mengganggumu mereka.
"Bismillahirrahmanirrahim, kita akan bawa Kenanga ke kampung Curug, untuk sementara kalian akan tinggal di sana" ucap Dimas
"Kak, bisakah kita mampir ke kampung cadas?" tanya Sigit
kenanga tutut blasa mu aq mah hayok