NovelToon NovelToon
Dua Hati Satu Takdir

Dua Hati Satu Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

Ketika cinta dan takdir bertemu, kisah dua hati yang berbeda pun bermula.
Alya gadis sederhana yang selalu menundukkan kepalanya pada kehendak orang tua, mendadak harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tak dikenalnya.

Sementara itu, Raka pria dewasa, penyabar yang terbiasa hidup dengan menuruti pilihan orangtuanya kini menautkan janji suci pada perempuan yang baginya hanyalah orang asing.

Pernikahan tanpa cinta seolah menjadi awal, namun keduanya sepakat untuk menerima dan percaya bahwa takdir tidak pernah keliru. Di balik perbedaan, ada pelajaran tentang pengertian. Di balik keraguan, terselip rasa yang perlahan tumbuh.

Sebab, cinta sejati terkadang bukan tentang siapa yang kita pilih, melainkan siapa yang ditakdirkan untuk kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Menjelang sore hari terlihat seorang wanita yang tengah berbaring dengan kondisi yang cukup lemah, wajahnya begitu pucat pasip dengan tangan kiri yang terpasang jarum infus. Bibirnya sesekali meringis menahan rasa sakit yang kini menjalar diperutnya, dadanya terasa cukup sesak kali ini karena sakit yang cukup hebat. Namun bukan Alya jika dirinya tidak tegar, karena mulutnya masih mengeluarkan kalimat penenang jika tubuhnya baik-baik saja.

Dian dan Fahri yang membawa Alya kerumah sakit kini keduanya sedang sibuk dengan ponsel masing-masing menghubungi orang-orang yang perlu mengetahui kondisi Alya, wajah panik cukup jelas terlihat dari raut ekpresi yang ditunjukkan.

Fahri dan Dian sesekali menggelengkan kepalanya ketika mendengar ucapan Alya yang menenangkan, padahal yang sakit adalah Alya sendiri. Namun, begitulah terbiasa dengan kemandirian dan ketegaran melewati semuanya seorang diri sehingga Alya bukan termasuk tipe orang yang mengeluh bahkan merengek ketika tubuh dan pikirannya sedang sakit.

Ddrrrttt.... Ddrrrttt...

"Bangsal berapa, Ri?"

Ketika ponselnya bergetar terlihat pesan dari Raka yang langsung menanyakan ruangan rawat inap Alya, tanpa banyak tanya lagi.

" Raka udah bales Ri?" Dian menatap wajah adik dari sahabatnya yang sedang sibuk mengirimkan pesan.

" Iya kak, Mas Raka langsung tanya ruangan. Sepertinya akan ada peperangan". Fahri justru menakut-nakuti Dian.

" Ngaco, orang sakit disayang bukan diomelin Fahri" Dian sedikit gemas kepada adik dari sahabatnya sambil memukul lengan Fahri.

Fahri yang sudah mencium aroma kekhawatiran dan ketegangan langsung mengirimkan nomor ruangan yang kini telah diisi oleh sang Kakak.

Disudut sana Alya masih sempat untuk mengirimkan pesan kepada sang kekasih, tidak untuk memberitahu justru ingin menghindari karena takut jika akan ada kemarahan. Apalagi jika dilihat dari jam saat ini Raka masih dalam perjalanan, jika diberitahu Alya takut Raka akan ngebut menuju rumah sakit.

" Mas, sudah perjalanan pulang? maaf, sepertinya Mas tidak perlu jemput karena sore ini Al mendadak ada meeting di luar kantor".

Dengan wajah yang masih meringis menahan rasa perih dan nyeri, Alya percaya diri sekali mengirimkan pesan kepada sang kekasih yang berharap akan percaya. Alya lupa jika ada dua orang yang sedang menemani, dan sudah pasti mereka akan memberikan laporan kepada sang kekasih bukan?

Padahal saat ini kondisi tubuhnya benar-benar sedang tidak baik, tangannya gemetar bahkan benda pipih yang sedang ia pegang hampir jatuh, keringat dingin mulai keluar dari kulit wajahnya yang semakin pucat.

Maya dan Harun yang mendapatkan pesan dari Fahri kini tengah panik dirumahnya, menyiapkan kebutuhan pakaian ganti untuk Alya yang akan dibawa dan tidak lupa menyiapkan keperluan lainnya dengan buru-buru.

Alya memang tidak ingin merepotkan siapapun dan dalam bentuk apapun, dirinya tidak ingin memperlihatkan sisi lemah kepada siapapun. Tetapi caranya salah, terkadang cara seperti ini akan membuat orang-orang terdekat merasa tidak dihargai.

Dddrrrttt.... Dddrrrttt..

" Sudah...?"

Mendapatkan balasan pesan yang menampilkan satu kalimat membuat kening Alya mengerut, kini penglihatannya terasa berkunang tetapi tetap membalas pesan sang kekasih.

