Kata orang anak perempuan itu milik ayahnya, tapi kenapa ayah tak menginginkan aku ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilma Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.25
" saat perjalanan pulang Amora pergi ke supermarket, Amora membeli beberapa cemilan".
aku mau beli apa ya ? " Amora Melihat sekeliling nya".
stop dulu disini, saya ingin membeli sesuatu di dalam " Tama yang langsung keluar dari mobilnya menuju supermarket".
" karena fokus pada belanjaannya Amora tidak sengaja menabrak Amora ".
kamu gimana sih ? " Tama yang kesel dengan Amora ".
maaf pak, saya tidak sengaja " Amora menatap Tama dengan tatapan sayu".
" Deg, jantung Tama berdegup dengan kencang, bagaimana tidak ? Tama yang sangat familiar dengan wajah Amora, sekilas mirip dengan Riska".
maaf pak, saya gak sengaja " Amora yang merasa dirinya yang salah".
perhatikan juga sekitar mu, bagaimana kalau hp saya jatuh, apa kamu bisa menggantinya ? " Tama yang mempunyai sifat sangat kejam".
maaf pak, saya yang salah dan saya minta maaf " Amora yang tidak mau membuat sesuatu masalah ".
anak zaman sekarang " Tama berlalu pergi meninggalkan amora".
padahal udah minta maaf, tapi masih aja salah " Amora yang pergi juga "
"mami ada benarnya juga, kok aku jadi kepikiran Riska, apa jangan - jangan anak yang Riska kandung dulu itu anak aku ? tapi kenapa Riska Nikah dengan laki-laki lain. "ucap Tama dalam hati nya".
" assalamualaikum bik, mama mana ? " Amora yang baru sampai rumah ".
dikamar non, " bik Yati yang sedang menyapu halaman".
anak bibik itu udah sampai ? " Amora yang celingak-celinguk mencari Baim".
Baim sedang istirahat non, soalnya kecapean baru datang dari kampung " bik Yati yang menunjuk ke arah rumah".
yaudah Amora kedalam dulu ya bik, " Amora berjalan menuju rumah".
" saat menuju lantai atas suara mamanya mengagetkan Amora".
kamu udah pulang sayang ? " Riska yang baru keluar dari kamar nya".
udah ma, Amora capek kali " turun kebawah mencium tangan mamanya".
papa kerja ya ma ? " tiba-tiba Amora memeluk mamanya".
papa hari ini kerja, emang kenapa ? "Riska yang melihat ke arah Amora".
gak ada sih ma, Amora mau minta uang buat Jajan " menatap mamanya sambil cengengesan".
jajan terus, uang nya ditabung dong " Riska yang tidak suka suaminya terlalu memanjakan Amora".
kan papa ada " Amora berlari meninggalkan mamanya ".
Bang Ringgo, terimakasih karena kamu udah berhasil menjadi ayah dan suami yang baik untuk aku dan Amora " Riska yang memegang dadanya ".
" di kantor Ringgo sedang fokus dengan pekerjaan nya".
permisi pak, saya mau menyampaikan kalau perusahaan Tama group ingin bekerjasama dengan perusahaan kita " ucap sekretaris Ringgo".
bilang saja saat ini kita gak bisa, kamu cari alasan supaya kerjasama nya batal " tanpa melihat sekretaris Ringgo tetap mengerjakan pekerjaan nya".
baik pak " sekretaris Ringgo pun keluar dari ruangan ".
" assalamualaikum pak, saya sekretaris pak Ringgo maksud saya menelepon bapak saat ini kami sedang tidak bisa melaksanakan dengan perusahaan bapak ".
kenapa tidak bisa ? bukannya perusahaan kalian juga bekerja sama dengan perusahaan papi saya . " Tama yang sangat marah karena kerja samanya di tolak".
iya pak, mungkin cukup sekian yang bisa saya sampaikan assalamualaikum " sekertaris Ringgo mematikan telepon nya".
kurang ajar, Ringgo dari banyak nya perusahaan kenapa dia bisa nolak aku ? " Tama membuang hp nya ke kasur ".
ada apa sih pah ? " Dira yang tiba-tiba masuk ke kamar".
bukan urusanmu " berlalu meninggalkan Dira".
ih, udah beberapa tahun dia masih bersikap seperti itu samaku, sampai kapan aku berpura-pura seperti ini ? " Dira yang memegang pinggang nya".
" bik Yati yang sedang menyiapkan makan malam pun dibantu oleh Baim, ternyata Baim juga sangat pandai memasak karena Sudah terbiasa ".
wah... Baim kamu juga pandai masak " Riska yang kagum pada Baim".
hehe, iya nyonya waktu di kampung di ajari nenek " baim yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal".
" di ruang makan amora yang sedang sibuk main hp di tegur oleh papanya ".
HM, Amora makan dulu " Ringgo yang melirik Amora".
iya pah, " Amora meletakkan hp nya".
ada ayam bakar, enaknya " Amora yang sangat bersemangat untuk makan".
iya, ini itu masakan Baim " Riska yang datang membawa air minum ".
ternyata kamu ahli juga ya Baim " papa riska yang kagum pada Baim".
bisalah kamu ajari Amora " nenek Amora yang menyindir Amora".
kamu boleh duduk disini ikut makan " Ringgo yang menyuruh Baim untuk ikut makan".
gak usah tuan, saya sama ibu aja makan di belakang " Baim yang merasa kalau keluarga majikan ibunya sangat Baik".
iya Baim, kamu ikut aja makan disini " Riska yang melihat ke arah Baim".
terimakasih nya, saya sama ibu aja udah lama gak makan sama ibu, kalau gitu saya ke belakang dulu nya, tuan, non, " Baim menuju dapur".
MMM... enak banget bapak suka sekali masakan Baim " bapak Riska yang makan dengan lahap walaupun cuma makan sayuran ".
kakek kan cuma makan sayur aja " Amora yang melihat piring kakeknya ".
maaf ya pak, bapak gak bisa makan ayam " Riska yang merasa kasian pada bapaknya ".
gapapa, ini juga sangat enak " bapak Riska yang sangat baik dengan di usianya yang sudah tua".
kenyang nya, Amora mau ke kamar dulu permisi semua " Amora yang ingin berlalu pergi di tahan oleh papanya ".
Amora, kamu temani Baim untuk beli perlengkapan sekolah " sambil melanjutkan makannya ".
papah, Baim Sama bik Yati aja " Amora yang merasa malas keluar karena sudah kenyang".
sayang gak boleh gitu, kan Baim orang baru disini, dan kamu pasti paham buku apa aja yang harus di beli oleh Baim " Riska yang menegur putrinya".
iya mah, " Amora pergi ke dapur menghampiri Baim".
bik Yati, kalian udah siap makannya " Amora yang melihat Baim dan bik Yati sedang makan".
belum non , non perlu apa ? " bik Yati yang mengakhiri makannya".
gak ada papa kok bik, cuma papa nyuruh Amora untuk ajak Baim beli buku " Amora yang melihat ke arah Baim".
" bik Yati melihat ke arah Baim menyuruh untuk pergi"
nanti aja bik, lagian kalian kan lagi makan aku tunggu di ruang tengah aja " Amora senyum kepada bik yati dan Baim sambil berlalu pergi".
Bu, keluarga pak Ringgo Sangat baik ya " Baim yang merasa sangat senang karena ibunya diperlakukan dengan baik".
Alhamdulillah nak, makanya apapun yang mereka suruh kamu harus mau " bik Yati senyum pada Baim".
aku udah siap makannya Bu, Baim samperin non Amora dulu, kasian kalau dia harus nunggu lama " Baim salam ibunya dan pergi menemui Amora".
non, " Baim yang tiba-tiba datang mengagetkan Amora".
udah siap makannya ? " Amora melihat Baim dan Amora tersadar kalau baim sangat berwibawa".
udah non, tapi Non saya kan gak punya uang untuk beli buku sekaligus " Baim yang berbicara dengan jujur".
tenang aja, papah udah kasih duit buat beli perlengkapan sekolah buat kamu " Amora memperlihatkan uang nya pada Baim".
ya Allah, terimakasih non " Baim memegang dadanya karena bersyukur".
" Baim dan Amora pun pergi menuju supermarket untuk membeli perlengkapan sekolah".