" Maksud Mas?"

" Sudah bohongnya?" suara bariton itu terdengar begitu jelas membuat Alya mengalihkan pandanganya kearah sumber suara.

Tubuh tinggi dengan wajah yang terlihat guratan lelah bercampur emosi kini sudah berdiri diambang pintu ruang rawat, ternyata Alya sudah kalah cepat dari Adik dan juga Sahabatnya untuk mengabari sang kekasih.

Fahri dan Dian yang merasa atmosfer ruangan mulai tidak nyaman memilih untuk keluar, memberikan kesempatan untuk kedua pasangan kekasih saling menjelaskan satu sama lain.

Kedua bola mata Alya sejenak tertutup menahan sesak karena rasa takut, bagaimana harus menjelaskan yang sebenarnya sedangkan tadi siang bukankah dirinya menjawab sudah makan kepada Raka?.

" Mas... Maaf" suaranya lirih, bagaimana pun tegarnya seseorang yang sedang sakit tetap tidak bisa menyembunyikan kondisi sebenarnya yang rapuh.

Tidak ada pergerakan apapun dari Raka yang kini mematung menatap wajah pucat dihadapannya, Alya semakin merasa sedih kini hanya bisa menundukkan wajahnya dengan wajah yang masih terlihat meringis sesekali menahan sakit.

Suara langkah yang pelan terdengar semakin mendekat, Raka menarik kursi disamping bangkar namun bukan untuk diduduki namun untuk tempatnya berlutut menggenggam tangan lemah.

" Mana yang sakit, Sayang?"

Ya Tuhan...

Demi apapun Alya semakin merasa bersalah, tidak ada emosi bahkan bentakan yang Raka ucapkan saat ini. Justru suara lembut dan juga usapan hangat di kepalanya membuat Alya semakin terisak dalam.

“ Kenapa nakal hmmm? Mas tinggal enggak sampai satu hari Sayang, tapi sudah seperti ini". Raka benar-benar menjaga sekali nada bicaranya, ucapannya bahkan sikapnya untuk tidak emosi.

" Hikss... Hikss... Hikss... Maafin Al Mas.." Alya terisak lirih menjawab ucapan sang kekasih.

Raka membawa tubuh rapuh itu kedalam pelukannya dengan sangat hati-hati karena takut menyakiti, kepalanya menggeleng pelan nafasnya cukup teratur.

" Harusnya Mas yang minta maaf karena tidak bisa menjaga kamu, bahkan Mas membiarkan kamu minum kopi padahal belum ada makanan yang masuk. Maaf Mas lalai menjaga kamu".

Alya semakin mengeratkan pelukannya ditubuh tegap itu, perasaan bersalah semakin dalam saja apalagi dirinya sejak siang tadi sudah berbohong kepada sang kekasih.

Alya yang mengira sang kekasih akan marah justru tidak sama sekali. Hanya ada kelembutan bahkan Raka dengan tegas meminta maaf dan menyalahkan dirinya sendiri.

" Tadi..." belum selesai Alya menjelaskan , Raka sudah menggelengkan kepalanya.

" Tidak perlu menjelaskan apapun Sayang, karena tidak akan merubah apapun. Sekarang istirahat agar cepat pulih, Mas temani yaa". Raka membawa tubuh Alya untuk berbaring dan merapihkan selimutnya.

Alya menurut saja ucapan sang kekasih, namun tangannya masih menggenggam erat jemari Raka.

" Tolong jangan pergi Mas..."

" Mas, akan tetap berada disini jadi tolong apapun itu kasih tau Mas ya".

Alya menganggukkan kepalanya yang masih terasa pusing, matanya mulai menutup untuk beristirahat kali ini.

Raka mengelus punggung tangan Alya yang masih menggenggam tangannya dengan lembut, tatapannya terus fokus kepada wajah sang kekasih yang dalam tidurnya masih terlihat sesekali meringis.

1
Wang Lee
Semangat dek
Wang Lee
Kenapa ngak bisa
Wang Lee
Biar tenang dulu iya
Wang Lee
Istirahatlah
Wang Lee
Kok diam
Wang Lee
Pasti angin sesat nih
Wang Lee
Jangan khawatir
Wang Lee
Jangan tatap
Wang Lee
Lihat aja sendiri
Wang Lee
Untuk apa
Wang Lee
Hampiri saja
Wang Lee
Kalau ngak jelas biarkan saja
Wang Lee
Rasa itu pasti timbul
Wang Lee
Terpenuhi semuanya
Wang Lee
Sudah jelas
Wang Lee
Siapa
Wang Lee
Biarkan saja
Wang Lee
mulai terlihat
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹
Dinar Almeera: terimakasih kakakkkuuuuu
total 1 replies
Wang Lee
Belum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!